BAB V PENUTUP. 1) Implementasi Solusi Di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit. Pusat TNI-AU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat pembangunan kesejahteraan, pusat pembinaan peran serta

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

SISREKMED (SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BEKASI. Lampiran 1

ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM ASSALAM GEMOLONG

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Kapasitas Kerja. a. Umur b. Keterampilan c. Pendidikan d. Lama Bekerja e. Jenis Kelamin

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

ANALISIS LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS DI RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO YOGYAKARTA Ir. Ganis Wirawan, M.

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

b. Standart akreditasi di Indonesia tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah. Sakit bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang pelaksanaan pengkodean

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, dimana kepentingan

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rekam medis elektronik (RME) tidak hanya terjadi di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT. Latar belakang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga. medis profesional yang terorganisir serta sarana prasarana

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR WAWANCARA. 1. Untuk Kepala Rekam Medis Rumah Sakit Mulya Tangerang. memadai baik dari segi luas dan fasilitas pendukung di dalamnya?

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Oleh karena itu, rumah sakit harus berupaya untuk

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djojosoegito dalam Hatta (2008) rumah sakit merupakan

Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya tidak semata-mata mencari keuntungan. Rumah

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

NO DAFTAR TILIK JAWABAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dan dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Selain akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

ANALISIS PENGELOLAAN DATA REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA (RSAU) LANUD ISWAHYUDI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. Di dalam puskesmas terdapat suatu unit

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rumah sakit, khususnya pada mutu pelayanan rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

DAFTAR ISI ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah 3

MANAJEMEN RESIKO DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN DAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN PUSKESMAS BANGUNTAPAN 2

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG

BAB V PEMBAHASAN. organisasi sudah terstruktur dan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, Ekonomi, dan 2 orang lagi masih menjalani kuliah.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu

BAB V KESIMPULAN. 1. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Penerimaan Pasien dan Koding. a. Penerimaan Pasien BPJS Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

Transkripsi:

138 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1) Implementasi Solusi Di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Pusat TNI-AU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta 1. Penerimaan Pasien Semua solusi yang ada di bagian penerimaan pasien sudah di implementasikan dengan baik, tapi ada satu solusi yang belum di implementasikan dengan baik yaitu kebijakan tentang sistem antrian dan penggunaannya belum dibuat dalam bentuk tertulis. 2. Penyimpanan (Filing) Beberapa solusi yang belum di implementasikan dengan baik yaitu : a. Pengamatan atau penyisiran secara periodik dilakukan bukan oleh petugas rekam medis, melainkan oleh mahasiswa PKL. b. Pelatihan secara khusus di bagian penyimpanan (filing) belum pernah diberikan kepada para petugas.

139 3. Pengolahan Data Medis Semua solusi yang ada sudah di implementasikan, namun masih terdapat satu solusi yang belum di implementasikan yaitu memberikan pelatihan khusus kepada para petugas rekam medis tentang assembling, coding dan indexing. 4. Pelaporan Rumah Sakit Semua solusi yang ada pada bagian pelaporan rumah sakit yang dibuat di Instalasi Rekam Medis sudah di implementasikan dengan baik dan benar. 2) Hambatan Dalam Implementasi Solusi di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Pusat TNI-AU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta 1. Penerimaan Pasien Tidak terjadi hambatan atau permasalahan saat melakukan implementasi solusi. 2. Penyimpanan (Filing) a. Terjadi hambatan dalam melakukan pengamatan atau penyisiran secara periodik, dimana para petugas merasa kelelahan setelah bekerja sehingga tidak dapat melakukan kegiatan pengamatan atau penyisiran secara periodik.

140 b. Kurangnya kerja sama antara petugas dalam pengambilan berkas rekam medis karena kesibukkan masing-masing petugas dalam bekerja dan hal ini juga disebabkan belum dipatenkannya job description (uraian kerja) kepada masingmasing petugas rekam medis. 3) Pengolahan Data Medis Di bagian pengolahan data medis masih terjadi hambatan, walaupun solusi untuk menambah jumlah SDM sudah dilakukan, namun kegiatan pengolahan data medis tidak bisa dilakukan secara rutin karena disebabkan job description (uraian kerja) yang ada belum di patenkan kepada masing-masing petugas rekam medis. 4) Pelaporan Rumah a. Petugas pelaporan mengalami hambatan dalam mengingatkan petugas poliklinik tentang batas waktu pengumpulan laporan, karena petugas poliklinik selalu memberi bermacam-macam alasan sehingga pengumpulan laporan menjadi terlambat. b. Dalam penggunaan komputer masih terjadi hambatan, dimana petugas pelaporan harus bergantian dengan petugas lainnya dalam bekerja.

141 B. Saran 1. Kepala Rekam Medis a. Kebijakan tentang sistem antrian dan penggunaannya sebaiknya dibuat dalam bentuk tertulis, kebijakan dapat dibuat dalam bentuk protap. b. Mengganti pembuatan kartu berobat (KIB) dan kuitansi yang manual dengan sistem elektronik. Hal ini beguna agar pelayanan yang diberikan lebih cepat. c. Mengganti nomor antrian manual dengan nomor antrian elektronik. d. Membuatkan jadwal untuk para petugas dalam melakukan kegiatan pengamatan atau penyisiran secara periodik di bagian penyimpanan (filing). e. Mematenkan job desscription (uraian kerja) dan membuatkan uraian tugas dan wewenang kepada masing-masing petugas rekam medis. Hal ini berguna agar ada petugas yang bertanggung jawab secara penuh dalam melakukan pekerjaannya berdasarkan pembagian kerja yang diberikan. f. Memberikan pelatihan khusus tentang penyimpanan (filing) dan pengolahan berkas rekam medis (assembling, coding dan indexing), pelatihan dapat diberikan dalam bentuk In House Training.

142 g. Segera mengoperasikan SIMRS dalam pengolahan data pelaporan rumah sakit yang ada di Instalasi Rekam Medis. Hal ini berguna untuk menjamin kerahasian data laporan. h. Menyediakan sarana dan fasilitas seperti komputer agar dapat memenuhi kebutuhan para petugas dalam bekerja di bagiannya masing-masing. Sehingga tidak mengganggu pekerjaan petugas lain khususnya di bagian pelaporan. 2. Petugas Rekam Medis a. Petugas yang ada bisa lebih mengutamakan untuk membantu dalam kegiatan pengambilan berkas rekam medis di rak penyimpanan (filing) apabila sedang tidak melakukan pekerjaan yang lain. Hal ini berguna agar petugas yang ada di bagian penyimpanan (filing) tidak merasakan pekerjaannya terlalu berat. b. Pengamatan atau penyisiran secara periodik di bagian penyimpanan (filing) harus dilakukan oleh petugas rekam medis itu sendiri dan tidak boleh dilakukan oleh orang lain. 3. Petugas Pelaporan Petugas pelaporan dapat mensosialisasikan kebijakan tentang batas waktu pengumpulan pelaporan dengan cara menempelkan kebijakan tersebut di semua poliklinik dan bangsal.