138 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1) Implementasi Solusi Di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Pusat TNI-AU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta 1. Penerimaan Pasien Semua solusi yang ada di bagian penerimaan pasien sudah di implementasikan dengan baik, tapi ada satu solusi yang belum di implementasikan dengan baik yaitu kebijakan tentang sistem antrian dan penggunaannya belum dibuat dalam bentuk tertulis. 2. Penyimpanan (Filing) Beberapa solusi yang belum di implementasikan dengan baik yaitu : a. Pengamatan atau penyisiran secara periodik dilakukan bukan oleh petugas rekam medis, melainkan oleh mahasiswa PKL. b. Pelatihan secara khusus di bagian penyimpanan (filing) belum pernah diberikan kepada para petugas.
139 3. Pengolahan Data Medis Semua solusi yang ada sudah di implementasikan, namun masih terdapat satu solusi yang belum di implementasikan yaitu memberikan pelatihan khusus kepada para petugas rekam medis tentang assembling, coding dan indexing. 4. Pelaporan Rumah Sakit Semua solusi yang ada pada bagian pelaporan rumah sakit yang dibuat di Instalasi Rekam Medis sudah di implementasikan dengan baik dan benar. 2) Hambatan Dalam Implementasi Solusi di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Pusat TNI-AU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta 1. Penerimaan Pasien Tidak terjadi hambatan atau permasalahan saat melakukan implementasi solusi. 2. Penyimpanan (Filing) a. Terjadi hambatan dalam melakukan pengamatan atau penyisiran secara periodik, dimana para petugas merasa kelelahan setelah bekerja sehingga tidak dapat melakukan kegiatan pengamatan atau penyisiran secara periodik.
140 b. Kurangnya kerja sama antara petugas dalam pengambilan berkas rekam medis karena kesibukkan masing-masing petugas dalam bekerja dan hal ini juga disebabkan belum dipatenkannya job description (uraian kerja) kepada masingmasing petugas rekam medis. 3) Pengolahan Data Medis Di bagian pengolahan data medis masih terjadi hambatan, walaupun solusi untuk menambah jumlah SDM sudah dilakukan, namun kegiatan pengolahan data medis tidak bisa dilakukan secara rutin karena disebabkan job description (uraian kerja) yang ada belum di patenkan kepada masing-masing petugas rekam medis. 4) Pelaporan Rumah a. Petugas pelaporan mengalami hambatan dalam mengingatkan petugas poliklinik tentang batas waktu pengumpulan laporan, karena petugas poliklinik selalu memberi bermacam-macam alasan sehingga pengumpulan laporan menjadi terlambat. b. Dalam penggunaan komputer masih terjadi hambatan, dimana petugas pelaporan harus bergantian dengan petugas lainnya dalam bekerja.
141 B. Saran 1. Kepala Rekam Medis a. Kebijakan tentang sistem antrian dan penggunaannya sebaiknya dibuat dalam bentuk tertulis, kebijakan dapat dibuat dalam bentuk protap. b. Mengganti pembuatan kartu berobat (KIB) dan kuitansi yang manual dengan sistem elektronik. Hal ini beguna agar pelayanan yang diberikan lebih cepat. c. Mengganti nomor antrian manual dengan nomor antrian elektronik. d. Membuatkan jadwal untuk para petugas dalam melakukan kegiatan pengamatan atau penyisiran secara periodik di bagian penyimpanan (filing). e. Mematenkan job desscription (uraian kerja) dan membuatkan uraian tugas dan wewenang kepada masing-masing petugas rekam medis. Hal ini berguna agar ada petugas yang bertanggung jawab secara penuh dalam melakukan pekerjaannya berdasarkan pembagian kerja yang diberikan. f. Memberikan pelatihan khusus tentang penyimpanan (filing) dan pengolahan berkas rekam medis (assembling, coding dan indexing), pelatihan dapat diberikan dalam bentuk In House Training.
142 g. Segera mengoperasikan SIMRS dalam pengolahan data pelaporan rumah sakit yang ada di Instalasi Rekam Medis. Hal ini berguna untuk menjamin kerahasian data laporan. h. Menyediakan sarana dan fasilitas seperti komputer agar dapat memenuhi kebutuhan para petugas dalam bekerja di bagiannya masing-masing. Sehingga tidak mengganggu pekerjaan petugas lain khususnya di bagian pelaporan. 2. Petugas Rekam Medis a. Petugas yang ada bisa lebih mengutamakan untuk membantu dalam kegiatan pengambilan berkas rekam medis di rak penyimpanan (filing) apabila sedang tidak melakukan pekerjaan yang lain. Hal ini berguna agar petugas yang ada di bagian penyimpanan (filing) tidak merasakan pekerjaannya terlalu berat. b. Pengamatan atau penyisiran secara periodik di bagian penyimpanan (filing) harus dilakukan oleh petugas rekam medis itu sendiri dan tidak boleh dilakukan oleh orang lain. 3. Petugas Pelaporan Petugas pelaporan dapat mensosialisasikan kebijakan tentang batas waktu pengumpulan pelaporan dengan cara menempelkan kebijakan tersebut di semua poliklinik dan bangsal.