BAB I PENDAHULUAN. dalam bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya, manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan mendapatkan keuntungan sebagai hasil akhir. 1 Dalam Islam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara perseorangan ataupun secara kolektif, baik untuk pribadi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang banyak akibatnya banyak

BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research),

BAB I PENDAHULUAN. menejemen. Akhir-akhir mulai di perkenalkan sebagai suatu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, supaya mereka

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

ض ذ ل ولا ف ام ش وا ف ي م ن اآ ب ه ا و آ ل وا م ن ر ز ق ه و إ ل ي ه ال نش و ر (الملك: ١٥)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, hukum, makanan dan semua aspek kehidupan manusia diatur.islam

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Dengan akalnya, manusia dapat menciptakan, mengembangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. hal-hal yang terjadi di tengah-tengan kehidupan masyarakat, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. dalam ajaran islam tidak hanya dalam persoalan aqidah, tauhid. persoalan hubungan antar sesama manusia (muamalat).

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya mengatur manusia dengan khaliknya, tetapi juga antara manusia itu

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro & Makro Edisi Revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), 49

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1.

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. banyak para bisnisman yang persaingan secara tidak sehat dengan cara saling

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. Karenanya, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan itu.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu

PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk di Indonesia mayoritas beragama Islam merupakan potensi. besar bagi produk-produk halal. Seorang muslim dalam memilih dan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. a. Nama : Bapak Kasrani. Jumlah itik petelur : ± 500. : Desa Jaranih RT.01. b. Nama : Bapak Halil

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang bagus, sebagai alat yang sangat penting dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. secara strategis berbagai potensi yang diberikan Allah SWT, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, supaya mereka saling tolong menolong dalam kebaikan, dalam segala usaha, dan bekerjasama dalam bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya, manusia membutuhkan manusia lainya yang bersama-sama hidup bermasyarakat, selalu berhubungan satu dengan yang lain, yang disadari atau tidak ini berhubungan agar manusia dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Dalam Islam manusia diperintahkan untuk saling tolong-menolong dalam kebajikan termasuk dalam mencukupi segala kebutuhan hidup, sehingga manusia mendapatkan kebahagian dalam kehidupan, karena kebahagiaan merupakan tujuan utama kehidupan manusia. Manusia akan memperoleh kebahagian ketika seluruh kebutuhan dan keinginannya terpenuhi, baik material maupun spiritual, jangka pendek ataupun dalam jangka panjang. Terpenuhinya kebutuhan yang bersifat material, seperti sandang, pangan, dan kekayaan lainnya. Terpenuhinya kebutuhan material inilah yang disebut dengan sejahtera. 1 Sebuah kesejahteraan tentunya akan tercapai apabila terpenuhinya kebutuhan manusia. Islam melalui nas-nas Alquran dan Sunnah, Allah 1 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas Kerjasama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2008), H. 1 1

2 menganjurkan manusia untuk melakukan usaha demi memenuhi kebutuhan hidupnya. 2 Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S.al-Jumu ah/ 62: 10. ة ف انت ش ر وا ف ى ف ا ذ ا ق ض الا ر ض ي ت و الص ل اب ت غ وا م ن ف ض ل االله و اذ ك ر وا االله ك ث ي ر ا ل ع ل ك م ت ف ل ح ون Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. 3 Pada ayat di atas dijelaskan bahwa apabila telah ditunaikan shalat maka segeralah mencari karunia Allah, kembali kepada kegiatan masing-masing untuk mencari rezeki yang halal dan baik yang salah satu bentuknya adalah dengan cara mendirikan usaha (bisnis). Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki kualitas standar hidup mereka. 4 Bisnis itu sendiri memiliki berbagai macam bentuk, ada yang berbentuk pertanian, perkebunan, peternakan, periklanan, dan perdagangan. Setiap bisnis atau usaha dari yang paling kecil sekalipun sangat membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses produksi, distribusi, dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang 2 Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, alih bahasa Muhammad Humaidy (Surabaya: Bina Ilmu, 2003) hlm. 184. 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya(Semarang: CV.Asy Syifa, 1998), hlm. 442. 4 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 5

3 terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif, dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas. Kegiatan produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan/pembuatan barang, jasa atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi merupakan proses pengambilan keputusan di dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi. Melalui kegiatan produksi segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan dalam berbisnis. Bagi perusahaan atau organisasi nirlaba, produk ini diberikan kepada masyarakat atau pengguna tertentu untuk memenuhi misi organisasi. Kegiatan produksi merupakan kegiatan kompleks, tidak saja mencakup pelaksanaan fungsi manajemen dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan atau bagian dalam mencapai tujuan produksi, tetapi juga mencakup kegiatan teknis untuk

4 menghasilkan suatu produk yang memenuhi spesifikasi yang diinginkan, dengan proses produksi yang efisien dan efektif serta dengan mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, pengetahuan yang baik tentang manajemen produksi perlu dimiliki oleh semua pihak yang terlibat langsung dalam proses pembuatan produk perusahaan sesuai dengan peranan masing-masing. 5 Dalam pembahasan ekonomi islam setiap muslim wajib melaksanakan prinsip etika dalam berproduksi, baik individu maupun komunitas adalah berpegang pada semua yang dihalalkan oleh Allah Swt dan tidak melewati batas. 6 Dalam ekonomi islam sangat menganjurkan dilaksanakannya aktifitas produksi dan mengembangkannya baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitasnya. Ekonomi islam tidak rela jika tenaga manusia atau komuniti terlantar begitu saja. Islam menghendaki semua tenaga dikerahkan untuk meningkatkan produktivitas lewat ketekunan yang diridhoi oleh Allah Swt yang telah diwajibkan Allah Swt atas segala sesuatu. 7 Ukuran utama yang digunakan untuk mengukur kinerja dari manajemen produksi adalah produktivitas. Karena produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Secara umum produktivitas dapat dinyatakan sebagai rasio 5 Eddy Herjanto, Manajemen Produksi Dan Opersi (Jakarta: Grasindo, 1999), hlm. 3. 6 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah dengan Transliterasi Arab-Latin (Surabaya : Fajar Mulia, 2008), hlm. 229. h. 177 7 Yusuf Qardhawi, Norma Dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Prees, 1997),

5 antara keluaran terhadap masukan, atau rasio hasil produksi yang diperoleh terhadap sumber daya yang dipakai. 8 Dalam berproduksi Islam juga mengatur etika untuk menjaga sumber daya alam karena ia merupakan nikmat dari Allah Swt kepada hamba-nya, dan setiap hamba wajib untuk mensyukurinya, dan salah satu cara mensyukuri nikmat Allah Swt adalah dengan menjaga sumber daya alam dari polusi, kehancuran, atau kerusakan. 9 Berbicara mengenai produksi, di Jl. Ais. Nasution Komp. Syuhada, kelurahan Gadang, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ada sebuah bisnis yang melakukan kegiatan produksi yang dijalankan oleh Bapak Hermanto dan diberi nama Home Industry Kreatif Miniatur Pohon dan Bunga. Home industry adalah sebuah kerajinan miniatur pohon dan bunga yang cukup diminati oleh masyarakat terutama di kota Banjarmasin, terutama masyarakat yang sangat menyukai keindahan, baik untuk menghias ruangan- ruangan dalam rumah seperti kamar, ruang tamu, meja kerja, bahkan di perusahan dan perkantoran. Kerajinan miniatur pohon dan bunga ini merupakan inovasi baru dalam meningkatkan kekreatifan pengrajin yang termotivasi oleh banyaknya usaha kerajinan miniatur yang sedang marak masa kini, seperti miniatur rumah, kapal, kendaraan dan banyak lagi yang lainnya. Mengingat kembali bahwa industri kerajinan adalah industri yang menghasilkan barang sesuai dengan bahan dasarnya. Usaha industri kreatif 8 Eddy Herjanto, Op. cit, hlm. 11. 9 Yusuf Qardhawi, Op. cit, h. 119

6 miniatur pohon dan bunga ini adalah usaha industri kerajinan dengan bahan baku yang digunakan adalah manik-manik, kawat dan tembaga, semen putih dan lem rajawali dan lain-lain. Industri kerajinan miniatur pohon dan bunga menghasilkan berbagai macam jenis miniatur pohon dan bunga, misalnya pohon beringin, pohon kaktus, pohon cemara, pohon sakura dan bahkan berbagai pepohonan lainnya, kemudian jenis bunga: bunga mawar, bunga anggrek, bunga matahari, dan bunga dahlia. Berdasarkan hasil observasi, proses produksi yang dijalankan Home Industry kreatif miniatur pohon dan bunga Banjarmasin ini mempunyai manajemen produksi yang baik, dilihat dari fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasin pekerja, penerapan, pengawasan yang dijalankan sebagaimana mestinya, dan juga bisa dikatakan cukup memenuhi kreteria ruang lingkup manajemen produksi. Pengorganisasian yang ditetapkan dan dikerjakan oleh beberapa pekerja yang memiliki kreatifitas dibidangnya masing-masing dengan cara yang manual karena membutuhkan kedetailan yang cukup tinggi, agar menghasilkan produk yang bagus dan juga berkualitas. Dengan adanya uraian diatas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang manajemen produk pada Home Industry kreatif miniatur pohon dan bunga, yang mana bagi penulis dianggap sebagai salah satu usaha yang menerapkan hal tersebut. Dengan demikian maka penulis mengangkat permasalahan ini dalam sebuah tugas akhir kuliah berupa skripsi yang berjudul Manajemen Produksi pada Home Industry Kreatif Miniatur Pohon dan Bunga Bapak Hermanto Banjarmasin

7 B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang judul penelitian di atas, maka dapat di rumuskan pokok masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Manajemen Produksi pada Home Industry Kreatif miniatur Pohon dan bunga Hermanto Banjarmasin? 2. Apa saja faktor-faktor penghambat yang menjadi kendala dalam melakukan produksi pada Home Industry Kreatif miniatur Pohon dan bunga Hermanto Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini, yaitu: 1. Mengetahui bagaimana manajemen produksi pada Home Industry Kreatif miniatur pohon dan bunga Bapak Hermanto Banjarmasin. 2. Mengetahui apa saja faktor-faktor penghambat yang menjadi kendala dalam melakukan produksi pada Home Industry Kreatif miniatur Pohon dan bunga Bapak Hermanto Banjarmasin. D. Signifikansi Penulisan Hasil penelitian ini sangat diharapkan bisa lebih mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi ilmiah dan sumbangan pemikiran khususnya dibidang Ekonomi Islam.

8 2. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis khususnya dan pembaca nanti pada umumnya. 3. Sebagai bahan telaah dan informasi bagi siapa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut, seputar masalah yang berkaitan. 4. Sebagai bahan bacaan khazanah perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin. E. Definisi Operasional Untuk mempermudah pengertian dan maksud judul, terlebih dahulu penulis menjelaskan istilah kata-kata penting yang terdapat dalam judul, diantaranya yaitu: 1. Manajemen Memiliki pengertian yang sangat beragam, namun bila dikelompokan minimal kedalam tiga pengertian: 1) seni memimpin, 2) proses perencanaan pengorganisasian pelaksanaan dan pengawasan, 3) bekerja melalui orang lain. Jadi, segala sesuatu direncanakan dan ditentukan oleh seseorang, sedangkan pelaksanaan dari rencana dan ketentuan itu adalah orang lain. 10 2. Produksi Menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk 10 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam, h. 255

9 semula. 11 Jadi manajemen produksi adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penerapan, dan pengawasan dalam menambah nilai guna suatu barang. 3. Home Industry Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedangkan Industry dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan perusahaan. Singkatnya Home Industry adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. 12 4. Kreatif Kreatif adalah memiliki daya cipta (memiliki kemampuan untuk menciptakan). Pengertian kreatif yang kedua yaitu bersifat (mengandung) daya cipta. 13 5. Miniatur Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa arti kata Miniatur adalah: 1. tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil; sesuatu yang kecil, 2. lukisan dan sebagainya (bentuk) tiruan yang berukuran lebih kecil daripada yang ditiru, 3. lukisan dan sebagainya yang bagus 11 Ibid, h. 255 12 http://arumdyanhumalasari.wordpress.com/2011/04/16/home-industri. 13 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 1092.

10 dalam bentuk kecil. 14 Sedangkan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah miniatur pohon dan bunga. F. Kajian Pustaka Berdasarkan penelaahan terhadap beberapa penelitian terdahulu yang penulis lakukan yang berkaitan dengan manajemen telah ditemukan penelitian sebelumnya yang mengkaji masalah manajemen, namun demikian ditemukan substansi yang berbeda dengan persoalan yang akan penulis angkat. Penulis yang dimaksud adalah: 1. Putra Surya HP/ 102323076 (2016) Manajemen Produksi Tas Home Industry Villatas Jaya Banjarwaru, Cilacap, Jawa Tengah. Skripsi ini lebih menekankan pada produksi, berupa mesin produksi dan aspek kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang pada Home Industry Villatas Jawa Banjarwaru. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Dahlia (0601157363) yang berjudul Manajemen Produksi Pada PT Sarikaya Sega Utama Unit Belitung Banjarmasin, masalah yang diteliti mengenai manajemen produksi, yaitu lebih menekankan pada produksi rotan yang mana hasil produksinya menghasilkan berupa keranjang, lemari dan tempat ikan yang semuanya terbuat dari rotan. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayat (0501156845) yang berjudul Manajemen Persediaan Bahan Baku pada UD Restu Ibu Banjarmasin 14 Arti kata miniatur dalam kamus besar bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1994), hlm. 657

11 masalah yang diteliti mengenai persediaan bahan baku yang mana pada penelitian tersebut lebih menekankan pada setiap perusahaan agar selalu mengadakan persedian bahan baku, karena tanpa adanya persediaan bahan baku maka para pengusaha akan menghadapi resiko perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Berkaitan dengan hal tersebut diatas permasalahan yang akan penulis lakukan ini lebih fokus pada manajemen produksi berupa prodoktivitas pekerja secara manual dan lebih menekankan lagi pada faktor-faktor penghambat yang menjadi kendala dalam melakukan produksi Home Industry Kreatif miniatur Pohon dan bunga Bapak Hermanto Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis dalam lima bab yang dilakukan secara sistematis sesuai dengan pola penulisan karya ilmiah dan secara umum merujuk kepada panduan penulisan yang diatur Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab I merupakan pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan. Bab II merupakan landasan teoritis tentang dasar-dasar manajemen, manajemen produksi, manajemen produksi dalam ekonomi islam. Bab III merupakan metode penelitian yang memuat jenis, sifat dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan dan analisis data serta prosedur penelitian.

12 Bab IV merupakan laporan hasil penelitian yang memuat gambaran tentang bagaimana manajemen produksi pada Home Industry Kreatif pohon dan bunga dan faktor-faktor penghambat yang menjadi kendala dalam melakukan produksi Home Industry Kreatif tersebut. Bab V merupakan penutup yang berisi simpulan dan saran.