1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting di dalam pendidikan dan juga kehidupan nyata. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dalam berbagai disiplin ilmu dan mampu mengembangkan daya pikir manusia. Bagi dunia keilmuan, matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi secara cermat dan tepat. Dapat pula dikatakan bahwa perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dilandasi oleh perkembangan matematika. Penguasaan matematika yang kuat sejak dini diperlukan siswa untuk menguasai dan menciptakan teknologi dimasa depan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Cockcroft et al (1982: 1) bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting yang masuk di dalam kurikulum, banyak manfaat dari matematika seperti materi aritmetika akan digunakan di dalam kehidupan sehari-hari, matematika merupakan dasar dari perkembangan ilmiahdan teknologi modern, menekankan adanya peningkatan penggunaan teknik-teknik matematis sebagai sebuah alat manajemen dalam perdagangan dan industri. Matematika sebagai dasar dari disiplin ilmu lain di dalamnya juga memiliki kecakapan atau kemahiran dasar yang harus dimiliki oleh siswa 1
2 SMP. Salah satu kemahiran dasar yang harus dimiliki oleh siswa SMP yaitu kemampuan komunikasi matematis, hal tersebut selaras dengan NCTM (2000: 29) menyatakan bahwa kemampuan dasar matematis yang harus dimiliki oleh siswa yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran, kemampuan komunikasi, kemampuan koneksi dan kemampuan representasi. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika perlu diajarkan disetiap jenjang pendidikan untuk membekali siswa, salah satunya untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis, dengan menggunakan bahasa matematis dalam mengkomunikasikan ide atau gagagan matematis untuk memperjelas suatu keadaan atau masalah. Seperti yang tercantum di dalam standar isi (BSNP: 140) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam mengekspresikan ide-ide matematis yang dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan yang dapat berupa simbol, notasi, istilah, grafik, gambar, benda nyata, aljabar ataupun dengan bahasa sehari-hari dan disertai dengan penjelasan untuk memperjelas ide-ide matematis mereka.komunikasi merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide-ide matematis untuk memperjelas suatu pemahaman mengenai permasalahan, strategi maupun solusi matematika baik secara tertulis maupun lisan. Komunikasi matematis merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dikembangkan pada
3 setiap topik matematika dan seharusnya menjadi salah satu fokus pembelajaran. Hal itu juga selaras dengan yang dikatakan oleh Peressini dan Basset (1996: 157) bahwa komunikasi di dalam matematika merupakan hal yang penting sebagai usaha siswa untuk mengembangkan kemampuan matematika mereka. Tanpa adanya komunikasi, kita mempunyai sedikit keterangan (bukti), data dan faktatentang pemahaman siswa dalam melakukan penerapan dari proses-proses matematis. Ini berarti, dengan adanya komunikasi, kita menjadi lebih berhati-hati untuk tidak berasumsi bahwa siswa memahami konsep/ proses didalam matematika ketika siswa tidak mengekspresikan ide-ide mereka secara jelas pada materitersebut. Selain kemampuan komunikasi matematis, hal yang tidak kalah penting yaitu mengenai self-efficacy. Self-efficacymerupakan keyakinanseseorang atas kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang mengarah pada pencapaian tujuan tertentu. Self-efficacy dapat mempengaruhi tindakan mereka dalam mencapai sesuatu, berapa banyak usaha yang diupayakan, berapa lama mereka akan bertahan dalam menghadapi rintangan dan kegagalan, serta ketahanan mereka terhadap kesulitan. Jadi, siswa perlu juga memiliki keyakinan self-efficacy atas diri mereka sendiri pada praktik pembelajaran maupun untuk meraih prestasi akademik mereka. SMP Negeri 1 Jatilawang terletak di Jalan Pramuka No 3 Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. SMP Negeri 1 Jatilawang merupakan SMP terfavorit di klaster 6 wilayah Jatilawang, Rawalo dan Purwojati. Jumlah guru, staff TU dan karyawan di SMP Negeri 1 Jatilawang berjumlah 55
4 orang. Jumlah siswa yang diterima pada tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah 271 siswa. Sebanyak 271 siswa tersebut menempati kelas VII A VII H dan dibagi secara heterogen pada setiap kelasnya. Latar belakang ekonomi siswa kelas VII berasal dari bermacam-macamkalangan, dari kalangan ekonomi bawah sampai atas. Namun sebagian besar berasal dari ekonomi kalangan menengah ke bawah, 85% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VII yaitu berlatar belakang dari keluarga buruh, petani, karyawan swasta, sedangkan 15% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VII yaitu berlatar belakang dari keluarga PNS. Latar belakang siswa yang bermacam-macam itulah yang memungkinkan perbedaan karakter yang ada pada masing-masing siswa. Siswa kelas VII masih belum berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dimungkinkan karena mereka belum maksimal dalam mengungkapkan ide matematisnya secara lisan. Kemampuan komunikasi lisan tampaknya diduga akan mempengaruhi siswa mengkomunikasikan ide-ide matematis mereka secara tertulis. Selain itu, dimungkinkan self-efficacy-nya juga belum terbentuk secara kuat. Self-efficacymerupakan suatu keyakinan yang harus dimiliki siswa agar berhasil dalam proses pembelajaran. Self-efficacyharus dikembangkan dalam diri siswa agar dapat memaknai proses pembelajaran matematika dalam kehidupan nyata, sehingga proses pembelajaran terjadi secara optimal. Self-efficacy merupakan percaya diri yang berbasis potensi, seseorang bisa berkomunikasi itupun harus mempunyai kompetensi, tanpa kompetensi
5 sulit untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Apabila self-efficacy rendah diduga kemampuan komunikasinya juga akan rendah. Self- efficacy dimungkinkan akan mempunyai keterkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis yang yang selanjutnya berpengaruh terhadap kemampuan memahami konsep matematis lainnya.oleh karena itu, dilihat dari pentingnya self-efficacydan kemampuan komunikasi matematis, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai gambaran kemampuan komunikasi matematis dan self-efficacy siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Jatilawang. Kemampuan komunikasi matematis siswa, dalam penelitian ini diukur melalui kemampuan komunikasi matematis secara tertulis. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan dengan judul DeskripsiKemampuan Komunikasi Matematis dan Self-Efficacy Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Jatilawang. B. Pertanyaan Penelitian/Fokus Penelitian Bagaimana gambaran kemampuan komunikasi matematis secara tertulis dan self-efficacy siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jatilawang pada tahun pelajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Mendeskripsikan gambaran kemampuan komunikasi matematis secara tertulis dan self-efficacy siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jatilawang pada tahun pelajaran 2014/2015.
6 D. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi Guru Dapat dijadikan alat evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga kekurangan-kekurangan dalam mengajar dapat diperbaiki untuk pelajaran yang akan datang. 2. Bagi Sekolah Dapat dijadikan referensi untuk melakukan bimbingan yang terkait dengan siswa terutama dalam pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 3. Bagi Peneliti Dapat menambah ilmu dan pengalaman bagi peneliti dalam mendeskripsikan atau menggambarkan kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis dan self-efficacy siswa.