BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. dalam merespons perubahan yang terjadi agar tetap eksis dalam kancah

BAB I PENDAHULUAN. Gencarnya iklan pada berbagai produk menjadikan konsumen. mengetahui lebih banyak merek sebagai pilihan produk mereka.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang baik. Salah satu jenis sepatu olah raga yang banyak diminati

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dimana sering terjadi perubahan ditandai dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi positif bagi eksistensi bisnis di masa yang akan datang. Loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dipasaran. Dalam pemasaran, loyalitas tercipta diawali saat konsumen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang.

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perusahaan industri sepeda motor di indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat membedakan dirinya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas masyarakat di Indonesia saat ini mulai berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu

BAB II LANDASAN TEORI. perilaku konsumen. Definisi keterlibatan menurut Setiadi (2005:115)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS BAURAN PEMASARAN PENGARUHNYA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LARIS KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. kepercayaan konsumen dan biaya berpindah. Selain teori tentang kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang teknologi, liberalisasi perdagangan, serta faktor-faktor lain (Knight,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perkotaan mulai mengalami perubahan gaya hidup. Bagi mereka, HandPhone (HP) atau

BAB I PENDAHULUAN. ditingkat mutu maupun harga. Meningkatnya daya beli masyarakat menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

II. LANDASAN TEORI. Keterlibatan didefinisikan sebagai status motivasi yang menggerakan serta

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti bahwa telah terjadi persaingan yang semakin ketat di bidang bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melihat perkembangan ekonomi yang terbilang pesat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk memuaskan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup, gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut pada setiap individu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan bagi konsumen untuk berpindah dari satu merek ke

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB II LANDASAN TEORI. jasa diterima atau ditolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang relevan

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis saat ini, para pelaku bisnis harus selalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perdagangan internasional dan pembentukan ekonomi dan politik blok perdagangan telah terasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. guna memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kondisi yang demikian membuat bisnis minuman ready to drink

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan smartphone semakin berlomba lomba menciptakan atau membuat

I. PENDAHULUAN. kebijakan sudah dikeluarkan pemerintah untuk mendorong perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2005). Pengaruh globalisasi dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut. loyalitas pelanggan untuk menciptakan konsumen yang loyal.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus UKDW

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

BAB I. PENDAHULUAN. orang yang menginginkan kulit yang sehat, khususnya wanita yang menginginkan

perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang banyak,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan tantangan serius yang pastinya harus dihadapi. Semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesatnya globalisasi yang menjalar ke semua sektor kehidupan. Perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dalam menjalankan semua aktifitas yang berhubungan dengan

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada konsumen sebagai tujuan utama. Tantangan dan persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Perubahan tersebut ditandai dengan perubahan lingkungan yang cepat dengan kemajuan teknologi informasi yang menuntut kepekaan organisasi dalam merespon perubahan yang terjadi agar tetap terus dapat bersaing dalam persaingan global (Probosari, 2003 dalam www.dodicool.blogspot.com). Dampak perubahan ini pada konsumen adalah semakin mudahnya konsumen memperoleh informasi sehingga konsumen menjadi lebih menuntut dan bila tuntutan ini tidak dipenuhi oleh perusahaan, maka dampaknya sudah jelas, konsumen akan pergi meninggalkan perusahaan tersebut. Keterlibatan merupakan bentuk dari motivasi yang kuat dalam pandangan konsumen akan resiko suatu produk yang diaktivasi atau dorongan dengan sejumlah konsekuensi pada perilaku pembelian dan komunikasi

2 (Broderick & Muller, 1999). Keterlibatan lebih difokuskan pada pengidentifikasian jenis yang digunakan masyarakat untuk memutuskan alternatif-alternatif produk yang akan dibeli dan dipilih. Memahami pembuatan keputusan konsumen perlu juga memahami keterlibatan konsumen dalam memutuskan mengkonsumsi suatu produk atau kita perlu mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. Keterlibatan konsumen (consumer involvement) adalah pribadi yang dirasakan penting terhadap perolehan, konsumsi, dan disposisi barang, jasa, atau ide. Perlu dipahami mengenai tipe keterlibatan konsumen dalam memilih produk yang berhubungan dengan kepercayaan merek. Konsep keterlibatan konsumen sangat berarti untuk mengerti dan menjelaskan perilaku konsumen. Merek merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, karena merek adalah sebuah nama atau simbol yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari kelompok penjual dan untuk membedakan dari produk atau jasa pesaing. Bagi perusahaan mencantumkan merek sangat penting agar konsumen dapat mengenal, mengidentifikasi produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan. Merek dapat membuat pembeli yakin akan memperoleh kualitas barang yang sama jika konsumen membeli ulang. Merek secara tidak langsung dapat membantu penjual mengendalikan pasar karena pada dasarnya pembeli tidak mau dibingungkan

3 oleh produk yang satu dengan produk lainnya. Ada beberapa macam manfaat merek bagi penjual dan pembeli (Marwan, 1984): 1. Bagi penjual. a. Suatu identitas perusahaan yang dijadikan sebagai tolak ukur. b. Merek merupakan sesuatu yang dapat diiklankan untuk mendapat tanggapan dari calon pembeli. c. Merek membantu penjual memperkirakan market share mereka karena pembeli tidak bingung dalam memilih produk. 2. Bagi pembeli. a. Memudahkan mereka dalam mengenal suatu barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. b. Memberikan keyakinan kepada pembeli barang yang diinginkannya. c. Memudahkan mereka untuk mengingat ciri barang atau jasa untuk kepentingan pembelian berikutnya. Saat mengingat sebuah nama merek maka merek tersebut akan mendorong suatu perasaan yang dipercayai terhadap produk dengan merek tersebut. Hal ini yang memudahkan seseorang untuk memutuskan pilihan atas produk dengan merek tertentu karena seseorang yakin akan memperoleh kepuasan yang dia yakini dari produk tersebut. Tidak hanya kepuasan tetapi juga kepercayaan apabila menggunakan merek-merek yang telah terkenal tersebut. Konsumen puas dan percaya bahwa produk yang dimiliki adalah

4 kualitas yang terbaik. Hubungan antara konsumen dan merek bukan merupakan hal baru. Kepercayaan merek mempunyai peran yang penting bagi produk. Produk yang mempunyai nilai lebih dan mempunyai keunikan akan mudah dilirik oleh konsumen. Konsumen percaya produk tersebut akan memberikan warna yang berbeda apabila digunakan. Dalam dunia bisnis menekankan pada hubungan jangka panjang yang terus menerus antara konsumen dan produsen. Dasar terciptanya hubungan jangka panjang terletak pada kepercayaan konsumen dengan produsen (Ferrinadewi, 2005). Dalam riset Costabile (1998) dalam Ferrinadewi (2005) kepercayaan atau trust didefinisikan sebagai persepsi akan keterandalan dari sudut pandang konsumen yang didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urut-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan. Kepercayaan berkembang sebagai hasil dari pelayanan yang konsisten dan kompeten serta perlakuan yang wajar kepada konsumen (Johnson dan Grayson, 2000; Berry, 1999; Morgan dan Hunt, 1994 dalam Liljander dan Roos, 2002) dalam Ferrinadewi (2005). Proses terciptanya kepercayaan bagi individu terhadap merek didasarkan pada pengalaman mereka dengan merek tersebut. Pengalaman akan menjadi sumber bagi konsumen akan terciptanya rasa percaya dan pengalaman ini akan mempengaruhi evaluasi konsumen dalam konsumsi, penggunaan atau

5 kepuasan secara langsung dan tidak langsung dengan merek (Costabile, 2002 dalam www.dodicool.blogspot.com). Pengalaman yang dialami konsumen merupakan suatu bentuk keterlibatan konsumen terhadap produk yang akan dikonsumsi. Mowen dan Minor (2001) dalam Nandityasari (2009) menyatakan bahwa keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor keterlibatan konsumen dan kepercayaan merek. Semakin tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi produk, semakin besar dorongan konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen yang memiliki kepercayaan pada merek tertentu lebih yakin dalam memutuskan pembelian. Faktor internal tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian dapat disebabkan adanya faktor kebutuhan, pengalaman masa lalu, adanya informasi, sikap dan gaya hidup. Orang yang kurang memiliki pengalaman yang banyak akan mudah dipengaruhi hanya dengan iming-iming yang tidak jelas akan kualitas produk yang dibeli (Nandityasari, 2009). Variasi produk yang sangat banyak dari segi kualitas maupun kuantitas membuat konsumen membutuhkan banyak pertimbangan dan mungkin membutuhkan bantuan orang lain atau mungkin karyawan front-stage (karyawan bagian depan yang melayani konsumen secara langsung) yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan dalam memilih produk yang cocok dengan kebutuhan konsumen. Tersedianya karyawan front-stage (karyawan bagian depan yang melayani konsumen secara

6 langsung) memungkinkan konsumen untuk berkonsultasi sehingga mendorong konsumen untuk terlibat lebih jauh dalam memilih produk yang tepat (Irawati, 2004 dalam www.dodicool.blogspot.com). Perlu dipahami mengenai tipe keterlibatan konsumen dalam memilih produk yang berhubungan dengan kepercayaan merek. Konsep keterlibatan konsumen sangat berarti untuk mengerti dan menjelaskan perilaku konsumen. Bagi negara-negara yang sedang berkembang kebutuhan berbagai macam alat elektronik akan semakin penting. LG elektronik merupakan perusahaan multinasional dari Korea Selatan. LG elektronik adalah perusahaan Korea Selatan kedua terbesar dalam bidang perangkat elektronika dan terbesar ketiga didunia dalam bidang pembuatan perangkat serupa. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam produk elektronik handphone, AC, televisi, kulkas, mesin cuci (www.wikipedia.com). Setiap produsen akan memberikan nilai tambah yang berbeda terhadap produk yang diberikan kepada konsumennya. Nilai tambah inilah yang membuat suatu produk berbeda dari yang lainnya, yang akhirnya menyebabkan mengapa orang mempunyai alasan sendiri memilih produk LG dibandingkan dengan produk elektronik lainnya. Alasan peneliti menggunakan LG sebagai obyek penelitian karena dinilai LG merupakan elektronik yang memiliki kualitas produk dan pangsa pasar yang bagus (Wulandari, 2010 dalam www.bataviase.co.id).

7 Perusahaan harus dapat menempatkan produknya pada pasar sasaran yang tepat agar produknya dapat diingat, diprioritaskan oleh konsumen, disukai, dan dibeli setiap kali dibutuhkan. Seperti halnya pada produk elektronik, pada saat ini persaingan produk elektronik sangat ketat dan sulit untuk menentukan produk mana yang baik untuk digunakan. Setiap produk menawarkan keunggulan, manfaat dan kualitasnya sehingga perusahaan harus mempunyai strategi yang lebih baik dari para pesaingnya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ferrinadewi (2005). Penelitian yang dilakukan oleh Ferrinadewi (2005) mengenai pengaruh keterlibatan konsumen terhadap kepercayaan merek dan dampaknya pada keputusan pembelian. Penelitian tersebut menggunakan obyek obat flu tanpa resep dokter yang dilakukan di beberapa apotik dan toko obat di Surabaya. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa proses keputusan pembelian melalui kepercayaan merek dimulai dari keterlibatan normatif dan situasional sebagai dua variabel tipe keterlibatan efek langsung terhadap kepercayaan merek dan keputusan pembelian. Judul yang diajukan pada penelitian ini adalah PENGARUH TIPE KETERLIBATAN KONSUMEN TERHADAP KEPERCAYAAN MEREK DAN DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ELEKTRONIKA MEREK LG

8 B. Rumusan Masalah Penelitian Ada beberapa macam tipe keterlibatan yaitu, tipe keterlibatan normatif, keterlibatan resiko subjektif, keterlibatan jangka panjang dan keterlibatan situasional (Broderick dan Foxall, 1999). Keterlibatan normatif yaitu tingkat pentingnya produk terhadap nilainilai pribadi, emosi dan ego konsumen yang disebut sebagai sign involvement, yaitu hubungan citra pribadi konsumen terhadap produk Higie dan Feick (1988); Lastovicka dan Gardner, (1979) dalam Ferrinadewi (2005). Banyaknya persaingan produk elektronik yang beredar dipasaran mendorong konsumen untuk lebih teliti dan lebih mempercayai sebuah merek produk elektronik yang ingin digunakan. Oleh karena itu konsumen akan terlebih dahulu untuk mencari informasi tentang produk yang akan dipakai, disenangi dan menilai apakah produk tersebut sesuai dengan dirinya. Keterlibatan resiko subjektif yaitu perasaan kemungkinan membuat pembelian yang keliru atau disebut juga sebagai risk involvement Knox et, al (1994); Jain dan Srinivasan (1990); Peter dan Olsen (1987) dalam Ferrinadewi (2005). Banyaknya pilihan produk yang sama membuat konsumen harus benar-benar memilih merek apa yang tepat untuk dipilih dan dipakai. Keterlibatan jangka panjang yaitu minat dan familiaritas dengan produk sebagai satu kesatuan Beharell dan Dennison (1995); Jain dan Srinivasan (1990); Higie dan Feick (1998); Ratchford (1987); Vaughn (1986) dan untuk

9 jangka waktu yang lama Hayor dan Maelnnis (1997) dalam Ferrinadewi (2005). Konsumen telah mengetahui produk yang dipilih, seperti produk yang terbaik, konsumen tersebut mengetahui produk itu adalah terbaik berdasarkan dari pengalaman orang lain atau kebudayaan. Keterlibatan situasional yaitu kepentingan dan komitmen terhadap produk dalam bentuk loyalitas terhadap merek yang dipilih Baherall dan Denison (1995); Mittal, (1989). Dalam tipe ini keterlibatan hanya berlangsung sementara saja Hoyer dan Maelnnis (1997) dalam Ferrinadewi (2005). Konsumen yang membeli suatu produk karena keterpaksaan akan situasi atau keadaan tetapi konsumen akan memilih produk yang sedang menjadi trend di lingkungan konsumen. Sejalan dengan latar belakang dan uraian diatas, maka yang menjadi perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Apakah keterlibatan normatif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan merek? 2. Apakah keterlibatan resiko subjektif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan merek? 3. Apakah keterlibatan jangka panjang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan merek? 4. Apakah keterlibatan situasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan merek?

10 5. Apakah kepercayaan merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang diharapkan bisa dicapai adalah: 1. Menganalisis pengaruh keterlibatan normatif terhadap kepercayaan merek. 2. Menganalisis pengaruh keterlibatan resiko subjektif terhadap kepercayaan merek. 3. Menganalisis pengaruh keterlibatan jangka panjang terhadap kepercayaan merek. 4. Menganalisis pengaruh keterlibatan situasional terhadap kepercayaan merek. 5. Menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat dibidang teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan memperkaya teori tentang tipe keterlibatan konsumen terhadap kepercayaan merek dan dampaknya pada keputusan pembelian. Pengetahuan ini diharapkan juga dapat meningkatkan segala hal yang

11 berhubungan dengan keterlibatan konsumen terhadap kepercayaan merek dan dampaknya pada keputusan pembelian. 2. Manfaat dibidang praktik. a. Bagi perusahaan. Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi dalam menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan juga sebagai gambaran bagi perusahaan agar dapat menerapkan secara langsung mengenai teori-teori yang kaitannya dalam hal keterlibatan konsumen terhadap kepercayaan merek dan dampaknya pada keputusan pembelian. b. Bagi peneliti. Sebagai bahan referensi dan kontribusi bagi ilmu pengetahuan di bidang pemasaran mengenai tipe keterlibatan kosumen terhadap kepercayaan merek dan dampaknya pada keputusan pembelian. c. Bagi pihak lain. Sebagai bahan masukan bagi pengelola usaha elektronik untuk semakin mengenali kepercayaan merek yang berdampak pada keputusan pembelian sehingga dapat menciptakan suatu strategi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.