BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, pembuatan, cara mengajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Strategi Pembelajaran Increasing the Capacity to Think (ICT)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. perang, akal untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang kerangka teoretis terdiri dari tinjauan tentang Strategi Cycle

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengadakan hubungan atau memerlukan bantuan orang lain. Tanpa bantuan,

BAB II KAJIAN TEORI. yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang.

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB I PENDAHULUAN. motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas. yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB II KAJIAN TEORETIK. memiliki ide atau opini mengenai sesuatu (Sudarma, 2013). Selain itu,

BAB II KAJIAN TEORI. kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KERANGKA TEORETIS. agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya.

BAB II KAJIAN TEORI. oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. 2 Defenisi ini

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia ( id-ego super ego)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003, h. 16), menjelaskan bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Sri Anitah, belajar adalah proses pengalaman (learning is experiencing), artinya

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran. 1. designed to achieves a particular educational goal.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dibangkitkan, dipertahankan dan selalu dikontrol baik oleh siswa itu sendiri, guru

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN

IMPLEMENTASI TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 33 BANDA ACEH. ImraatusShalihah, Mahmud, M.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1999), hlm Ibnu Ahmad Shaleh, Penyelenggaraan Perpustakaan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI TG.

BAB I PENDAHULUAN. banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN. didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

Abstrak. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Strategi Pengelolaan Motivasional ARCS

BAB II KAJIAN TEORI. mau kalah dari individu atau kelompok lainnnya. Kompetisi atau persaingan. dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

BAB II KAJIAN TEORI. penelitian. Kajian teori ini membuat tentang motivasi belajar, model pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan-tujuan dalam pembelajaran tercapai. digunakan, makin efektif pula pencapaian tujuan.

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dukungan keluarga menurut Friedman (2010) adalah sikap, tindakan penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Teacher centered merupakan sebuah pendekatan yang menggunakan pola komunikasi

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**

Jurnal Pendidikan Fisika

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

BAB II KAJIAN TEORI. mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 1 Aktivitas belajar dapat

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS I SD N 82/VII SEI BENTENG II. Oleh Astri Wayuni ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB II KAJIAN TEORI. pendorong untuk seseorang melakukan sesuatu. 1. dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). 2 Motif tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 34 2

BAB II KAJIAN TEORI. metode heuristic, yang berasal dari yunani, yaitu heuriskin yang berarti saya

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB II KAJIAN TEORI. seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh peratian untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran. dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa Istilah yang hampir sama

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. semua orang berkepentingan dengan pendidikan. Orang yang ingin memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

BAB I PENDAHULUAN. individu pada akhirnya akan mampu berfikir dan bertindak sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. KERANGKA TEORETIS. pembelajaran fisika masalah dipandang sebagai suatu kondisi yang sengaja

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Kewarganegaraan ( civic education) merupakan suatu mata

PENGARUH PEMBERIAN HARAPAN DAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Slameto mengungkapkan bahwa motif erat sekali kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai. Untuk menacapai tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggeraknya. 7 Sedangkan Sardiman menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi adalah keseluruhan daya penggerak atau dorongan di dalam diri anak yang menimbulkan kegiatan belajar, agar tujuan yang diinginkan oleh subjek belajar dapat tercapai. 8 Selanjutnya beberapa bentuk dan motivasi dalam belajar yaitu meberi angka, hadiah, ego, involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar dan minat. 7 Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hlm. 58 8 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2004, hlm. 75 9

10 Menurut Prastya Irawan dkk. Mengutip hasil penelitian Fyan dan Maehr bahwa dari tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu latar belakangkeluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor terakhir merupakan faktor yang paling baik.walberg dkk. Menyimpulkan bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara 11 sampai 20 % terhadap prestasi belajar. Studi yang dilakukan suciati menyimpulkan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36 % sedangkan Mc.Clelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mempunyai kontribusi sampai 64 % terhadap motivasi belajar. 9 Menurut Hamzah B. Uno, hakikat motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya motivasi belajar dapat diukur melalui beberapa indikator. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 10 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita- cita masa depan 4. Adanya penghargaan dalambelajar 5. Adanya kegiatan yang menarik dalamm belajar 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik hlm. 23 9 Ibid, hlm. 162 10 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.

11 Keller mengatakan bahwa motivasi sebagai intensitas dan arah suatu perilaku yang berkaitan dengan pilihan yang dibuat sesorang untuk mengerjakan atau menghindari sesuatu tugas serta menunjukkan tingkat usaha yang dilakukannya. Usaha merupakan indikator dari motivasi belajar, secara operasional motivasi belajar ditentukan oleh: 11 1. Tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran. 2. Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa. 3. Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas- tugas pembelajaran. 4. Tingkat kepuasan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Motivasi adalah kondisifisiologisdanfsikologis yang terdapatdalamdiriseseorang yang mendorongnyauntukmelakukanaktivitastertentugunamencapaisuatutuju an (kebutuhan). 12 Motivasidanbelajarmerupakanduahal yang salingmempengaruhi.belajaradalahperubahantingkahlakusecara relative permanendansecarapotensialterjadisebagaihasildaripraktikpenguatan (motivasi) yang dilandasitujuantertentu. 13 Dari beberapa pandangan dari beberapa ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang ada pada diri seseorang untuk mencapai 11 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, hlm. 33 12 Djaali, PsikologiPendidikan, Jakarta: BumiAksara, 2009, hlm. 101 13 Agussuprijono, Cooperative Learning, Surabaya: PustakaPelajar, 2012, hlm. 163

12 tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan yang ingin ia capai. Tujuan belajar tersebut akan tercapai jika adanya motivasi yang tinggi yang ada pada diri siswa. Oleh sebab itu guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. 14 Guru yang baik harus mampu memberi motivasi kepada siswanya, hal ini merupakan salah satu usaha guru agar siswa nya dapat belajar semaksimal mungkin, walaupun siswa itu suka atau tidak suka pada pelajaran yang ia berikan. b. Macam- macam motivasi : Muhibbin Syah dalam psikologi pendidikan membedakan motivasi menjadi dua macam: 1. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang murni muncul dari dalam dirinya. Dalam belajar motivasi erat kaitannya dengan rasa senang dan antusias seseorang terhadap pelajaran yang diberikan. Motivasi intrinsik timbul dari dalam diri siswa tanpa danya paksaan yang datang dari luar. 2. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul berkat dorongan dari luar diri seseorang. 15 Salah satu rangsangan yang datang dari luar tersebut adalah motivasi yang diberikan oleh guru kepada siswanya, guru yang profesional harus mampu mengadakan proses belajar mengajar yang bermakna bagi siswanya. Di dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering dilakukan motivasi ekstrinsik yaitu: 14 Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2007, hlm. 27 15 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996, hlm. 137

13 a. Memberi angka adalah simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik b. Hadiah adalah memberikan kepada orang lain penghargaan atau kenang- kenangan/ cendramata. c. Saingan atau kompetensi, digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Baik persaingan individu maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Ego involvement adalah menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan dan bekerja keras, sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. e. Memberi ulangan adalah salah satu strategi yang sangat penting dalam pengajaran. Para siswa akan menjadi giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan merupakan sarana motivasi. f. Mengetahui hasil adalah dorongan ingin mengetahui membuat berusaha dengan cara apapun agar keinginannya itu menjadi kenyataan dan terwujud. g. Pujian adalah alat memotivasi yang positif. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang. h. Hukuman adalah hukuman yang dimaksud disini bukan hukuman masuk penjara dll tapi hukuman yang berupa mendidik, seperti sanksi menyapu lantai, mencatat bahan pelajaran yang ketinggalan, atau apa saja sifatnya yang mendidik.

14 i. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri peserta didik memang ada motivasi untuk belajar. j. Minat, motivasi sangat erat kaitannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah jika minat merupakan alat motivasi yang pokok. k. Tujuan yang diakui merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang akan dicapai, maka akan muncul motivasi untuk terus belajar. 16 Beberapa contoh di atas dapat dilakukan guru dalam proses belajar mengajar untuk menumbuhkan motivasi siswanya agar timbul rasa ingin belajar dari mereka. c. Fungsi Motivasi Belajar: Dimyati mengemukakan bahwa motivasi belajar sangat penting diketahui dan difahami oleh murid maupun guru. Motivasi belajar penting bagi murid dan guru, bagi murid pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut: a. Menyadarkan kedudukan awal belajar, proses dan hasil belajar, contohnya, setelah seorang murid membaca suatu bab materi pelajaran akan lebih mampu menangkap isi materi pelajaran dibandingkan murid yang tidak membaca buku, sehingga mendorong murid yang lain untuk membaca buku sebelum materi pelajaran diberikan oleh guru. 16 Sardiman, Op.cit, hlm. 90-91

15 b. Menginformasikan kekuatan usaha belajar murid, contohnya: seperti contoh di atas bahwa murid yang sudah membaca buku terlebih dahulu akan lebih mampu menangkap isi pelajaran dibandingkan dengan murid yang tidak membaca buku terlebih dahulu. c. Mengarahkan kegiatan belajar murid, contoh murid yang terbukti memperoleh nilai yang tidak memuaskan karena selalu bersenda gurau atau bermain pada saat belajar akan mengubah perilaku jika ia menginginkan nilai yang baik. d. Membesarkan semangat belajar murid, contohnya murid yang menyadari bahwa ia telah menghabiskan dana yang sangat besar, sementara adiknya masih banyak yang harus dibiayai, maka ia akan berusaha agar cepat lulus. e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja. Murid yang memahami bahwa orang yang tidak berpendidikan akan memperoleh pekerjaan dengan gaji yang rendah, sedangkan orang yang berpendidikan akan mudah memperoleh pekerjaan yang menghasilkan uang yang banyak, akan berusaha untuk memperoleh nilai yang baik sehingga dapat menyelesaikan sekolah tepat waktunya. 17 Sedangkan menurut Oemar Hamalik motivasi berfungsi sebagai kepencapaian tujuan yang diinginkan,sebagai berikut: 17 Dimyati dan Mujiono, Belajar Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta 2000, hlm. 85

16 a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar/ bekerja. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. 18 2. Pendidikan kewarganegaraan Menurut Zamroni, pendidikan kewarganegaran adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru, tentang kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak- hak warga masyarakat. Sedangkan menurut pandangan Soemantri pendidikan kewargaan negara identik dengan istilah civic, yaitu mata pelajaran yang bertujuan membentuk atau membina warga negara yang baik, warga negara yang tahu, mau, sadar akan hak dan kewajibannya. Tujuan pkn ini untuk mewujudkan pelaksanaan demokrasi di indonesia, sehingga lebih menekankan pada pemenuhan hak dan kewajiban sebagai warga negara. 18 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hlm. 161

17 Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk sikap, perilaku, dan perbuatan yang baik. 19 Berbeda dengan Zamroni, Soemantri menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan ( civic education) itu ditandai dengan ciri - ciri sebagai berikut: a) merupakan kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah, b) meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat demokratis, c) termasuk juga menyangkut pengalaman, kepentingan masyarakat, pribadi, dan syarat- syarat obyektif untuk hidup bernegara. 3. Teknik Pembelajaran Verbs? Change them! Teknik Pembelajaran Verbs? Change them! adalah suatu teknik pembelajaran dimana guru memberikan semangat baru kepada tugas siswa dengan mengubah kata kerja dalam tugas meringkas. Dalam teknik ini guru meminta siswa untuk membandingkan tugas yang diberikan dengan memberikan beberapa bentuk variasi kata kerja yang membuat siswa lebih termotivasi dan bersemangat dengan pelajaran kita. Teknik ini digunakan setelah guru memberikan topik pelajaran dan menginginkan siswa untuk meringkas pelajaran berdasarkan topik yang telah diberikan. Tugas pertama hanya meminta siswa melaporkan informasi. Jawaban tidak membutuhkan pemikiran lebih dalam dan hampir- hampir dapat dilakukan hanya dengan mengkopi dan menempelkan jawaban dari internet. Pendekatan ini mengulang informasi 19 Sakilah & Sukma Erni, Op. Cit, hlm. 8

18 dan hanya meminta siswa untuk menulis informasi dalam kalimat yang baik dan urutan yang logis. Penciplakan dan hilang semangat dengan mudah menghampiri. Akan tetapi tugas yang kedua, menuntut siswa untuk menggunakan informasi dan menarik kesimpulan. Urutan dapat diperdebatkan, tergantung pada penafsiran siswa. Tugas ini membuat siswa menjadi sedikit cemas, apakah ia mampu membenarkan tugas yang ia buat setelah guru memberikan perubahan kata kerja pada tugas mereka. Tentu siswa akan berfikir lagi dalam mengerjakan tugas mereka dan mencoba memeriksa catatan mereka dan berfikir dengan teliti. Tugas kedua lebih melibatkan siswa, dan karenanya lebih diingat. Dalam teknik ini tugas seorang guru bukan sekedar menyajikan pelajaran untuk menambah pengetahuan. Ia harus menambah api bila tidak ada api di sana. Mengubah kata kerja adalah cara yang baik untuk meningkatkan kualitas tugas meringkas kita. Dari pengertian dan jabaran dari TeknikPembelajaran Verbs? Change them! di atas adapun langkah- langkah dari teknik ini adalah sebagai berikut: 1. Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan topik/ konsep pelajaran 2. Guru menuliskan apa saja yang akan siswa ringkas dari pelajaran sesuai dengan topik yang diberikan

19 3. Guru mempertimbangkan tugas yang akan diberikan, apakah harus meminta siswa melakukan tugas yang biasa atau harus melakukan sesuatu yang lebih dengan tugas itu. 4. Guru memberikan campuran tugas yang sederhana dan kompleksdengan cara menganalisis kata kerja yang dipilih dalam tugas yang akan diberikan kepada siswa. 5. Guru dalam memberikan tugas kepada siswa harus fokus pada topik pelajaran yang telah diberikan 6. Guru meminta masing- masing siswa untuk melaporkan informasi yang didapat dari topik pelajaran yang diberikan 7. Guru menjelaskan kepada siswa tentang tugas dan penjabaran dari inti dan topik pelajaran. 20 Menurut Rick Wormeli, adapun kelebihan dan kelemahan teknik pembelajaran Verbs? Change them! Adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan Teknik Pembelajaran Verbs? Change Them! adalah: a. Teknik ini mampu menyalakan daya tarik dan meningkatkan kemampuan siswa yang tanpanya mungkin akan hanyut b. Teknik ini dapat membuat semua siswa tetap tertarik pada isi pelajaran dengan meningkatkan kesulitan tugas yang diberikan guru. c. Dengan memberikan beberapa kata kerja dalam tugas siswa dapat mengundang siswa untuk berinteraksi lebih banyak. 20 Rick Wormeli,Meringkas Mata Pelajaran 50 Teknik Untuk MeningkatkanPembelajaranSiswa, Jakarta: Erlangga, 2011, hlm. 203

20 d. Membuat siswa termotivasi mengulang kembali membaca catatan mereka dengan tugas yang kita berikan. 2. KelemahanTeknik Pembelajaran Verbs? Change Them! adalah: a. Dalam teknik ini bagi siswa yang lemah dalam menafsirkan tugas yang guru berikan akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang ia akan kerjakan. b. Kemudian dalam pemberian tugas yang sama dalam setiap waktu akan membuat anak akan kehilangan minat dalam meringkas tugas yang diberikan guru. 21 4. Hubungan Teknik Pembelajaran Verbs? Change Them! dengan Motivasi Belajar. Dalam teknik ini guru meminta siswa untuk membandingkan tugas yang diberikan dengan memberikan beberapa bentuk variasi kata kerja yang membuat siswa lebih termotivasi dan bersemangat dengan pelajaran kita teknik ini juga dapat menyalakan daya tarik dan meningkatkan kemampuan siswa yang tanpanya mungkin akan hanyut. Menurut Rick WormeliTeknik ini dapat membuat semua siswa tetap tertarik pada isi pelajaran dengan meningkatkan kesulitan tugas yang diberikan guru.dengan memberikan beberapa kata kerja dalam tugas siswa dapat mengundang siswa untuk berinteraksi lebih banyak dan membuat siswa termotivasi mengulang kembali membaca catatan mereka dengan tugas yang kita berikan. 21 Ibid, hlm. 204

21 B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukanoleh Eni Muryanti mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan pada tahun 2009 dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PendidikanKewarganegaraan(Pkn) Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 031 Kemang Indah Kecamatan Tambang, Kab. Kampar. Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama motivasi belajar siswa diperoleh rata- rata 54% dengan kategori rendah. Kemudian pada siklus kedua meningkat dengan rata- rata 70% dengan kategori tinggi. Sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan mencapai motivasi belajar siswa diperoleh rata- rata 77% dengan kategori sangat tinggi. Kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah samasama meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn. Namun perbedaan penelitian saudari Eni Muryanti dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pada sekolah yang berbeda dan strategi yang berbeda. C. Indikator keberhasilan 1. Indikator kerja a. Aktivitas guru Adapun indikator aktivitas guru dalam pembelajaran berdasarkan Penerapan Teknik Pembelajaran Verbs? Change Them! adalah sebagai berikut: 1. Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan topik/ konsep pelajaran.

22 2. Guru menuliskan apa saja yang akan siswa ringkas dari pelajaran sesuai dengan topik yang diberikan. 3. Guru mempertimbangkan tugas yang akan diberikan, apakah harus meminta siswa melakukan tugas yang biasa atau harus melakukan sesuatu yang lebih dengan tugas itu. 4. Guru memberikan campuran tugas yang sederhana dan kompleksdengan cara menganalisis kata kerja yang dipilih dalam tugas yang akan diberikan kepada siswa. 5. Guru dalam memberikan tugas kepada siswa harus fokus pada topik pelajaran yang telah diberikan. 6. Guru meminta masing- masing siswa untuk melaporkan informasi yang didapat dari topik pelajaran yang diberikan. 7. Guru menjelaskan kepada siswa tentang tugas dan penjabaran dari inti dan topik pelajaran. b. Aktivitas Siswa Adapun indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran berdasarkan Penerapan Teknik Pembelajaran Verbs? Change Them! adalah sebagai berikut: 1. Siswamenyimakdanmemperhatikanpenjelasantentangtopikmateri yang diberikanoleh guru 2. Siswamenuliskantugas yang guru berikan 3. Siswamengerjakantugas yang diberikanoleh guru 4. Siswamemperhatikanbentuktugas yang diberikanoleh guru

23 5. Siswa dalam mengerjakan tugas harus menganalisis dengan baik apa yang mereka kerjakan 6. Siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru harus focus pada jawaban yang diinginkan oleh guru 7. Kemudian siswa menyimak penjelasan akhir dari guru c. Indikator Motivasi Belajar Siswa Untuk mengukur motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn yang menjadi indikator penelitian ini adalah: 1. Siswa mengerjakan tugas sampai selesai tanpa putus asa 2. Siswa bersemangat mengikuti pelajaran 3. Adanya keinginan siswa untuk membaca materi yang diberikan oleh guru. 4. Bertanya tentang materi pelajaran yang belum dimengerti. 5. Adanya rasa kompetisi / persaingan dalam menyelesaikan tugas dari guru 6. Menyelesaikan tugas yang diberikan guru tepat waktu. 7. Tidak mau mencontek dan meniru pendapat teman Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 75% siswa telah mencapai kategori tinggi.

24 D. HipotesisTindakan BerdasarkanuraiankerangkaTeoretis di atas, makahipotesistindakanpenelitianiniadalahmelalui Penerapan Teknik Pembelajaran Verbs? Change Them! dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Sekolah Dasar Negeri 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.