BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata-mata sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas imajinatif, pada hakikatnya karya sastra adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatarbelakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya (Sarjidu, 2004: 2). Awal mula dari karya sastra adalah untuk dinikmati keindahan dari karya sastra. Seorang penikmat karya sastra biasanya membaca karya sastra sebagai pengisi waktu luang atau hiburan saja, tetapi ada beberapa penikmat sastra yang lebih serius, tidak hanya ingin mendapatkan suatu hiburan semata namun juga ingin mendapatkan pengalaman baru dari apa yang dibacanya dan ingin menambah wawasan. Sastra merupakan salah satu gambaran sosial yang menggunakan bahasa sebagai media penyampaiannya. Sastra diibaratkan sebuah simbol dari kehidupan karena di dalamnya terdapat atau memuat norma-norma yang lazim dalam kehidupan masyarakat. Di samping itu, sastra bisa menjadi salah satu metode atau cara untuk menggambarkan kehidupan sosial yang sebenarnya. Jadi bisa dikatakan bahwa sastra merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia karena melalui sastra manusia bisa mengekspresikan ide-ide, 1
2 gagasan, perasaan, dan imajinasinya dengan menuliskannya ke dalam sebuah karya sastra. Dengan kata lain, sastra adalah gambaran kehidupan seseorang dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesamanya. Karya sastra tidak dapat dipahami secara lengkap apabila dipisahkan dari lingkungan dan kebudayaan atau peradaban yang telah menghasilkannya. Ia harus dipelajari dalam konteks yang luas dan tidak hanya dirinya sendiri karena setiap karya sastra adalah hasil dari pengaruh timbal balik yang rumit dari faktorfaktor sosial oleh kultural. Selain itu karya sastra sendiri merupakan objek kultural dan juga merupakan objek kultural yang rumit. Bagaimanapun karya sastra bukanlah suatu gejala yang tersendiri (Damono, 1978: 1 dan 4). Penciptaan sebuah karya sastra, baik puisi, sajak, balada, dan pantun, merupakan cerminan kenyataan yang berada di sekitar penyair ataupun yang dialami penyair sendiri. Hal itu pula yang melatarbelakangi munculnya Ciu Cahyono dengan karya-karya protesnya. Ciu Cahyono hidup di tengah-tengah pemerintahan negara yang acap kali tidak adil, kesewenang-wenangan, dan kekerasan menjadi suatu realitas dalam kehidupan masyarakat. Ciu Cahyono merupakan salah satu penyair yang unik dan idealis,dengan pola pikirnya sendiri baik dalam semangat juangnya maupun dalam memperjuangkan apa yang ia pikirkan dan yang ia yakini. Ciu, sapaan akrabnya, bisa menggambarkan dengan tepat tentang kelas kelas sosialnya. Uraian di atas memberikan gambaran begitu eratnya hubungan antara karya sastra dan masyarakat. Sosiologi sastra sebagai salah satu ilmu yang mempelajari hubungan antara sastra, sastrawan, dan masyarakat mempunyai peranan penting dalam pengkajian puisi sebab sosiologi sastra tidak hanya
3 membicarakan karya itu sendiri tetapi juga hubungan masyarakat dan lingkungan, serta kebudayaan yang menghasilkannya. Sosiologi sastra diharapkan dapat menjembatani hubungan antara pengarang sebagai pencipta karya sastra, dalam hal ini puisi, dengan masyarakat sebagai pembaca sehingga pesan yang ingin disampaikan pengarang dapat sampai dan diterima oleh para pembaca. Adanya seorang penulis seperti Ciu Cahyono yang dengan berani memberikan nuansa berbeda dengan penyair lainnya, isi dari karyanya adalah tentang problem-problem sosial. Ciu Cahyono menuangkan aspirasi masyarakat yang dilihatnya dan dituangkan melalui karyanya dalam kumpulan Sajak, balada Aku dan Rantai, yang diasumsikan menggambarkan kondisi sosial budaya pada saat karya tersebut tercipta. Ada beberapa hal yang menarik bagi penulis dalam membaca karya Ciu Cahyono dalam kumpulan sajak, balada Aku dan Rantai tersebut, yaitu (1) sajak-sajak yang terangkum dalam kumpulan sajak Aku dan Rantai Berisikan tentang seorang Ciu Cahyono yang membuat karya yaitu sajak Aku dan Rantai yang berisikan tentang problem-problem yang ada di masyarakat sekitar. (2) Sajak Ciu Cahyono mengutamakan amanat lebih penting untuk disampaikan dan dapat memberi penyadaran akan kondisi sosial, (3) Ciu Cahyono lebih mengedepankan akan pemahaman karyanya agar bisa dipahami dan dinikmati oleh masyarakat awam, sehingga pilihan kata yang digunakan adalah kata-kata sederhana yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Negara Indonesia saat ini bisa dikatakan dalam kondisi yang tidak selaras atau tidak harmonis karena banyak korupsi yang dilakukan oleh para pejabat
4 tinggi yang ada di parlemen, hukum yang tidak adil, dan pemerintahan yang pada akhirnya hanya akan membuat masyarakat menjadi bingung. Dalam kaitanya dengan problem sosial ada salah satu buku yang diberi nama Aku dan Rantai karya Ciu Cahyono, berisi tentang kritik sosial potret kehidupan zaman, dan juga balada-balada. Ciu Cahyono terlahir di Solo, 15 Mei 1977, dengan nama asli Adi Cahyono. Pernah mengenyam pendidikan Program Linguistik Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret. Menulis sajak-balada, cerpen, novelette, novel, script film pendek, naskah drama, dan artikel sastra. Karya-karya nya pernah dimuat di Femina, Radio Netherland Seksi Indonesia (Ranesi), Kompas, Kartika, Rakyat Merdeka, Solopos, Tabloid Ten, Duta Pustaka, Pena, Blora Pos, dan dalam beberapa buku antalogi bersama penulis lain. Didalam buku Aku dan Rantai terdapat kumpulan sajak dan balada, yang diterbitkan Lari Kata dan berisi 42 sajak dan balada. Tujuan dari penerbitan ini adalah tidak sekedar untuk publikasi puisi ini saja, tapi lebih dari itu, yakni untuk mengisi minimnya penerbitan buku yang bertema problem sosial. Dalam buku ini sebagian besar memang berisi sajak-sajak yang bertemakan tentang problematika sosial. Buku kumpulan sajak Aku dan Rantai berisikan problematika sosial yang menggambarkan ketidakselarasan dan harmonisasi dalam pemerintahan. Berkaitan dalam penulisan, pandangan berbeda muncul antara kata Problem dan Potret. problem sosial merupakan berawal dari potret sosial, namun potret sosial belum tentu isinya mengkritik. Salah satu judul yang berisi tentang problem adalah Kami Bukan Rakyat,penulis menyebut beberapa sajak dibuku ini sebagai pamflet, penulis suka mengatakan puisinya merupakan sebuah pamflet.
5 B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar pembahasan dalam penelitian ini tetap terarah dan tidak menyimpang. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada: 1. Problem-problem sosial apa sajakah yang ada di dalam kumpulan sajak, balada Aku dan Rantai karya Ciu Cahyono. 2. Respon penyair sebagai anggota masyarakat kelas bawah terhadap dua problem sosial, yakni kemiskinan dan kejahatan kemanusiaan dalam kumpulan sajak Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut. 1. Problem-problem Sosial apa sajakah yang ada di dalam kumpulan Sajak, balada Aku dan Rantai karya Ciu Cahyono? 2. Bagaimana respon penyair terhadap kumpulan sajak, balada Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono? 4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan problem-problem sosial yang ada dalam kumpulan Sajak Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono 2. Mendeskripsikan hal-hal yang diprotes dan respon penyair dalam kumpulan Sajak Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono
6 5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis. Penelitian ini memberikan pengetahuan yang bersifat keilmuan dan di samping itu dapat menambah wawasan terhadap khazanah sastra bahwa diluar sana masih banyak problematika sosial yang ada disekitar kita, di dalam kumpulan sajak Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono banyak masalah-masalah sosial seperti kemiskinan dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang belum tersentuh oleh kita. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini berusaha memberikan pengetahuan pembaca dan masyarakat mengenai adanya problem-problem sosial yang ada di sekitar kita yang termuat di dalam kumpulan sajak Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono. Sehingga dapat di pahami bagaimana permasalahan ditengah masyarakat pada saat ini. Hasil penelitian ini memberikan pengetahuan bagi pembaca bahwa ada salah satu penyair bangsa ini yang masih perhatian kepada bangsa ini yang dituangkannya ke dalam sebuah puisi. 6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai langkah-langkah suatu penelitian. Adapun sitematika dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.
7 Bab pertama adalah pendahuluan. Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah menguraikan alasan pemilihan kumpulan sajak dari Ciu Cahyono yang bejudul Aku dan Rantai sebagai objek penelitian. Pembatasan masalah menguraikan pembatasan terhadap masalah-masalah yang ditelitii, agar pembahasan dalam penelitian tetap terarah dan tidak menyimpang. Rumusan masalah menguraikan rumusan masalahmasalah yang akan diteliti. Tujuan penelitian menguraikan hal yang ingin dicapai dalam penelitian. Manfaat penelitian menguraikan manfaat teoritis dan praktis yang dapat diambil dari penelitian ini. Sistematika penulisan diperlukan untuk memudahkan dalam proses analisis permasalahan sehingga bersifat lebih sistematis. Bab kedua berisi kajian pustaka. Kajian pustaka berisi teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian, yang terdiri dari teori sosiologi sastra, hakikat puisi protes, dan unsur-unsur puisi yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. Kerangka pikir berisi penggambaran mengenai cara pikir yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang diteliti. Bab ketiga adalah metode penelitian. Dalam bab ini dibahas tentang objek penelitian, sumber data dan data, metode peneltian, pendekatan, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Bab keempat adalah analisis kumpulan Sajak Aku dan Rantai karya Ciu Cahyono dengan tinjauan sosiologi sastra. Analisis ini membahas tentang unsurunsur puisi yang diteliti, pokok persoalan yang diangkat dalam kumpulan Sajak,
8 dan hal-hal yang diprotes penyair dalam kumpulan Sajak Aku dan Rantai karya Ciu Cahyono. Bab kelima merupakan bagian penutup yang berisi simpulan dan saran. Bab ini berisi simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis terhadap kumpulan Sajak Aku dan Rantai karya Ciu Cahyono dari tinjauan sosiologi sastra. Laporan penelitian ini dilengkapi pula dengan daftar pustaka yang berisi buku-buku yang digunakan sebagai acuan atau referensi dalam penelitian ini.