Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar S-1, Jurusan. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar S-1, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari banyak sekali karya sastra yang muncul, baik berupa puisi,

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi menyampaikan ide-ide atau gagasan-gagasan seorang penulis

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1. Disusun Oleh: Apriyani Safitri A

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang kebenaran, tentang apa yang

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Dearah

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

BAB III METODE PENELITIAN. penulis dihadapkan sebuah dokumen novel Sepenggal Bulan Untukmu

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BIAS GENDER DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL DE WINST KARYA AFIFAH AFRA SEBUAH KAJIAN FEMINISME DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

CITRA DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA WANITA NOVEL DAUN PUTRI MALU KARYA MAGDALENA SITORUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengarang suatu novel, seorang pengarang menggunakan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MARS KARYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SASTRA FEMINIS DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar S-1, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. ARIF RAHMAN HAKIM A 310 100 156 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ABSTRAK PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SASTRA FEMINIS DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA Arif Rahman Hakim. A 310100156. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2014. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan latar sosial budaya Andrea Hirata, (2) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata, (3) mendeskripsikan perspektif gender dalam novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata berdasarkan tinjauan sastra feminis, (4) mendeskripsikan implementasi hasil penelitian perspektif gender dalam novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata dalam pembelajaran sastra Indonesia di SMA. Jenis penelitian dan strategi penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan studi terpancang. Objek penelitian ini adalah struktur dan wujud perspektif gender yang digambarkan tokoh utama dalam novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata. Sumber data primer pada penelitian ini adalah novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah artikel di internet. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik validitas data dengan teknik trianggulasi teoritis. Teknik analisis data dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian analisis latar sosial budaya pengarang Cinta di Dalam Gelas diperoleh, Andrea Hirata sebagai pengarang novel Cinta di Dalam Gelas adalah seorang penulis yang berasal dari Belitong, karya Andrea Hirata menceritakan budya Melayu.Tokoh utama dalam novel adalah Maryamah. Alur yang digunakan dalam novel Cinta di Dalam Gelas adalah alur maju. Latar waktu terjadi pada saat perayaan hari kemerdekaan yakni 17 Agusutus. Latar tempat berada di desa Belitong. Latar sosialnya bahwa desa Belitong sangat patriakat, memandang perempuan masih rendah. Berdasarkan tinjauan sastra feminis, perspektif gender dalam novel Cinta di Dalam Gelas meliputi kesetaraan gender yakni kesetaraan dalam pendidikan, kesetaraan dalam berpolitik dan berorganisasi, kesetaraan dalam sosial budaya. Sedangkan ketidakadilan gender meliputi subordinasi perempuan, streotipe perempuan, kekerasan terhadap perempuan, dan beban kerja perempuan dan (4) hasil penelitian perspektif gender dapat diimplementasikan pada jenjang pendidikan SMA/MA kelas XI/I dengan kompetensi kemampuan membaca, yaitu standar kompetensi memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan dengan kompetensi dasar menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Kata Kunci: Feminis, perspektif gender dan implementasi sebagai bahan ajar sastra di SMA

A. PENDAHULUAN Karya sastra merupakan karya imajinatif seseorang yang merupakan hasil pikiran atau imajinasi dari pengarang karya sastra tersebut. Pengarang pada umumnya menciptakan sebuah karya berdasarkan keadaan pribadinya maupun lingkungan sosial masyarakat dari pengarang itu sendiri. Dunia dalam karya sastra dikreasikan dan sekaligus ditafsirkan lazimnya melalui bahasa. Menurut Pradopo (2003:61) karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang dan menghasilkan kehidupan yang mewarnai oleh sikap, latar belakang dan keyakinan pengarang. Karya sastra lahir ditengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang ada disekitarnya. Sebuah karya sastra tentunya tidak dapat lepas dari identitas pengarangnya, tentu dalam sebuah karya sastra proses pembuatannya berdasarkan akan kondisi lingkungan sosial pengarang itu sendiri. Sebuah karya sastra tentunya ada hal yang melatar belakangi terciptanya karya sastra itu, hal ini tidak dapat terlepas dari proses terciptanya sebuah karya sastra. Sebuah karya sastra di dalamnya menyajikan berbagai permasalahan manusia dan berbagai permasalahan kehidupan yang ada didunia ini. Pengarang mengamati semua hal-hal tersebut dan kemudian mengekspresikan semua kejadian atau peristiwa melalui sarana fiksi sesuai pemikirannya. Kepandaian pengarang akan membawa pembaca memasuki pengalaman, pemikiran imajinasi karya sastra. Novel merupakan karya sastra yang berisi cerita tentang pengalaman pengarang atau permasalahan-permasalahan lingkungan sosial di masyarakat yang terjadi. Melalui novel, pengarang menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan setelah menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal 1

dan mengandung kebenaran yang mendramasasikan hubungan-hubungan antar manusia (Al-Ma ruf, 2010:17). Salah satu novel yang mengangkat dan mengungkap permasalahan perspektif gender dalam masyarakat adalah novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata. Diterbitkan pertama kali pada Maret 2011. Seperti karya-karya Andrea Hirata sebelumnya, novel Cinta di Dalam Gelas mendapatkan tanggapan sangat positif dari pembaca atau penikmat sastra. Tujuan feminis adalah keseimbangan atau interaksi jender. Feminis dalam pengertian yang luas adalah gerakan kaum perempuan untuk menolak segala sesuatu yang di imajinasikan, disubordinasikan, dan direndahkan oleh kebudayaan dominan, baik dalam politik dan ekonomi maupun kehidupan sosial pada umumnya.(ratna, 2012:184). Di dalam novel ini tokoh utama perempuan yakni Maryamah atau sering dipanggil Enong yang memperjuangkan hak-haknya dan berusaha menegakan martabatnya terhadap Matarom. Novel ini menggambarkan usaha dan perjuangan Maryamah dalam menegakan martabatnya terhadap mantan suaminya yang merupakan juara permainan catur di desanya. Novel Cinta di Dalam Gelas ini menggambarkan usaha yang dilakukan oleh Maryamah, dia belajar bermain catur dengan tujuan untuk mengalahkan mantan suaminya yang merupakan juara catur di desanya. Permainan catur merupakan permainan kaum laki-laki dan belum ada seorang perempuan bermain catur apalagi menjadi juara bermain catur didesanya. Disinilah terjadinyan konflik permasalahan ketidakadilan gender. Novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata memberikan gambaran tentang permasalahan perspektif gender kepada pembaca. Permasalahan mengenai kesetaraan gender dan ketidakadilan gender yang dialami oleh kaum perempuan menarik untuk dianalisis dengan kajian sastra feminis. Novel ini juga memberikan gambaran kepada pembaca tentang pentingnya menghargai kaum perempuan dan hak-haknya. Karyakarya Andrea Hirata menarik untuk diteliti karena karyanya sudah banyak 2

menggambarkan fenomena-fenomena kehidupan masyarakat, seperti pada novel Cinta di Dalam Gelas. Novel ini menarik untuk diteliti karena banyak mengandung permasalahan persepektif gender, novel-novel Andrea Hirata kebanyakan mengangkat tema pendidikan dan motivasi sedangngkan pada novel Cinta di Dalam Gelas Andrea Hiarta mengangkat tema perjuangan seorang perempuan mendapatkan hak-haknya dan permasalahan gender dalam novel ini sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam. Pengarang novel Cinta di Dalam Gelas adalah Andrea Hirata yang cukup dikenal di Indonesia. Andrea Hirata adalah seorang pengarang yang sangat jeli mengamati fenomena-fenomena kehidupan yang terjadi di masyarakat. Sebagai ciri khas karya-karyanya yang tidak lepas dari pengalaman hidup didesanya. Tidak heran jika dalam karyanya kebudayaan orang melayu dan fenomena kehidupan masyarakat yang menjadi latar belakang karyanya. Kehidupan masyarakat yang komplek dan rumit ia gambarkan dengan bahasa yang sederhana ciri khas Andrea Hirata yang terkadang masih kental dengan logat Melayu. Andrea Hirata mampu menampilkan kebiasaan-kebiasaan unik orang Melayu kampung pada permukaanya. Andrea Hirata juga menggambarkan tentang kehidupan wanita dan permasalahan ketidakadilan gender yang dialami kaum perempuan seperti pada novel Cinta di Dalam Gelas salah satu karyanya. Berdasarkan uraian diatas, dapat dijelaskan secara rinci alasan penelitian sebagai berikut. 1. Dari segi penceritaan, novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata sangat menarik dikaji secara feminis untuk mengetahui perjuangan tokoh perempuan yakni Maryamah dalam mendapatkan hak-haknya dan menegakan martabatnya. 2. Novel Cinta di Dalam Gelas mempunyai banyak keistimewaan salah satunya adalah gambaran kehidupan perempuan dan berbagai permasalahan yang dihadapi. 3

3. Permasalahan perspektif gender pada novel Cinta di Dalam Gelas menarik untuk dikaji lebih dalam. Alasan dipilih dari segi kesetaraan gender dan ketidakadilan gender karena novel Cinta di Dalam Gelas banyak memberikan inspirasi bagi pembaca, hal ini akan memberikan nilai-nilai positif yang dapat diambil dan direalisasikan dalam kehidupan pembaca, khususnnya mengenai permasalahan kesetaraan gender dan ketidakadilan gender pada seorang perempuan. 4. Novel-novel karya Andrea Hirata sering mengangkat tema pendidikan dan motivasi sedangkan pada novel Cinta di Dalam Gelas bertemakan tentang perjuangan perempuan dan permasalah gender sehingga menarik dikaji lebih mendalam. 5. Novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata dapat dijadikan sebagai bahan ajar sastra di SMA dengan memanfaatkan sastra feminis. Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana latar sosial budaya pengarang novel Cinta di Dalam Gelas, struktur yang membangun novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata, wujud perspektif gender pada novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata tinjauan sastra feminis dan implementasi analisis perspektif gender pada novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata tinjauan sastra feminis sebagai bahan ajar sastra di SMA. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan latar sosial budaya pengarang novel Cinta di Dalam Gelas, mendeskripsikan struktur yang membangun novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata, mendeskripsikan wujud perspektif gender dalam novel Cinta di Dalam Gelas karya Andre Hirata tinjauan sastra feminis dan mendeskripsikan implementasi analisis perspektif gender 4

dalam novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata tinjauan sastra feminis sebagai bahan ajar sastra di SMA. Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang studi analisis perspektif gender dan dapat menambah pengetahuan tentang studi analisis terhadap sastra di Indonesia, terutama dalam bidang penelitian novel yang memanfaatkan tinjauan sastra feminis. Manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian karya sastra Indonesia dan menambah wawasan pengatahuan kepada pembaca tentang perspektif gender dalam kajian sastra feminis dan memberikan acuan bagi penelitian yang akan datang yang terkait dengan masalah perspektif gender. Sudjiman (1998:53) mengatakan bahwa novel adalah prosa rekaan yang menyuguhkan tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa serta latar secara tersusun. Novel sebagai karya imajinatif mengugkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang mendalam dan menyajikannya secara halus. Novel tidak hanya sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan meneliti segi-segi kehidupan dan nilai-nilai baik buruk (moral) dalam kehidupan ini dan mengarahkan pada pembaca tentang budi pekerti yang luhur. Stanton (2007:20) mengelompokkan beberapa terma dan motode yang digunakan untuk membaca dan mendiskusikan fiksi ke dalam tiga subjudul antara lain fakta cerita (penokohan, alur, latar), tema, dan sarana sastra. Analisis struktural tidak dapat dipisahkan dengan analisis semiotik, dan sebaliknya, karena unsur-unsur karya sastra itu mempunyai makna dalam hubungannya dengan yang lain dan keseluruhannya yang terintegrasi ke dalam struktur tersebut Kritik sastra feminis ini melibatkan wanita, khususnya kaum feminis, sebagai pembaca. Yang menjadi pusat perhatian pembaca adalah 5

citra serta streotipe wanita dalam karya sastra (Sugihastuti, 2011:138). Menurut Djajanegara (2000:27) kritik sastra feminis berasal dari keinginan para feminis untuk mengkaji karya sastra penulis perempuan terdahulu serta untuk mewujudkan citra perempuan dalam karya penulispenulis pria yang menampilkan wanita sebagai makhluk dengan berbagai cara ditekan, ditafsirkan, serta disepelekan oleh tradisi patriarkat yang dominan. Permasalahan pespektif jender bearti membahas masalah kesetaraan jender dan ketidakadilan jender. Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Namun, yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan gender, baik kaum alaki-laki dan terutama terhadap kaum perempuan. Untuk memahami bagaimana perbedaan gender menyebabkan ketidakadilan gender, dapat dilihat melalui berbagai manifestasi ketidakadilan yang ada (Fakih, 2012:12). Menurut Fakih (2012:13-22) membagi ketidakadilan jender menjadi lima yakni, marginalisasi perempuan, subordinasi, stereotipe gender, kekerasan gender, dan beban kerja. 6

B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode yang memberikan perhatian terhadap data ilmiah, data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya (Ratna, 2012:47). Penelitian ini menggunakan studi terpancang karena masalah dan tujuan penelitian telah ditetapkan sejak awal oleh peneliti yakni meneliti struktur dan perspektif gender pada novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah struktur dan wujud perspektif gender pada novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata tinjauan sastra feminis yang diterbitkan Bentang. Data dalam penelitian adalah data kualitatif yang berupa kata-kata atau gambar bukan angka-angka, yaitu data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi fenomena tidak berupa angka-angka atau koefesien tentang hubungan antar variabel (Aminuddin, 1990:16). Data yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah berupa wacana pada novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh penerbit Bentang, Yogyakarta, setebal 318 halaman. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata yang diterbitkan penerbit Bentang, Yogyakarta, setebal 318 halaman.. Sumber data sekunder penelitian ini yaitu internet, biografi pengarang, makalah maupun artikel pada jurnal ilmiah, disertasi dan tesis yang berkaitan dengan objek penelitian yakni perspektif gender novel Cinta Di Dalam Gelas karya Andrea Hirata. Teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, simak dan catat. Pengumpulan data ditempuh dengan teknik pustaka, simak, dan catat. Pertama, dilakukan pembacaan dan penghayatan 7

sumber data utama yakni novel. Pembacaan dilakukan secara berulangulang dengan penuh intensitas dan penghayatan dalam rangka memperoleh data yang tepat dan teliti. Selanjutnya, pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis isi (content analysis)yang meliputi teknik simak, catat serta teknik pustaka (Al-Ma ruf, 2010:32). Teknik validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teori. Triangulasi teori digunakan oleh peneliti karena menggunakan teori lebih dari satu dalam pembahasan yang dikaji. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teori, seperti teori struktural untuk mengetahui struktur dalam novel yang digunakan untuk menemukan makna dalam novel sebab tanpa teori struktural maka kebulatan makna dalam novel tidak dapat ditemukan. Teknik untuk menganalisis novel Cinta Di dalam Gelas menggunakan motode pembacaan model semiotik yaitu pembacaan heuristik dan heremeneutik. Menurut Riffatere (dalam Al-Ma ruf, 2010:33) analisis dilaksanakan melalui metode pembacaan model semitok yakni pembacaan heuristik adalah pembacaan menurut konvensi atau struktur bahasa (pembacaan semiotik tingkat pertama). Adapun pembacaan hermeneutik adalah pembacaan ulang dengan memberikan interpretasi berdasarkan konvensi sastra(pembacaan semiotik tingkat kedua). C. HASIL DAN PEMBAHASAN Ratna (2012:56) menjelaskan bahwa pendekatan biografis merupakan studi yang sistematis mengenai proses kreativitas. Pengarang pada dasarnya lebih berhasil jika menggambarkan situasi masyarakat disekitarnya. 1. Latar Sosial Budaya Pengarang Andrea Hirata atau nama aslinya adalah Aqil Barraq Badrudin Seman Said Harun, yang lahir tanggal 24 Oktober 1976 di pulau Belitong, propinsi Bangka Belitung. Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan lulus cumlaude dari program post graduate di Sheffield Hallam University, United Kingdom, melalui beasiswa Uni 8

Eropa. Andrea Hirata memiliki ciri khas yang dapat dijadikan pembeda dengan pengarang lain. Ciri khas itu antara lain, 1) bertemakan permasalahan pendidikan dan perjuangan, 2) karya Andrea Hirata terinspirasi dari tanah kelahiranya dan kebudayaan Melayu yakni Belitong, 3) selalu memasukan nilai-nilai perjuangan dan motivasi dalam karyanya, 4) penggunaan bahasa yang digunakan dalam karyanya banyak menggunakan logat bahasa Melayu, dan 5) memasukan puisi atau lagu pada setiap karyanya. Karya sastranya berhubungan erat dengan keadaan sosial dan fenomena yang terjadi di masyarakat. Ciri dalam karya Andrea Hirata tersebut menjadi salah satu pembeda dengan karya-karya orang lain. 2. Analisis Struktural Novel Cinta Di dalam Gelas Stanton (2007:20) membagi unsur pembentuk novel menjadi tiga bagian, yaitu fakta cerita, tema cerita, dan sarana cerita. Unsur-unsur yang akan dianalisis yaitu fakta cerita dan tema cerita. Fakta cerita di dalamnya meliputi karakter, alur, dan latar. Unsur-unsur tersebut dianalisis karena berkaitan langsung dengan tujuan dan objek penelitian. Tema dalam novel Cinta di Dalam Gelas adalah perjuangan seorang perempuan yakni Maryamah untuk menegakan martabatnya terhadap mantan suaminya dan perjuang Maryamah untuk mendapatkan hak-haknya sebagai perempuan. Alur cerita dalam novel dideskripsikan secara maju. Alur maju bersifat kronologis yaitu dengan ditandai peristiwa pertama diikuti oleh peristiwa berikutnya. Latar tempat di sebuah desa di Belitong. Masyarakat yang sangat patriakat memandang perempuan sebelah mata, hal itu mendorong Maryamah berjuang untukmemperoleh hak yang sama denga laki-laki. 3. Perspektif Gender dalam novel Cinta di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata. Permasalahan pespektif jender bearti membahas masalah kesetaraan jender dan ketidakadilan jender. Kesetaraan gender berarti 9

kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender ( gender inequalities ). Namun, yang menjadi persoalan, ternayata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan gender, baik kaum alaki-laki dan terutama terhadap kaum perempuan. Untuk memahami bagaimana perbedaan gender menyebabkan ketidakadilan gender, dapat dilihat melalui berbagai manifestasi ketidakadilan yang ada (Fakih, 2012:12 ). Menurut Fakih (2012:13-22) membagi ketidakadilan jender menjadi lima yakni, (a) Marginalisasi Perempuan, (b) Subordinasi Perempuan, (c) Streotipe Gender, (d) Kekerasan Gender, (e) Beban Kerja Perempuan.. Wujud perspektif gender meliputi kesetaraan gender dan ketidakadilan gender. Kesetaraan gender dalam novel ini adalah sebagai berikut. a. Kesetaraan dalam pendidikan Kesetaraan gender dalam pendidikan yakni saat Maryamah berhasil menjadi lulusan terbaik kelima dari tempat kursus bahasa Inggris. b. Kesetaraan berpolitik dan berorganisasi Kesetaraan berpolitik dan berorganisasi saat Selamot yang harga dirinya tidak mau diinjak-injak dan diremehkan oleh seorang laki-laki yang bernama Mintoha, akhirnya menjadi manajer Maryamah dan membentuk klub catur yang bernama Kemenangan Rakyat adalah Kebahagian Kita Semua. c. Kesetaraan dalam sosil budaya 10

Kesetaraan dalam sosial budaya saat Maryamah mengikuti pertandingan catur di kampungnya. Maryamah adalah perempuan pertama dikampungnya mengikuti pertandingan catur. Ketidakadilan gender adalah sebagai berikut. a. Subordinasi perempuan Subordinasi perempuan tampak saat masyarakat kampung menentang Maryamah ikut bertanding catur, masyarakat memandang bahwa permainan catur merupakan hak kaum laki-laki dan kaum perempuan tidak berhak bermain catur. b. Stereotipe perempuan Stereotipe perempuan saat masyarakat di kampung Maryamah sangat patriakat, kaum perempuan masih dipandang sebelah mata saja. Perempuan tugasnya hanya melayani suami saja. c. Kekerasan terhadap perempuan Bentuk kekerasan terhadap perempuan tampak saat Maryamah yang mengalami kekerasan secara psikis. Matarom memperlakukan Maryamah semena-mena, sikap Matarom yang suka menyakiti hati perempuan kelihatan nyata saat datang istri Matarom yang sedang hamil. Perempuan itu menceritakan prilaku Mataromyang diterimanya, perlakuan itu hampir sama yang dirasakan Maryamah. d. Beban kerja perempuan Beban kerja perempuan tampak saat Maryamah yang bekerja sebagai pendulang timah, pekerjaan lelaki pada umumnya. Maryamah bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan ketiga adiknya dan ibunya. 4. Implementasi Hasil Penelitian Novel Cinta di Dalam Gelas Sebagai Bahan Ajar Di SMA Berdasarkan pemaparan di atas perumusan penerapan hasil penelitian dan pembelajaran sastra dapat dilakukan pada jenjang pendidikan SMA kelas XI/I kompetensi kemampuan membaca, yakni standar kompetensi memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel 11

terjemahan, dengan kompetensi dasar menganalisis unsur-undus intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Kemampuan : Membaca Standar Kompetensi : 7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/terjemahan. Kompetensi Dasar : 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Novel Cinta di Dalam Gelas sangat relevan untuk dijadikan sebagai materi pembelajaran di SMA. Implementasi dapat dilakukan menggunakan berbagai kategori yaitu fungsi sastra, fungsi pengajaran sastra, dan berdasarkan kriteria pemilihan bahan ajar sastra. Pada novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata nilai-nilai tentang kesetaraan dan ketidakadilan antara perempuan dengan laki-laki dapat dipahami siswa dalam keseharian siswa. Dengan demikian, peserta didik lebih menghormati dan menghargai tentang kesamaan hak antara laki-laki dengan perempuan dalam segala hal dalam kehidupan sehari-hari. D. SIMPULAN Novel Cinta di Dalam Gelas merupakan karya Andrea Hirata yang yang lahir tanggal 24 Oktober 1976 di pulau Belitong, propinsi Bangka Belitung. Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan lulus cumlaude dari program post graduate di Sheffield Hallam University, United Kingdom. Novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata telah dianalisis berdasarkan struktur pembangunnya yang menunjukkan kesatuan yang utuh. Unsur yang satu dengan unsur yang lainnya saling berhubungan dan memiliki keterkaitan. Hal tersebut dapat terlihat jelas perpaduan antara 12

tema, alur, penokohan, dan latar. Tema dalam novel Cinta di Dalam Gelas adalah perjuangan seorang perempuan yakni Maryamah untuk menegakan martabatnya terhadap mantan suaminya dan perjuang Maryamah untuk mendapatkan hak-haknya sebagai perempuan. Alur cerita dalam novel dideskripsikan secara maju. Alur maju bersifat kronologis yaitu dengan ditandai peristiwa pertama diikuti oleh peristiwa berikutnya. Latar tempat di sebuah desa di Belitong. Masyarakat yang sangat patriakat memandang perempuan sebelah mata, hal itu mendorong Maryamh berjuang untukmemperoleh hak yang sama denga laki-laki. Perspektif gender dianalisis dalam novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata dengan menggunakan tinjauan sastra feminis. Wujud perspektif gender meliputi kesetaraan gender dan ketidakadilan gender. Wujud kesetaraan gender dalam novel ini meliputi, kesetaraan dalam pendidikan, kesetaraan berpolitik dan berorganisasi, kesetaraan dalam mengikuti perlombaan. Sedangkan wujud ketidakadilan gender meliputi, subordinasi perempuan, streotipe perempuan, kekerasan terhadap perempuan dan beban kerja perempuan. Novel Cinta di Dalam Gelas sangat relevan untuk dijadikan sebagai materi pembelajaran di SMA. Implementasi dapat dilakukan menggunakan berbagai kategori yaitu fungsi sastra, fungsi pengajaran sastra, dan berdasarkan kriteria pemilihan bahan ajar sastra. Pada novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata nilai-nilai tentang kesetaraan dan ketidakadilan antara perempuan dengan laki-laki dapat dipahami siswa dalam keseharian siswa. 13

DAFTAR PUSTAKA Al-Ma ruf, Ali Imron. 2010. Dimensi Sosial Keagamaan dalam Fiksi Indonesia Modern dalam Fenomena Perkawianan Lintas Agama dalam Novel Keluarga Permana Karya Ramadhan K. H. Kajian Semiotik. Solo: Smartmedia. Al-Ma ruf, Ali Imron. 2010. Kajian Stilistika Perspektif Kritik Holistik. Surakarta : UNS Press. Aminuddin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: YA3. Djajanegara, Soenarjati. 2002. Kritik Sastra Feminis : Sebuah Pengantar. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Fakih, Mansour. 2012. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta : Puataka Pelajar. Hirata, Andrea. 2011. Cinta di Dalam Gelas. Yogyakarta : Bentang Pustaka. Pradopo, Rahamat Djoko. 2003. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Media. Rahmanto. 2004. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta : Kanisius. Ratna, Nyoman Kutha. 2012. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjiman, Panuti. 1998. Bunga Rampai Stilistika. Jakarta: Pustaka Jaya. Sugihastuti. 2011. Teori Apresiasi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 14