BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Retribusi Daearah dari tahun 2011 sampai variable (independent variable) tehadap variabel terikat (dependent

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode statistik. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan dikantor Dinas Pendapatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. datanya didominasi dalam bentuk angka dan analisis data yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bone Bolango. Dinas

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

Berikut sebuah penelitian:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metoda yang akan ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang diamati oleh peneliti atau variabel penelitian tersebut. Adapun penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis (Sugiyono,2008).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang berlokasi di Kompleks Perkantoran, Jalan Pahlawan No. 56 Kabupaten Sidoarjo. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian. 3.2.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah di pahami, dalam bentuk informasi yang ringkas, dimana hasil penelitian beserta analisisnya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisis tersebut akan dibentuk suatu kesimpulan. 3.2.2 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang di gunakan dalam analisis ini adalah analisis regresi berganda yakni suatu analisis untuk mengukur kinerja keuangan terhadap efisiensi PAD, dengan mengunakan alat analisis yang dikemukan oleh Sugiyono (2009:237) 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

45 3.3.2 Sampel Sementara kriteria penarikan sampel diambil dari Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selama 5 (lima)tahun, dari tahun 2007 sampai 2011, Setelah kejadian lumpur lapindo. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : 1. Tinjauan Pustaka (Library Research) Tinjauan pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mempelajari literatur-literatur yang ada berupa buku-buku, karya ilmiah, jurnal atau artikel-artikel terkait, serta mengakses website dan situs-situs yang menyediakan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung di instansi pemerintahan, dalam hal ini Pemda Kabupaten Sidoarjo dengan melakukan wawancara (interview) dengan pihak yang berkompeten terhadap data yang diperlukan oleh penulis serta pengumpulan data yang dianggap relevan dengan masalah penelitian. 3.5 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas : 1. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang termuat dala Laporan Realisasi Anggaran Pemda Kabupaten Sidoarjo tahun

46 anggaran 2007-2011serta data-data lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. 2. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, baik dari instansi Pemda Kabupaten Sidoarjo maupun pihak lain yang dianggap kompeten dalarn memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil penelitian (field research) pada instansi Pemda Kabupaten Sidoarjo. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini yang sudah diolah dan didapatkan melalui dokumen-dokumen yang telah tersedia. 3.6 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel independen atau variabel bebas yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol X dan variabel dependen atau terikat yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol Y. 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas merupakan variabel yang diduga memengaruhi variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Kemandirian Keuangan Daerah (X 1 ) kemandirian menggambarkan ketergantungan daerah terhadap sumber dana ekstern. Semakin tinggi rasio kemandirian daerah, tingkat ketergantungan terhadap bantuan pihak ekstern

47 (terutama pemerintah pusat dan provinsi) semakin rendah, dan sebaliknya. ini juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Semakin tinggi rasio kemandirian, semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah serta menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakin tinggi. b. Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (X 2 ) efektifitas menggambarkan kemampuan Pemda dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100 persen. Semakin tinggi rasio efektivitas menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik. ketentuan : (a) Jika > 100% berarti efektif (b) Jika < 100% berarti tidak efektif (c) jika = 100% berarti efektifitas berimbang( SriAndriani : 32 )

48 c. Pertumbuhan (X 3 ) pertumbuhan (growth ratio) mengukur seberapa besar kemampuan Pemda dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai dari periode ke periode berikutnya. Dengan mengetahui pertumbuhan masing-masing komponen sumber pendapatan dan pengeluaran, maka dapat dilakukan evaluasi terhadap potensi-potensi daerah yang perlu mendapat perhatian. Semakin tinggi persentase pertumbuhan setiap komponen pendapatan dan pengeluaran, maka semakin besar kamampuan Pemda dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang dicapai dari setiap periode. ( ) d. Aktivitas (X 4 ) aktivitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan sertaefisiensi perusahaan dalam menghasilkan penjualan dengan mendayagunakan aktiva yang dimiliki. ini menggambarkan bagaimana pemerintah daerah dalammemprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin dan belanjapembangunan secara optimal. Semakin tinggi persentase dana yang dialokasikan untuk belanja rutin berartipersentase belanja investasi (belanja pembangunan) yang digunakan untuk menyediakan sarana dan prasarana ekonomi masyarakat cenderung semakin kecil. Menghitung rasio Aktifitas yang

49 terdiri dari Aktifitas dapat diformulasikan sebagai berikut: (Halim, 2004:18) 1. belanja rutin terhadap APBD 2. belanja pembangunan terhadap APBD e. Ekonomis (X 5 ) Ekonomis adalah praktik pembelian dengan tingkat kualitas tertentu dengan harga terbaik yang dimungkinkan (spendingless). Suatu kegiatan operasional dapat dikatakan ekonomis jika dapat menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu. Dengan demikian pada hakekatnya ada pengertian yang serupa antara efisiensi dan ekonomis, karena kedua-duanya menghendaki penghapusan dan penurunan biaya (cost reduction). Teknik analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat ekonomi adalah : Ketentuan : (a) Jika < 100% berarti Ekonomis (b) Jika < 100% berarti Tidak Ekonomis (c) Jika = 100% berarti Ekonomis Berimbang( SriAndriani : 32 )

50 Kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pemungutan pendapatandikatakan ekonomis apabila rasio yang dicapai kurang dari seratus persen. Semakin kecil rasio ekonomis berarti kinerja pemerintah semakin baik. (Sri Andriani : 31) 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah rasio efisiensi PAD (Y). Untuk memperoleh ukuran yang lebih baik, rasio efektifitas perlu dibandingkan dengan rasio efisiensi yang dicapai pemerintah. efisiensi menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima.kinerja pemerintah daerah dikatakan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau dibawah l00 persen. Semakin kecil rasio efisiensi menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik.(sri Andriani : 29 ) Ketentuan : (a) (b) Jika < 100% berarti efisien Jika > 100% berarti tidak efisien (c) Jika = 100% berarti efisien berimbang (Sri Andriani : 32 )

51 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Indikator Skala Kemandrian Menunjukan kemampuan pemda dalam Kemandirian membiayai (X 1 ) sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat. Variabel Independen (Y) Efektifitas (X 2 ) Pertumbuhan (X 3 ) efektifitas menggambarkan kemampuan pemda dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. pertumbuhan mengukur seberapa besar kemampuan pemda dalam mempertahanka n dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai dari period eke periode. aktifitas menggambarkan

52 Variabel Indepenen (Y) Aktititas (X 4 ) Ekonomis (X 5 ) Efisiensi (Y) bagaimana pemerintahan daerah dalam memprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin atau pada belanja pembngunan secara optimal. Kinerja pemerintahan daerah dalam melakukan pemungutan pendapatan dikatakan ekonomis apabila rasio yang dicapai kurang dari seratus persen. Semakin kecil rasio ekonomis berarti kinerja pemerintah semakin baik. efisiensi mengambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisai pendapatan yang diterima.

53 1.7. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1.7.1. Analisis deskripsi kuantitatif Metode ini menerapkan konsep perhitungan rasio keuangan, yaitu dengan menghitung rasio keuangan dari pos-pos dalam Realisasi Anggaran yang tertuang dalam Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun anggaran 2007-2011. Metode ini dilakukan dengan memperhatikan indikator kinerja Pemda Kabupaten Sidoarjo dalam mengelola keuangan daerahnya dengan menggunakan rasio-rasio. 1.7.2. Analisis Regresi Berganda Regresi berganda berguna untuk meramalkan pengaruh dua variabel atau lebih terhadap satu variabel untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisa kinerja kemandirian keuangan daerah Pemkab Sidoarjo terhadap efisiensi PAD.Formulasi persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e (Ghozali, 2009:13) Dimana : Y a : rasio efisiensi PAD : bilangan konstanta b 1 -b 5 : koefisien regresi X 1 X 2 X 3 : rasio kemandirian keuangan daerah : rasio efektifitas : rasio belanja

54 X 4 X 5 e : rasio aktivitas : rasio ekonomis : variabel pengganggu 1.7.3. Uji T atau Uji Parsial Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terdiri atas rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektifitas, dan rasio belanja terhadap rasio efisiensi PAD yang merupakan variabel dependentnya. Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial didasarkan pada nilai probabilitas yang diperoleh dari hasil pengolahan data melalui program SPSS Statistik Parametrik (Ghozali, 2009:25) sebagai berikut: a) Jika probabilitas < 0,05 atau nilai t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis diterima. b) Jika probabilitas > 0,05 atau t hitung < t tabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis ditolak. Pada uji T, nilai probabilitas dapat dilihat dari hasil pengolahan program SPSS pada tabel coefficients kolom sig atau significance. 1.7.4. Uji F atau Uji Simultan Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersamasama terhadap variabel dependen dari suatu persamaan regresi dengan menggunakan hipotesis statistik. Sama halnya dengan uji hipotesis secara parsial, pengambilan

55 keputusan secara simultan juga didasarkan pada nilai probabilitas yang diperoleh dari hasil pengolahan data SPSS Statistik Parametrik (Ghozali, 2009:26)sebagai berikut: a) Jika probabilitas < 0,05 atau nilai F hitung > F tabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis diterima. b) Jika probabilitas > 0,05 atau F hitung < F tabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis ditolak. Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat dari hasil pengolahan program SPSS pada tabel ANOVA kolom sig atau significance. 1.7.5. Uji Asumsi Klasik Selain uji parsial dan simultan, juga akan dilakukan uji asumsi klasiksebagai berikut: a. Uji Normalitas Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika ditribusi data residual adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan meliputi garis diagonalnya (Ghozali, 2006). b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2006).Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas.model regresi yang baik

56 seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variablel independen.uji multikolinearitas pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapatdikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinearitas (Santoso, 2003). c. Uji Autokolerasi Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,maka dinamakan ada problem auto korelasi. Ada beberapa cara untuk melakukan pengajuan terhadap asumsi autokolerasi, salah satunya Durbin-Watson d test mempunyai masalah yang mendasar yaitu tidak diketahuinya secara tepat mengenai distribusi dari stastistik d itu sendiri. Namun demikian, Durbin dan Watson telah menetapkan batas atas (d u ) dan batas bawah (d D ). Durbin dan Watson telah mentabelkan nilai d u dan d D untuk taraf nyata 5% dan 1% yang selanjutnya dikenal dengan tabel Durbin dan Watson. Selanjutnya Durbin dan Watson juga telah menetapkan kaidah keputusan sebagai berikut :

57 Tabel : 3.2 Uji Auto Kolerasi Range Keputusan 0 < dw < dl Terjadi masalah autokorelasi yang positif yang perlu perbaikan dl < dw < du Ada autokorelasi positif tetapi lemah, di mana dengan perbaikan akan lebih baik du < dw < 4 du Tidak ada masalah autokorelasi 4 - du < dw < 4 Masalah autokorelasi lemah, di mana dengan perbaikan akan dl lebih baik 4 - dl < d Masalah autokorelasi serius (sumber M. Sulhan 2011) Atau untuk kriteria pengambilan keputusan bebas autokorelasi juga dapat dilakukan dengan cara melihat nilai Durbin Watson, di mana jika nilai d dekat 2, maka asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi (M. Sulhan 2011: 22). d. Uji Heteroskedastisitas Uji asumsi ini bertujuan mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pegamatan dengan pengamatan yang lain. Jika varians dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain berbeda disebut heteroskedastisitas, sedangkan modelyang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunkan uji koefisien korelasi rank spearman yaitu mengkorelasikan antara absolut residual hasil regresi dengan semua variabel bebas. Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti non heteroskedastisitas atau homoskedastisitas (M. Sulhan 2011: 16).

58 e.uji Linearitas Penguji linearitas ini perlu dilakukan, untuk mengetahui model yang dibuktikan merupakan model linear atau tidak. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan curve estimation, yaitu gambaran hubungan linear antara variabel X dengan variabel Y. Jika nilai sig f < 0,05, maka variabel X tersebut memiliki hubungan linear dengan Y (M. Sulhan 2011: 24).