GEOLOGI DAERAH PARSEH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KLABANG, KABUPATEN BONDOWOSO, PROVINSI JAWA TIMUR. SKRIPSI Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu danteknologi Kebumian InstitutTeknologi Bandung Disusun oleh: Affan Arif Nurfarhan 12006022 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011
LEMBAR PENGESAHAN GEOLOGI DAERAH PARSEH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KLABANG, KABUPATEN BONDOWOSO, PROVINSI JAWA TIMUR Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Affan Arif Nurfarhan NIM : 12006022 Pembimbing Dr. Ir. Agus Handoyo Harsolumakso NIP. 130935676 ii
SARI Daerah penelitian terletak di Desa Parseh dan sekitarnya, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso-Jawa Timur. Secara geografis daerah penelitian terletak pada titik koordinat 7 0 36 46-7 0 36 50 LS dan 114 0 00 54-114 0 00 57 BT, dengan cakupan seluas 51,6 km 2. Geomorfologi daerah penelitian berupa perbukitan dan lembahan dengan perbedaan ketinggian yang cukup tajam. Hal tersebut sangat dikontrol oleh kondisi struktur dan litologinya. Berdasarkan pengamatan terhadap bentukan dan kondisi geologinya (Lobeck, 1939), daerah penelitian di bagi ke dalam empat satuan geomorfologi, yaitu: Satuan Perbukitan Vulkanik, Satuan Perbukitan Lipatan, Satuan Lembah Vulkanik, dan Satuan Lembah Alluvial. Stratigrafi daerah penelitian terbagi ke dalam enam satuan batuan yakni: Satuan Batulempung (Formasi Menuran, Miosen Akhir), berupa campuran antara produk lingkungan turbidit proksimal hingga distal yang terdiri dari perselingan batupasir dan batulempung, Satuan Batugamping (Anggota Pacalan, Anggota Menuran, Pliosen Awal) yang merupakan endapan turbidit laut dalam berupa batugamping kalkarenit dan bioklastuik dengan fragmen litik vulkanik yang cukup melimpah, satuan Batupasir (Formasi Leprak, Pliosen Akhir), berupa endapan turbidit kipas bawah laut bagian kipas tengah yang terdiri dari batupasir dengan kandungan material vulkanik yang cukup tinggi, Satuan Breksi (Formasi Ringgit, Pleistosen) yang terdiri dari breksi vulkanik dengan sisipan batugamping koral pada bagian tengah sebagai penanda lingkungan laut dangkal serta penanda susulaut pada kala Pleistosen, Satuan Breksi Tufan (Formasi Bagor, Holosen) yang merupakan endapan darat dengan kandungan fragmen dominan penciri khusus yang terdiri dari batuapung dan gelas, serta Satuan Aluvial. Berdasarkan pengamatan, struktur geologi daerah penelitian terdiri dua pola arah dominan yang terbentuk dalam dua fase, yakni jalur lipatan Antiklin dan Sinklin Klabang yang berarah timurlaut-baratdaya, sesar normal dengan jurus yang relatif sama, serta sesar mendatar dengan arah relatif baratdaya-tenggara. Kata Kunci: Klabang, Antiklin Klabang, Formasi Menoran, Miosen Awal. iii
ABSRACT Study area is located in the Parseh Village and its surrounding, District Klabang, Bondowoso-East Java. Geographically the study area is located at 70 36 '46''- 70 36' 50'' latitude and 1140 00 '54''-1140 00' 57'' Longitude, with an area of 51.6 km 2. Geomorphology of the study area visible from the valley and hills alignment patterns which are controlled by the its structure and lithology. Based on the formation and its geological conditions (Lobeck, 1939), the geomorphology of study area are grouped into four units, namely: Volcanic Hills Unit, Folded Hills Unit, Volcanic Valley Unit, and Alluvial Valley Unit. The stratigraphy of study area was divided into six rock units, which are: Claystone Unit (Menuran Formation), a mixture of proximal to distal turbidites environments products consisting intercalation of sandstone and mudstone, Limestone Unit (Pacalan Member, Menuran Formation) which is a deep-sea turbidite consists of calcarenite and bioclasts with abundant volcanic lithic fragments, Sandstone Units (Formation Leprak), a middle section submarine fan turbidites consisting of sandstones containing volcanic material that is high enough in the form of tuff, breccia units (Formation Ringgit) which composed of volcanic breccia with inset coral limestone in the middle as a marker of shallow marine environments as well as markers on the Pleistocene sea level fall, Tuffaceous Breccia Unit (Bagor Formation) which is a terigenous sediment with dominant fragment particularly of pumice and volcanic glass, and the Alluvial Unit. Based on observation, geological structure of the study area consists of two dominant patterns which are formed in two phases, namely the fold lines Anticline and Syncline Klabang trending northeast-southwest, Menuran Normal Fault with a relatively similar stance, as well as Kali Bluncong Strike-slip Fault relative to the direction of the southwest- southeast. Keywords: Klabang, Klabang Anticline, Menoran Formation, Early Miocene. iv
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas tolong dan karunia-nya, laporan tugas akhir berjudul Geologi daerah Parseh dan sekitarnya, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur ini dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan telah melalui proses yang cukup panjang dan tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, pelaksanaan dan penyelesaian tugas akhir ini tidaklah mungkin terwujud. Oleh karena itu penulis berkenan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ayah, Ibu serta kakak dan adik-adik di Bekasi atas segala dukungan dan semangatnya, hingga penulis dapat menyelesaikan studinya di ITB. 2. Bapak Dr. Ir. Agus H. Harsolumakso selaku dosen pembimbing, yang selama ini telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan ilmu kepada penulis baik selama perkuliahan maupun pada saat melaksanakan tugas akhir. 3. Teman-teman Teknik Geologi 2006 seluruhnya atas dukungan dan semangatnya selama ini. 4. Penduduk Desa Pandak, atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian di lapangan, dan berbagai pihak lain yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu disini. Penulis menyadari bahwa dalam tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaannya. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menanti segala kritik dan saran untuk perbaikan, dengan harapan tugas akhir ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi kita semua. Bandung, Agustus 2011 Penulis v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......i LEMBAR PENGESAHAN......ii SARI......iii KATA PENGANTAR......v DAFTAR ISI......vii DAFTAR GAMBAR......ix DAFTAR FOTO......x DAFTAR LAMPIRAN......xiii BAB I PENDAHULUAN......1 1.1 Latar Belakang......1 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian......1 1.3 Batasan Permasalahan......2 1.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian......3 1.5 Kondisi Umum Daerah Penelitian 4 BAB II TATANAN GEOLOGI REGIONAL.........5 2.1 Fisiografi Jawa Timur......5 2.2 Perkembangan Stratigrafi Zona Kendeng dan Zona Rembang......8 2. 4 Struktur Regional Cekungan Jawa Timur....12 BAB III GEOLOGI DAERAH KLABANG.....14 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian.....15 3.1.1 Deskripsi Umum.........15 3. 1. 2 Pola Aliran Sungai.... 17 3. 1. 3. Pembagian Satuan Geomorfologi..... 18 3.1.1.1 Perbukitan Perbukitan Vulkanik........19 3.1.1.2 Pebukitan Lipatan.......20 3.1.1.3 Lembang Volkanik.. 21 3.1.1.4 Lembah Aluvial......22 3. 1. 4. Analisis geomorfologi daerah Klabang......25 3.2 Stratigrafi Daerah Klabang......26 3.2.1 Satuan Batulempung.......26 vi
3.2.2 Satuan Batugamping..28 3.2.3 Satuan Batupasir.....34 3.2.4 Satuan Breksi.......42 3.2.5 Satuan Breksi Tufan..45 3.2.6 Satuan Aluvial... 48 3.3 Struktur Geologi Daerah Penelitian.......48 3. 3. 1. Hipotesis Awal....49 3. 3. 2. Struktur Geologi Daerah Klabang.. 50 3.3.2.1. Antiklin Klabang.....51 3.3.2. 2. Sinklin Pacalan.....52 3.3.2. 3. Sesar Mendatar Kali Bluncong.52 3.3.2. 4. Sesar Normal Menoran....54 BAB IV SEJARAH GEOLOGI......57 BAB VII KESIMPULAN......59 DAFTAR PUSTAKA......60 LAMPIRAN vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Lokasi daerah penelitian pada Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur 2 Gambar 1. 2. Lokasi daerah penelitian pada Peta Geologi Lembar Besuki (Pendowo dkk, 1997).3 Gambar 2. 1 Peta Fisiografi Jawa Timur oleh Van Bemmelen (1938), beserta lokasi daerah penelitian. 5 Gambar 2. 2 Sketsa diagram blok dari Kompleks Ringgit-Beser yang menunjukkan morfologi gunung api dan struktur perlipatan dengan satuan batuan Tersier yang tersingkap (satuan yang diberi warna, Van Bemmelen, 1949) 8 Gambar 2. 3. Peta pola struktur Pulau Jawa (Pulunggono-Martodjojo, 1994)..12 Gambar 3.1. Peta topografi daerah penelitian beserta arah mata angin dan skala 14 Gambar 3. 2. Proyeksi tiga dimensi citra SRTM daerah penelitian 15 Gambar 3. 3. Peta pola aliran sungai daerah penelitian..16 Gambar 3. 4. Peta Geomorfologi daerah penelitian.17 Gambar 3. 5. Korelasi satuan batuan peta geologi Lembar Besuki (Pendowo dkk1997). Satuan batuan pada daerah penelitian ditandai dengan kotak merah...24 Gambar 3. 6. Stratigrafi umum daerah penelitian 25 Gambar 3. 7. Persebaran satuan batuan pada peta geologi Daerah Klabang, beserta lokasi pengukuran penampang stratigrafi 26 Gambar 3. 8. Citra SRTM daerah penelitian dengan pola kelurusan bukit (garis kuning), dan lembah (garis hitam). Kiri: Diagram roset distrbusi jurus kelurusan bukit dan lembah daerah penelitian 49 Gambar 3. 9. Peta struktur geologi daerah Klabang...50 Gambar 3. 10. Gejala pergeseran batas satuan batuan batupasir dan breksi volkanik, yang diinterpretasi sebagai sesar geser. Lintasan Kali Bluncong, (JB-1& KP-1).53 Gambar 3. 11. Gejala sesar normal berupa hilangnya satuan batupasir (berwarna kuning) yang terjadi pada sayap sebelah selatan struktur Antiklin Klabang..54 Gambar 3. 12. Gejala ketidakteraturan stratigrafi berupa hilangnya satuan batupasir (warna kuning) diantara satuan batulempung (hijau) dan satuan breksi (coklat) yang lebih muda. Barat daya daerah penelitian (Lampiran D-2). 54 viii
DAFTAR FOTO Foto 3. 1. Satuan perbukitan vulkanik, difoto dari Puncak Bukit Tambak Ukir ke arah barat laut. Puncak perbukitan ditandai garis putus merah.18 Foto 3. 2. Morfologi Perbukitan Homoklin dengan garis putus merah dilihat dari arah utara perbukitan ke arah tenggara daerah penelitian. Desa Tambak Ukir 19 Foto 3. 3. (A) Kali Pacalan sebelah baratlaut daerah penelitian, pola lembah terjal dan berbentuk V, bagian utara daerah penelitian 20 Foto 3. 4. Morfologi lembah volkanik pada bagian selatan-timur daerah penelitian. Difoto dari Desa Parseh ke arah selatan.21 Foto 3. 5. Morfologi lembah alluvial, berupa landai yang berisi endapan alluvial. Lembah Kali Bluncong, bagian selatan daerah penelitian..22 Foto 3. 6. A. Singkapan perselingan batulempung-batupasir dengan sekuen relatif seragam. Lintasan Kali Bluncong (KB-3) B. Perselingan batulempung-batupasir dengan perlapisan tipis dan batas tegas. Lokasi Kali Bluncong (KB-4). 27 Foto 3. 7. Singkapan batulempung-batupasir, batulempung dalam kondisi menyerpih. Lintasan Kali Bluncong (KB-3)..28 Foto 3.8 A. Bioturbasi animal burrowing pada batupasir. Lintasan Kali Bluncong (KB-12) B. Struktur sedimen flute-cast pada base bed batupasir. Lintasan Kali Bluncong (KB-5) 29 Foto 3. 9. Singkapan batulempung tebal dengan sisipan batupasir gampingan. Lintasan Kali Bluncong (KB-8)..29 Foto 3. 10. Sisipan konglomerat pada lapisan batulempung dengan batas erosional dan fragmen membundar tanggung. Lintasan Kali Bluncong (KB-11, KB-12)..29 Foto 3. 11. Dari kiri-kanan: struktur sedimen laminasi sejajar dan struktur sedimen konvolut, bagian bawah satuan. Lintasan Kali Bluncong (KB-5, KB-7)..30 Foto 3. 12. Dari kiri-kanan: struktur sedimen pada laminasi bergelombang (Kolom PPS, KB-5), dan Cross lamination (Kolom PPS, KB-12)..30 Foto 3. 13. Singkapan konglomerat, berlapis tebal dengan ukuran butir <4 cm. Lintasan Kali Bluncong (KB-5)..31 ix
Foto 3. 14. Lapisan dengan struktur sedimen cross lamination (kiri) pada sisipan konglomerat satuan batulempung, dan laminasi sejajar (kanan, KB-6) 31 Foto 3. 15. Singkapan batulempung tebal dengan perselingan sedang batupasir gampingan. Lintasan Kali Bluncong (KB-13) 32 Foto 3. 16. A. Singkapan batulempung sisipan batupasir gampingan, bagian atas satuan. Lintasan Kali Bluncong (KB-5) B. Singkapan batulempung masif berlapis tebal, getas. Lintasan Kali Bluncong (KP-1).32 Foto 3. 17. Singkapan batugamping pasiran, satuan batugamping, dengan lapisan sinter travertine berwarna putih. Lintasan Kali Pacalan (SP-8).. 34 Foto 3. 18. Singkapan batugamping pasiran. Lintasan Kali Pacalan (SP-5)..34 Foto 3. 19. Singkapan batugamping bioklastik, berlapis sedang 30-40 cm. Lintasan Kali Pacalan (SP-5)...35 Foto 3. 20. Close-up singkapan batugamping bioklastik dengan fragmen penyusun head coral, cangkang moluska dan litik volkanik (Basalt). Lintasan Kali Pacalan (SP-5). 36 Foto 3. 21. Singkapan batugamping bioklastik, menunjukkan struktur chalky akibat pelapukan. Gunung Kukusan, sebelah timur daerah penelitian (JK-9). 36 Foto 3. 22. Singkapan batupasir gampingan, berlapis sedang dengan sekuen seragam. Lintasan Kali Pacalan (KP-4). 38 Foto 3. 23. Atas: Singkapan batupasir breksian, berlapis sedang, bersusun tingkat, terdiri dari bioklastika. Lintasan Kali Pacalan (SP-5). Bawah: Sifat batas perlapisan batupasir breksian yang menunjukkan bidang erosional. Lintasan Kali Pacalan (KP- 5a).39 Foto 3. 24. Gejala Flame structure pada batas perlapisan batupasir breksian. Lintasan Kali Pacalan (SP-5) 39 Foto 3. 25. Singkapan batupasir perselingan tuf (atas) dan batupasir tufan (bawah). Lintasan Kali Bluncong (JB-1,2).40 Foto 3. 26. Singkapan batupasir perselingan tuf, berlapis tipis dengan sekuen menipis keatas. Desa Parseh (KB-13) 40 Foto 3. 27. Singkapan breksi volkanik. Lintasan Desa Menoran, bagian baratdaya daerah penelitian (SM-3)..42 x
Foto 3. 28. Sisipan batugamping koral setebal sekitar 1 meter pada bagian tengah satuan breksi. Lintasan Kali Pinang (SM-2)... 43 Foto 3. 29. Singkapan breksi volkanik dengan floating fragments. Lintasan Kali Pacalan (SP-4). 44 Foto 3. 30 Singkapan breksi tufan lapuk sedang (JK-6). 45 Foto 3. 31. Singkapan perselingan breksi dan batupasir tufan pada Satuan Breksi Tufan. Perlapisan batuan berupa horizontal (JB-15).. 46 Foto 3. 32 Kontak antar satuan breksi dengan breksi tufan, berupa bidang erosional (SM-2).47 Foto 3. 33. Endapan alluvial, berupa material lepas beruran pasir-bongkah yang terdiri dari fragmen basalt, andesit, batupasir, batugamping, dan breksi. Lintasan Kali Bluncong (KB-19)... 48 xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Analisis Mikropaleontologi Lampiran B Analisis Petrografi Lampiran C Peta C-1 Peta Geomorfologi C-2 Peta Lintasan dan Lokasi Pengamatan C-3 Peta Geologi Lampiran E Kolom Penampang Stratigrafi Terukur xii