PENGARUH PENGGUNAAN HYDROGEN BOOSTER ELECTROLYZER TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR EMPAT LANGKAH Sigit Wicahyo

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VARIASI TINGKAT PANAS BUSI TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR 4 TAK

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002

Unjuk Kemampuan Multi Cell Water Electrolyzer Model Plat Terhadap Reduksi Emisi Gas Buang dan Performa Mesin Yamaha Mio

Penambahan Pemanas Campuran Udara dan Bahan Bakar

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

Pengaruh Penggunaan Multi Cell Water Electrolyzer Model Spiral Terhadap Reduksi Emisi Gas Buang dan Performa Mesin Yamaha Mio

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN BERBAHAN BAHAN BAKAR LPG DENGAN PENAMBAHAN GAS HHO

ELEKTROLISIS UNTUK EFISIENSI BAHAN BAKAR BENSIN DAN PENINGKATAN KUALITAS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

Spesifikasi Bahan dan alat :

Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit

PENGARUH VARIASI SUDUT ELBOW INTAKE MANIFOLD TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR SUPRA X TAHUN 2002

ANALISA PERBANDINGAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL DAN TANPA MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

PENGARUH PROSENTASE ETANOL TERHADAP TORSI DAN EMISI MOTOR INDIRECT INJECTION DENGAN MEMODIFIKASI ENGINE CONTROLE MODULE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

PENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

PERFORMA GENERATOR HHO DALAM SISTEM BI-FUEL PADA SEPEDA MOTOR SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF ABSTRACT

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR

PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc

Analisis emisi gas buang dan daya sepeda motor pada volume silinder diperkecil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN PENGARUH DUA METODE PEMBERSIHAN INJEKTOR TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR YAMAHA V-IXION

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

PEMANFAATAN ELEKTROLISA AIR SEBAGAI ALRENATIF PENGHEMAT BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA 100 CC

MODIFIKASI INTAKE MANIFOLD DENGAN VARIASI SUDUT PUTAR TERHADAP EMISI GAS BUANG HONDA SUPRA X TAHUN 2002

PENGARUH PENYETELAN VOLUME CO PADA ELECTRONIC CONTROL UNIT TERHADAP LAMBDA DAN EMISI GAS BUANG MOTOR YAMAHA V-IXION


Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Joko Sriyanto, MT. (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif F.T. UNY)

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

UJI EMISI PENGGUNAAN BIOETANOL DARI LIMBAH PERMEN BLASTER POP SEBAGAI CAMPURAN PREMIUM PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2012

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

Pengaruh Penggunaan Turbo Cyclone dan Busi Iridium Terhadap Emisi Gas Buang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

Pengujian Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

PENGARUH PENAMBAHAN BROWN S GAS TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN YAMAHA VEGA ZR 115 CC. Jl. MT Haryono193 Malang

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGARUH PEMAKAIAN VARIASI PEGAS SLIDING SHEAVE TERHADAP PERFORMANCE MOTOR HONDA BEAT 2011

Unjuk Kemampuan Metallic Catalytic Converter Berbahan Dasar Kuningan Berlapis Nikel

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

PEGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR

Pengujian Kinerja Mesin Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

JURNAL PENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

STUDI KARAKTERISTIK GENERATOR GAS HHO DRY CELL DAN APLIKASINYA PADA KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300 CC

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

Pengaruh Penggunaan Turbo Cyclone dan Busi Iridium Terhadap Performa Sepeda Motor

Karakteristik Emisi Gas Buang Kendaraan Berbahan Bakar LPG untuk Mesin Bensin Single Piston

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

JTM. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013,88-95

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

PENGARUH PENGGUNAAN STABILISER TEGANGAN ELEKTRONIK DAN VARIASI BUSI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

PENGARUH PENGGUNAAN TIPE ELEKTROLISER DAN JENIS LARUTAN PADA HYDROGEN ECO BOOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR 4 TAK

Jurnal Teknik Mesin UMY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH HHO TERHADAP EMISI DAN EFISIENSI MESIN 2 LANGKAH 150 CC EFFECT OF HHO ON EMISSIONS AND EFFICIENCY IN TWO STROKE ENGINE 150 CC

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

PENGARUH CAMPURAN BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KAPAS PADA SOLAR TERHADAP KINERJA DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN DIESEL. Budi Tanuhita.

PENGARUH PENGGUNAAN X- POWER TERHADAP PERFORMA PADA MESIN MOTOR 4 LANGKAH ABSTRAK

PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI LARUTAN WATER INJECTION PADA INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

SFC = Dimana : 1 HP = 0,7457 KW mf = Jika : = 20 cc = s = 0,7471 (kg/liter) Masa jenis bahan bakar premium.

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

Transkripsi:

Pengaruh Penggunaan Hydrogen Booster Electrolyzer PENGARUH PENGGUNAAN HYDROGEN BOOSTER ELECTROLYZER TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR EMPAT LANGKAH Sigit Wicahyo S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email : SWicahyo@gmail.com I Made Arsana S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email : IMade_Arsn@yahoo.com ABSTRAK Hidrogen booster electrolyzer merupakan sebuah alat untuk menigkatkan performa kendaraan, dan mengurangi emisi gas buang pada kendaraan tetapi pada intinya adalah alat untuk menghasilkan/ memisahkan (atom) gas hydrogen (H) dan oxygen (O) dari molekul air (H 2 O) dengan menggunakan arus listrik (elektrolisis). Gas hasil pemisahan (HHO) bisa dibuat sebagai booster atau penambah tenaga pada mesin kendaraan atau bahkan bila dikembangkan bisa dibuat sebagai pengganti BBM. Dengan cara memasukan/mensuntikan langsung ke dalam ruang bakar. Alat ini hanya menggunakan media air aki atau aquades yang dimasukkan ke dalam tabung yang tersedia. Selain itu juga dipergunakan juga NaOH (Soda api) sebagai bahan campuran dengan air aki tersebut. Di dalam tabung tersebut terdapat material berbahan stainless stell yaitu plat 340 sebagai elektroda yang mampu menghasilkan O 2 dan H 2. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen murni. Objek penelitian adalah menggunakan sepeda motor Yamaha Vega keluaran tahun 2002. Standar pengujian emisi gas buang berdasarkan SAE J1349. Standar pengujian emisi gas buang berdasarkan SNI 19-7118.3-2005. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Peralatan dan instrument penelitian yang digunakan adalah inertia chassis dynamometer, fuel flow meter, exhaust gas analyzer, stopwatch dan blower. Dari data hasil penelitian ditunjukkan bahwa pengaruh hydrogen booster electrolyzer dengan katalis NaOH berpengaruh terhadap performa mesin dan emisi gas buang pada sepeda motor Yamaha Vega perakitan tahun 2002. Dengan gas HHO dihasilkan peningkatan performa mesin dan penurunan emisi gas buang secara signifikan. Dimana, dihasilkan peningkatan torsi sebesar 23,51% pada putaran 8000 rpm dengan pengisian spull, peningkatan daya efektif sebesar 28,31% pada putaran 8000 rpm dengan pengisian spull, penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 28,27% pada putaran 6500 rpm dengan pengisian baterai maupun spull. Selain itu dihasilkan penurunan tertinggi kadar emisi CO sebesar 77,50% pada lambda 1 199 dengan pengisian spull, kadar emisi HC sebesar 65,43% pada 1,199 dengan pengisian baterai dan kenaikan emisi CO 2 sebesar 45,56% pada lambda 1,215 dengan pengisian baterai. Kata kunci : Hidrogem booster analyzer, NaOH, stainless stell, performa mesin, emisi gas buang. Abstract Hydrogen booster electrolyzer is a tool for improving vehicle performance, and reduce exhaust emissions on the vehicle, but at its core is a tool to generate / separate the (atomic) hydrogen gas (H) and oxygen (O) from water molecules (H2O) by using an electric current (electrolysis). Gas separation results (HHO) can be made as a booster or booster vehicle or engine power even if developed could be made as a substitute fuel. By entering / mensuntikan directly into the combustion chamber. This tool only uses battery water or distilled water media is inserted into the tube available. It is also used also NaOH (caustic soda) as a mixture with the battery acid. Inside the tube there is a material made from 340 stainless steel plate as the electrode is capable of producing O 2 and H 2. This type of research is purely experimental research. Object of research is the use of Yamaha Vega motorcycle output in 2002. Exhaust emissions testing standards based on SAE J1349. Exhaust emissions testing standards based on ISO 19-7118.3-2005. Data analysis using descriptive methods. Equipment and instruments used in this study is the inertia chassis dynamometer, fuel flow meter, exhaust gas analyzer, stopwatch and blower. From the research data indicated that the effect of booster hydrogen electrolyzer with NaOH catalyst effect on engine performance and exhaust emissions on the Yamaha Vega motorcycle assembly line in 2002. HHO gas generated by an increase in engine performance and reduced exhaust emissions significantly. Where, the resulting increase in torque of 23.51% at 8000 rpm rotation with charging spull, effective power increase of 28.31% at 8000 rpm rotation with spull charging, fuel consumption 121 1

JTM Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013, 121-128 decreased by 28.27% at 6500 rpm rotation with battery charging and spull. Moreover produced the highest decrease in CO emission levels by 77.50% at lambda 1,199 with charging spull, HC emissions by 65.43% at lambda 1,199 l with battery charging and increase CO2 emissions by 45.56% at lambda 1,215 withchargingthebattery. Keywords: Hidrogem booster analyzer, NaOH, stainless stell, engine performance, exhaust emissions. PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) makin hari makin bertambah banyaknya seiring bertambah banyaknya pula peningkatan volume kendaraan didunia sehingga sekarang ini banyak yang berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi atau hal baru seiring kemajuan jaman yaitu alat yang nantinya berpengaruh positif bagi kendaraan baik untuk konsumsi bahan bakar, emisi gas buang maupun untuk performa mesin kendaraan, maka dibuatlah parts tambahan untuk memaksimalkan performa mesin kendaraanya itu salah satunya yaitu Hydrogen Booster Electrolyzer. Selain keuntungan peningkatan performa yang signifikan, ternyata pemakaian hydrogen booster electrolyzer juga mampu mengefisienkan pemakaian bahan bakar yang berimbas pada hasil gas buang yang lebih bersahabat, akan tetapi baik performa maupun hematnya bahan bakar bisa didapat tergantung dari cara orang tersebut mengendarai kendaraannya. Karena hydrogen booser electrolyzer sendiri menggunakan arus listrik searah (DC) 12 Volt dari aki untuk menguraikan air (H 2 O) menjadi gas HHO (2 Hydrogen + 1 Oxygen), yang akan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna dan menghasilkan energi yang sangat besar, sementara hasil akhir dari semua proses ini adalah gas hidrogen. Hydrogen Booster Electrolyzer adalah alat untuk menghasilkan / memisahkan (atom) gas hydrogen (H) danga gas oxygen (O) dari molekul air (H 2 O) dengan menggunakan arus listrik (elektrolisis). Gas hasil pemisahan (HHO) bisa dibuat sebagai booster atau penambah tenaga pada mesin kendaraan atau bahkan Bila dikembangkan bisa dibuat sebagai pengganti BBM dengan cara memasukan / mensuntikan langsung kedalam ruang bakar. Menurut Hidayatullah dan Mustari (2008:47), pemasangan electrolyzer HHO mempunyai berbagai keuntungan diantaranya: 1) polusi udara menjadi lebih sedikit dan penekanan pemanasan global, 2) pembakaran menjadi lebih sempurna, 3) tenaga menjadi meningkat kurang lebih 20%, 4) mesin menjadi lebih awet. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2009), penggunaan gasoline plus HHO pada mesin Datsun dengan pengapian yang TMA dihasilkan peningkatan torsi sebesar 4,68%, penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 4,70% dan dihasilkan pula peningkatan tertinggi efisiensi thermal efektik sebesar 15,79%.), Penelitian lanjutan dilakukan oleh Latif (2009 dengan menggunakan honda Supra Fit, penambahan electrolyzer dengan 8 elektroda berupa plat stailess stell dihasilkan peningkatan torsi sebesar 6,35%, peningkatan daya efektif sebesar 7,25%, dan penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 25,33%. Penelitian lanjutan dilakukan oleh Sushandika (2009), dengan menggunakan Yamaha Mio, dengan menggunakan kawat stailess stell sebagai elektroda dengan dimasukkan ke dalam saluran vakum dan filter dihasilkan peningkatan torsi sebesar 52,94%, peningkatan daya efektif sebesar 50,00%, dan penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 23,38%.. Penelitian ini melakukan penelitian yang telah dilakukan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan dari Sigit Wicahyoi dkk menggunakan 2 elektroda berupa plat stainless stell sebagai elektroda dengan menggunakan katalis NaOH dan dengan pengisian melalui baterai dan spull. Dengan menggunakan Hidrogen Booster Electrolyzer ini akan mengetahui seberapa besar peningkatan performa dan penurunan emisi gas buang pada sepeda motor. METODE Rancangan Penelitian Gambar 1. Rancangan Penelitian 125 2

Pengaruh Penggunaan Hydrogen Booster Electrolyzer Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Performa Mesin Jurusan Teknik Mesin FT Unesa. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 22 dan 24 Mei 2013 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen murni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemasangan hydrogen booster electrolyzer terhadap performa mesin dan emisi gas buang. Penelitian ini membandingkan antara kelompok standar (tanpa pemasangan hydrogen booster electrolyzer) dan kelompok eksperimen (memakai hydrogen booster electrolyzer). Objek Penelitian Adapun objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah mesin Yamaha Vega Tahun 2002. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah semua yang akan menjadi objek pengamatan penelitian (Direktorat Pendidikan Tinggi dalam Narbuko, 2005:118). Variabel yang termasuk dalam penelitian eksperimen ini adalah: Variabel Bebas Variabel bebas merupakan kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Variabel ini disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain (Narbuko, 2005:119). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motor Honda Vario standart berbahan bakar bensin dan motor Yamaha Vega dengan menggunakan Hydrogen Booster Electrolyzer. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, mengubah atau mengganti variabel bebas. Variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruh (Narbuko, 2005:119). Variabel terikat pada penelitian ini adalah performa mesin (torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar), dan emisi gas buang (CO, CO 2, HC, O 2, lambda (λ)). Variabel Kontrol Variabel kontrol merupakan variabel yang membatasi (sebagai kendali) atau mewarnai variabel moderator (penengah) (Narbuko, 2005:120). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah: - Putaran mesin yaitu 3000 rpm, 3500 rpm, 4000 rpm, 4500 rpm, 5000 rpm, 5500 rpm, 6000 rpm, 6500 rpm, 7000 rpm, 7500 rpm, dan 8000 rpm. - Temperatur oli mesin saat pengujian 60 o C. 1233 Desain Penelitian Hydrogen Booster Electrolyzer pada motor Honda Yamaha Vega terdiri dari tabung HHO, water trap, electroda stainless stell, katalis NaOH, kabel, yang dirakit menjadi satu sehingga komponenkomponen dari sistem bahan bakar air ini akan tampak secara keseluruhan. Adapun tampak Hydrogen Booster Electrolyzer secara keseluruha pada gambar 2 sebagai berikut. Gambar 2. Hydrogen Booster Electrolyzer Peralatan dan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur dan alat uji yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3 tentang skema instrumen penelitian. Gambar 3. Skema Instrumen Penelitian Peralatan Penelitian Mesin Yamaha Vega Mesin yang digunakan dalam penelitian ini adalah Honda Vario tahun 2010 dengan spesifikasi sebagai berikut: - Diameter dan Langkah : 50,5 x 55,0 Mm - Volume Langkah : 108,0 cm 3 - Perbandingan Kompresi : 10,7 : 1 - Daya Maksimum : 8,99 PS/8.000 rpm - Torsi Maksimum : 0,86 kgf.m /6.500 rpm - Susunan Silinder : Silinder Tunggal

JTM Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013, 121-128 Instrumen Penelitian Chassis Dynamometer Chassis dynamometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur torsi dan daya yang dihasilkan mesin. Adapun spesifikasinya yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rextor Pro-dyno. Exhaust Gas Analyzer Exhaust gas analyzer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar polutan gas buang yang merupakan hasil dari proses pembakaran mesin. Adapun spesifikasinya yang digunakan dalam penelitan ini adalah merk BrainBee AGS- 688. Metode Pengujian Untuk mendapatkan data penelitian yang akurat, maka pengujian dilakukan berdasarkan standar Pengujian Performa Mesin SAE J1349. Yaitu metode yang dilakukan pada kondisi bukaan throttle kontinyu mulai dari idle sampai bukaan throttle maksimum (akselerasi). Data sensor putaran roller dengan pembebanan inersia dan putaran mesin secara otomatis akan terbaca data acquisition dan dikalkulasikan oleh program komputer. Setelah itu hasil kalkulasi torsi, daya kecepatan, waktu, dan jarak tempuh ditunjukkan lewat monitor. Pengukuran emisi gas buang bedasarkan SNI 19-7118.3-2005. Metode ini dilakukan dengan kondisi putaran idle, namun sebagai penelitan dapat dilakukan pengujian bukaan katup throttle yang berubah. Metode ini termasuk dalam pengujian beban sebagian (part-load), karena pengujian dilakukan dibawah kondisi throttle sebagian beban jalan (Warju, 2009:100) Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul dimasukkan kedalam tabel, dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Data hasil penelitian tersebut dibandingkan antara.analisis data menggunakan metode statistika deskriptif. Statistika deskriptif adalah fase statistika dimanahanya berusaha melukiskan dan menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar (Sudjana, 2005:7). HASIL DAN PEMBAHASAN Torsi 2002 dapat meningkatkan torsi mesin. Pada putaran 3000 rpm sampai 6000 rpm efisiensi volumetrik turun karena tidak banyak waktu untuk mengisi silinder dengan campuran udara dan bahan bakar yang baik. Akibatnya, tekanan pembakaran menyebabkan torsi mesin menurun. Pada putaran menengah (6000-8000 rpm), efisiensi volumetrik cukup tinggi dan ini artinya silinder terisi campuran udara dan bahan bahan bakar dengan baik, sehingga tekanan pembakaran akan meningkat. Tingginya tekanan pembakaran menyebabkan torsi mesin menjadi lebih tinggi.. Sedangkan pada putaran tinggi (8000-9000 rpm), efisiensi volumetrik menurun dan silinder tidak memiliki cukup waktu untuk mengisi penuh campuran udara dan bahan bakar. Sehingga tekanan pembakaran yang dihasilkan akan turun dan diikuti pula dengan torsi mesin. Dengan penambahan hydrogen booster electrolyzer, torsi yang dihasilkan mesin cenderung naik hingga didapatkan torsi maksimal. Karena dengan penambahan hydrogen booster electrolyzer, maka meningkatnya efisiensi volumetrik yang masuk ke ruang bakar karena adanya tambahan gas HHO. Silinder terisi campuran udara dan bahan bakar dengan baik, sehingga tekanan pembakaran akan meningkat. Apalagi bahan bakar hidrogen memiliki nilai kalor yang tinggi yaitu 34.000 Kkal/kg., sedangkan bensin hanya sebesar 8100 Kkal/kg (Daryanto, 2003:77). Nilai kalor yang besar tersebut akan meningkatkan tekanan pembakaran pada ruang bakar. Meningkatnya tekanan pembakaran menyebabkan torsi yang dihasilkan mesin menjadi lebih tinggi. Penggunaan Hidrogen Booster Electrolyzer dengan pengisian menggunakan accu maupun dengan pengisian menggunakan spull melalui ciprox tegangan yang diperoleh hampir sama. Karena fungsi ciprox pada spull sendiri adalah mengubah arus AC menjadi DC. Tegangan yang diperoleh pada pengisian baterai dalam keadaan normal sekitar 12 V, sedangkan penggunaan motor untuk putaran tinggi (±5000 rpm) mencapai 14,5 V spesifikasi motor Yamaha (Nasirrudin, 2004:23). Maka arus tegangan pada baterai maupun spull salah satunya mempengaruhi hasil produksi gas HHO. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan hydrogen booster electrolyzer dapat meningkatkan torsi pada sepeda motor empat langkah secara signifikan. Peningkatan tertinggi torsi yang dihasilkan mesin sebesar 23,51 % dicapai dengan pemasangan gas HHO pengisian melalui spull pada putaran 8000 rpm. Sedangkan peningkatan tertinggi torsi yang dihasilkan mesin dengan menggunakan pengisian accu sebesar 22,29 % pada putaran 8000 rpm. Gambar 4. Grafik Hubungan Putaran Mesin Terhadap Torsi (T) 4

Pengaruh Penggunaan Hydrogen Booster Electrolyzer Daya Efektif daya efektif yang dihasilkan mesin dengan menggunakan pengisian accu sebesar % pada putaran 8000 rpm. Konsumsi Bahan Bakar Gambar 5. Grafik Hubungan Putaran Mesin Terhadap Daya Efektif 2002 dapat meningkatkan torsi mesin. Titik maksimum yang dihasilkan mesin standar maupun dengan menggunakan hydrogen booster electrolyzer mencapai 6500 rpm, pada rentang 3000 rpm sampai 7000 rpm daya efektif yang dihasilkan mengalami kenaikan dikarenakan pembakaran berlangsung sempurna (λ > 1). Saat putaran 3000 rpm sampai 7000 rpm, daya efektif yang dihasilkan mesin perlahan naik secara signifikan hingga mencapai daya efektif maksimum yang mencapai 6500 rpm. Pada kondisi ini, campuran udara dan bahan bakar mendekati campuran stochiometric sehingga pembakaran berlangsung sempurna yang pada akhirnya akan menaikkan daya efektif yang dihasilkan mesin. Namun, pada putaran tinggi (7000 9000 rpm) grafik daya efektif cenderung menurun. Hal ini disebabkan aliran udara dan bahan bakar mulai berkurang (efisiensi volumetrik menurun) sehingga campuran udara dan bahan bakar yang ditambahkan dengan gas HHO ke dalam ruang bakar tidak maksimum. Turunnya efisiensi volumetrik tersebut menyebabkan daya efektif menjadi menurun. Selain itu, menurunnya daya efektif pada putaran tinggi disebabkan semakin cepatnya proses pembakaran. Padahal proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar memerlukan waktu. Oleh karena itu, daya dan efisiensi sangatlah tergantung pada pembakaran campuran udara dan bahan bakar, kesempurnaan campuran udara bakar tersebut dan waktu pengapian. Peningkatan daya efektif yang dihasilkan mesin disebabkan karena meningkatnya efisiensi volumetrik yang masuk ke ruang bakar karena adaya tambahan gas HHO. Ini artinya silinder terisi campuran udara dan bahan bakar dengan baik, sehingga tekanan pembakaran akan meningkat. Meningkatya tekanan pembakaran menyebabkan torsi yang dihasilkan mesin menjadi lebih tinggi. Meningkatnya torsi yang dihasilkan mesin secara otomatis akan meningkatkan daya efektif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan hydrogen booster electrolyzer dapat meningkatkan torsi pada sepeda motor empat langkah secara signifikan. Peningkatan tertinggi torsi yang dihasilkan mesin sebesar 28,81 % dicapai dengan pemasangan gas HHO pengisian melalui spull pada putaran 8000 rpm. Sedangkan peningkatan tertinggi Gambar 6. Grafik Hubungan Putaran Mesin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar (fc) 2002 dapat menurunkan konsumsi bahan bakar mesin. Pada putaran 6500 rpm dengan menggunakan hydrogen booster electrolyzer, antara HHO yang menggunakan baterai maupun spull dalam penelitian ini cenderung berdekatan (mempunyai nilai yang sama ±1,5 Liter/jam). Hal ini disebabkan karena Yamaha Vega standar mempunyai nilai daya efektif pada putaran 8000 rpm. Naiknya daya efektif pada mesin akan mempengaruhi penurunan konsumsi bahan bakar, sehingga pada putaran tersebut nilai konsumsi bahan bakar hampir sama dan berdekatan. Turunnya konsumsi bahan bakar dengan menambahkan gas HHO disebabkan karena meningkatnya efisiensi volumetric yang masuk ke ruang bakar. Sebagai contoh pada putaran 6500 rpm, untuk kelompok standar sebesar 0,750 liter/jam, sedangkan untuk kelompok eksperimen pada putaran 6500 rpm dengan pengisian baterai maupun spull mengalami penurunan sebesar 0,538 liter/jam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan hydrogen booster electrolyzer dapat menurunkan konsumsi bahan bakar pada sepeda motor empat langkah secara signifikan. Penurunan tertinggi konsumsi bahan bakar yang dihasilkan mesin sebesar 28,27 % dicapai dengan pemasangan gas HHO pengisian melalui accu dan spull pada putaran 6500 rpm. Konsentrasi Emisi Karbon Monokdioksida (CO) Gambar 7. Grafik Hubungan Lambda Terhadap Emisi CO 125 5

JTM Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013, 121-128 2002 dapat menurunkan emisi CO pada mesin. Pada mesin standar putaran 1500 rpm, emisi CO pada = 0,894, emisi CO yang dihasilkan mesin cenderung tinggi. Hal ini dikarenakan terjadi campuran kaya sehinga oksigen yang masuk ke ruang bakar terbatas dan tidak mampu mengoksidasi CO menjadi CO 2 dan mengakibatkan CO pada kondisi tersebut tinggi. Namun pada putaran berikutnya CO yang dihasilkan mesin cenderung menurun. Hal ini disebabkan karena kondisi tersebut terjadi campuran miskin sehingga oksigen yang masuk ke ruang bakar semakin bertambah dan mampu mengoksidasi CO menjadi CO 2 sehingga CO semakin menurun. Dengan menggunakan hydrogen booster electrolyzer melalui pengisian baterai maupun spull, putaran rpm berikutnya (λ > 1) mengalami penurunan secara signifikan. Menurunnya emisi CO dengan penambahan gas HHO ke ruang bakar disebabkan lambda (λ) semakin meningkat sehingga diindikasikan oksigen yang masuk ke ruang bakar semakin bertambah dan mampu mengoksidasi CO menjadi CO 2 sehingga berdampak pada penurunan emisi CO secara signifikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan hydrogen booster electrolyzer dapat menurunkan emisi CO pada sepeda motor empat langkah secara signifikan. Penurunan tertinggi emisi CO yang dihasilkan mesin dengan menggunakan pengisian spull sebesar 77,05 % pada lambda (λ) 1,199. Sedangkan penurunan tertinggi emisi CO yang dihasilkan mesin dengan menggunakan pengisian accu sebesar 74,45 % pada lambda (λ) 1,215. Konsentrasi Emisi Karbondioksida (CO 2 ) Gambar 8. Grafik hubungan Lambda Terhadap Konsentrasi Emisi CO 2 Pada mesin standar putaran 1500 rpm dengan λ = 0,894, CO 2 yang dihasilkan mesin cenderung rendah. Hal ini dikarenakan oksigen yang masuk ke ruang bakar terbatas dan tidak mampu mengoksidasi CO menjadi CO 2 dan mengakibatkan CO 2 pada kondisi tersebut rendah. Namun (λ > 1) dengan menggunakan HHO pada kelompok eksperimen (baik menggunakan baterai maupun spull) CO 2 yang dihasilkan mesin semakin meningkat. Hal ni disebabkan pada kondisi tersebut oksigen yang masuk ke ruang bakar semakin bertambah dan mampu mengoksidasi CO menjadi CO 2 sehingga emisi CO 2 tinggi. 6 Peningkatan emisi CO 2 yang dihasilkan mesin dengan menggunakan HHO ke ruang bakar disebabkan karena pada kondisi tersebut oksigen yang masuk ke ruang bakar semakin bertambah dan mampu mengoksidasi CO menjadi CO 2 sehingga emisi CO 2 semakin meningkat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan hydrogen booster electrolyzer dapat menurunkan emisi CO 2 pada sepeda motor empat langkah secara signifikan. Peningkatan tertinggi emisi CO 2 yang dihasilkan mesin dengan menggunakan pengisian accu sebesar 45,56 % pada lambda 1,199. Sedangkan peningkatan tertinggi emisi CO 2 yang dihasilkan mesin dengan menggunakan pengisian spull sebesar 34,64 % pada lambda λ 1,215. Konsentrasi Emisi Hidrokarbon (HC) Gambar 9. Grafik hubungan LambdaTerhadap Konsentrasi Emisi HC 2002 dapat menurunkan konsumsi bahan bakar mesin Pada putaran 1500 rpm dengan lambda (λ) = 0,894, pada kelompok standar proses pembakaran yang terjadi pada ruang bakar berlangsung kurang sempurna. Hal ini disebabkan terjadi campuran kaya pada ruang bakar, dan mengakibatkan tingginya kadar emisi HC yang dihasilkan mesin. Dengan menggunakan HHO pada kelompok eksperimen (baik menggunakan baterai maupun spull pada putaran 1500 rpm sampai 8000 rpm (λ > 1) terjadi penurunan HC secara signifikan dikarenakan campuran udara dan bahan bakar mendekati campuran stoichiometric dan pembakaran berlangsung sempurna. Hal ini mengakibatkan kadar emisi HC cenderung turun. Naiknya emisi HC disebabkan ; 1) pembakaran yang kurang sempurna karena kekurangan O 2 sehingga ada sebagian bahan bakar yang belum terbakar dan keluar yang terbuang masih dalam bentuk hidrokarbon, 2) pada campuran kurus konsentrasi emisi HC akan naik disebabkan karena kurangnya pasokan bahan bakar sehingga menyebabkan rambatan bunga api menjadi lebih lambat dan bahan akan segera keluar, 3) pada kondisi kaya konsentrasi emisi HC akan naik disebabkan karena sebagian bahan bakar tidak ikut terbakar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan hydrogen booster electrolyzer dapat menurunkan emisi HC pada sepeda motor empat langkah secara signifikan. Penurunan tertinggi emisi HC yang dihasilkan mesin dengan menggunakan

Pengaruh Penggunaan Hydrogen Booster Electrolyzer pengisian accu sebesar 65,43 % pada lambda λ 1,215. Sedangkan penurunan tertinggi emisi HC yang dihasilkan mesin dengan menggunakan pengisian spull sebesar 64,80 % pada lamda λ 1,199 Konsentrasi Emisi Oksigen (O 2 ) putaran 1500 rpm dengan menggunakan HHO pengisan spull. Peningkatan CO 2 tertinggi sebesar 45,56% didapatkan pada putaran 3500 rpm dengan menggunakan HHO pengisian accu. Sedangkan penurunan HC tertinggi sebesar 77,67% didapatkan pada lambda (λ) 1,215 dengan menggunakan bahan bakar HHO pengisian accu. Saran Dari serangkain pengujian, perhitungan, dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: Penelitian lanjutan disarankan untuk meneliti pengaruh penggunaan hydrogen booster electrolyzer untuk mengurangi dampak emisi gas buang. Gambar 10. Grafik Lambda Terhadap Konsentrasi Emisi O 2 2002 dapat menaikkan konsentrasi oksigen (O 2 ) yang dihasilkan oleh emisi gas buang sepeda motor Yamaha Vega. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.15 dan gambar 4.7. Pada Konsentrasi O 2 pada = 0,935, konsentrasi gas buang oksigen dalam gas buang sedikit hal ini hal ini dikarenakan pada kondisi tersebut terjadi campuran kaya (udara yang masuk sangat terbatas, sehingga oksigen yang masuk ke ruang bakar masuk dengan maksimal). Peningkatan konsentrasi O 2 yang dihasilkan mesin disebabkan karena penambahan gas HHO ke ruang bakar sehingga konsentrasi oksigen pada gas buang cenderung bertambah. PENUTUP Simpulan Dari serangkain penelitian, perhitungan, dan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Hydrogen Booster Electrolyzer berpengaruh terhadap performa mesin dan kadar emisi gas buang sepeda motor Yamaha Vega 4 Langkah tahun 2002. Penggunaan Hydrogen Booster Electrolyzer sepeda motor Yamaha Vega tahun 2002 dapat meningkatkan torsi (torque), dan daya (power). Peningkatan torsi tertinggi sebesar 23,51% didapatkan pada putaran 8000 rpm dengan menggunakan HHO pengisian spull. Peningkatan daya tertinggi sebesar 23,51% didapatkan pada putaran 2000 rpm dengan menggunakan HHO pengisian spull. Sedangkan konsumsi bahan bakar (fuel consumption) mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan konsumsi bahan bakar tertinggi sebesar 28,27% didapatkan pada putaran 6000 rpm dengan menggunakan HHO pengisian accu maupun spull. Penggunaan Hydrogen Booster Electrolyzer pada sepeda motor Yamaha Vega 4 Langkah tahun 2002 dapat menurunkan kadar emisi gas buang seperti CO, HC, dan meningkatkan emisi CO 2. Penurunan CO tertinggi sebesar 77,50% didapatkan pada 7 127 Penelitian lanjutan disarankan untuk menvariasikan bahan hydrogen booster electrolyzer, tebal plat, tinggi plat dan desain. Penelitian lanjutan disarankan untuk memvariasi komposisi larutan atau katalis yang lain. Penambahan campuran air aquades dan katalis NaOH pada Hidrogen Booster Electrolyzer terbukti efektif menurunkan emisi CO dan HC, sehingga Hidrogen Booster Electrolyzer dapat diaplikasikan ke sepeda motor Yamaha Vega tahun 2002. DAFTAR PUSTAKA Arismunandar, Wiranto. 2005. Motor Bakar Torak. Bandung: ITB. As adi, Muhammad. 2010. Kajian Penambahan HHO Pada Motor Bensin. 115 CC. Jakarta: Progam Studi Teknik Mesin-UPN Veteran Bosch G, Robert. 2003. Emission-Control Technology For Gasoline Engines. Stutgart: Jerman. Budiono. 2011. Unjuk kemampuan Water Electrolyzer dengan Katalis KOH Terhadap Performa Sepeda Motor 4 Langkah. Skripsi yang tidak diterbitkan. Surabaya Jurusan Teknik Mesin FT- Unesa. Heizler, Heinze. inz. 1995. Advanced Engine Technology. London: Edward Arnold. Heywood, John B. 1988. Internal Combustion Engine Fundamental. New York: McGraw-Hill,Inc. Karyadi, Rackhmat. 2010. Pengujian Catu Daya 12 Volt DC 7,5 Ampere Pada Penggunaan Electrolyer Terhadap Konsumsi Baan Bakar Jenis Premium. Jakarta: Teknik Mesin-Universitas Gunadharma. Soenarta, Nakoela, dan Furuhama, Soichi. 2007. Motor Serba Guna. Jakara: Kawan Pustaka. Sudirman. Urip. 2008. Hemat BBM dengan Air. Jakarta: Kawan Pustaka. Tjokrowisastro, E.H. dan Widodo, B.U.K 1990. Teknik Pembakaran Dasar dan Bahan Bakar. Surabaya: Jurusan Teknk Mesin FTI-ITS. Tim Otomotif. 2008. 1001 Cara Hemat BBM. Jakarta: PT. Dunia Otomotifindo..

Tim 2008. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: University Press. Warju. 2009. Pengujian Performa Mesin Kendaraan Bermotor. Surabaya: Unesa University Press. JTM Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013, 121-128 8