III. METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

BAB. III METODE PENELITIAN. dikembangkan kebenarannya, maka diperlukan metode dalam penelitian tersebut, hal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk mengetahui

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai Strategi Kampanye Politik dalam Pemilihan Kepala Kampung di

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan objek atau

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana political marketing yang

III. METODE PENELITIAN. terhadap konflik yang terjadi di tanah Register 22 Way Waya. sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi yang mengkaji tentang Pelaksanaan Fungsi

III. METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan

III. METODE PENELITIAN. koordinasi antara Polisi Lalu Lintas dengan Dinas Perhubungan dan Satuan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam objek yang akan diteliti. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik

seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Unit Pelayanan Terpadu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut

III. METODE PENELITIAN. bagaimana Sikap Politik Anggota DRPD Terhadap Anggota DPRD. Perempuan di Lembaga Legislatif DPRD Kota Bandar Lampung, sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

METODE PENELITIAN. yaitu berupa data yang dinyatakan secara tertulis dan perilaku yang. pendapat Straus dan Corbin (2003:5) yang mengemukakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam kondisi sebenarnya. 70 Bahwasannya jenis

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, termasuk alat-alat apa yang diperlukan untuk mengukur maupun

III. METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

METODE PENELITIAN. dengan menginterpretasikan data kualitatif. Menurut Ronny Kountur (2003:105),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

METODE PENELITIAN. lebih bermakna dan mendalam mengenai kajian yang akan dibahas. Penelitian deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

III. METODE PENELITIAN. prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan keadaan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitan yang bertujuan untuk menganalisis inovasi teknologi komunikasi,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan/lisan dari orang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kualitatif. Alasan penulis menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai pendekatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, bab ini juga mencakup penetapan tempat penelitian, fokus penelitian, jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya membahas mengenai tahapan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data. A. Penentuan Subjek Menurut David Williams dalam Lexy J. Maleong (2006) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai: Pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Sedangkan menurut Devine dalam Lisa Harisson (2007) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif memiliki peluang yang lebih besar untuk mengeksplorasi keyakinan dan sikap dan dapat menjelaskan mengapa dan bagaimana, bukan sekedar apa. Selain itu, penelitian ini lebih mengandalkan pada tindakan atau pikiran responden. Penelitian kualitatif cenderung punya banyak kualitas yang personable. Artinya, penelitian ini dapat mengenal

33 orang/kelompok yang diriset, sering kali tingkat pengenalan peneliti melebihi dari yang semestinya dibutuhkan untuk proyek riset. Misalnya, peneliti mungkin menjadi akrab dengan keluarga seseorang dan latar belakang sosialnya, perhatian mereka, dan aspirasi mereka untuk masa depan. Bahkan peneliti bisa melihat dunia politik melihat dunia politik dari perspektif mereka. Penelitian deskriptif itu sendiri dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas. Penelitian ini bisa juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif telah menyediakan gagasan dasar sehingga penelitian ini mengungkapkan secara lebih detail. Penelitian ini diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan Bagaimana dalam mengembangkan informasi yang ada. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan mekanisme sebuah proses dan menciptakan seperangkat kategori atau pola. (Bambang Prasetyo dan Lina M. Jannah, 2005: 42-43).

34 B. Pemilihan Setting Dalam melakukan penelitiannya penulis menetapkan tempat penelitian pada Kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Lampung Selatan, karena Badan ini adalah Badan yang memiliki Tugas dan Fungsi dalam Penanganan Konflik dan Perlindungan Masyarakat, selain itu Badan ini yang menjadi wakil dari Pemerintah Daerah dalam Penanganan Konflik yang ada di Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Selain Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Lampung Selatan, Desa Napal di kecamatan Sidomulyo juga menjadi tempat sebagai pemilihan setting, alasan penulis memilih Desa Napal di kecamatan Sidomulyo antara lain karena didesa inilah kasus konflik antara suku Lampung dan Suku Bali terjadi, di daerah ini menyebabkan penulis tertarik ingin melihat Bagaimana peran Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Lampung Selatan dalam menyelesaikan Konflik Etnik antar Suku Lampung dan Suku Bali yang terjadi di desa Napal, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan tahun 2012. C. Fokus Penelitian Menemukan fokus adalah langkah pertama dalam analisis. Proses tersebut dilakukan pada awal memulai penelitian. Untuk memberikan arah dalam upaya menemukan fokus, peneliti dapat menggunakan pertanyaan seperti jenis data apakah yang dianalisis, bagaimana peneliti dapat memberikan ciri pada data itu, apa yang menjadi tujuan analisis peneliti, mengapa peneliti peneliti memilih data itu, bagaimana data itu mewakili atau merupakan perkecualian, siapa yang ingin mengetahui dan apa yang mereka ingin ketahui. Jadi peneliti

35 bebas menggunakannya dan didasarkan pada perhatiannya yang diprioritaskan. Selain itu, peneliti dapat pula memanfaatkan sumber-sumber seperti pengalaman pribadi, budaya umum, kepustakaan akademis untuk membantu mencari dan menemukan fokus. (Lexy J. Moleong, 2006: 291) Fokus penelitian merupakan hal yang penting apabila kita melakukan sebuah penelitian. Melalui fokus penelitian, kita dapat membatasi studi untuk memandu dan mengarahkan jalannya penelitian, karena adanya fokus penelitian seorang peneliti akan mudah terjebak oleh melimpahnya volume data yang diperoleh di lapangan. Selain itu, antara masalah dan fokus penelitian akan saling terkait, karena permasalahan penelitian dijadikan acuan bagi fokus penelitian meskipun fokus dapat berubah dan berkurang berdasarkan data yang ditemukan di lapangan. Memfokuskan dan membatasi pengumpulan data dapat dipandang kemanfaatannya sebagai reduksi data yang diantisipasi. Ini merupakan bentuk pra analisis yang mengesampingkan variabel-varibel dan yang memperhatikan lainnya. Dengan adanya pemfokusan, akan menghindari pengumpulan data yang serampangan dan hadirnya data yang melimpah ruah. (Mathew B. Miles dan Huberman, 1992 : 30). Dalam penelitian ini yang dijadikan fokus oleh penulis adalah Bagaimana peran pemerintah daerah dalam resolusi konflik antar suku lampung dan suku bali yang terjadi di kecamatan sidomulyo pada bulan februari tahun 2012. Kegiatan apa saja yang dilakukan pemerintah daerah yang di wakili oleh

36 Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Lampung Selatan dalam resolusi konflik yang ini di capai yaitu Keamanan, ketertiban dan kenyamanan. Selain itu juga, focus penelitian yang dilakukan oleh peneliti adaalah mengetahui bagaimana pula upaya-upaya yang dilakukan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Lampung Selatan, dalam me resolusi konflik yang terjadi di Desa Napal, Kecamatan Sidomulyo pada bulan Februari 2012 kemarin. Informasi yang didapatkan juga tidak hanya di dapat dari Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Lampung Selatan saja, namun juga informasi dapat didapatkan dari masyarakat yang berkonflik yaitu suku Lampung dan Suku Bali yang terjadi di Kecamatan Sidomulyo umumnya dan Desa Napal khususnya. Informasi yang didapatkan dari masyarakat merupakan bentuk dari cross chek upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Lampung Selatan dalam meresolusi konflik yang terjadi di Kecamatan Sidomulyo. Fokus Penelitian dari kasus Peran Kesbangpol dan Linmas Kab. Lampung Selatan dalam Resolusi Konflik yang terjadi di Kecamatan Sidomulyo : 1. Melihat adanya peran dari Kesbangpol dan Linmas Kab. Lampung Selatan dalam resolusi konflik yang terjadi di Kab. Lampung Selatan di kecamatan Sidomulyo dalam bentuk penyelesaian konflik.

37 2. Melihat adanya peran kesbangpol dan Linmas Kab. Lampung Selatan dalam resolusi konflik yang terjadi di Kec. Sidomulyo Kab. Lampung Selatan dalam bentuk pengumpulan data tentang konflik tersebut. E. Jenis Data Penelitian 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dengan cara menggali dari sumber informasi (informan) dan dari catatan di lapangan yang relevan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, informan-informan dipilih dengan mendasarkan pada subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data serta bersedia memberikan informasi data. Dalam hal ini data primer dapat diperoleh dari orang yang memenuhi kriteria yaitu: 1. Erwin Bakar, BSC (Kepala Sub Bagian Pelindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik) Kalianda Kabupaten Lampung Selatan 2. Nyoman Negro (Tokoh Masyarakat Suku Bali) Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan 3. Wayan Tantre (Tokoh Masyarakat Suku Bali) Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan 4. Nyoman Gunawan (Tokoh Masyarakat Suku Bali) Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan

38 5. Asli Jauhari atau Ratu Permata (Tokoh Masyarakat Lampung) Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan 6. H. Abu Bakri, S. Pd, M. M atau Suntan Pembina Marga (Tokoh Masyarakat Lampung) Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung dan mencari fakta yang sebenarnya hasil dari wawancara mendalam yang telah dilakukan maupun mengecek kembali data yang sudah ada sebelumnya. Data tersebut bersumber dari dokumentasi berupa surat kabar, buku, situs internet, serta arsip arsip dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Lampung Selatan. Arsip-arsip Desa Napal, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan. F. Tahapan Penelitian Tahap-tahap dalam penelitian berupa: 1. Orientasi Orientasi dilakukan melalui studi pustaka dan pengamatan awal dengan tujuan mencari berbagai informasi yang mendukung. 2. Eksplorasi

39 Dalam hal ini, peneliti secara terfokus mencari data di lapangan dengan menggunakan wawancara serta dilengkapi oleh dokumentasi 3. Member Check Dilakukan setelah seluruh hasil wawancara dan pengamatan diperoleh, yang kemudian dianalisis dan dituangkan dalam bentuk laporan serta disinkronkan lagi dengan informasi yang didapat dari informan tertentu. G. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh informasi dan data yang valid dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan: 1. Wawancara mendalam (indepth interview) Yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan keterangan pribadi dan untuk memperoleh informasi lengkap dengan informan dengan lisan maupun tulisan secara langsung dengan bertatap muka dengan informan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kejelasan dari sumber-sumber data dokumentasi yang belum dipahami oleh peneliti, serta untuk memperoleh pengertian maupun penjelasan yang lebih mendalam tentang realita dan obyek yang akan diteliti tersebut. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan Kepala desa napal, tokoh agama dari kedua suku, tokoh masyarakat dari kedua suku, dan

40 masyarakat dari suku lain yang menjadi saksi dari kasua konflik dan masyarakat setempat. 2. Dokumentasi Dokumentasi diartikan sebagai pencarian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. H. Teknik Pengolahan Data Setelah data diperoleh dari lapangan terkumpul maka tahap berikutnya ialah mengolah data tersebut. Adapun teknik yang digunakan dalam pengolahan data sebagaimana yang disebutkan (Lexy J. Moleong, 2006:151) meliputi : 1. Editing Editing yaitu teknik mengolah data dengan cara meneliti kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin validitasnya serta dapat segera diproses lebih lanjut. Tahap editing yang telah dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini menyajikan hasil wawancara dan observasi berupa kalimat-kalimat yang kurang baku disajikan dengan menggunakan kalimat baku dan bahasa yang mudah dipaham. 2. Interpretasi Interpretasi merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh di lapangan.

41 H. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biglen (yang dikutip Lexy J. Moleong, 2006) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data merupakan cara seorang peneliti dalam mengelola data yang telah terkumpul sehingga mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitiannya, karena data yang diperoleh dari suatu penelitian tidak dapat digunakan begitu saja, analisis data menjadi bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat lebih berarti dan bermakna dalam memecahkan masalah penelitian. Menurut Mathew B. Miles dan Huberman (1992 : 16-19), analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, meliputi: 1. Reduksi Data Yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatancatatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang

42 tidak perlu serta mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 2. Penyajian Data Yaitu usaha menampilkan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian data maka akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. 3. Verifikasi dan Kesimpulan Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisa kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keterangan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proporsi. Hasil verifikasi data tersebut kemudian ditarik kesimpulan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. (Miles dan Huberman, 1992: 15-21)