BAB I PENDAHULUAN. ini maupun masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

I. PENDAHULUAN. dilakukan suatu upaya perbaikan sistem pembelajaran inovatif yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman di era abad 21 yang pesat menuntut adanya sumber

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, melalui sekolah. manusia agar mampu berkompentensi dalam dunia global.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat dalam pengembangan aktivitas belajar siswa dan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, hasil belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. kelak dapat mengangkat harkat martabat bangsanya. kepribadian dan keterampilan memberikan hasil yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam membentuk dan membinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Indonesia seperti adanya program sertifikasi, dan SM-3T.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat belajar untuk anak didik. Mendidik

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan materi melalui ceramah dan pemberian hafalan. Guru

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang menjadi dasar-dasar dalam menciptakan sebuah desain.

I. PENDAHULUAN. seorang guru itu belumlah terwujud dalam usaha mereka untuk. membelajarkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang seksama.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dalam dunia pendidikan sangat banyak mengalami

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan di era globalisasi ini menuntut setiap negara terus

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, maka tidak salah jika pemerintah senantiasa mengusahakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum dan adanya penyempurnaan fasilitas, adanya lokakarya bagi. yang kesemuanya ini dimaksudkan sebagai usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang terdiri dari mendengarkan, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Guru yang secara langsung bertanggung jawab terhadap bagaimana cara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menyiapkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.

I. PENDAHULUAN. Bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, dan

2015 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS FILM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia dilahirkan menjadi makluk sempurna yang memiliki akal fikiran,

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Zaman globalisasi ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investasi jangka panjang karena proses dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dan pemanfaatannya di dunia pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan media yang ada. Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran dalam memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar pada diri peserta didik untuk melakukan praktekpraktek dengan benar. Maka dari itu, peserta didik perlu mendapat pembelajaran melalui media pembelajaran yang tepat yaitu media visual. Media visual merupakan media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita khususnya indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam penggunaan media ini adalah pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh peserta didik.

Oleh karena itu, guru atau pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang akan dibahas pada peserta didik. Berdasarkan observasi yang dilakukan, fenomena yang terjadi di beberapa sekolah terkhusus SMA N 1 Kotapinang adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Hal ini diakibatkan banyak siswa tersebut yang bermalas-malasan untuk belajar dan menganggap proses belajar mengajar di sekolah membosankan sehingga tidak adanya ketertarikan siswa untuk belajar. Di lain sisi, siswa juga dituntut menyelesaikan segala tugas sekolah yang diperoleh dari kegiatan proses mengajar. Hal yang menjadi kendala bagi mereka apabila pelajaran yang diterimanya itu sulit untuk dipahami mungkin karena dalam proses belajar mengajar tersebut kurang menarik, membosankan, materi yang diajarkan bersifat monoton, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius. Siswa tidak lagi belajar secara sungguh-sungguh dan menganggap belajar di sekolah hanyalah formalitas. Akibatnya tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa akan pelajaranpun semakin menurun. Hal ini berakibat pada penurunan prestasi belajar siswa. Penurunan prestasi belajar ini juga terjadi pada mata pelajaran ekonomi. Dari observasi yang penulis lakukan di SMA Negeri 1 Kotapinangl diperoleh daftar kumpulan nilai ekonomi semester ganjil kelas XI IPS tahun ajaran 2014/2015 IPS yang menunjukkan data prestasi belajar ekonomi siswa dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 72 sebagai berikut:

Tabel 1. Persentase Kriteria Ketuntasan Minimal No Rentang nilai Jumlah siswa Persentase (%) - % % Sumber: Diolah dari DKN SMA Negeri 1 Kotapinang Sesuai dengan data tersebut, dari siswa yang terdiri dari kelas XI- berjumlah 35 siswa, XI- berjumlah 37 siswa dan XI- berjumlah 35 siswa terdapat % yang telah mencapai nilai di atas KKM atau sama dengan KKM dan termasuk dalam kategori baik dan % masih berada di bawah KKM atau tidak tuntas. Lebih jelas dapat dilihat pada taber berikut: Kelas Jumlah kkm Jumlah tuntas Jumlah tidak tuntas siswa banyak % Banyak % XI IPS 1 % XI IPS 2 % % XI IPS 3 % % Jumlah Walaupun media pembelajaran (visual) sangat penting di sekolah, namun dalam fenomena yang terjadi tidaklah demikian. Pada kenyataannya sebagian besar sekolah berasumsi media pembelajaran bukanlah sarana yang penting dalam kegiatan belajar. Terbukti dengan banyaknya sekolah yang memiliki media pembelajaran dengan kondisi yang memprihatinkan, bahkan di beberapa sekolah ada yang tidak menyediakan media pembelajaran, dan sebagian sekolah mengalih fungsikan media pembelajaran sebagai ruang penyimpanan Tetapi pada kenyataannya saat ini tidak semua sarana pendidikan memiliki media pembelajaran yang memadai. Hal ini terbukti dari sarana pendukung dalam proses belajar-mengajar yang kurang lengkap seperti dari sisi alat peraga atau

media dan lain-lain. Dengan demikian guru kelas di samping jarang menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga kurang mampu untuk dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam proses pembelajaran, yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Selain itu dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar, guru tidak dapat menciptakan kondisi atau situasi belajar dan kreasikreasi lain yang dapat memudahkan anak didiknya dalam menerima penjelasan dari guru. Media pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah saat ini pada umumnya dapat dikatakan kurang lengkap yang umumnya terlihat dari koleksi buku, media gambar, sketsa, grafik, poster, kartun dan berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online. Ketersediaan akan itu semua di sekolah saat ini relatif terbatas dan tidak optimal dalam mendukung kegiatan belajar siswa. Tapi pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan prestasi belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran diharapkan memberikan prestasi belajar yang maksimal. Seperti yang dikemukakan Maroa (2014) Penerapan pembelajaran dengan media visual dapat meningkatkan hasil belajar.

Dalam usaha untuk mencapai suatu prestasi belajar yang optimal dari proses belajar mengajar seorang siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar adalah guru yang merupakan faktor eksternal sebagai penunjang pencapaian prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi, guru di Sekolah belum menyadari bahwa kreativitas merupakan yang universal dan oleh karenanya semua kegiatannya ditopang, dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Akibat dari kurang menyadari hal ini, guru senantiasa tidak berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani siswa sehingga siswa akan menilainya bahwa guru tersebut tidak menyenangkan atau tidak kreatif (dikenali dengan hal-hal keterbukaan terhadap pengalaman baru, kelenturan dalam berpikir, kebebasan dalam ungkapan diri, menghargai fantasi, minat terhadap kegiatan kreatif, kepercayaan terhadap gagasan sendiri, kemandirian dalam memberikan pertimbangan sendiri) dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru saja sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya dan apa yang dikerjakan di masa mendatang lebih baik dari sekarang (Mulyasa, 2011:51). Dengan demikian seorang guru itu perlu mengembangkan kreativitas sebagai upaya pembaharuan proses pembelajaran di sekolah, maka seorang guru dipersyaratkan mempunyai pandangan atau pendapat yang positif terhadap bagaimana menciptakan situasi dan kondisi belajar yang diharapkan. Karena

secara operasionalnya gurulah yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran di sekolah. Namun, banyak guru yang memiliki kemampuan profesional tidak membangun gagasan sainstifik siswa dengan menerapkan konsep teknologi pembelajaran dalam memecahkan masalah-masalah. Hal itu terbukti dari guru mengabaikan metode mengajar yang baik yang tidak menyesuaikan dengan materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar ternyata masih kurang hal ini dapat dilihat dari beberapa guru yang dalam proses belajar mengajar masih menggunakan metode-metode mengajar yang monoton dan tidak menggunakan metode-metode lain untuk variasi, sedang fasilitas belajar untuk masing-masing mata pelajaran produktif cukup memadai. Karena pada dasarnya semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan awal yang sudah terbangun dalam wujud skemata. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan informasi yang berasal dari lingkungannya dalam rangka mengonstruksi interprestasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun ketika guru memberikan permasalahan relevandengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya, memberi kesempatan kepada siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut, proses belajar mengajar berpusat pada siswa (hamdani, 2011:23). Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu prestasi belajar siswanya. Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada. Di samping kreativitas guru dalam

proses belajar mengajar, faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah media pembelajaran. Dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal perlu didukung serta dilengkapi oleh media pembelajaran dan kreativitas guru yang dapat membantu dan mempermudah siswa dalam memahami dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Hal inilah yang dirasakan siswa SMA Negeri 1 Kotapinang karena kenyataan sekarang adalah sangat langka guru yang sering menggunakan media pengajaran di dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pengajar, padahal salah satu konsep kunci operasional pembelajaran yang harus dihayati oleh seorang guru atau pendidik adalah bagaimana mendesain pembelajaran agar dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan. Persoalan ini tampak kelihatan mudah, tetapi sesungguhnya merupakan kegiatan yang sulit dan konplit, sebab membutuhkan profesionalisme dan penghayatan yang seksama menyangkut aspek-aspek kompetensi belajar dan mengajar. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan melakukan penelitian tentang, Pengaruh Penggunaan Media Visual dan Kreativitas Guru Terhadap Prestasi belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kotapinang Tahun Ajaran 2014/2015 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penggunaan media visual di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kotapinang?

2. Bagaimana kreativitas guru kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kotapinang? 3. Bagaimana pengaruh penggunaan media visual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kotapinang? 4. Bagaimana pengaruh kreativitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kotapinang? 5. Bagaimana pengaruh penggunaan media visual dan kreativitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi siawa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kotapinang? 1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini pembatasan masalahnya sebagai berikut: 1. Media pembelajaran yang akan diteliti adalah media visual berupa yang diproyeksikan dan tidak di proyeksikan. 2. Kreativitas guru yang akan diteliti adalah kreativitas guru dalam mengajar di SMA N 1 Kotapinang Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Prestasi belajar yang akan diteliti adalah prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kotapinang Tahun Ajaran. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah serta pembatasan masalah seperti yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media visual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Kotapinang T.A 2. Apakah terdapat pengaruh kreativitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Kotapinang T.A? 3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media visual dan kreativitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kotapinang T.A 2014/2015? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Kotapinang T.A 2. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Kotapinang T.A. 3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual dan kreativitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kotapinang T.A 2014/2015. 1.6 Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Memambah pengetahuan penulis tentang pengaruh pengaruh penggunaan media visual dan kreativitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. 2. Sebagai bahan masukkan dan sumber informasi bagi guru dan pihak sekolah SMA Negeri 1 Kotapinang tentang pentingnya penggunaan media visual dan kreativitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.

3. Sebagai bahan sajian data dan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan maupun bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian pada bidang yang sama.