BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42).

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tentang keguruan. Batas wilayah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan adalah sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 11 (Sebelas)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat membentuk sebuah pusat salah satunya yaitu pasar.

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan menginginkan

Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN: )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan

EVALUASI PELAYANAN LAHAN PARKIR KENDARAAN RODA EMPAT DI TERMINAL 1 BANDAR UDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG BANTEN*

BAB III LANDASAN TEORI

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Yogyakarta terletak di Propinsi D. I. Yogyakrta mempunyai lokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Sorong merupakan salah satu kota di Provinsi Papua Barat yang

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI RUMAH SAKIT UMUM (Studi Kasus RSUD Dr. Moewardi Surakarta)

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lalu lintas, khususnya di kawasan perkotaan Kabupaten

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil data suvei dan analisis yang dilakukan pada lahan parkir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

BAB I PENDAHULUAN. tranportasi yang melalui jalan-jalan di Yogyakarta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

yaitu apabila bangkitan parkir tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir di luar

HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PARKIR MOBIL DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB I PENDAHULUAN. yang tepatrnya berlokasi di Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat. Lokasi

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta)

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PADA BADAN JALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN SILIWANGI KABUPATEN GARUT)

BAB III LANDASAN TEORI

Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kesehatan sehingga pengunjung

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA MALL GALAXY DI KOTA SURABAYA

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DI KAMPUS UNISKA MAB BANJARMASIN. Adhi Surya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi secara langsung sehingga transportasi mempunyai peranan yang penting

KARAKTERISTIK DAN REDESAIN PARKIR ( Studi Kasus Pada Areal Parkir Kampus II Universitas Muhammadiyah Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang relative pesat dan tidak terlepas dari perkembangan

EVALUASI KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA AREA PARKIRAN KAMPUS FISIP UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan banyak munculnya perusahaan

1. BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Laporan Tugas Akhir. ANALISIS PARKIR SEPEDA MOTOR DI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Studi Kasus Parkir Kampus Dua dan Kampus Empat ) Oleh :

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA PARKIR SEPANJANG JALAN WALIKOTA MUSTAJAB SURABAYA

EVALUASI KINERJA PARKIR DI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA : Eko Setiawan NIM :

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

KAJIAN STANDARISASI KEBUTUHAN SATUAN RUANG PARKIR (SRP) UNTUK APARTEMEN DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peran yang sangat penting dalam membantu

EVALUASI FASILITAS PARKIR DI STASIUN KOTA BARU MALANG

tanggal dan waktu pengamatan. Data yang diolah berupa data primer dan data sekunder,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan kebutuhan tiap orang di dalam beraktivitas setiap hari. Berbagai kemudahan untuk berpindah tempat dari tempat asal menuju tempat tujuan menjadi pertimbangan yang setiap orang pilih dalam bermobilisasi. Ada berbagai macam aspek yang dipertimbangkan dalam pemilihan moda transportasi, baik transportasi umum maupun pribadi. Selain itu, terdapat faktor lain yang juga menjadi bahan pertimbangan saat menuju ke suatu tempat kegiatan, yaitu keamanan, kenyamanan, dan kemudahan untuk memperoleh tempat parkir. Fasilitas parkir adalah tempat yang pasti digunakan saat kendaraan akan berhenti untuk mengakhiri perjalanan. Fasilitas parkir bersifat umum apabila digunakan untuk kepentingan publik atau bersama. Selain menunjang keamanan dan kenyamanan, fasilitas parkir juga bisa dijadikan daya jual dari suatu tempat khususnya tempat perbelanjaan, sekolah, dan tempat lainnya yang menampung banyak orang dalam beroperasi sehari-hari. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka bertambah pula jumlah pemilik kendaraan sehingga mempengaruhi jumlah ketersediaan lahan parkir. Banyak permasalahan parkir yang terjadi karena semakin tinggi permintaan akan lahan parkir, namun fasilitas parkir yang tersedia sangat terbatas. Hal ini akan menimbulkan berbagai permasalahan di lokasi parkir itu sendiri hingga menyebabkan kemacetan di jalur masuk menuju lokasi parkir tersebut terutama di daerah perkotaan. Tidak adanya manajemen parkir yang baik serta kurangnya lokasi parkir yang disediakan oleh pengelola parkir menyebabkan pengguna kendaraan memarkirkan kendaraannya dalam keadaan yang tidak rapi, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna parkir lainnya. Universitas Gadjah Mada adalah perguruan tinggi yang memiliki lokasi atau wilayah yang luas. Secara administratif wilayah kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta masuk ke dalam dua wilayah kelurahan, yaitu Kelurahan Catur 1

2 tunggal seluas 1.693.460 m 2, dan Kelurahan Terban seluas 43.000 m 2. Menurut status kepemilikan tanah, lahan-lahan di wilayah Universitas Gadjah Mada terbagi menjadi dua : 1. Tanah hak milik 2. Tanah milik Kesultanan Kraton. Ditinjau dari sebaran bangunan, kampus Universitas Gadjah Mada menjadi terbagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah barat dan wilayah timur jalan Kaliurang atau lebih sering disebut sebagai Kampus Barat dan Kampus Timur (Pustral, 2005). Sebagai Kampus yang persebaran wilayahnya sangat luas dan terdiri dari berbagai macam bangunan dan fasilitas kampus, maka kelancaran mobilitas orang di dalamnya sangat dipengaruhi oleh akses-akses jalan yang berada di dalam maupun sekitar kampus. Perlu disadari bahwa setiap harinya Universitas Gadjah Mada selalu menarik berbagai pihak yang berinteraksi di dalam lingkungannya meliputi dosen, mahasiswa, karyawan, dan pihak luar Kampus yang memiliki kepentingan di dalam lingkup Kampus. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu dari sekian banyak institusi pendidikan tinggi yang terdapat di Universitas Gadjah Mada yang bertujuan menghasilkan Dokter Gigi yang profesional, berwibawa, dan berwawasan global. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada memiliki tiga program studi, antara lain Program S1 Ilmu Keperawatan gigi Pendidikan Dokter Gigi, Program S2 Ilmu Kedokteran gigi Ilmu Kedokteran Gigi Klinik, dan Program S3 Ilmu Kedokteran Gigi. Selain itu, Fakultas Kedokteran Gigi UGM juga memiliki fasilitas RSGM Prof. Soedomo yang berada dalam lingkup Kampus Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Dengan perkembangan moda transportasi yang pesat dan beragam pada saat, memberikan keleluasaan bagi mahasiswa, karyawan, maupun dosen yang akan berkendara menuju maupun bepergian dari Fakultas Kedokteran Gigi dan RSGM Prof. Soedomo. Parkir adalah salah satu sistem pelayanan moda transportasi yang menempati suatu lokasi atau ruangan di mana di dalamnya terdapat kendaraan yang berhenti untuk kurun waktu lama atau tidak lama (Young, 1983). Sedangkan parkir menurut Departemen Perhubungan Direktur Jendral Perhubungan Darat tentang

3 pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (1996), parkir merupakan suatu keadaan tidak bergerak dari kendaraan yang tidak bersifat sementara. Berdasarkan dua pengertian di atas mengenai terminologi dan pengertian parkir, penulis membuat kesimpulan bahwa parkir adalah suatu keadaan berhenti dari suatu kendaraan yang menempati suatu lokasi tertentu dengan tujuan kegiatan tertentu dalam waktu yang cukup lama atau hanya sementara. Sedangkan fasilitas parkir merupakan lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996). Fakultas Kedokteran Gigi UGM dan RSGM Prof. Soedomo tergabung dalam satu bangunan multifungsi yang terletak di lingkungan Kampus Universitas Gadjah Mada. Kedua tempat tersebut saling membutuhkan satu sama lain guna menunjang aktivitas orang yang ada di dalamnya. Secara garis besar RSGM Prof. Soedomo memiliki empat jenis klinik kegiatan, antara lain klinik perawatan gigi umum, klinik perawatan gigi spesifik, klinik perawatan gigi VIP, dan klinik gigi pendidikan Koas. Dengan berbagai macam kebutuhan yang ada di dalamnya, dibutuhkan pengelompokan lahan parkir sehingga mampu memenuhi standar yang ditetapkan. Lahan parkir Fakultas Kedokteran Gigi UGM dan RSGM Prof. Soedomo yang dapat dikatakan teratur dalam hal pengelompokan jenis kendaraan yang parkir, yaitu bagian lahan parkir sepeda motor dan mobil. Dari kedua jenis parkir tersebut, masih dibagi lagi menjadi beberapa kategori berdasarkan pelaku kegiatannya menjadi parkir mobil dosen, parkir mobil umum, parkir motor dosen, dan parkir sepeda motor umum. Meskipun telah dikategorikan sedemikian rupa, saat jam sibuk kondisi lokasi parkir Fakultas Kedokteran Gigi UGM dan RSGM Prof. Soedomo akan terlihat sangat penuh dan cenderung tidak nyaman. Seiring berkembangnya jaman, pengguna mobil jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengguna sepeda motor. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana jumlah sepeda motor yang masuk ke dalam lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi UGM dan RSGM Prof. Soedomo lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pemakai mobil. Hal ini menunjukkan terdapat perubahan karakter pengguna parkir yang ada. Dengan bertambahnya pengguna mobil di kalangan

4 mahasiswa menyebabkan meningkatnya permintaan lahan parkir untuk mobil, sedangkan lahan yang tersedia sangat terbatas. Pengalihan fungsi lahan parkir ini akan berdampak banyak bagi kenyamanan lokasi bangunan multifungsi. Ketidaknyamanan ini antara lain berkurangnya lahan untuk memutar mobil secara sempurna bahkan dapat menyebabkan kendaraan terpaksa harus parkir di luar lahan parkir yang disediakan seperti di jalan akses utama sehingga terjadi parkir on street dan menimbulkan hambatan samping bagi ruas jalan tersebut. Dengan bertambahnya jumlah mahasiswa pengguna mobil yang menggunakan fasilitas parkir di kawasan Fakultas Kedokteran Gigi UGM dan RSGM Prof. Soedomo muncul permasalahan baru yakni kurangnya ruang parkir untuk mobil. Untuk memenuhi standar kenyamanan parkir yang diinginkan, pihak pengelola fasilitas parkir mengeluarkan kebijakan pada bulan Maret tahun 2014 khusus untuk mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi yang menggunakan mobil sebagai kendaraannya menuju lingkungan Kampus untuk tidak memarkir kendaraannya di dalam lingkungan Kampus. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak pengelola dirasa kurang mampu untuk memberikan solusi masalah parkir karena tidak disertai dengan pengadaan fasilitas parkir di luar lingkungan Kampus bagi mahasiswa S1 yang menggunakan mobil. Dengan munculnya kebijakan baru yang diterapkan oleh pihak pengelola fasilitas parkir membuat mahasiswa yang membawa mobil menggunakan badan jalan untuk menjadi lahan parkir. Munculnya parkir di badan jalan (on street) yang dilakukan oleh mahasiswa secara otomatis terjadi karena pada dasarnya fasilitas parkir diciptakan untuk bisa senyaman dan sedekat mungkin dengan pusat kegiatan. Dengan terjadinya parkir on street secara umum akan menimbulkan hambatan samping di ruas jalan tersebut. Parkir di tengah jalan raya secara hukum telah dilarang, namun parkir di sisi bahu jalan umumnya diperbolehkan. Parkir memiliki tujuan yang baik, yaitu memungkinkan akses yang mudah. Jika parkir terlalu jauh dari lokasi kegiatan, maka orang akan cenderung untuk memindahkan lokasi parkir kendaraan mereka ke tempat yang lebih dekat dengan pusat kegiatan yang dituju. Karena pada dasarnya lokasi parkir sebaiknya didesain sedekat mungkin dengan pusat. Oleh karena itu, pihak pengelola gedung harus berusaha menciptakan kualitas

5 pelayanan parkir terbaiknya karena fasilitas parkir yang tersedia dengan baik, aman, dan efisien merupakan daya tarik tersendiri bagi suatu pusat kegiatan. Gambar 1.1 Parkir Parkir On Street yang Terjadi di Ruas Jalan Bhineka Tunggal Ika Untuk mencapai optimalisasi tempat parkir yang ada di kawasan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, pihak penyelenggara parkir terus melakukan peningkatan fasilitas parkir yang ada. Dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang menggunakan kendaraan pribadi setiap tahunnya untuk berkegiatan menuju ke Kampus akan menimbulkan permasalahan parkir. Sehingga diperlukan langkahlangkah terpadu dalam merencakan optimalisasi lahan parkir agar fasilitas parkir berfungsi secara maksimal. Analisis karakteristik parkir perlu dilaksanakan sebagai dasar keputusan diperlukan atau tidaknya evaluasi dan pengaturan ulang dari fasilitas parkir yang sudah ada. Opini dan sudut pandang kelayakan dari masyarakat juga diperhatikan untuk mengetahui tingkat keefektifan, kenyamanan, dan keamanan lahan parkir yang disediakan. 1.2 Rumusan Masalah Kebutuhan ruang parkir di suatu bangunan tercakup dalam Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor 272/HK.105/DRJ/96 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, semestinya seimbang dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan sistem transportasi yang pesat saat ini. Pelayanan yang telah diberikan oleh pihak penyelenggara fasilitas parkir, dalam hal ini Fakultas Kedokteran Gigi UGM dan RSGM Prof. Soedomo dirasa masih belum

6 bisa mengatasi parkir on street yang muncul pada waktu-waktu tertentu di mana lahan parkir sudah tidak mampu melayani permintaan akan ruang parkir. Selain itu, pada Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir yang dikeluarkan oleh Kemenhub belum terdapat aturan mengenai kebutuhan ruang parkir minimum untuk bangunan multifungsi. Dengan adanya analisis karakteristik parkir pada bangunan mulfungsi, diharapkan dapat diketahui sejauh mana pelayanan yang telah diberikan pihak penyelenggara layanan parkir di kawasan Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Berdasarkan surat keputusan Dekanat Fakultas Kedokteran Gigi UGM yang berdasar pada surat keputusan Rektor UGM dalam SK REKTOR UGM nomor 408/P/SK/HT/2010, menyatakan bahwa lahan parkir di dalam kampus Fakultas Kedokteran Gigi UGM tidak diperuntukan bagi mahasiswa S1. Menurut Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (2013) setidaknya 40-50% lahan parkir mobil di dalam kampus FKG UGM justru digunakan oleh mahasiswa S1 hingga awal April 2013. Hal ini menyebabkan mahasiswa S2, S3, spesialis, Koas, dan pasien RSGM Prof. Soedomo kesulitan mendapatkan lahan parkir sehingga terpaksa memarkir mobilnya di luar lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Gambar 1.2 Kemacetan yang Terjadi Akibat Hambatan Samping di Ruas Jl. Bhineka Tungga Ika

7 Langkah tegas diambil oleh pihak Dekanat Fakultas Kedokteran Gigi UGM pada tanggal 11 April 2013 mengenai parkir dengan tidak memperbolehkan mahasiswa S1 parkir di lingkungan dan kawasan Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Sejak langkah tegas ini diberlakukan kawasan parkir Fakultas Kedokteran Gigi UGM menjadi lebih tertib dan nyaman. Kondisi ideal mengenai kawasan parkir yang diharapkan oleh pihak Dekanat Fakultas Kedokteran Gigi UGM tidak berlangsung lama. Masalah baru muncul ketika banyak Koas yang membawa kendaraan pribadi karena banyaknya kebutuhan yang harus dibawa saat kegiatan Koas berlangsung. Saat ini Koas dituntut untuk lebih aktif dalam mencari pasien di segala usia, dari anak-anak hingga lansia (lanjut usia) sehingga banyak Koas yang menjemput sendiri pasiennya dengan kendaraan pribadi, yaitu mobil dan sepeda motor. Dengan banyaknya Koas yang membawa mobil memicu adanya perebutan lahan parkir antara Koas dengan pasien RGM Prof. Soedomo maupun dengan mahasiswa lainnya yang diperbolehkan parkir di kawasan Fakultas Kedokteran Gigi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui komposisi penggunaan moda transportasi di Kawasan Fakultas Kedokteran Gigi UGM. 2. Mengidentifikasi komposisi pelaku kegiatan yang ada di RSGM Prof. Sodomo 3. Menganalisis karakteristik parkir di kawasan Fakultas Kedokteran Gigi UGM. 4. Menganalisis kebutuhan ruang parkir pada bangunan multifungsi.

8 1.4 Batasan Masalah Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Standar peraturan yang digunakan adalah keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 272/HK.105/DRJD/96 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. 2. Lokasi penelitian adalah kawasan parkir Fakultas Kedokteran Gigi UGM dan RSGM Prof. Soedomo yang melayani kebutuhan parkir bagi dosen, mahasiswa, karyawan, pasien, maupun tamu. 3. Analisis mengenai kinerja fasilitas parkir dilakukan dengan survei pencatatan plat nomor kendaraan di semua fasilitas parkir mobil dan sepeda motor 4. Analisis karakteristik parkir bangunan multifungsi meliputi lima hal penting yaitu: akumulasi parkir, durasi parkir, pergantian parkir, volume parkir, dan indeks parkir. 5. Akumulasi kendaraan yang digunakan dalam perhitungan adalah kendaraan yang menggunakan fasilitas parkir dengan durasi parkir lebih dari 10 menit. 6. Penelitian dan pengambilan data hanya dilakukan di fasilitas parkir untuk mobil dan sepeda motor pada jam 06.00 sampai dengan jam 18.00. 7. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara untuk kategori mahasiswa hanya ditujukan kepada mahasiswa S2, dan S3. Survei wawancara bertujuan untuk mengetahui kepentingan pelaku kegiatan di RSGM Prof. Soedomo dan moda kendaraan yang digunakan menuju RSGM Prof. Soedomo. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai masukan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan, Kementerian Perhubungan, Republik Indonesia selaku pembuat kebijakan agar standar teknis penyelenggaraan fasilitas parkir yang dikeluarkan bisa dievaluasi seiring dengan berjalannya waktu dan bisa disempurnakan berdasar data-data yang telah diteliti. 2. Sebagai masukan kepada pihak Fakultas Kedokteran Gigi UGM dan RSGM Prof. Soedomo agar lebih baik dalam menyediakan fasilitas parkir sesuai

9 standar yang berlaku sehingga faktor kenyamanan dan keamanan bisa tercapai. 3. Sebagai acuan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya maupun perencanaan standar minimum kawasan parkir yang akan datang. 1.6 Keaslian Penelitian Ismanti (2009), menganalisis karakteristik dan kebutuhan ruang parkir di lingkungan Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan UGM dengan tujuan mampu mengevaluasi kinerja lahan parkir yang sudah ada agar tercapainya standar pelayanan minimum yang direncanakan. Analisis yang digunakan adalah analisis karakteristik parkir yang meliputi akumulasi parkir, durasi parkir, pergantian parkir, volume parkir, dan indeks parkir, yang selanjutnya dianalisis dengan perhitungan rumus pada masing-masing kriteria. Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis berupa saran dalam hal manajemen parkir berupa pemberlakuan karcis parkir agar pengguna fasilitas parkir bisa tercatat dan menambah keamanan di fasilitas parkir tersebut. Hikmah (2013), Meneliti Kapasitas Ruang Parkir dengan studi kasus lahan parkir Rumash Sakit Bethesda Yogyakarta. Selain analisis pada kriteria parkir, analisis yang digunakan dengan metode direct interview kepada pengguna fasilitas parkir dengan tujuan mengetahui kepuasan pengguna fasilitas parkir langsung dari subyek yang menggunakan fasilitas tersebut. Selain itu penulis juga menggunakan metode cordon dengan analisis akumulasi maksimum. Penelitian yang dilakukan penulis menghasilkan beberapa saran kepada RS. Bethesda untuk menambah fasilitas parkir guna memenuhi permintaan parkir yang ada. Pane (2009), Merencanakan pembangunan Gedung Parkir pada Bandara Internasional Jawa Barat, Bandara Internasional Husein Sastranegara. Sama dengan penelitian yang lainnya, penulis menganalisis karakteristik parkir yang sudah ada guna mengetahui kelayakan fasilitas parkir apakah masih sesuai dengan perencanaan awal. Penelitian ini menghasilkan beberapa pertimbangan untuk perencanaan gedung parkir yang baru antara lain : estimasi dana yang dibutuhkan, dimensi gedung parkir, dan estimasi waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung tersebut.

10 Prasetyo (2002), Melakukan penelitian dengan judul Analisis Kebutuhan Parkir di Lingkungan Kampus UGM dan dilakukan di Program Studi Magister Manejemen. Hasil akhir penelitian tersebut bahwa berdasarkan data akumulasi maksimum, indeks parkir pada area parkir Magister Manajemen tidak ada yang melebihi 100% untuk semua jenis kendaraan yang disurvey sehingga dapat memenuhi kebutuhan ruang parkir, peneliti menyarankan untuk diberlakukan penggunaan karcis parkir agar memberikan rasa aman dan penanaman pohon peneduh agar terasa nyaman. Susanto (1999), Melakukan penelitian dengan judul Kajian Penanganan Parkir. Penelitian tersebut dilakukan di stasiun Tugu Yogyakarta. Hasil akhir dari penelitian tersebut menyebutkan lokasi parkir timur stasiun tugu digunakan untuk penumpang yang akan berangkat, pengantar, dan pemesan tiket. Sementara parkir selatan digunakan untuk penumpang datang dan penjemput, dengan rencana tersebut diperkirakan mampu menampung permintaan parkir yang ada pada hari normal, sementara pada hari besar atau libur juru parkir diharapkan ikut menata lahan parkir untuk memperbesar kapasitas parkir yang ada, peneliti menyarankan agar ada pembatasan jumlah kendaraan umum yang parkir seperti taksi dan becak. Penelitian yang dilakukan saat ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, karena penelitian ini dilakukan dengan analisis karakteristik parkir pada lokasi parkir yang sudah ada dengan tujuan dapat mengetahui kapasitas parkir bangunan multifungsi yang mana belum terdapat pada peraturan Kementrian Perhubungan. Selain itu analisis lain yang digunakan adalah dengan survei langsung terhadap pengguna fasilitas parkir mengenai lokasi parkir dan moda yang digunakan menuju lokasi.