latar Belakang Kesenjangan antar wilayah di perkotaan dan perdesaan ditandai dengan keterbatasan sarana, prasarana, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang belum memadai menyebabkan kualitas sumber daya manusia menjadi rendah. Selain itu, ketersediaan lingkungan permukiman perdesaan seperti air bersih, perumahan, sanitasi dan drainase juga masih belum memadai sehingga sebagian besar masyarakat perdesaan dalam kondisi hidup yang kurang layak. Hal ini tidak seimbang dengan pertumbuhan pembangunan di wilayah perkotaan yang cenderung pesat, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang telah memadai. Hal ini juga yang menyebabkan faktor terjadinya urbanisasi. Urbanisasi yang terjadi saat ini tidak terkendali sehingga mengakibatkan pelayanan sarana dan prasarana tidak seimbang dengan jumlah penduduk. Permasalahan ini pada akhirnya menimbulkan permasalahan kumuh di perkotaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penanganan perkotaan dan perdesaan harus menggunakan pendekatan hubungan antar kawasan perkotaan dan perdesaan (urban-rural linkage). Pada tahun 2015-2019 ini, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi permukiman kumuh dan menyediakan permukiman yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan. Program dan kegiatan di perkotaan difokuskan pada pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan. Selain itu, sebagai upaya pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya kawasan permukiman kumuh di perkotaan dan sekitarnya serta mengurangi laju urbanisasi, maka perlu dilakukan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) infrastruktur permukiman perdesaan di kawasan peri-urban. Sebagai perwujudan komitmen untuk mengentaskan kawasan permukiman kumuh di perkotaan dan pemenuhan standar pelayanan minimal di perdesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), yang terdiri atas National Slum Upgrading 1
Program (NSUP) dan Neighborhood Upgrading Shelter Project Phase 2 (NUSP-2). Sedangkan di kawasan peri-urban, akan dilaksanakan program Regency Settlement Infrastructure Development (RSID). KOTAKU sebagai platform kolaborasi penanganan kumuh di wilayah perkotaan telah dimulai sejak Tahun 2015 dan RSID saat ini sedang dalam tahap penyiapan program. Sesuai dengan arah kebijakan Cipta Karya, bahwa semua pembangunan permukiman dilakukan dengan membangun sistem, fasilitasi pemerintah daerah menjadi nakhoda, dan pemberdayaan masyarakat, maka dirasa perlu untuk melakukan koordinasi untuk KOTAKU dan RSID melalui Rapat Koordinasi yang diselenggarakan untuk melakukan sosialisasi Program RSID dan menyusun strategi pelaksanaan Program KOTAKU Tahun 2017. Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah : 1. Penguatan pemahaman dan pengetahuan pelaku Program KOTAKU dan RSID; 2. Sosialisasi mekanisme pencairan dana bantuan pemerintah program KOTAKU; 3. Sosialisasi konsep serta rencana program RSID; 4. Melengkapi persyaratan readiness criteria kepada para pemangku kepentingan di lokasi kandidat program RSID. Keluaran Keluaran kegiatan ini adalah : 1. Terbangunnya pemahaman diantara pelaku Program KOTAKU dan RSID ; 2. Terbangunnya pemahaman tentang mekanisme pencairan dana bantuan pemerintah Program KOTAKU tahun 2017; 3. Terbangunnya pemahaman mengenai konsep dan rencana program RSID; 4. Terpenuhinya persyaratan readiness criteria dari lokasi kandidat program RSID. 2
Peserta Peserta Rapat Koordinasi Program KOTAKU dan persiapan pelaksanaan RSID sebanyak 853 orang, terdiri dari unsur Pusat, provinsi, Kabupaten/Kota, dengan rincian sebagai berikut: UNSUR JUMLAH PESERTA KOTAKU RSID Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 1 Hari 2 Hari 3 PMU 3 3 3 3 3 Satker PKPBM 5 5 2 2 2 Advisory 4 4 4 KMP 10 10 10 Panitia 6 6 6 3 3 3 Narasumber 4 4 4 Sub Total Unsur Pusat 28 28 28 12 12 12 Aceh 23 34 34 4 4 4 Sumatera Utara 25 37 37 2 2 2 Sumatarera Barat 21 31 31 Riau 11 16 16 Kepulauan Riau 9 13 13 4 4 4 Jambi 7 10 10 Sumatera Selatan 13 19 19 4 4 4 Bengkulu 7 10 10 Kepulauan Bangka Belitung 9 13 13 Lampung 9 13 13 Banten 15 22 22 Jawa Barat 55 82 82 6 6 6 Kalimantan Barat 11 16 16 Kalimantan Utara 7 10 10 3
DI Yogyakarta 9 13 13 4 4 4 Jawa Tengah 67 100 100 8 8 8 Jawa Timur 65 97 97 4 4 4 Bali 9 13 13 Nusa Tenggara Barat 13 19 19 Nusa tenggara Timur 19 28 28 Kalimantan Selatan 21 31 31 Kalimantan Timur 13 19 19 4 4 4 Kalimantan Tengah 7 10 10 Sulawesi Selatan 29 43 43 2 2 2 Sulawesi Tengah 7 10 10 6 6 6 Sulawesi Tenggara 13 19 19 4 4 4 Sulawesi Utara 13 19 19 Gorontalo 5 7 7 Sulawesi Barat 5 7 7 Maluku 7 10 10 2 2 2 Maluku Utara 5 7 7 2 2 2 Papua Barat 5 7 7 2 2 2 Papua 3 4 4 Sub Total Unsur Provinsi dan Kab/Kota 537 789 789 58 58 58 Total 565 817 817 70 70 70 4
Waktu dan jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan Rapat Koordinasi ini akan diselenggarakan pada tanggal 22-24 Mei 2017 bertempat di Hotel Sahid Jakarta, dengan jadwal terlampir. JADWAL PELAKSANAAN Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Slum Alleviation pada Kawasan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Tahun 2017 5
6
7
8
PETA LOKASI 7
8
KANTOR PUSAT JL. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Indonesia - 12110 10