Bab 12 (Suwardjono, 2006) PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRETIF

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI AKUNTANSI KEUANGAN. 08/04/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id

Pengungkapan dan Sarana Interpretif

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan serta

Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting

Bab 5. Konsep Dasar. Transi 1

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA

Anggota: Susi Ariyanti ( ) Setiasih ( ) Pinesthy Putri H. ( ) Yudha Mahardika ( )

BAB I PENDAHULUAN. pendapat manajemen tentang kegiatan oprasional perusahaan selama periode

PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN

Bidang Pengetahuan dan Profesi Akuntansi

Satuan Acara Perkuliahan

BAB II PENGUNGKAPAN SUKARELA, NILAI PERUSAHAAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemakainya demi kepentingan tertentu. Penyajian laporan keuangan sebagai

PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Pengertian dan Fungsi Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital dianggap penting untuk. diungkap dan diperbincangkan, karena mengandung intangible asset yang

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan meyakini isi dan makna suatu statemen keuangan secara

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM B A T A M GENERAL LEARNING OBJECTIVES

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Laba sebagai Indikator Kinerja Perusahaan

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

Teori Akuntansi dan Perumusannya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. operasional, di samping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan jarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Pengertian Teori Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dampak ekonomi bagi sendi-sendi perekonomian Indonesia. Hal ini ditandai dengan

Bab 1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Dalam Pernyataan Standar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya, perusahaan selalu berusaha memaksimalkan laba.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan Enron. Kasus Enron berdampak sangat luas terhadap. pihak mengalami kecemasan bahwa skandal-skandal tersebut akan

Teori Akuntansi Bab 4 Ekonomi Regulasi Pelaporan Keuangan. Dhyah Setyorini, M.SI., Ak.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui laporan keuangan (Ağca &

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya kepada masyarakat (go public) melalui pasar modal. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun entitas non-profit. Penyajian atas informasi keuangan yang terkait dengan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun dengan tujuan ini

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT AKUNTANSI PEMERIKSAAN 1. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

BAB I PENDAHULUAN. Terlepas semakin pesatnya pertumbuhan pasar bisnis property dan real

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusun laporan keuangan untuk memperoleh laba maksimal. Tujuan utama

NAMA KELOMPOK: Arief Dio Ramadhan ( ) Indah Kurniawati M ( ) Vito Hamado ( ) S. Nadya Inniar Rosa ( )

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal dan pihak eksternal perusahaan, dengan menyusun suatu laporan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

BAB 8 PENDAPATAN A. DEFINISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Proses konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Hasil penelitian ini memberikan simpulan sebagai berikut:

dapat menciptakan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.

Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model

Pengertian Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Selain perusahaan, opini audit digunakan pihak luar

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi (PSAK, 2012). Informasi dalam laporan keuangan harus disajikan secara

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN SKRIPSI

SARBANES OXLEY ACT (SOA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 1. Teori Relevansi. mempengaruhi keputusan yang diambil, salah satu indikator bahwa suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal penting dalam persaingan di dunia bisnis pada

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan, lembaga keuangan diberi batasan sebagai semua badan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pelaksana yang disebut lebih jauh sebagai agen dan pemilik modal (owner)

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah

KONSEP METODE HISTORICAL COST VERSUS GENERAL PRICE LEVEL ACCOUNTING DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

BAB I PENDAHULUAN. et al., 2011). Kelompok pemakai laporan keuangan terdiri dari investor, kreditor,

BEBERAPA KRITIK ATAS LABA AKUNTANSI DALAM BENTUK TRADISIONAL:

Ruang Lingkup Laporan Keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CURRENT COST ACCOUNTING

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dunia. Selama tahun tersebut siklus laporan keuangan untuk International Financial

BAB 1 PENDAHULUAN. pada era globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas. Hal tersebut disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan

Transkripsi:

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN BANDI 1

Bab 12 (Suwardjono, 2006) PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRETIF 2

Pengertian Pengungkapan Evans (2003): Penyediaan informasi dalam laporan keuangan termasuk laporan keuangan itu sendiri, catatan atas laporan keuangan, dan pengungkapan tambahan yang berkaitan dengan laporan keuangan. Tia tidak mencakupi statemen publik dan privat oleh manajemen atau informasi di luar seperangkat laporan keuangan. 3

Pengertian Pengungkapan Wolk, Tearney, dan Dodd (2001): Berkaitan dengan informasi baik dalam laporan keuangan maupun komunikasi tambahan termasuk catatan kaki, peristiwa-peristiwa setelah tanggal statemen, diskusi dan analisis manajemen, prakiraan keuangan dan operasi, dan laporan keuangan tambahan yang meliputi pengungkapan segmental dan informasi pelengkap lebih dari kos historis. 4

Pengertian Pengungkapan Dalam SFAC No. 1, FASB membedakan antara pelaporan keuangan (financial reporting) dan laporan keuangan (financial statements). Beberapa informasi lebih baik (efektif) disediakan melalui sarana selain laporan keuangan. Pengungkapan berkaitan dengan sarana selain laporan keuangan. 5

Masalah Teoretis Pengungkapan 1. Siapa dituju dan untuk apa? Fokusnya: Investor & kreditor 2. Perlukah disampaikan? berkaitan dengan fungsi dan tujuan pengungkapan. 3. Seberapa banyak atau rinci? Tingkat pengungkapan (memadai, wajar, penuh) & Pertimbangan 4. Bagaimana cara menyampaikan? Pos laporan keuangan, Catatan kaki, Penjelasan dalam kurung, Istilah teknis, Lampiran, Komunikasi manajemen, Catatan laporan auditor 6

1. Siapa dituju dan untuk apa? Investor dan kreditor sebagai fokus Kepentingan publik secara umum juga harus dilindungi dan dilayani Informasi kualitatif juga dituntut untuk disediakan Pengungkapan cenderung meluas 7

2. Perlukah disampaikan? Masalah ini berkaitan dengan fungsi dan tujuan pengungkapan. Tujuan: 1. Melindungi 2. Informasional 3. Melayani kebutuhan khusus 8

3. Seberapa banyak atau rinci? Tingkat pengungkapan: 1. Memadai 2. Wajar atau etis 3. Penuh Pertimbangan: 1. Tujuan 2. Kos penyediaan 3. Keberlebihan informasi (overload) 4. Keengganan manajemen 5. Wajib atau sukarela 9

Regulasi Pengungkapan Perlukah campur tangan pemerintah untuk menetapkan apa dan seberapa banyak informasi diungkapkan atau serahkan kepada pasar? Alasan pendukung: 1. Penyalahgunaan 2. Eksternalitas 3. Kegagalan pasar 4. Asimetri informasi 5. Keengganan manajemen 10

Siapa meregulasi? Indonesia: Amerika: 1. BAPEPAM (melalui Peraturan BAPEPAM) 2. Profesi/IAI (melalui standar akuntansi) 1. Pemerintah (melalui undang-undang/ statutory law: Securities Act 1933 dan Securities Exchange Act 1934) 2. SEC (melalui ASR) 3. Profesi/FASB/GASB (melalui standar akuntansi) dan GAO Struktur pengaturan ganda (dual regulatory structure). 11

4. Apa dan bagaimana menyampaikan? Apa: Berkaitan dengan berbagai proposal tentang komponen-komponen yang harus disampaikan. Model Inti Model FASB Model Komite Jenkins Model William Peraturan SEC/BAPEPAM (Gambar 12.3/12.5) Bagaimana: Berkaitan dengan cara atau metode pengungkapan. 12

Model Inti Forward-looking and Other Externally Generated Information Econimic Databases: Financial and Analytical Industry Data Supplementary Company Data SEC Core Financial Information: Core Financial Information: Management External Users 13

Model FASB Informasi Lainnya Sarana Pelaporan Keuangan Lain Informasi Pelengkap Catatan atas laporan keuangan laporan keuangan Bandingkan dengan Gambar 4.14 14

Model Komite Jenkins Latar belakang perusahaan Informasi tentang manajemen dan Informasi ke-depan Analisis manajemen terhadap Data keuangan dan nonkeuangan data keuangan dan nonkeuangan pemegang saham Lihat rincian dalam Gambar 12.6 15

Model William Lapis kelima Lapis keempat Lapis ketiga Lapis kedua Lapis pertama Model di atas mirip model FASB. Lihat deskripsi di halaman 590-591. 16

Model Hendriksen dan van Breda Mereka mendefinisi pengungkapan dalam arti sempit sebagai informasi untuk menjelaskan, memperluas, dan merinci apa yang dinyatakan dalam seperangkat laporan keuangan. Pengungkapan meliputi a. l.: 1. Penjelasan/catatas atas laporan keuangan 2. Prakiraan keuangan 3. Kebijakan akuntansi 4. Perubahan akuntansi 5. Peristiwa pascastatemen 6. Segmen usaha 17

Metode Pengungkapan 1. Pos laporan keuangan 2. Catatan kaki 3. Penjelasan dalam kurung 4. Istilah teknis 5. Lampiran 6. Komunikasi manajemen 7. Catatan laporan auditor 18

Pos Laporan keuangan Merupakan pengungkapan yang menjadi ciri central pelaporan keuangan. Untuk dilaporkan melalui laporan keuangan, suatu objek atau pos harus memenuhi kriteria pengakuan. Umumnya bersifat kuantitatif. Termasuk catatan atas laporan keuangan 19

Catatan kaki Dapat digunakan selain yang telah disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan. Mempunyai keunggulan dan kelemahan. Banyak standar akuntansi yang menetapkan perlunya catatan kaki (sebagai catatan atas laporan keuangan ). 20

Penjelasan dalam kurung Untuk hal-hal yang bersifat klarifikasi. Untuk sekadar menambah informasi. Sekadar memuat referensi atau acuan ke tabel, rincian, atau lampiran tertentu. 21

Istilah teknis Cara mengungkapkan konsep atau pengertian yang kompleks dalam suatu istilah khusus disiplin pengetahuan. Tidak harus mengikuti pengertian umum atau apa yang popular atau yang salah kaprah. Sebaiknya tidak mengandung kesalahan makna. Kewajiban pendidikan untuk mengenalkan dan menjelaskan istilah teknis yang tepat. Baca kembali Lampiran 3! 22

Lampiran Menambah tetapi tidak mengganti laporan keuangan pokok. Dapat berupa penyusunan kembali laporan keuangan pokok dengan format yang berbeda untuk melayani kebutuhan tertentu. Dapat berisi rincian suatu pos yang tidak dapat disajikan dalam bentuk catatan kaki atau catatan atas laporan keuangan. Banyak dijumpai dalam laporan tahunan atau laporan ke badan pengawas (BAPEPAM). 23

Komunikasi manajemen Sarana untuk menyampaikan apa yang menjadi visi, ambisi, dan berbagai gagasan atau penjelasan yang tidak mungkin disampaikan via laporan keuangan. Banyak bersifat kualitatif dan prospektif. Umumnya disampaikan dalam laporan tahunan (annual report) berupa: 1. Surat ke pemegang saham 2. Laporan dewan komisaris 3. Laporan direksi 4. Diskusi dan analisis manajemen/dam (management s discussion and analysis/mda) Lihat contoh dalam Gambar 12.8 24

Catatan laporan auditor Bagian integral dari laporan auditor. Beberapa catatan biasanya telah terrefleksi (implisit atau eksplisit) dalam laporan keuangan auditan. Catatan lain melekat pada laporan auditor terutama yang berkaitan dengan standar pengauditan. Catatan auditor berkaitan dengan keterandalan laporan keuangan secara keseluruhan. 25

Sarana Interpretif Perekayasaan pelaporan keuangan diarahkan paling tidak untuk menghasilkan informasi yang disediakan melalui rerangka akuntansi pokok. Rerangka akuntansi pokok menyediakan paling tidak informasi berbasis data dasar yaitu kos historis. Kos historis dijadikan basis karena alasan keterandalan. Keterandalan menuntut data kos dipelihara dalam sistem pencatatan dan menjadi pembanding terhadap perubahan akibat penilaian. 26

Sarana Interpretif Sarana interpretif adalah upaya-upaya untuk meningkatkan kebermanfaatan rerangka akuntansi pokok dengan berbagai usulan untuk mengatasi kelemahan kos historis sebagai basis penilaian. Merupakan bagian dari masalah pengungkapan. Masalah teoretis: Dengan berjalannya waktu, nilai berubah sementara kos tidak. Apakah rerangka akuntansi pokok diganti atau sekadar ditambah sarana interpretif. 27

Kos dan Nilai Kos: penghargaan sepakatan pada saat suatu objek diperoleh dan menjadi data dasar dalam akuntansi. Nilai: persepsi terhadap manfaat suatu objek setiap saat dan dinyatakan dalam satuan moneter. Pada saat transaksi yang melibatkan objek, kos dan nilai identik. Persepsi selalu berubah dengan berjalannya waktu. Perlukah kos direvisi terus secara periodik? 28

Pro dan Kontra Pendukung revisi: Kos historis tidak berpaut dengan keputusan internal maupun eksternal. Penyanggah: 1. Kos terandalkan. 2. Revisi akan netral dalam jangka panjang. 3. Fluktuasi nilai adalah gejala umum sehingga perubahan tidak perlu dilakukan dengan mengganti kos tercatat. 4. Data kos harus tetap dijaga keutuhannya dalam sistem agar dapat dijadikan pembanding. 29

Revisi Kos Fasilitas Fisis Perbedaan kos dan nilai makin penting untuk fasilitas fisis jangka panjang. Pendukung: 1. Distorsi informasi ekonomik. 2. Distorsi dana penggantian. Penyanggah: 1. Prosedur tidak praktis. 2. Penilaian tidak terandalkan. 3. Depresiasi bukan akumulasi dana. 4. Revisi dimungkinkan sebagai pelengkap dan pencatatan dilakukan dengan akun kontra atau penambah. 30

Penurunan Kemampuan Aset Bila fluktuasi nilai bukan gejala umum tetapi khusus, write-down dapat dijustifikasi asalkan syarat-syarat tertentu dipenuhi. PSAK No. 48 memberi pedoman untuk mengidentifikasi adanya penurunan kemampuan aset (asset impairment). Pengangguran sementara bukan gejala yang menuntut revisi kos aset. 31

Konversi Kos ke Daya Beli Fluktuasi nilai lebih berkaitan dengan persepsi manfaat atau daya tukar barang/objek. Ini masalah penilaian. Perbedaan kos dan nilai dapat pula disebabkan oleh perubahan nilai tukar uang atau daya beli. Ini masalah unit pengukur. Akuntansi daya beli konstan (general price-level accounting) diusulkan sebagai sarana interpretif untuk menambah keberpautan informasi. 32

Simpulan Sarana Interpretif Rerangka akuntansi pokok mempunyai kelemahan. Sarana interpretif sangat didukung asalkan rerangka akuntansi pokok tetap dipertahankan. Sarana interpretif menjadi penambah (to supplement) informasi yang disediakan oleh rerangka akuntansi pokok tetapi tidak menggantinya (to supplant). Pembahasan lebih mendalam diuraikan di Bab 13. 33