BAB I PENDAHULUAN. manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB II LANDASAN TEORI

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam perjalanan hidupnya pasti memiliki resiko dan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. semenjak kemunculnya pada tahun Walaupun perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB V PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BMT

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata pada era modern. Pada hakikatnya, secara teoritis semangat yang. dan saling tolong-menolong antara sesama manusia.

PANDANGAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TULUNGAGUNG TERHADAP BUNGA BANK KONVENSIOANAL SKRIPSI OLEH MUHAMMAD ULIN NUHA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon positif dari

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

PERMASALAHAN HUKUM ASURANSI SYARIAH DAN PENYELESAIANNYA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. pertama dengan jumlah pemeluk agama Islam sebesar 182,570,000 orang.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang menerapkan prinsi-prinsip ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. 1 Matematika tidak lepas dari. sebagaimana yang ada dalam QS. Mujadilah ayat 11 :

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hal I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta,

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG DANA ZAKAT MA L DI YAYASAN NURUL HUDA SURABAYA. A. Analisis Mekanisme Hutang Piutang Dana Zakat

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Budaya organisasi merupakan pembeda antara instasi satu dengan isntansi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan baik oleh manusia maupun dunia usaha. Dengan berkembangnya ekonomi dan teknologi yang semakin maju, kemungkinan adanya risiko yang mengancam manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk menangani risiko namun asuransi merupakan metode yang paling banyak dipakai. Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perorangan maupun risiko yang di hadapi perusahaan. Asuransi adalah salah satu cara yang digunakan oleh manusia untuk membantu meminimalisir musibah yang menimpa mereka. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan manusia akan jasa perasuransian, baik oleh individu maupun dunia usaha. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga untuk menghadapi risiko yang mendasar seperti kematian, atau dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. 1 Asuransi atau pertanggungan merupakan perjanjian antara dua belah pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima uang pertanggungan asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang 1 Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, (Jakarta bumi Aksara, 2004), hlm. 1. 1

2 diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi sebagai suatu persetujuan di mana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang pertanggungan sebagai pengganti kerugian yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena akibat dari suatu peristiwayang belum jelas adanya. 2 Asuransi syariah menurut fatwa DSN-MUI merupakan usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset atau tabarru mengembalikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. Asuransi merupakan suatu alat sosial yang mengalihkan risiko-risiko pribadi kepada semua anggota kelompoknya dengan memanfaatkan dana yang dikumpulkan bersama dari kelompok itu untuk membayar kerugian yang dialami oleh pribadi dalam hal-hal yang sudah disepakati. 3 Sedangkan menurut Undang-Undang Republika Indonesia Nomor 2 Tahun 1992, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di sini pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan. Atau 2015), hlm. 21. 2 Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah, (Yogyakarta: ANDI, 2016), hlm. 9. 3 Ahmad Radoni, Asuransi dan Pegadaian Syariah, (Jakarta: Mitra Wacana Media,

3 tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. 4 Jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Tulungagung sekitar 1.021.190 jiwa, akan tetapi tingkat kesadaran masyarakat untuk berasuransi masih terlogong rendah. Pada kenyataaanya, umat Islam masih ragu apakah asuransi jiwa syariah benar-benar menerapkan prinsip syariah atau hanya sekedar mengganti nama saja. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak perusahaan asuransi syariah kepada masyarakat, sehingga masyarakat tersebut kurang memahami seperti apa operasional asuransi syariah yang sebenarnya. hal ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah penduduk muslim yang ada di Tulungagung yaitu sekitar 972.477 jiwa. 5 Asuransi jiwa syariah merupakan perjanjian asuransi yang memberikan jasa dalam penangulangan risiko yang berkaitan dengan hidup atau meninggalnya seseorang. 6 Dalam menghadapi risiko, Allah SWT memerintahkan sesama umat manusia harus tolong menelong, saling bertanggung jawab, dan saling menanggung antara satu dengan yang lain. 7 Di dalam al-qur an surat al-baqarah ayat 188 telah dijelaskan: 4 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2006), hlm. 15. 11.29. 5 Anonim, https://tulungagungkab.bps.go.id. Diakses pada tanggal 30 Mei 2017. Jam 6 Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah, hlm. 17. 7 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, hlm. 3.

4 و ل اا ت أ ك ه ى ا اأ ي ى ن ك ىاب ي ا ك ىاب ٱنب ط م ا او ت د ن ىا اب ه ا اإ ن ىاٱن ح ك او اا ن ت أ ك ه ىا اف ر يق ااي اأ ي ى ل ا ٱن اس اااب ٱ ل ث ى ااو أ ت ى ا ت ع ه ى ا ا Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. (QS. Al- Baqarah: 188). 8 Seperti halnya produk asuransi konvensional, produk pada asuransi syariah juga digolongkan menjadi dua yaitu produk yang berbasis asuransi jiwa dan asuransi kerugian. AJB Bumiputera merupakan salah satu perusahaan asuransi yang tertua di Indonesia. Dan juga membuka divisi syariah untuk memenuhi kebutuhan umat Islam yang mengedepankan prinsip syariah. Produk asuransi jiwa syariah memberikan perlindungan finansial kepada peserta asuransi dalam menghadapi bencana kematian dan kecelakaan yang menimpa peserta asuransi. 9 Produk AJB Bumiputera syariah Tulungagung ada lima macam diantaranya adalah asuransi mikro syariah merupakan progam asuransi jiwa yang didesain untuk memberikan perlindungnan bagi nasabah dengan kontribusi yang terjangkau, AJSB assalam famili merupakan progam asuransi jiwa yang didesain khusus untuk keluarga Indonesia dimana satu polis sudah cukup untuk memberikan 8 Kementrian Agama Ri, Ar- Rahim Al-Quran dan Terjemah, (Bandung: CV. Mikraj Khazanah Ilmu, 2004), hlm. 29. 9 Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah, hlm. 30.

5 perlindungan bagi seluruh anggota keluarga, unit link syariah merupakan progam asuransi jiwa yang berbasis investasi, mitra mabrur plus adalah persiapan dana untuk menunaikan ibadah haji, mitra iqro plus merupakan progam asuransi dalam mata uang rupiah memberikan perlindungan dan membiayai pendidikan anak dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pada asuransi syariah, uang pertanggungan yang dibayarkan oleh peserta terdiri dari dana tabarru dan tabungan yang sangat penting untuk digunakan sebagai dana kebajikan yang diniatkan secara ikhlas jika sewaktu-waktu akan digunakan membayar klaim atau manfaat asurasi. 10 Uang pertanggungan merupakan pembayaran sejumlah uang yang dilakukan pihak tertanggung kepada penanggung untuk mengganti kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan akibat timbulnya perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung. Dalam asuransi syariah penentuan tarif di dasarkan pada tiga faktor yaitu tabel mortalitas, asumsi bagi hasil, biaya-biaya asuransi yang adil dan tidak menzalimi peserta. Fungsi uang pertanggungan yaitu dapat mengambalikan keadaan pihak tertanggung jika terjadi kebangkrutan sehingga dapat kembali pada keadaan sebelum terjadi kebangkrutan atau jika terjadi kerugian dapat mengembalikan pihak tertanggung kepada posisi ekonomi sebelum terjadi kerugian. 11 Keingintahuan peneliti ini dikarena munculnya fenomena dalam masyarakat bahwa asuransi itu hukumnya haram sebab mengandung unsur 10 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, hlm. 4. 11 Ibid, hlm. 108.

6 maisyir, gharar, dan riba yang hanya menguntungkan perusahaan asuransi, sehingga mereka enggan untuk menjadi peserta asuransi. Seiring perkembangan zaman munculah lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah baik bank maupun nonbank. Perkembangan yang cukup pesat ini menjadikan perusahaan asuransi konvensional membuka cabang asuransi syariah. Setelah dibukanya cabang asuransi syariah masyarakat yang tadinya enggan berasuransi berminat menjadi nasabah. Dari fenomena inilah penulis tertarik untuk melakukan peneliian dengan judul Pengaruh Produk Asuransi Jiwa dan Uang Pertanggungan Terhadap Minat Nasabah AJB Bumiputera Syariah Tulungagung. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah yang di mana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Identifikasi masalah dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan tentang faktor-faktor atau hubungan antar faktor atau variabel yang menyebabkan terjadinya masalah yang dilukiskan pada pertanyaan penelitian. 12 Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai identifikasi cakupan yang mungkin muncul dalam penelitian dan pembatasan masalah, agar pembahasan lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai yakni mengenai 12 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 61.

7 produk asuransi jiwa bersama dan uang pertanggungan yang mempengaruhi minat nasabah AJB Bumiputera syariah Tulungagung. 1. Produk Asuransi Jiwa Menurut pendapat Agustina Shinta, Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan kepasar untuk dikonsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. 13 Keputusan nasabah untuk membeli produk yang ditawaran AJB Bumiputera syariah Tulungagung didasarkan pada promosi yang dilakukan oleh para agen AJB Bumiputera syariah Tulungagung kurang maksimal, serta nasabah juga kurang paham mengenai sistem operasional dan produk apa saja yang ditawarkan. Untuk menambah minat nasabah, AJB Bumiputera syariah Tulungagung dapat melakukan promosi mengenai produk-produk apa saja yang ditawarkan, karena produk merupakan salah satu urat nadi untuk mengembangkan usaha asuransi yang menjadi indikator utama minat nasabah. 2. Uang Petanggungan Menurut Pendapat Abdullah Amrin, uang pertanggungan merupakan pembayaran sejumlah uang yang dilakukan pihak tertanggung kepada penanggung untuk mengganti suatu kerugian, kerusakan atau 13 Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, (Malang: UB Press, 2011), hal. 74.

8 kehilangan keuntungan yang diharapkan akibat timbulnya perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung. 14 Dalam menentukan uang pertanggungan, kebebasan memilih benar-benar diserahkan kepada pemegang polis. Dalam hal ini perusahaan asuransi akan memberikan arahan pada suatu ilustrasi produk ke dalam tingkatan minimum uang pertanggungan, standart uang pertanggungan ataupun maksimum uang pertanggungan. Akan tetapi nasabah harus menyesuaikan dengan kebutuhan polisnya saat ini, misalnya untuk para pemegang polis yang porsi investasi dari uang pertanggungan yang disetorkan demikian sebaliknya untuk maksimum uang pertanggungan lebih meningkatkan aspek proteksinya dibandingkan investasinya ataupun standart uang pertanggungan yang seimbang antara unsur proteksi dan investasi, dengann jumlah uang pertanggungan yang berbeda-beda hal ini dapat mempengaruhi minat nasabah AJB Bumiputera Syariah untuk memilih besarnya uang pertanggungan yang akan dibayarkan. 3. Minat Nasabah Menurut Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. 15 14 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2006), hal. 108. 15 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar : Dalam Perspektif Islam, (Jakarta : Prenada Media, 2004), hlm. 264.

9 Minat adalah salah satu faktor yang mempengaruhi nasabah untuk berasuransi di AJB Bumiputera Ayariah Tulungagung. Untuk meningkatkan minat nasabah pihak asuransi dapat melakukan beberapa hal yakni meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah, memberikan informasi mengenai produk-produk apa saja yang ada di asuransi jiwa serta besarnya uang pertanggungan yang menjadi pertimbangan nasabah untuk berasuransi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah produk asuransi jiwa berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah pada AJB Bumiputera Syariah Tulungagung? 2. Apakah uang pertanggungan berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah pada AJB Bumiputera Syariah Tulungagung? 3. Apakah produk asuransi jiwa dan uang pertanggungan berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah pada AJB Bumiputera Syariah Tulungagung? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji pengaruh produk asuransi jiwa terhadap minat nasabah pada AJB Bumiputera Syariah Tulungagung. 2. Untuk menguji pengaruh uang pertanggungan terhadap minat nasabah pada AJB Bumiputera Syariah Tulungagung.

10 3. Untuk menguji pengaruh produk asuransi jiwa dan uang pertanggungan terhadap minat nasabah pada AJB Bumiputera Syariah Tulungagung. E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat berguana sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi perusahaan asuransi syariah di masa mendatang. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang produk asuransi jiwa bersama dan uang pertanggungan terhadap minat nasabah AJB Bumiputera Syariah Tulungagung. 3. Bagi Akademisi Sebagai kontribusi para akademisi khususnya IAIN Tulungagung dalam pengembangan teori produk asuransi jiwa dan uang pertanggungan dalam kaitannya dengan minat nasabah pada perusahaan asuransi syariah. 4. Bagi Penelitian Lebih Lanjut Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi penelitian berikutnya. F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini ini yaitu adanya variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Produk Asuransi Jiwa dan Uang pertanggungan, sedangkan variabel dependennya yaitu Minat Nasabah. Populai dalam penelitian ini

11 yaitu seluruh nasabah AJB Bumiputera syariah Tulungagung dengan jumlah 97 data variabel independen maupun data variabel dependen. 2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dibatasi untuk menghindari tidak terkendalinya batasan masalah yang berlebihan pada penelitian. Peneliti memberikan batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: a. Penelitian ini berfokus pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini hanya meliputi Produk Asuransi Jiwa (X1) dan Uang Pertanggungan (X2), sedangkan pada variabel terikatnya (Y) adalah Minat Nasabah AJB Bumiputera Syariah Tulungagung. b. Data penelitian pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) didapatkan dari kuisioner (angket). c. Dalam penelitian ini akan membatasi ruang lingkup obyek penelitian yang hanya membatasi dua variabel yaitu Produk Asuransi Jiwa Bersama dan Uang Pertanggungan. Dan peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada minat nasabah AJB Bumiputera Syariah Tulungagung.

12 G. Penegasan Istilah Berikut uraian mengenai beberapa definisi yang terdapat dalam judul penelitian ini guna menghindari penafsiran yang tidak diharapkan. Definisi dalam penelitian ini meliputi; 1. Definisi Konseptual a. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari seseorang (orang, benda, dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan ghaib dan sebagainya. 16 b. Produk adalah kordinasi berbagai faktor produksi atau sumber daya untuk mentransformasi bahan menjadi produk (barang) atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 17 Asuransi jiwa bersama adalah perjanjian asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang berkaitan dengan hidup atau meninggalnya seseorang. 18 c. Uang pertanggungan adalah pembayaran sejumlah uang yang dilakukan pihak tertanggung kepada penanggung untuk mengganti kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan akibat timbulnya perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung.. 19 d. Minat nasabah adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek 16 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 664. 17 M. Manullang, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2008), hlm. 204. 18 Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah, hlm. 17. 19 Ibid, hlm.30.

13 khusus, aktivitas, pemahaman, dan ketrampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. 20 2. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X1 yaitu produk asuransi jiwa, variabel X2 yaitu uang pertanggungan terhadap variabel Y yaitu minat nasabah. H. Sistematika Skipsi Sistematika penyusunan laporan model penelitian kuantitatif dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: a. Bagian awal, terdiri dari: halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, riwayat hidup, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, transliterasi dan abstrak. b. Bagian utama (inti), terdiri dari 6 bab: BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, penegasan istilah, dan sistematika pembahasan. 20 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar : Dalam Perspektif Islam, hlm. 264.

14 BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi hasil penelitian terdahaulu, kajian teoritis, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, jenis data, variabel dan skala pengukuran, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN Hasil penelitian berisi tentang profil lembaga, deskripsi responden, deskripsi variabel dan uraian tentang hasil pengujian hipotesis. BAB V : PEMBAHASAN Dalam pembahasan dijelaskan temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan pada hasil penelitian. BAB VI : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh hasil penelitian dan saran maupun masukan yang berguna dimasa yang akan datang. c. Bagian akhir, terdiri dari: daftar rujukan, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian skripsi.