BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Guru yang secara langsung bertanggung jawab terhadap bagaimana cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menghadapi era globalisasi, pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, matematika juga sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diantaranya melalui seminar, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Matematika. Kondisi semacam ini sungguh ironis, Banyak guru yang

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan dari peneliti saja. Pembelajaran tidak berhasil dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sumber daya manusia di Indonesia. Pendidikan merupakan wadah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan karena pelaksanaannya yang diberikan pada semua jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan membaca yang diperoleh pada tahap membaca permulaan akan

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa sudah terdapat motivasi maka proses belajar mengajar di kelas akan. berjalan dengan lancar serta tercapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM.

BAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru,

BAB I PENDAHULUAN. cita manusia yang berkualitas, juga melatih ketrampilan di dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam laboratorium maupun di alam sekitar kehidupan siswa. Dengan. keberhasilan pembelajaran IPA, siswa akan mempunyai kemampuan

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Masalah. Pendidikan berfungsi untuk mendorong suatu perubahan agar

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum dan adanya penyempurnaan fasilitas, adanya lokakarya bagi. yang kesemuanya ini dimaksudkan sebagai usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam membangun dan mengembangkan kapabilitasnya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Dari rumusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB I PENDAHULUAN. sudah terancang kerangka keilmuan modern dalam rangka mengejar kesetaraan

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus dan dilakukan berulang-ulang, sehingga terbentuklah kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu komponen dalam dunia pendidikan yang. yang dilaksanakannya. Guru membangun pembelajaran untuk

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS SATU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, saling berbagi pengalaman, dan saling belajar dengan yang lain. Di

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

SUTARTI NIM. A54A100046

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN KELAS II SD NEGERI TEMPELAN 2 BLORA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan bahasa Indonesia begitu pesat. Untuk membina dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kuantitas untuk memenuhi kebutuhan akan pemerataan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita semua menyadari bahwa bahasa itu penting dalam kehidupan. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media untuk melakukan pecakapan kepada orang lain. Pada umumnya di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat dijalur pendidikan sekolah (PP No. 27 Th 1990). Tugas utama SD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas hasil belajar anak didik yang diperoleh melalui jalur pendidikan

ANALISIS SITUASI. IPS. Pelajaran IPS bagi sebagian besar siswa adalah pelajaran yang membosankan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fokus pembelajaran Bahasa di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting ialah pembelajaran membaca, tanpa memiliki keterampilan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar dikemudian hari. Keterampilan membaca menjadi dasar utama tidak saja pembelajaran bahasa sendiri, tetapi juga bagi pembelajaran mata pelajaran lain. Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial dan emosional. Membaca permulaan merupakan tahap awal dari proses belajar bahasa yang diajarkan dikelas rendah yaitu kelas 1 dan 2. Tujuan membaca permulaan di kelas 1 adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Kelancaran dan ketepatan anak membaca pada tahap belajar membaca permulaan dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru yang mengajar di kelas I. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Peranan strategis tersebut menyangkut peran guru sebagai fasilitator, motivator, sumber belajar, dan organisator dalam proses pembelajaran. Peranan guru kelas I memegang peranan penting dalam bidang pengajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca. Tanpa memiliki keterampilan membaca yang memadai sejak dini maka anak akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Keterampilan membaca menjadi dasar yang utama tidak saja bagi pengajaran Bahasa Indonesia sendiri, akan tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran lain. Hasil observasi yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa nilai hasil ulangan harian siswa pada ketrampilan membaca untuk kelas I SD Negeri 03 Tunggulrejo kurang mendapatkan nilai yang memuaskan, nilai yang diperoleh siswa masih rendah. Dari data observasi menunjukkan bahwanilai ketrampilan membaca 1

2 permulaan hanya ada 52,83% siswa yang mendapat nilai 60 (batas ketuntasan), bahkan ada satu siswa yang mendapat nilai 30 (nilai terendah). Pada akhir-akhir ini masih ada beberapa guru yang belum melakukan fungsinya sebagai guru yang profesional. Guru hanya bertugas menyelesaikan target materi dalam kurikulum setiap akhir semester atau setiap tahun. Namun, tidak memperhatikan masih terdapat ketidakseimbangan antara target kurikulum dengan daya serap yang dicapai peserta didik. Guru kurang mengenal siswa secara menyeluruh sehingga tidak bisa membedakan antara siswa yang lemah dengan siswa yang pandai dalam menerima pelajaran. Pembagian tugas mengajar kelas harus betul-betul sesuai keterampilan guru, khususnya guru kelas I harus guru yang bisa mengenal siswa secara keseluruhan. Melalui pengamatan di SDN 03 Tunggulrejo Jumantono Karanganyar keterampilan membaca siswa kelas I masih rendah. Kenyataan di lapangan,prestasi belajar bahasa Indonesia (membaca permulaan) belum dapat dicapai secara optimal. Berdasarkan pengamatan penulis, salah satu penyebabnya adalah para guru pada umumnya dalam menyampaikan pembelajaran hanya menggunakan salah satu metode yaitu metode cemarah. Karena metode tersebut dianggap paling mudah, praktis, dan efisien dilaksanakan tanpa memerlukan persiapan yang matang. Di samping itu para guru enggan menggunakan media pembelajaran (alat peraga). Dengan hanya menggunakan metode ceramah, siswa merasa sulit untuk memahami konsep yang dipelajari sehingga siswa cepat merasa bosan dan malas untuk latihan membaca. Hal ini terbukti bahwa sekarang di kelas I dan kelas 03 bahkan pada kelas yang lebih tinggi masih ada siswa yang belum bisa membaca. Menurut masa perkembangan siswa usia Sekolah Dasar pada hakekatnya berada dalam tahap operasional konkrit, karena itu untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, penanaman konsep membaca permulaan di kelas I dan kelas 03 sangat diperlukan media pembelajaran (alat peraga) yang tepat sesuai dengan karakteristik dan tingkat keterampilan siswa. Untuk menghindari hal tersebut di atas, dalam pembelajarannya guru harus pandai memilih dan menggunakan media atau alat peraga yang tepat.

3 Dalam pembelajaran membaca permulaan guru harus pandai memilih dan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga dapat membantu siswa dalam mengenal huruf. Penggunaan alat peraga tersebut harus disesuaikan dengan materi atau pokok bahasan yang akan disampaikan, misalnya kartu gambar, kartu nama, kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata atau pias-pias kata, kartu kalimat. penggunaan alat peraga yang tepat adalah mengenai penggunaan alat peraga pias-pias kata atau kartu huruf. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran membaca permulaan adalah mengenai penggunaan alat peraga pias-pias kata. Alat peraga tersebut digunakan dalam pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I dan kelas 03 Sekolah Dasar. Dengan menggunakan alat peraga kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata atau pias-pias kata, kartu kalimat serta kartu gambar, siswa akan mudah mengenal dan memahaminya dari pada hanya menghafal. Pias-pias kata adalah alat peraga berbentuk huruf, suku kata, dan kata. Untuk mengetahui seberapa dalam dan luas pengetahuan serta seberapa dalam penguasaan keterampilan siswa yang telah diberikan, guru memberikan evaluasi atau tes tentang membaca. Melalui tes membaca dapat diketahui lancar tidaknya keterampilan siswa dalam membaca permulaan. Memberikan dorongan pada guru dalam menyampaikan pembelajaran membaca Keterampilan membaca dan menulis, khususnya keterampilan membaca permulaan harus segera dikuasai oleh para siswa kelas I di SDN 03 Tunggulrejo Jumantono Karanganyar karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di SD. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan keterampilan membaca mereka. Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran, bukubuku bahan penunjang dan sumber-sumber belajar tertulis lain. Akibatnya, kemajuan belajarnya juga lamban jika dibandingkan teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan dalam membaca.

4 Sri Nurhayati (2007:1) dalam (http://www.hudaita.blogspot.com diunduh tanggal 27 Maret 2011) mengemukakan bahwa pelaksanaan membaca permulaan di kelas I sekolah dasar dilakukan dalam dua tahap, yaitu membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan buku. Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan cara memberikan pembelajaran dengan menggunakan media atau alat peraga selain buku, sedangkan membaca dengan buku merupakan kegiatan membaca dengan menggunakan buku sebagai bahan pelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang diterapkan di sekolah belum memanfaatkan alat peraga sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. Dengan demikian perlu pemanfaaan alat peraga agar siswa mudah menangkap dan mencapai tujuan pembelajaran. Ada berbagai macam alat peraga untuk mengatasi kesulitan keterampilan membaca permulaan siswa yaitu dengan kartu huruf, kartu kata, kartu bergambar, dan pias-pias kata. Salah satunya adalah alat peraga pias - pias kata. Sri Nuryati dalam (http://www.hudaita.blogspot.com yang diunduh pada tanggal 7 April 2011) mengemukakan bahwa permainan merupakan alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang tidak dikenali sampai pada yang diketahui, dan dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai mampu melakukannya. Bermain bagi anak memiliki nilai dan ciri yang penting dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari. Pada permulaan setiap pengalaman bermain memiliki resiko. Ada resiko bagi anak untuk belajar misalnya naik sepeda sendiri, meloncat. Unsur lain adalah pengulangan. Anak mengkonsolidasikan keterampilannya yang harus diwujudkannya dalam berbagai permainan dengan nuansa yang berbeda. Dengan cara ini anak memperoleh pengalaman tambahan untuk melakukan aktivitas lain. Permainan merupakan aktivitas yang bersifat simbolik, yang menghadirkan kembali realitas dalam bentuk pengandaian misalnya, bagaimana jika atau apakah jika yang penuh makna. Dalam hal ini permainan dapat menghubungkan pengalaman-pengalaman menyenangkan atau mengasyikkan, bahkan ketika siswa terlibat dalam permainan secara serius dan menegangkan, sifat sukarela dan motivasi datang dari dalam diri siswa sendiri secara spontan.

5 Berdasarkan kenyataan dan permasalahan yang diuraikan diatas, peneliti tertarik melaksanakan penelitian dengan judul: Peningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan dengan menggunakan pias-pias kata pada Siswa Kelas I SD Negeri 03 Tunggulrejo Jumantono Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011. B. Identifikasi Masalah Dengan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Keterampilan siswa dalam membaca permulaan masih belum menampakkan hasil yang optimal dikarenakan guru kurang menggunakan media pembelajaran dengan baik. 2. Kesulitan membaca permulaan dapat diatasi dengan alat peraga kartu huruf. 3. Kesulitan membaca permulaan dapat diatasi dengan alat peraga pias pias kata. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk memfokuskan suatu permasalahan yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ketrampilan dalam hal ini dibatasi Ketrampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri 03 Tunggulrejo Tahun pelajaran 2010/2011. 2. Alat peraga dalam hal ini dibatasi alat peraga pias pias kata pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas I SDN 03 Tunggulrejo Jumantono. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah penggunakan alat peraga pias - pias kata dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Tunggulrejo 03 Jumantono Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011?

6 E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui penggunaan alat peraga pias - pias kata pada siswa kelas I SD Negeri Tunggulrejo 03 Jumantono Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian in mencakup aspek teoritis dan praktis sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi penelitian yang sejenis. Dapat memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam pengajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan membaca permulaan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru 1) Bertambahnya pengalaman merencanakan penelitian tindakan kelas guna mengatasi permasalahan dalam pembelajaran membaca permulaan dengan alat peraga pias - pias kata. 2) Diperolehnya solusi untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas 03 SD. b. Bagi siswa 1) Diperolehnya pengalaman membaca dengan menggunakan berbagai jenis pias - pias kata. 2) Meningkatnya keterampilan membaca permulaan melalui alat peraga pias - pias kata. 3) Meningkatnya motivasi siswa dalam belajar Bahasa Indonesia khususnya membaca permulaan. c. Bagi sekolah 1) Meningkatnya kualitas pendidikan melalui penggunaan alat peraga. 2) Tumbuhnya suasana belajar yang kondusif dan tertib.