BAB 4 ANALISIS. Dunia Perempuan, dilihat dari hubungan antara kompetisi yang dijalankan dan teori yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 DINAMIKA SEPAKBOLA PEREMPUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. FIFA kepanjangan dari The Federation Internationale de Football Association atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penggemar dan peminat di berbagai belahan bumi. Bahkan sepak bola. bukan hanya sekedar olahraga, akan tetapi juga mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum:

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB 2 FIFA SEBAGAI INGO

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

Desember 2012 jam wib.

OLAHRAGA UNTUK WANITA. Oleh: B. Abduljabar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Tenis adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya telah menghasilkan teknologi yang berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area

PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION

BAB I PENDAHULUAN. mungkin agar masyarakat tertarik dengan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan politik masih menjadi masalah yang sangat kompleks. Fenomena ini

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. mempromosikan, dan atau memasarkan suatu produk. dan perusahaan penyedia perlengkapan dan peralatan lapangan golf.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TOR (TERM OF REFERENCE) Public Health Cup (Turnamen Voli) GELORA AKSI 2016

ABSTRACT. Rizal Ramadhan Herman/ Influence of entering Australia Becoming Part of The AFF in Football Development

DASAR PEMIKIRAN MATERI DAN DESKRIPSI UMUM KEGIATAN

BAB 1 SEJARAH PANAHAN

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

DRS. HERWIN, M.PD.

BAB 4 KESIMPULAN. Nonton bareng..., Rima Febriani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017

OLAHRAGA REKREASI

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Demam sepak bola saat ini sedang melanda di Indonesia. Usai gelaran piala

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menggemari olahraga tersebut baik sebagai cara untuk menjaga

PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Prestasi Tertinggi (SEMPRIT) pun mengatakan, Pria, wanita, tua, muda

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI REMBANG

Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran Dagang MAGIC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

C. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA

ANALISIS EVENT OLAHRAGA TURNAMEN EDI SISWADI CUP 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan nasional bagi hampir semua negara Eropa, Amerika Selatan, Asia dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ditentukan oleh pemerintah pusat, perencanaan dan kebijakan

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAHASA KIASAN DAN VARIASI DIKSI PADA TUTURAN KOMENTATOR SEPAKBOLA INDONESIA SUPER LEAGUE 2008/2009 DI ANTV

BAB I PENDAHULUAN. kalangan bermain olahraga ini mulai dari yang tua, muda, bahkan anak-anak pun

BAB V KESIMPULAN. standar Internasional mengenai hak-hak perempuan dan diskriminasi peremupuan

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. atlet. Prestasi yang diraih ditandai dengan keberhasilan atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (TVRI) menayangkan langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)

MEMBANGUN FONDASI PEMBINAAN SEPAKBOLA USIA DINI YANG LEBIH KOKOH UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN SEPAKBOLA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini,

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan olahraga sepak bola dan bulutangkis. Peminat olahraga hoki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

Transkripsi:

BAB 4 ANALISIS Bab 4 membahas mengenai analisa terhadap alasan FIFA menyelenggarakan Piala Dunia Perempuan, dilihat dari hubungan antara kompetisi yang dijalankan dan teori yang digunakan oleh penulis. Sehingga akan ada kesimpulan sementara tentang mengapa FIFA menyelenggarakan Piala Dunia untuk perempuan. A. Globalisasi Kata globalisasi berasal dari Bahasa Inggris, yakni Globalization. Globalization terdiri dari dua kata, Global yang artinya mendunia dan Lization yang artinya proses. Berdasarkan pengertian tersebut, globalisasi adalah suatu proses menyeluruh atau mendunia. Secara umum globalisasi adalah dampak dari perubahan sosial, yakni suatu proses menyeluruh atau mendunia dimana setiap individu saling terhubung dalam sebuah jaringan dan tidak terikat oleh negara maupun batas - batas wilayah tertentu. Dapat dikatakan globalisasi membuat dunia ini tanpa sekat. Artinya, batas - batas antar dunia ini tidak berlaku lagi. Hal ini terjadi dikarenakan setiap individu bebas berkomunikasi dan memperoleh informasi dari berbagai pihak di seluruh dunia. UEFA atau kepanjangan dari Union of European Football Associations yang merupakan induk sepakbola di Eropa yang masih dibawah FIFA memperkenalkan kejuaraan sepakbola perempuan yang pertama pada tahun 1984. 1 Turnamen tersebut adalah yang turnamen sepakbola perempuan dengan skala terbesar pada saat itu. Kemudian setelah kompetisi itu mulai muncul turnamen-turnamen sepakbola yang 1 UEFA. 1984: Sweden took the first title. Diakses dari http://www.uefa.com/womenseuro/season=1984/overview/index.html pada tanggal 9 Agustus 2017

dimiliki oleh masing-masing kawasan. Dengan adanya banyak turnamen-turnamen regional ini maka membuat FIFA sebagai lembaga tertinggi harus bisa menyediakan wadah yang lebih besar untuk bisa lebih mengembangkan sepakbola sesuai dengan tujuannya yaitu sepakbola adalah untuk siapapun dan dimanapun sehingga tidak ada batasan bagi siapapun untuk berkompetisi serta untuk dapat menghubungkan setiap negara melalui sepakbola. Karena semangat tersebut, maka FIFA menggelar sebuah turnamen percobaan pada tahun 1988 yang disebut dengan turnamen undangan FIFA yang digelar di Guangdong, China. 2 Dengan adanya pengaruh dari luar yang sudah terlebih dahulu menyelenggarakan turnamen sepakbola untuk perempuan maka FIFA pun terpengaruh dan akhirnya menggelar Piala dunia untuk perempuan yang pertama pada tahun 1991. Asosiasi-asosiasi Negara dan regional merupakan asosiasi yang berada dibawah naungan FIFA. Dalam hal ini, mereka mengadakan turnamen sepakbola perempuan dalam rangka untuk mewujudkan tujuan-tujuan FIFA misalnya untuk menyebarkan sepakbola untuk siapapun dan dimanapun serta untuk mewadahi atlet-atlet sepakbola perempuan yang ada di Negara atau regionalnya. Dengan melihat kenyataan yang ada, maka FIFA dalam hal ini belajar dari pengalaman asosiasi-asosiasi regional dan Negara yang sebenarnya ada dibawahnya untuk kemudian mengadakan turnamen piala dunia untuk perempuan ini, dikarenakan untuk dijadikan wadah untuk para atlet sepakbola khususnya atlet sepakbola perempuan. Turnamen sepakbola wanita yang diadakan sebelum Piala dunia sepakbola untuk perempuan ditahun 1991 selalu sukses dengan tidak ada kekacauan atau keributan. Jadi, FIFA menyelenggarakan Piala dunia sepakbola perempuan dikarenakan melihat fakta 2 FIFA. 88 Days to go. Diakses dari http://www.fifa.com/womensworldcup/news/y=2015/m=3/news=88-daysto-go-2556779.html pada tanggal 9 Agustus 2017

bahwa kejuaraan ini tidak aka nada keributan atau kericuhan. Dan juga fakta bahwa pertandingan sepakbola perempuan itu sudah ada sejak tahun 1881. 3 Selain itu dilihat dari fakta pertandingan sepakbola yang digelar sebelumnya, jumlah penonton selalu banyak. Dengan FIFA menggelar piala dunia sepakbola perempuan akan membantu FIFA dalam menyebarkan sepakbola karena banyaknya penonton. Apabila semakin banyak penonton dan partisipator maka akan semakin sukses FIFA dalam menyebarkan sepakbola keseluruh penjuru dunia. Selain fakta bahwa banyak penonton yang menyaksikan pertandingan dan fakta bahwa tidak ada kerucuhan disetiap turnamen yang diadakan oleh asosiasi-asosiasi regional dibawah FIFA, permainan sepakbola sendiri memang sedikit banyak sudah menyebar ke seluruh dunia. Dengan semakin menyebarnya sepakbola dikalangan masyarakat dunia maka akan lebih baik apabila FIFA menyelenggarakan piala dunia perempuan untuk dijadikan wadah turnamen asosiasi dibawah FIFA. 3 US Sport History. Early Appereances in International Competition. Diakses dari https://ussporthistory.com/2015/07/02/the-beleaguered-history-of-the-womens-world-cup/ pada tanggal 9 Agustus 2017

Gambar 1 British Ladies Football Club. 1985 Sumber: https://ussporthistory.files.wordpress.com/2015/07/british_ladies_football_club.jpg B. Konsep Kesetaraan dan Keadilan Gender Kesetaraan gender: Kondisi perempuan dan laki-laki menikmati status yang setara dan memiliki kondisi yang sama untuk mewujudkan secara penuh hak-hak asasi dan potensinya bagi pembangunan di segala bidang kehidupan. Definisi dari USAID menyebutkan bahwa Gender Equality permits women and men equal enjoyment of human rights, socially valued goods, opportunities, resources and the benefits from development results (kesetaraan gender memberi kesempatan baik pada perempuan maupun laki-laki untuk secara setara/sama/sebanding menikmati hak-haknya sebagai manusia, secara sosial mempunyai benda-benda, kesempatan, sumberdaya dan menikmati manfaat dari hasil pembangunan). 4 4 Puspitawati, H. 2012. Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Indonesia. Bogor. PT IPB Press.

Keadilan gender: Suatu kondisi adil untuk perempuan dan laki-laki melalui proses budaya dan kebijakan yang menghilangkan hambatan-hambatan berperan bagi perempuan dan laki-laki. Definisi dari USAID menyebutkan bahwa: Gender Equity is the process of being fair to women and men. To ensure fairness, measures must be available to compensate for historical and social disadvantages that prevent women and men from operating on a level playing field. Gender equity strategies are used to eventually gain gender equality. Equity is the means; equality is the result. Yang berarti bahwa keadilan gender merupakan suatu proses untuk menjadi adil baik pada perempuan maupun laki-laki. Untuk memastikan adanya keadilan, harus tersedia suatu ukuran untuk mengompensasi kerugian secara histori maupun sosial yang mencegah perempuan dan laki-laki dari berlakunya suatu tahapan permainan. Strategi keadilan gender pada akhirnya digunakan untuk meningkatkan kesetaraan gender. Keadilan merupakan cara, kesetaraan adalah hasilnya. 5 Pada tahun 1980an hingga 1990an awal, gender merupakan isu yang hangat dibahas didunia Internasional, hal ini dikarenakan di tahun-tahun sebelumnya yang banyak terjadi praktek-praktek yang bertentangan dengan kesetaraan gender. Kesetaraan gender ini cenderung terlambat dipahami oleh orang-orang pada jaman dahulu dikarenakan isu-isu yang banyak diangkat pada tahun sebelum 1980an adalah mengenai perang, Negara, anarki dan lain-lain. Fokus mengenai gender dianggap kurang penting karena dianggap tidak relevan dengan isu yang sedang hangat di periode itu. Gender sendiri lebih mengarah pada isu-isu sosial dan bukanlah isu politik seperti yang banyak dibahas pada tahun sebelum 1980an. Didalam sepakbola gender tidak terlalu menjadi penting sebelum, Namun, kemudian Britania raya melarang 5 Puspitawati, H. Ibid.,

sepakbola untuk perempuan dikarenakan keberadaannya justru dianggap sebagai ancaman terhadap sepakbola itu sendiri. Pada tahun 1921 tepatnya, di kota Everton Inggris pernah digelar pertandingan sepak bola wanita di kota Everton. Dan rupanya hal ini mendapat perhatian yang tak terduga dari warga kota. Bahkan, yang datang ingin menonton hingga mencapai 50ribu orang lebih, jauh melebihi kapasitas stadion saat itu. Tapi, membludaknya penonton rupanya bukan ditanggapi positif oleh pihak FA, mereka justru melarang sepak bola wanita digelar di tanah Inggris. Rupanya, pihak FA takut sepak bola wanita justru akan lebih populer dibandingkan sepak bola pria nya. Gambar 2 Tim Sepakbola Perempuan Everton Sumber: http://gilabola.com/wp-content/uploads/2015/06/tim-sepakbola-wanita-everton.jpg Namun setelah dihapuskannya larangan sepakbola perempuan dari Inggris, geliat sepakbola perempuan mulai terasa. Misalnya, dengan ramainya pertandingan antara tim sepakbola diinggris pada tahun 1921 yang menyedot perhatian banyak penonton. Kaitannya dengan penyelenggaraan Piala Dunia Perempuan oleh adalah bahwa FIFA menginginkan adanya kesetaraan untuk kaum perempuan agar bisa bermain sepakbola dan ada organisasi yang memayunginya. FIFA menginginkan sepakbola

dapat dimainkan oleh semua orang tanpa kecuali sesuai apa yang menjadi tujuan FIFA sehingga FIFA pun mengerti pentingnya kesetaraan gender dan keadilan gender yang kemudian diaplikasikan dengan diadakannya kompetisi sepak bola untuk perempuan setelah 61 tahun digulirkannya Piala dunia laki-laki. Selain itu dilihat dari 3 tujuan FIFA, salah satunya adalah untuk mengembangkan sepak bola dimanapun dan siapapun. Oleh sebab itu pula FIFA kemudian menyelenggarakan kompetisi Piala dunia perempuan untuk mengangkat derajat sepakbola perempuan agar bisa setara dengan sepakbola laki-laki. FIFA percaya bahwa sepak bola wanita masih memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar, dan FIFA secara aktif mempromosikan sepakbola wanita di seluruh dunia melalui kompetisi dan acara, kampanye dan program pengembangan. 6 Dan, seiring berkembangnya permainan sepakbola, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh komunitas sepak bola dunia dan industri olahraga untuk memanfaatkan potensi yang sebenarnya dari sepak bola wanita. Secara khusus, sebagai induk sepakbola dunia, FIFA, semua konfederasi dan anggota asosiasi perlu menggunakan potensinya dan sepakbola dirasa harus mendapat kesempatan untuk meningkat dan berkembang. Beberapa hal menurut FIFA yang perlu dikembangkan didalam Sepakbola wanita: 7 1. Jumlah pemain yang memiliki akses ke permainan. 2. Kualitas sepakbola wanita. 3. Karir pemain dari yang amatir hingga elit. 4. Kesempatan wanita di sepak bola, baik di dalam maupun di luar lapangan. 6 FIFA. Women s Football. Diakses dari http://www.fifa.com/womens-football/mission.html pada tanggal 9 Agustus 2017 7 FIFA. Ibid.,

Misi FIFA sendiri di dalam sepakbola perempuan adalah FIFA mempromosikan perkembangan sepak bola perempuan untuk mendukung sepak bola perempuan secara finansial dan memberi kesempatan kepada pemain, pelatih, wasit dan kru untuk terlibat aktif dalam sepakbola. FIFA membantu mempopulerkan permainan sepakbola dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan melakukan kampanye serta mengatasi hambatan sosial dan budaya bagi wanita dengan tujuan akhir untuk memperbaiki posisi perempuan di masyarakat yang mana kembali lagi kepada kesetaraan gender. 8 Tujuan FIFA sendiri untuk pembangunan sepakbola perempuan adalah sebagai berikut: 1. Untuk memastikan bahwa setiap perempuan yang ingin bermain sepak bola memiliki kesempatan untuk melakukannya. 2. Membantu anggota asosiasi untuk mengatasi tantangan-tantangan untuk dalam mengembangkan sepakbola wanita. 3. Untuk memberikan kesempatan kepada wanita, baik di dalam maupun di luar lapangan. 4. Melibatkan lebih banyak mantan pemain wanita dalam mengembangkan sepakbola. 5. Memiliki pelatih wanita yang berkualitas yang mampu bersaing di tingkat atas. 6. Untuk membantu membangun perempuan baik secara nasional maupun regional yang berkelanjutan dengan membuat kompetisi sepak bola di berbagai tingkatan. 8 FIFA. Ibid.,

7. Untuk terus meningkatkan kualitas, organisasi dan perluasan kompetisi sepak bola wanita oleh FIFA. 8. Untuk mendorong promosi dan pemasaran sepakbola wanita di semua tingkatan dalam rangka untuk menumbuhkan partisipasi, membangun jaringan penonton atau penggemar dan menargetkan mitra yang berpotensial. Dengan diadakannya turnamen sepakbola yaitu Piala dunia untuk perempuan dengan melihat penjelasan diatas, penulis menilai tentu dapat secara fisik menyetarakan derajat antara kaum laki-laki dengan kaum perempuan di dalam bidang olahraga. Selain menyetarakan derajat kaum perempuan dan laki-laki, dengan diadakannya Piala dunia ini juga membantu FIFA dalam mewujudkan misinya yaitu menyediakan sepakbola untuk siapapun dan juga dimanapun dan juga FIFA dapat membuat wadah turnamen dari turnamen-turnemen yang skalanya lebih kecil seperti turnamen yang diadakan UEFA dan juga turnamen-turnamen sepakbola perempuan lainnya yang bisa jadi menjadi penyebab FIFA akhirnya mau mengadakan kompetisi bergengsi ini. FIFA DAN PERKEMBANGAN SEPAKBOLA PEREMPUAN Sepakbola perempuan pada dewasa ini semakin berkembang dengan dilihat banyaknya Negara yang memiliki timnasional sepakbola wanitanya. Sedangkan sepakbola perempuan ini

dilihat dari turnamen yang terbesar yaitu piala dunia perempuan, ada beberapa perkembangan dan juga hambatan yang muncul didalamnya. Perkembangan yang ada tentunya adalah bertambahnya jumlah kontestan yang turut berlaga di Piala dunia perempuan yang terbaru yaitu sebanyak 32 tim. Hal ini merupakan perkembangan apabila dilihat dari piala dunia perempuan yang sebelumnya dimana jumlah peserta hanya berjumlah tidak lebih dari setengahnya. Dengan banyaknya jumlah peserta yang dapat berpartisipasi membuat sepakbola perempuan semakin setara dengan sepakbola laki-laki yang juga menampung peserta piala dunia sebanyak 32 tim atau Negara. Meski ada perkembangan didalam sepakbola perempuan, ada hal yang berbeda dalam sepakbola perempuan jika dibandingkan dengan sepakbola laki-laki. Pemain sepak bola baik laki-laki maupun perempuan lebih senang berlaga di lapangan yang menggunakan rumput asli bukan rumput sintetis atau rumput palsu. Rumput palsu yang rata-rata berbahan plastik dan sejenisnya, lebih tajam dan menyakitkan bagi para pemain sepakbola abila bergesekan. Dan di ajang Piala Dunia perempuan tahun 2015 kemarin, semua tim yang berlaga dipaksa bermain di atas lapangan dengan rumput sintetis. Alhasil, paha, siku, dan lutut para pemainpemain sepakbola perempuan ini pun penuh dengan luka lecet dan terbakar akibat gesekan dengan rumput sintetis. Pada Desember tahun 2015, tim nasional sepakbola perempuan Amerika Serikat mengajukan protes ke FIFA mengenai permukaan lapangan yang digunakan pada piala dunia perempuan 2015. Mereka mengatakan bahwa seharusnya sepakbola perempuan ataupun lakilaki dibuat sama dalam hal lapangan. Mereka bahkan menolak untuk bermain diatas lapangan

dengan rumput sintetis. Mereka juga meminta untuk piala dunia perempuan berikutnya agar permukaan lapangan yang digunakan adalah rumput asli dan bukan rumput sintetis. 9 Gambar 3 Salah Satu Stadion dengan Rumput Sintetis yang Digunakan pada Piala Dunia 2015 Sumber: http://sites.duke.edu/wcwp/files/2015/02/150121_edmonton-canada-turf.jpg Selain adanya kontroversi mengenai permukaan lapangan yang digunakan dalam piala dunia, sepakbola wanita juga memiliki perkembangan mengenai kebebasan. Dalam hal ini adalah hijab. Hijab saat ini diperbolehkan untuk tetap digunakan didalam pertandingan sepakbola perempuan. Badan sepak bola dunia FIFA menghapus larangan penutup kepala pada 2014, dengan syarat hijab itu tidak boleh menyatu dengan kaos dan harus bisa cepat dilepas serta tidak mengganggu proses penyelamatan. 10 Sebelumnya aturan sepak bola telah melarang penggunaan peralatan berbahaya atau yang menampilkan simbol-simbol keagamaan saat tampil di lapangan hijau. Salah satu tim dengan pemain yang mengenakan hijab adalah tim nasional Afghanistan. 9 TIME. U.S. Women s Soccer Team Refuses to Play on Turf. Diakses dari http://time.com/4140786/womenssoccer-team-turf/ pada tanggal 8 Agustus 2017 10 BERITAGAR. Gaya Hijab Kostum Sepakbola Perempuan Afghanistan. Diakses dari https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/gaya-hijab-kostum-sepak-bola-perempuan-afghanistan pada tanggal 8 Agustus 2017

Gambar 4 Tiga Pemain Sepakbola Perempuan Afghanistan Sumber: https://pbs.twimg.com/media/cdavdeiueaaodw1.jpg