BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial masyarakat dan bangsa bertujuan untuk. memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup produktif secara sosial dan ekonomis. individu untuk memenuhi kebutuhan gerak yang fungsional dalam

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas. Aktivitas-aktivitas tersebut berlangsung di tempat kerja, sekolah, kampus

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, dimana harus mempunyai kemampuan fungsi yang optimal

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. hingga kehidupan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar. Sehat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, sesama manusia maupun lingkungan, baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. penelitian telah banyak di kembangkan untuk mengatasi masalah-masalah penuaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak penduduk baik yang berusia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu kesatuan dari tulang, sendi, otot dan saraf. Anggota gerak ini

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan kepada masyarakat saja akan tetapi dapat juga merugikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari nya. Sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. itu gerak dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya. tersebut, salah satu diantaranya adalah frozen shoulder.

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. Dizaman globalisasi seperti sekarang ini, dimana perkembangan dan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. vertebralis servikal dan lumbal merupakan sendi yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. fungsional. Banyak faktor yang dapat menimbulkan gangguan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BEDA PENGARUH TERAPI INFRA RED DENGAN PARAFFIN BATH TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT REMATOID ARTRITIS JARI-JARI TANGAN

BAB l PENDAHULUAN. gerakannya, dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan aktifitas atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan produktif dibutuhkan status kesehatan yang tinggi dan. peningkatan sistem pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan yang telah kita

BAB I PENDAHULUAN. persendian melakukan aktivitas atau gerakan (Helmi, 2012). Usia tua merupakan salah satu faktor risiko terjadi osteoarthritis.

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Maka dengan kasus tersebut manusia dapat melakukan aktivitasnya seharihari

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sindroma miofasial adalah kumpulan gejala dan tanda dari satu atau

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari kecacatan sehingga untuk dapat melakukan aktivitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang memanjakan kehidupan manusia. Sehingga akifitas fisik. mengalami peningkatan yang begitu pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang satu sama lainnya saling

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan fungsi yang tiada batasnya. subjek dalam populasi umum. Insiden dan prevalensi dari negara

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan. Harapan Hidup (UHH). Data badan pusat statistik menunjukkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada tubuh kita, misalnya pada saat melakukan aktivitas olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. mana jika kesehatan terganggu maka akan dapat mempengaruhi. kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

BAB ² PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi dari Norway mencatat insidensi terjadinya cedera pada tendon flexor

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang. masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional pada hakekatnya adalah penyelenggara upaya kesehatan untuk

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. optimal untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungannya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. robek pada ligamen,atau patah tulang karena terjatuh. Cedera tersebut

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal ini mengakibatkan dampak yang positif tetapi juga bisa

BAB I PENDAHULUAN. tubuh secara biologis maupun psikologis sehat, dalam arti bahwa tubuh dapat

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada usia di bawah 40 dan 65 tahun. Frozen shoulder sering dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat disuatu negara,

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengancam penurunan kualitas manusia jika tidak segera

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam melakukan aktivitasnya sehari hari manusia harus bergerak,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan. kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

BAB I PENDAHULUAN. organisme berbahaya dan bahan-bahan berbahaya lainnya yang terkandung di

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan dunia luar. Hal ini memungkinkan kita untuk menyentuh,

BAB I PENDAHULUAN. NPB lebih kurang 15% - 20% dari populasi, yang sebagian besar merupakan NPB

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dinegara ini serta. meningkatnya aktivitas, maka kesadaran untuk memahami dan menjaga

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang sangat banyak. cidera atau gangguan sendi yang cukup besar. (Kuntono 2003).

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sosial masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan yang telah kita laksanakan selama ini telah mendorong terwujudnya kualitas kehidupan yang lebih baik. Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang mempunyai peranan penting sebagai pelaksana pembangunan, tanpa tenaga kerja yang produktif dan berkualitas maka pembangunan akan terhambat. Tenaga kerja dalam melakukan aktifitasnya sepanjang hari tentunya akan melibatkan anggota gerak tubuh dan anggota tubuh yang banyak berperan dalam aktifitas kerja adalah anggota gerak bawah terutama pada pergelangan kaki. Karena ankle mempunyai fungsi yang sangat kompleks, yaitu sebagai organ penyangga tubuh sehingga banyak manusia menggantungkan produktifitas pada kemampuan fungsi yang tiada batasnya. Kesehatan fisik ialah kemampuan seseorang untuk melakukan aktifitas fisik tanpa adanya gangguan atau keterbatasan. Dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari dan manusia melakukan berbagai macam gerakan baik dalam melakukan tugas, pekerjaan, olahraga, dan rekreasi. Dalam melakukan

2 berbagai aktifitas tersebut manusia memerlukan kualitas gerakan yang baik dan gerakan yang berkualitas sangat erat hubungannya dengan gerakan fungsional. Selama melakukan aktivitas sehari-hari seperti berdiri, berjalan, berlari. Pergelangan kaki merupakan salah satu persendian yang penting karena berfungsi sebagai penerima beban dari seluruh tubuh. Oleh karena itu sendi pergelangan kaki cenderung mengalami cidera yang disebabkan karena beban kerja yang sangat besar dan stres berulang. Salah satu jenis cedera yang terjadi pada pergelangan kaki yaitu Anterior Impingement Ankle yang merupakan penjepitan dibagian tulang tuberositas tali anterior yang disebabkan oleh ketidakstabilan pergelangan kaki yang kemudian melakukan gerakan dorsal fleksi pergelangan kaki berulangulang pada aktivitas sehari-hari seperti beraktifitas BAB dengan menggunakan wc jongkok. Aktifitas dengan melakukan dorsal fleksi pergelangan kaki yang berulang dapat menyebabkan terjadi mikro trauma serta adanya gesekan antar jaringan sendi yang dapat disebabkan oleh efek biomekanik, trauma kronis dan struktural pergelangan kaki. Gejala awal Anterior impingement ankle biasanya berupa nyeri disekitar pergelangan kaki depan disertai bengkak dan saat melakukan gerakan dorsal fleksi pergelangan kaki menimbulkan nyeri, serta pasien sulit melakukan aktivitas seperti berjalan, naik turun tangga, dan berlari, selain itu terjadi kekakuan pada sendi pergelangan kaki dan kehilangan kecepatan pada fase ankle take off. ( Brukner, 2006)

3 Anterior impingement ankle terjadi akibat adanya hipermobilitas pada sendi pergelangan kaki yang menyebabkan ruang antara celah talotibiale menyempit pada sendi talotibiale sehingga terjadi benturan antara tulang tibia dan talus, sehingga terjadi penjepitan pada tuberositas tali anterior dan mengakibatkan iritasi jaringan sekitarnya. Faktor lain bisa terjadi akibat adanya osteofit yang disebabkan oleh inflamasi pada subchondral sehingga mengakibatkan penumpukan protein sehingga terjadi compression spur. Pada pembuluh darah akan terjadi hemorage dan dilatasi yang akan meningkatkan sensitivitas nocicsensorik sehinggga akan menimbulkan nyeri. Pada keadaan ini bila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan zat iritan yang akan melekat pada jaringan sub sinovial dan akan terjadi hipertropi dari lapisan sinovial. (Resnick, 2009) Untuk mengatasi gangguan pergelangan kaki tersebut, beberapa tenaga medis ikut terlibat dalam penangananya terutama fisioterapi yang lebih memfokuskan terhadap pemulihan gerak dan fungsi sesuai dengan yang tercantum dalam General Meeting of Physical Therapist ( WPCT, 2011) dikemukakan bahwa: Physical therapy provides services to individuals and population to develop, maintain and restore maximum movement and functional ability throughout the lifespan. This includes providing services in circumstances where movement and function are threatened by ageing, injury, diseases, disorders, conditions or enviromental factors. Functional movement is central to what it means to be healthy.

4 Fisioterapi sebagai tenaga kesehatan dapat memberikan berbagai macam intervensi untuk mengembalikan fungsional dari pergelangan kaki dengan menggunakan modalitas berupa microwave diathermy dan ultra sound, serta menggunaka teknik manual terapi berupa traksi osilasi. Microwave diathermy (MWD) merupakan tindakan efektif terhadap nyeri akibat trauma ataupun degeneratif. Efek terapeutik dengan pemasan lokal akan menimbulkan peningkatan proses metabolisme lokal, penyerapan zat-zat iritan dan hasil inflamasi kronik, sensasi hangat menimbulkan efek sedative sehingga proses tersebut mempengaruhi struktur yang lebih besar seperti pada sirkulasi melalui reflek vasodilatasi pembuluh darah kapiler, dengan adanya proses tersebut akan terjadi peningkatan aliran darah kapiler sehingga oksigen, nutrient antibody dan leukosit akan meningkat. Perbaikan sirkulasi darah akan berpengaruh pada terjadinya penurunan spasme otot sehingga nyeri berkurang. Selain hal tersebut, microthermal yang dihasilkan dari gelombang elektromagnetik secara tidak langsung dapat memperbaiki fleksibilitas jaringan ikat, otot, myelin dan kapsul sendi akibat dari peningkatan matriks jaringan sehingga mempengaruhi sensitivitas nyeri berkurang. (Ann Reed, 2000) Ultra sound merupakan alat yang menghasilkan arus bolak-balik berfrekuensi tinggi yang dirubah menjadi gelombang suara oleh piezoelektrik, pemberian ultrasound diberikan karena pada jaringan dapat menimbulkan micro massage yang berasal dari efek mekanik sehingga menghasilkan fibrasi pada jaringan sehingga terjadi perlepasan adhesi jaringan baik itu kapsul

5 ligament. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan viscositas yang kemudian akan meningkatkan elastisitas atau kelenturan jaringan ikat. menimbulkan efek panas dan efek mekanik yang menyebabkan peningkatan sirkulasi darah ke jaringan setempat. (Prentice, 2003) Salah satu metode manual terapi yang digunakan adalah Traksi Osilasi adalah gerakan permukaan sendi tegak lurus terhadap permukaan sendi pasangannya kearah menjauh, sedangkan osilasi adalah bentuk gerakan pasif pada sendi dengan amplitude yang kecil atau besar yang diaplikasikan pada semua ROM yang ada dan dapat dilakukan ketika permukaan sendi dalam keadaan distraksi dan kompresi, dengan teknik ini akan menambah gerakan permukaan sendi sehingga akan mengurangi penekanan soft tissue sehingga mengurangi kontraktur ligament dan mengurangi spasme otot yang pada akhirnya akan meningkatkan sirkulasi. (Brantingham, 2009) Berdasarkan berbagai uraian yang telah dikemukakan diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan meniliti lebih dalam melalui penelitian yang akan dipaparkan dalam bentuk skripsi yang berjudul Penambahan Traksi Osilasi Dapat Lebih Mengurang Nyeri Dari Intervensi Microwave Diathermy Dan Ultra Sound Pada Kasus Anterior Impingement Ankle.

6 B. Identifikasi Masalah Masalah yang paling utama pada Anterior Impingement Ankle adalah penjepitan pada tuberositas tali anterior yang diakibatkan menyempitnya celah sendi talotibiale sehingga timbul rasa nyeri di depan pergelangan kaki yang dapat mengganggu gerak dan fungsi pergelangan kaki. Pada awalnya timbul akibat adanya penggunaan berlebihan (overuse) pada gerakan dorsal fleksi sehingga terjadi mikro trauma. Pada pembuluh darah akan terjadi hemorhage dan dilatasi yang akan meningkatkan sensitivitas nocicsensorik sehinggga akan menimbulkan nyeri. Pada keadaan ini bila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan zat-iritan tersebut akan melekat pada jaringan sub synovial dan akan terjadi hipertropi dari lapisan sinovial. Keadaan ini menyebabkan fleksibilitas menurun, stabilitas menurun, tonus otot dan kekuatan otot menurun, sehingga efektifitas dan efisiensi gerak menurun, sehingga terjadi penurunan fungsi seperti berjalan dan melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan memperhatikan beberapa problem yang biasa timbul, maka diperlukan pemilihan intervensi yang tepat terhadap penanganan Anterior impingement ankle untuk mencapai hasil terapi yang efektif dan efisien. (Dijk, 2006) Dalam penelitian ini peneliti mencoba memadukan beberapa pilihan metode diatas yaitu aplikasi MWD, US yang bertujuan melepaskan abnormal crosslink dan juga meningkatkan elastisitas jaringan sehinggga menambah gerak ROM, Traksi Osilasi pada posisi mlpp dapat menimbulkan efek sedaktif sehingga memblok nocisensorik. Bertujuan untuk merenggangkan jarak sendi

7 yang menyempit dan meningkatkan nutrisi jaringan, sehingga terjadi penurunan mikrosirkulasi. Dari perpaduan ketiga intervensi diatas di harapkan dapat mengatasi masalah gangguan gerak dan fungsi pada Anterior Impingement Ankle terutama nyeri gerak. Untuk mengetahui adanya penurunan nyeri atau tidak oleh perpaduan ketiga intervensi diatas maka peneliti melakukan pengukuran nyeri dengan menggunakan NRS (Numeric Rating scale) yang dilakukan sebelum intervensi sebagai pemeriksaan dan sesudah treatmen sebagai evaluasi. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang ada maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Apakah Intervensi Microwave Diathermy dan Ultra Sound dapat mengurangi nyeri pada kasus Anterior Impingement Ankle. 2. Apakah kombinasi Traksi Osilasi dan Intervensi Microwave Diathermy, Ultra Sound dapat mengurangi nyeri kasus Anterior Impingement Ankle. 3. Apakah Penambahan Traksi Osilasi dan Intervensi Microwave Diathermy dan Ultra Sound dapat mengurangi Nyeri lebih pada kasus Anterior impingement ankle.

8 D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan penambahan traksi osilasi pada intervensi microwave diathermy dan ultra sound dalam mengurangi Nyeri pada kasus Anterior Impingement Ankle. 2. Tujuan Khusus a) Untuk mengetahui Intervensi microwave diathermy dan ultra Sound terhadap pengurangan nyeri pada kasus anterior impingement ankle. b) Untuk mengetahui penambahan traksi osilasi pada intervensi microwave diathermy dan ultra Sound terhadap pengurangan nyeri pada kasus anterior impingement ankle. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Institusi Pendidikan a) Dapat digunakan sebagai bahan acuan atau refrensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama, yang lebih mendalam. b) Dapat menambah khasanah ilmu kesehatan dalam dunia pendidikan pada umumnya dan fisioterapi pada khususnya. 2. Manfaat bagi Fisioterapi a) Memberikan bukti empiris dan teori tentang Anterior Impingement Ankle dan penanganan apa saja yang lebih berpengaruh pada kasus ini sehingga dapat diterapkan dalam praktek klinis sehari-hari. b) Menjadi dasar penelitiaan dan pengembangan ilmu Fisioterapi di masa yang akan datang.

9 3. Manfaat Penelitian a) Mengetahui dan memahami tentang proses terjadinya kasus anterior impingement ankle. b) Membuktikan apakah ada pengurangan nyeri lebih dengan penambahan traksi osilasi pada kasus anterior impingement ankle dengan intervensi microwave diathermy dan ultra Sound.