BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan persalinan adalah suatu peristiwa yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bayi. Perasaan negatif meliputi rasa cemas dan takut dengan persalinan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. program kesehatan reproduksi. Sebaik apapun program yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kehamilan merupakan masa yang sangat istimewa dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

SKRIPSI. Oleh: HERI SEKTIAWAN J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya profesi kesehatan itu sendiri. Praktek-praktek menjaga mutu

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan selanjutnya. (Manuaba,1998). dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persalinan. Selama proses tersebut seorang ibu akan mengalami berbagai

BAB I PENDAHULUAN. emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan diajarkan cara

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. Berdasarkan data UNICEF, WHO, UNFPA dan Bank Dunia tren angka

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (millennium development goals/mdgs) yang ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http:

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah dihadapi oleh

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. umumnya menambah intensitas emosi dan tekanan-tekanan batin pada

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilaku individu (Sanjaya, 2011 dalam Wahyuni, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diceritakan ke orang lain. Memori melahirkan, peristiwa dan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perawatan episiotomi kurang maksimal. Selama beberapa hari

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah kematian perinatal sebesar orang. Dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan progam kesehatan. Pada saat ini AKI dan AKB di Indonesia

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan dan persalinan adalah suatu peristiwa yang normal terjadi dalam hidup seorang wanita dan juga merupakan suatu peristiwa yang membahagiakan. Persalinan sendiri adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yaitu Janin dan uri yang sudah cukup bulan dan sudah bisa hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba,2010). Banyak ibu yang mengalami stres atau cemas dalam menghadapi persalinan terutama bagi ibu yang pertama kali mengalami hal tersebut atau yang biasa kita kenal dengan istilah ibu primipara. Primipara sendiri berarti seseorang yang melahirkan anak untuk pertama kalinya (Varney,2006). Menghadapi kehamilan dan persalinan, ibu primipara cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi karena persalinan ini sendiri merupakan sesuatu yang meyangkut pertaruhan mati dan hidup seorang ibu (Maulana,2008). Kehamilan dan persalinan juga merupakan suatu perubahan hormonal, dan merupakan bagian dari respon ibu terhadap persalinan yang dapat menimbulkan stres, sehingga terjadi perubahan mood pada ibu dan hal ini hampir

sama seperti mereka akan menstruasi atau menopause (Lowdermilk & Jensen, 2005). Stres atau perasaan tertekan yang dirasakan oleh ibu dapat mempengaruhi dan merugikan bayi lewat perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil, hal ini dapat meningkatkan detak jantung dan hormon stres. Stres psikologis ini memiliki efek fisik yang kuat pada persalinan. Hormon stres sperti adrenalin berinteraksi dengan reseptor-beta didalam otot uterus sehingga menghambat persalinan (Cluett,2000). Pada ibu hamil yang mempunyai tingkat stres tinggi dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi premature bahkan keguguran (Hartati,2010). Ibu yang mengalami stres sudah pasti mengalami tekanan yang sangat berat saat melahirkan. Faktor lainnya yaitu karena proses persalinan yang membuat trauma pada ibu dan juga kurangnya dukungan pada saat kehamilan dan persalinan (Junita, 2007) Perasaan Cemas menjelang kelahiran bayi dialami oleh sebagian besar wanita baik yang pertama kali melahirkan (Primipara) maupun yang kedua kalinya atau lebih (Multipara). Mengidentifikasi bahwa kelahiran bayi pertama merupakan salah satu peristiwa yang paling membuat stres dalam kehidupan seorang ibu, maka hasil penelitian bahwa ibu primipara cenderung memiliki tingkat menunjukan stres, nyeri dan cemas yang lebih tinggi dibandingkan dengan multipara

(Henderson,2005). Ketika seorang ibu akan menghadapi proses persalinan dan diiringi dengan ketakutan, stres, cemas, serta tegang, tidak yakin pada dirinya sendiri, maka ketegangan ini akan menyebabkan tekanan pada serviks dan rahim, sehingga banyak menimbulkan rasa sakit bagi ibu (Ross,2005). Ketakutan saat akan melahirkan lebih dirasakan oleh ibu yang baru pertama kali melahirkan dikarena belum ada pengalaman hamil serta melahirkan sebelumnya (Fitri,2007). Angka kejadian stres post partum cukup tinggi yakni 26.000 85.000. Dari beberapa penelitian dijelaskan bahwa ada 50 % ibu yang mengalami stres dan depresi setelah melahirkan dan ibu yang mengalami perasaan sedih setelah melahirkan atau yang sering disebut dengan stres post partum sebanyak 80% (Kasdu,2003). Di Amerika Serikat ibu yang bersalin merasa terisolasi didalam ruangan karena tidak memperoleh dukungan dari suami atau anggota keluarga. Menurut Maulana (2009) di Amerika Serikat, sekitar 30% ibu yang melahirkan mengalami depresi pasca melahirkan (Oxorn dan Forte, 2010). Penelitian yang di lakukan oleh Julkunen & Liukonnen (2007) di Rumah sakit Kuopio, Finlandia tentang pendamping persalinan yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa sebagian besar suami merasa kurang nyaman selama mendampingi istrinya bersalin

dan perasaan ini biasanya dialami pada pengalaman pertama seorang suami saat mendampingi istinya bersalin dalam kelahiran anak pertama, sedangkan di negara berkembang seperti Afrika ada beberapa rumah sakit besar yang terlalu dipadati oleh persalinan resiko rendah sehingga dukungan personal dan privasi tidak dapat diberikan (Amalia,2009). Angka kematian ibu (AKI) di indonesia sangat tinggi jika dibandingkan dengan AKI negara-negara ASEAN lainnya berdasarkan data SDKI 2002/2003 terdapat 10.000 kelahiran dan 307 di antaranya harus berakhir dengan kematian, yang disebabkan oleh hal-hal yang masih ada kaitannya dengan stres selama kehamilan dan persalinan (Sunarsih,2010). Penyebab lain yang memicu tingginya angka kematian ibu di Indonesia adalah kurangnya peran keluarga khususnya suami dalam proses persalinan karena tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan suami pada masa kehamilan dan persalinan sangat dibutuhkan untuk menenangkan kondisi fisik istri akibat stres yang berlebihan Sholihah (2008). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aswinigrum (2009) terhadap 200 ibu primipara, diperoleh hasil bahwa ada sekitar 86,2% ibu yang menyatakan perasaan senang dan nyaman saat proses persalinan didampingi oleh suami sedangkan 13,8% ibu yang menyatakan bahwa perasaan senang dan bahagia pada saat proses

persalinan di dampingi oleh anggota keluarga lain khususnya ibu kandung. Hal yang sama juga didukung oleh penelitian Suririnah (2009) yang menjelaskan bahwa keikutsertaan suami selama proses persalinan merupakan hal penting bagi seorang ibu, karena dengan hadirnya suami akan mendukung ibu saat mengalami stres berat dan kondisi stres ibu akan meningkatkan rasa cemas sehingga berakhir dengan depresi. Di Indonesia sendiri tidak semua rumah sakit mengizinkan suami atau anggota keluarga lainnya ikut menemani ibu di ruang bersalin Cholifah (2009). Hampir seluruh persalinan berlangsung tanpa didampingi oleh suami atau anggota keluarga lain dengan alasan kehadiran suami ataupun anggota keluarga lainnya hanya menggangu kosentrasi petugas medis yang membantu ibu dalam menjalani proses persalinan, tempat yang tidak luas dan kesterilan ruang operasi menjadi berkurang dengan hadirnya orang luar (Sholihah, 2004) Penelitian lain tentang Pendamping Persalinan yang dilakukan oleh Sitepu, (2014); Nolan, (2003) di Sumatera Utara yang menjelaskan bahwa pada umumnya, kaum suami sulit untuk diminta mendampingi istri saat melahirkan dengan berbagai alasan yaitu tidak tega melihat istinya sendiri mengerang kesakitan atau tidak sanggup melihat darah dan yang paling menyakitkan adalah bila suami mengatakan bahwa

dia tidak tega bila anak yang dilahirkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Alasan-alasan yang muncul ini biasanya dipengaruhi oleh pendidikan, pengetahuan dan pengalaman sosial budaya seseorang sehingga mereka tidak melihat fenomena yang biasanya terjadi dikalangan ibu melahirkan apalagi pada ibu primipara yang baru pernah mengalami hal tersebut, padahal jika suami turut serta dalam mendampingi serta melihat sendiri perjuangan mati dan hidup sang istri saat melahirkan anak, maka suami akan lebih menghargai dan menjaga setelah melihat pengorbanan istri saat persalinan. Pada tahun 2008 di Indonesia terdapat 373.000 orang ibu hamil, dan yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan sebanyak 107.000 orang (28,7%) (Depkes RI 2008). Dari data Profil Kesehatan Provinsi Lampung terdapat 113.976 ibu hamil dan yang mengalami kecemasan dalam menghadapi proses persalinan sebanyak 9,897 orang (8,68%) (Dinkes,2009) dan Untuk Kabupaten Lampung Tengah terdapat 8,848 ibu hamil dan yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan sebanyak 5,355 orang (59,8%) (Dinkes,2009) sedangkan seluruh populasi di Pulau Sumatera terdapat 679,873 orang (52,3%) (Depkes RI 2008). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Darsana (2009) bahwa para ibu yang didampingi seorang sahabat atau suami

selama proses persalinan,memiliki resiko lebih kecil untuk mengalami komplikasi dengan tindakan medis daripada mereka yang tanpa didampingi oleh keluarga dalam menjalani persalinan. Selain itu, Ibu yang di dampingi oleh orang-orang terdekat saat proses persalinan akan berlangsung lebih cepat dan lebih mudah. Dalam penelitian Musbikin (2005) juga ditemukan bahwa kehadiran suami atau kerabat dekat akan membawa ketenangan bagi ibu serta menjauhkan ibu dari stres dan kecemasan yang dapat mempersulit proses persalinan,kehadiran suami akan memberikan hal yang positif secara psikologis dan berdampak positif pada kesiapan ibu secara fisik. Dukungan sosial pada ibu primipara ini sangat penting untuk diteliti karena proses persalinan ini merupakan suatu hal yang menegangkan terutama bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan hal-hal menegangkan tersebut seperti stres, cemas, depresi bahkan sampai kematian sehingga diperlukan sosok pendamping selama proses persalinan agar dapat memberikan kekuatan tersendiri bagi ibu yang tidak dapat diberikan oleh tenaga kesehatan. Dukungan sosial dapat berupa dorongan, motivasi, terhadap ibu bersalin baik secara moral maupun material serta dukungan fisik, psikologis, emosi, informasi,

penilaian, dan financial. Dukungan minimal berupa sentuhan dan kata-kata pujian yang membuat nyaman serta memberi penguatan pada ibu saat proses persalinan berlangsung dan hasilnya akan mengurangi durasi kelahiran dan juga pastinya akan mengurangi stressor pada ibu saat menghadapi persalinan. 1.2 Fokus penelitian Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah dukungan sosial pada ibu bersalin (Primipara) di Desa Lilibooi Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Fokus ini diambil karena peneliti ingin mengetahui gambaran dukungan sosial yang diberikan pada ibu bersalin khususnya ibu primipara di Desa Lilibooi, Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui bagaimana gambaran dukungan sosial yang diberikan pada ibu primipara di Desa Lilibooi, Kecamatan Leihitu Barat Provinsi Maluku. 1.3.2 Tujuan khusus 1.3.2.1 Mengetahui jenis dukungan sosial yang diberikan pada ibu bersalin (Primipara).

1.3.2.2 Mengetahui dampak dukungan sosial yang diberikan pada ibu bersalin (Primipara) 1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat Teorietis Mampu memberi tambahan pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan keperawatan Maternitas yang berhubungan dengan Dukungan sosial pada Ibu bersalin (Primipara) di desa Lilibooi Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah. 1.4.2 Manfaat praktis 1.4.2.1 Institusi Pendidikan Tinggi Keperawatan Menambah Evidence base tentang pengaruh Dukungan sosial keluarga pada ibu bersalin (Primipara). 1.4.2.2 Keluarga dan Partisipan Sebagai bahan masukan dan memberikan informasi kepada keluarga dan partisipan tentang arti penting dukungan sosial pada ibu bersalin khususnya pada ibu primipara. 1.4.2.3 Peneliti selanjutnya Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya terkait dukungan sosial pada ibu bersalin khususnya ibu primipara 1.4.2.4 Manfaat bagi peneliti

Menerapkan ilmu yang di peroleh dalam pendidikan dan menambah wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian khususnya dukungan sosial pada ibu primipara. 1.4.2.5 Manfaat terkait praktik Keperawatan Penelitian ini dapat memberikan suatu informasi untuk tindakan keperawatan pada ibu bersalin agar juga melibatkan keluarga sebagai dukungan sosial bagi ibu bersalin sehingga tindakan keperawatan yang diberikan bisa lebih bersifat komprehensif.