,."~<7. ; *, l,.,. *... ic PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI :- #? :.,?/-I....'..,=,..- DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus di Pabrilr Moulding & Parlret KIPKJ Cepu Oleh: GETTY KUSUPIAI-IASTUTI A28 1452 JURUSAN_ILMU-ILMU- SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT I'ERTANIAN BOGOR 1996
RINGKASAN GETTY KUSUMAHASTUTI. A28 1452. Penetapan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Activity Based Costing, Studi Kasus di Pabrik Moulding dan Parket KIPKJ Cepu, Perm Perhutani Unit I Jawa Tengah (Di Bawah Bimbingan Mimin Aminah) Industri pengolahan kayu merupakan salah satu indus- tri yang memberilcan devisa terbesar di luar sektor nonmi- gas. Jenis industri ini berkembang cukup pesat di Indone- sia, yaitu 2,6 % per tahun. Volume ekspor meningkat rata- rata 3,6 % dan peningkatan nilai 14,76 % tiap tahun. Salah satu pelaku bisnis kayu olahan adalah Perum Perhutani yang menangani hutan dan industri kayu jati di Jawa dan Madura. KIPKJ Cepu sebagai salah satu unit bisnis Perum Perhutani memproduksi produk moulding dan parket dengan konsentrasi pasar terbesar pada ekspor. Kedudukan Indonesia dalam peta persaingan bisnis moulding dan parket ini cukup strategis. Myanmar dan Thailand sebagai pesaing utama produksi log jati relatif kecil kontribusinya dalam industri moulding dunia. Peluang pasar yang cukup besar dapat diraih Perum Perhutani pada waktu mendatang karena pasar ekspor produk jati interna- sional yang dapat diisi baru mencapai 2,5 %. Tingkat per- tumbuhan yang ingin dicapai Perum Perhutani dalam Repelita Dalam meraih peluang ekspor yang besar tersebut Perum Perhutani dihadapkan pada karakteristik pasar dengan
konsumen yang relatif kurang peka terhadap harga dan teknologi pengolahan yang berkembang sangat pesat. Sedangkan untuk memperluas pasar dalam negeri perusahaan dihadapkan pada karalcteristilc konsumen yang sangat peka terhadap harga. Ditinjau dari segi harga produk moulding dan parket Perum Perhutani relatif kurang bersaing bila dibandingkan dengan Thailand. Berpijak pada kondisi di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan harga pokok produksi moulding dan parket KIPKJ Cepu. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan harga pokok produksi dengan pendekatan activity based costing, membandingkan tingkat harga yang terbentuk melalui kedua metode, serta memberikan saran kepada perusahaan dalam meningkatkan daya saingnya baik dalam janglca pendek maupun panjang. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada kondisi yang dihadapi perusahan pada peraiode 1991-1995 dan penentuan harga pokok produksi pada tahun 1995. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah praktek lapang dengan menghimpun dan menganalisis data primer maupun data sekunder. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan besarnya harga pokok produksi. Sedangkan untuk menganal isis dampalc penetapan harga pokok terhadap keputusan perusahaan dilakulcan analisis kualitatif. Perusahaan menggunalcan metode konvensional dalam penetapan harga pokok produksinya baik untuk single produk
parlcet maupun multiproduk moulding. Metode ini relatif 'mudah untuk diaplikasikan dan secara urnum mampu menetapkan harga yang cukup kompetitif karena bahan baku rnerupakan komponen terbesar dari biaya produksi. Penghitungan harga pokok produlcsi melalui pendekatan ABC mampu mengidentifikasi biaya berdasarkan konsumsi aktifitas pembuatan multiproduk moulding yang sesungguh- nya, satu ha1 yang tidak dapat diperoleh dari metode konvensional. Namun demikian pendekatan ini secara umum meciptalcan harga yang lebih besar dari pendelcatan konvensional. Berdasarkan informasi yang didapatkan melalui metode ABC maka perusahaan perlu meninglcatkan efisiensi proses produksi moulding melalui redulcsi, selelcsi atau sharing aktifitas untulc produksi parket blok, lamparket, finished flooring dan pintu. Sedangkan proses produksi skirting yang sudah dicapai sekarang perlu dipertahankan. Perusahaan dapat mencapai struktur biaya produksi yang cukup laik dengan meningkatkan harga jual produk dan memperluas pasar ekspor. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mencapai volume produksi yang sesuai dengan struktur biaya yang ada. Daya saing produk juga dapat ditingkatkan melalui penurunan biaya nonproduksi dan pengembangan teknologi yang mampu meningkatkan volume bahan baku yang dapat dijadikan produk akhir.
PENETAPAN HARGA POKOK PKODUKSI DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus di Pabrik Moulding dan Parliet KIPKJ Cepu Perul~~ Perl~lita~~i Unit I Jawa Tengai~) Oleh : GETTY KUSUMAHASTUTI A28 1452 SKRIPSI Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1996