BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap naskah SDR, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Naskah SDR yang dijadikan objek penelitian tidak mempunyai nomor katalog, karena merupakan koleksi pribadi Bapak Joko Setiono. Naskah SDR yang berbentuk prosa (gancaran) adalah naskah tunggal. Berdasarkan hasil analisis data secara filologis ditemukan sebanyak 45 varian dalam naskah SDR, yaitu ada 13 varian hiperkorek, 7 varian lakuna suku kata, 24 ketidakkonsitenan kata, dan 1 kategori korup. Suntingan teks SDR yang digunakan adalah edisi standar dengan pembetulan kesalahan berdasarkan pertimbangan linguistik dan konteks kalimat. Setelah melalui proses atau cara filologis, maka naskah milik Bapak Joko Setiono disajikan suntingan teks SDR yang bersih dari kesalahan atau mendekati aslinya, yang telah disajikan dalam penelitian ini. 2. Naskah SDR termasuk kategori naskah piwulang/ajaran yang berbentuk prosa. Dalam naskah ini menceritakan secara singkat atau ringkas gambaran perjalanan Bratasena disertai maknanya. Perjalanan Bratasena berawal pergi ke Gunung Reksamuka, lalu mengalahkan dua raksasa yakni Rukmaka dan Rukmakala, selanjutnya ke sumur Sigrangga mampu mengalahkan naga betina yang artinya dapat 147
148 mengendalikan empat nafsu perkara sampai tiba di Samudra Jinȇm dan bertemu dengan Dewaruci (perwujudan Tuhan). Untuk selanjutnya isi naskah SDR ini lebih pada ajaran suluk/tasawuf/mistik Jawa atau dunia gaib dari perjalanan Bratasena untuk mencari kesempurnaan hidupnya ataupun cerita Dewaruci. Ajaran tersebut lebih pada penjelasan pemahaman atau konsepsi Tuhan, konsepsi manusia, dan manunggaling kawula-gusti. Konsepsi Tuhan yang terkandung dalam naskah SDR ini mengajarkan siapa Tuhan sebenarnya, meliputi Dzat, sifat, asma, af al-nya (perbuatan-nya). Sedangkan konsepsi manusia mengajarkan adanya anasir jagad kecil (manusia), nafsu serta macammacam hati (hati sir, hati suksma, jinȇm, fu ad, budi, maknawi, sanubari) yang ada dalam diri manusia. Dan konsepsi manunggaling kawula Gusti mengajarkan tentang cara bagaimana untuk menuju/mencapai bersatunya manusia dengan Tuhan melalui 4 (empat) tahapan/tingkatan yakni syariat, tarikat, hakikat dan makrifat serta mengajarkan tujuh tingkatan (ahadiyat, wahdat, wahidiyat, arwah, misal, ajsam, insan kamil) sebagai perwujudan Tuhan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini, dapat diajukan dua saran yaitu: 1. Penelitian naskah SDR ini terbatas pada kajian filologis. Kajian isi dalam naskah ini merupakan hal yang baru diteliti berupa perjalanan Bratasena yang dapat dikaitkan dengan ajaran suluk. Penelitian terhadap naskah SDR ini masih dimungkinkan untuk diteliti secara
149 mendalam terutama bagi bidang ilmu lain. Mengingat jenis naskah ini dapat diteliti lebih lanjut dari bidang ilmu lain (misalnya: sastra, linguistik, filsafat). 2. Kepada masyarakat khususnya pecinta budaya dan sastra Jawa untuk membaca dan memahami isi ajaran suluk yang terkandung dalam naskah SDR. Dengan harapan dapat melestarikan nilai-nilai kehidupan yang berisi nasihat-nasihat yang bermanfaat bagi pembaca.
150 DAFTAR PUSTAKA Achadiati Ikram.1997. Filologia Nusantara. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya..tt. Beberapa Metode Kritik dan Edisi Naskah. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya Achmad Chodjim. 2003. Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Afendy Widayat. 2011. Teori Sastra Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publisher. Bani Sudardi. 2003. Penggarapan Naskah. Surakarta: BPSI Weddha Tama Jinarwa. Surakarta: Cendrawasih Behrend, T.E. 1990. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid I Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Jakarta: Djambatan. Behrend T.E. dan Titik Pudjiastuti. 1997. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Fakultas Sastra Universitas Indonesia 3A, 3B. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Darusuprapta. 1985. Keadaan dan Jenis-Jenis Naskah Jawa. Yogyakarta: Proyek Javanologi. Darusuprapta, dkk. 1990. Ajaran Moral dalam Susastra Suluk. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Darusuprapta, dkk. Pedoman Penulisan Aksara Jawa. 1996. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Edwar Djamaris. 1977. Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi.
151. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV MANASCO. Edwin. 2011. Serat Dewaruci (Studi Pemikiran Tasawuf Yasadipura I). Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Emuch Herman Soemantri. 1986. Identifikasi Naskah. Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Florida, Nancy K. 1994. Javanese Language Manuscrips of Surakarta Central Java A Pleriminary Descriptive Catalogus Level I and II. Florida, Nancy K. 2000. Javanese Literature Surakarta Manuscripts Volume II. Cornel Southeast Asia Program Publication. Haryati Soebadio. 1975. Penelitian Naskah Lama Indonesia. Buletin Yaperna No. 7 Th. II-Juni. Jakarta: Yayasan Perpustakaan Nasional. Ismaun, Banis. 1996. Mengenal Ragam Bahasa Jawa dan Pengembangannya. Makalah Konggres Bahasa Jawa II di Batu Malang. Lexy J, Meloeng. 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda. MANASSA, (tt). Langkah Kerja Penelitian Filologi. Jakarta: Masyarakat Pernaskahan Nusantara dan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Poerwadarminta. 1939. Baoesastra Jawa. Batavia: J.B. Wolters Uitgevers Maatschappij. Poespoprodjo. 1987. Interpretasi: Beberapa Catatan Pendekatan Filsafatnya. Bandung. Yogyakarta: Javanologi
152 Prawiraatmadja. 1958. Kitab Dewa Rutji. Yogyakarta Robson. 1994. Prinsip-Prinsip Filologi Indonesia. Jakarta: RUL. Simuh. 1988. Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita. Jakarta: UI Press. Siti Baroroh Baried, et.al. 1977. Kamus Istilah Filologi. Yogyakarta: Fakultas Sastra dan Kebudayaan. Universitas Gajah Mada.. 1985. Pengantar Teori Filologi. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada. Siti Chamamah Soeratno. 1996. Naskah Lama dan Relevansinya dengan Masa Kini. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM. (Simposium) Surakhmad Winarno. 1975. Pengantar Metodologi Ilmiah, Tarsito, Bandung. Sutopo. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Suwardi Endraswara. 2003. Mistik Kejawen. Yogyakarta: Narasi.. 2012. Agama Jawa Menyusuri Jejak Spiritualitas Jawa. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Lembu Jawa. Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Tugas Akhir dan Skripsi. 2013. Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. Winter & Ronggawarsita. 1987. Kamus Kawi-Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Yudhi A.W. 2012. Serat Dewaruci (Pokok Ajaran Tasawuf Jawa). Yogyakarta: Narasi.
153 http://sayyidmuhammadraffie.blogspot.co.id/2010/08/pustaka-raja-purwa-rahasiasejarah.html https://riaskuntik.wordpress.com/upacara-tradisional/upacara-tedhak-siten/ www.mistikislam.blogspot.co.id https/wayang.wordpress.com/2010/03/10/bima-dan-dewaruci-serat-dewa-ruci/