BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Naskah SDR yang dijadikan objek penelitian tidak mempunyai nomor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan. 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan tiga buah naskah yang

DAFTAR PUSTAKA. SêratPanglipur Tis-Tis. Madiun: Naskah Tulisan Tangan Koleksi Ari Mukti.

Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu

BAB V PENUTUP. ditemukan dua varian naskah, yaitu naskah Sêrat Driyabrata dengan nomor

DAFTAR PUSTAKA. Achadiati Ikram Filologia Nusantara. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian dan pembahasan naskah Sêrat Sêkar Wijåyåkusumå dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

Alfian Rokhmansyah, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan terhadap naskah dan teks SC dalam bab-bab. SC adalah naskah Jawa yang terdapat dalam Katalog Perpustakaan Pura

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah

Daftar Pustaka (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan mengenai Hikayat Perang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu philos yang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara atau kerajaan tentu mempunyai sistem hirarki dalam

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Muhamad Teologi Pluralis Multikultural: Menghargai Kemajemukan,

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi adalah suatu ilmu yang objek penelitiannya naskah-naskah lama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.

BAB I PENDAHULUAN. Karya-karya Raden Ngabehi Ranggawarsita banyak dipengaruhi oleh kepustakaan. 1988: 40). Kebenaran bahwa SC dikarang oleh Raden

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan tetapi kekayaan bangsa Indonesia mencakup berbagai bidang. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

FILOLOGI DR 432 SILABUS. Dr. Dedi Koswara, M. Hum. Dr. Ruhaliah, M. Hum. PROSEDUR PELAKSANAAN PERKULIAHAN. No.: FPBS/FM- 7.1/07

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

MANFAAT STUDI FILOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rizwan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik. Oleh: Farhana Aulia C

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, dan sastra (Baried, 1983: 4). Cipta sastra yang termuat dalam naskah,

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki beragam suku dan tentu saja bahasa daerah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri dari berbagai suku, bahasa,

Daftar Referensi. Coolsma, S Tata Bahasa Sunda (Husein Widjajakusumah dan Yus Rusyana, Penerjemah). Jakarta: Djambatan.

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Ringkasan Disertasi MORAL ISLAM DALAM LAKON BIMA SUCI. Oleh: T e guh NIM: /83. Pro motor: Prof. Dr. Marsono Prof. Dr. H. lskandar Zulkarnain

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke

KAGUNGAN DALÊM SÊRAT ONDHE PATIH (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)

BAB V KESIMPULAN. akan memaparkan beberapa pokok pemikiran penting yang merupakan inti

DAFTAR PUSTAKA. Bani Sudardi Penggarapan Naskah. Surakarta: Badan Penerbit Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret

Wahyu Aris Aprillianto Universitas Muhammadiyah Purworejo

TINJAUAN FILOLOGI DAN ISI SERAT PRIMBON SKRIPSI

SULUK DEWARUCI. (Suatu Tinjauan Filologis dan Kajian Isi)

TINJAUAN FILOLOGI DAN ANALISIS AJARAN MARTABAT TUJUH DALAM SERAT CECANGKRIMAN KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA SKRIPSI

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi tulis yang berkembang di masyarakat Jawa dapat diketahui melalui

BAB I PENDAHULUAN. teks dibagi menjadi tiga yaitu teks lisan, teks tulisan tangan dan teks cetakan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB V PENUTUP. terperinci simpulannya adalah sebagai berikut: 2. Asal mula mitos di Gunung Slamet di Dusun Bambangan yaitu mitosnya

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak masyarakat yang berburu naskah-naskah kuna

KAJIAN FILOLOGI SÊRAT DWIKARÅNÅ

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan, berbagai buah pikiran, gagasan, ajaran, cerita, paham dan

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat diketahui kesimpulannya. Kesimpulan tersebut adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi penentu utama kebijaksanaan, baik untuk pribadi maupun untuk

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

THARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR DAN ISI

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

KAJIAN STRUKTURAL DALAM SERAT PARARATON: KEN ANGROK

BAB I PENDAHULUAN. dipegang yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil

Mistik Nawaruci dan Mistik Bimasuci dalam Perjumpaannya dengan Yesus, Sang Air Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang

NILAI MORAL DALAM SÊRAT LAKSITARAJA KARYA KGPAA MANGKUNAGARA IV TESIS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MALANG

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

KAJIAN FILOLOGI DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM SERAT AMBEK SANGA SKRIPSI

ISSN: METODOLOGI PENELITIAN FILOLOGI Mendekati Teks Kebahasaan dari Sudut Kesejarahan. Fina Aunul Kafi UIN Sunan Ampel Surabaya

2014 SAJARAH CIJULANG

: SUNTINGAN TEKS BESERTA KAJIAN PRAGMATIK

BAB II KAJIAN TEORI. Penelitian dengan judul tinjauan filologi dan analisis ajaran martabat tujuh

ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM SULUK SUKSMA LELANA KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap naskah SDR, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Naskah SDR yang dijadikan objek penelitian tidak mempunyai nomor katalog, karena merupakan koleksi pribadi Bapak Joko Setiono. Naskah SDR yang berbentuk prosa (gancaran) adalah naskah tunggal. Berdasarkan hasil analisis data secara filologis ditemukan sebanyak 45 varian dalam naskah SDR, yaitu ada 13 varian hiperkorek, 7 varian lakuna suku kata, 24 ketidakkonsitenan kata, dan 1 kategori korup. Suntingan teks SDR yang digunakan adalah edisi standar dengan pembetulan kesalahan berdasarkan pertimbangan linguistik dan konteks kalimat. Setelah melalui proses atau cara filologis, maka naskah milik Bapak Joko Setiono disajikan suntingan teks SDR yang bersih dari kesalahan atau mendekati aslinya, yang telah disajikan dalam penelitian ini. 2. Naskah SDR termasuk kategori naskah piwulang/ajaran yang berbentuk prosa. Dalam naskah ini menceritakan secara singkat atau ringkas gambaran perjalanan Bratasena disertai maknanya. Perjalanan Bratasena berawal pergi ke Gunung Reksamuka, lalu mengalahkan dua raksasa yakni Rukmaka dan Rukmakala, selanjutnya ke sumur Sigrangga mampu mengalahkan naga betina yang artinya dapat 147

148 mengendalikan empat nafsu perkara sampai tiba di Samudra Jinȇm dan bertemu dengan Dewaruci (perwujudan Tuhan). Untuk selanjutnya isi naskah SDR ini lebih pada ajaran suluk/tasawuf/mistik Jawa atau dunia gaib dari perjalanan Bratasena untuk mencari kesempurnaan hidupnya ataupun cerita Dewaruci. Ajaran tersebut lebih pada penjelasan pemahaman atau konsepsi Tuhan, konsepsi manusia, dan manunggaling kawula-gusti. Konsepsi Tuhan yang terkandung dalam naskah SDR ini mengajarkan siapa Tuhan sebenarnya, meliputi Dzat, sifat, asma, af al-nya (perbuatan-nya). Sedangkan konsepsi manusia mengajarkan adanya anasir jagad kecil (manusia), nafsu serta macammacam hati (hati sir, hati suksma, jinȇm, fu ad, budi, maknawi, sanubari) yang ada dalam diri manusia. Dan konsepsi manunggaling kawula Gusti mengajarkan tentang cara bagaimana untuk menuju/mencapai bersatunya manusia dengan Tuhan melalui 4 (empat) tahapan/tingkatan yakni syariat, tarikat, hakikat dan makrifat serta mengajarkan tujuh tingkatan (ahadiyat, wahdat, wahidiyat, arwah, misal, ajsam, insan kamil) sebagai perwujudan Tuhan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini, dapat diajukan dua saran yaitu: 1. Penelitian naskah SDR ini terbatas pada kajian filologis. Kajian isi dalam naskah ini merupakan hal yang baru diteliti berupa perjalanan Bratasena yang dapat dikaitkan dengan ajaran suluk. Penelitian terhadap naskah SDR ini masih dimungkinkan untuk diteliti secara

149 mendalam terutama bagi bidang ilmu lain. Mengingat jenis naskah ini dapat diteliti lebih lanjut dari bidang ilmu lain (misalnya: sastra, linguistik, filsafat). 2. Kepada masyarakat khususnya pecinta budaya dan sastra Jawa untuk membaca dan memahami isi ajaran suluk yang terkandung dalam naskah SDR. Dengan harapan dapat melestarikan nilai-nilai kehidupan yang berisi nasihat-nasihat yang bermanfaat bagi pembaca.

150 DAFTAR PUSTAKA Achadiati Ikram.1997. Filologia Nusantara. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya..tt. Beberapa Metode Kritik dan Edisi Naskah. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya Achmad Chodjim. 2003. Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Afendy Widayat. 2011. Teori Sastra Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publisher. Bani Sudardi. 2003. Penggarapan Naskah. Surakarta: BPSI Weddha Tama Jinarwa. Surakarta: Cendrawasih Behrend, T.E. 1990. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid I Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Jakarta: Djambatan. Behrend T.E. dan Titik Pudjiastuti. 1997. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Fakultas Sastra Universitas Indonesia 3A, 3B. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Darusuprapta. 1985. Keadaan dan Jenis-Jenis Naskah Jawa. Yogyakarta: Proyek Javanologi. Darusuprapta, dkk. 1990. Ajaran Moral dalam Susastra Suluk. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Darusuprapta, dkk. Pedoman Penulisan Aksara Jawa. 1996. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Edwar Djamaris. 1977. Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi.

151. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV MANASCO. Edwin. 2011. Serat Dewaruci (Studi Pemikiran Tasawuf Yasadipura I). Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Emuch Herman Soemantri. 1986. Identifikasi Naskah. Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Florida, Nancy K. 1994. Javanese Language Manuscrips of Surakarta Central Java A Pleriminary Descriptive Catalogus Level I and II. Florida, Nancy K. 2000. Javanese Literature Surakarta Manuscripts Volume II. Cornel Southeast Asia Program Publication. Haryati Soebadio. 1975. Penelitian Naskah Lama Indonesia. Buletin Yaperna No. 7 Th. II-Juni. Jakarta: Yayasan Perpustakaan Nasional. Ismaun, Banis. 1996. Mengenal Ragam Bahasa Jawa dan Pengembangannya. Makalah Konggres Bahasa Jawa II di Batu Malang. Lexy J, Meloeng. 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda. MANASSA, (tt). Langkah Kerja Penelitian Filologi. Jakarta: Masyarakat Pernaskahan Nusantara dan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Poerwadarminta. 1939. Baoesastra Jawa. Batavia: J.B. Wolters Uitgevers Maatschappij. Poespoprodjo. 1987. Interpretasi: Beberapa Catatan Pendekatan Filsafatnya. Bandung. Yogyakarta: Javanologi

152 Prawiraatmadja. 1958. Kitab Dewa Rutji. Yogyakarta Robson. 1994. Prinsip-Prinsip Filologi Indonesia. Jakarta: RUL. Simuh. 1988. Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita. Jakarta: UI Press. Siti Baroroh Baried, et.al. 1977. Kamus Istilah Filologi. Yogyakarta: Fakultas Sastra dan Kebudayaan. Universitas Gajah Mada.. 1985. Pengantar Teori Filologi. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada. Siti Chamamah Soeratno. 1996. Naskah Lama dan Relevansinya dengan Masa Kini. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM. (Simposium) Surakhmad Winarno. 1975. Pengantar Metodologi Ilmiah, Tarsito, Bandung. Sutopo. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Suwardi Endraswara. 2003. Mistik Kejawen. Yogyakarta: Narasi.. 2012. Agama Jawa Menyusuri Jejak Spiritualitas Jawa. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Lembu Jawa. Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Tugas Akhir dan Skripsi. 2013. Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. Winter & Ronggawarsita. 1987. Kamus Kawi-Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Yudhi A.W. 2012. Serat Dewaruci (Pokok Ajaran Tasawuf Jawa). Yogyakarta: Narasi.

153 http://sayyidmuhammadraffie.blogspot.co.id/2010/08/pustaka-raja-purwa-rahasiasejarah.html https://riaskuntik.wordpress.com/upacara-tradisional/upacara-tedhak-siten/ www.mistikislam.blogspot.co.id https/wayang.wordpress.com/2010/03/10/bima-dan-dewaruci-serat-dewa-ruci/