Perekonomian Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

Perekonomian Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor

PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI.

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH

Perekonomian Indonesia

BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang

Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Perubahan Struktural dalam Proses Pembangunan

I. PENDAHULUAN. setiap negara yang ada di dunia untuk berlomba lomba meningkatkan daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN

Perekonomian Suatu Negara

I. PENDAHULUAN. (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

Produk Domestik Bruto (PDB)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

alah satu dinamika pembangunan suatu wilayah diindikasikan dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan, penanggulangan kemiskinan, perubahan atau transformasi

BAB VII PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masayarakat industri.

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam

Permintaan Agregat & Penawaran Agregat

BAB I PENDAHULUAN. haruslah ditekankan pada pembangunan produksi dan infrastruktur untuk memacu

MAALAH PEREKONOMIAN INDONESIA SEKTOR PERTANIAN DAN INDUSTRI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian memegang peran stretegis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

SAMBUTAN. Jambi, September 2011 KEPALA BAPPEDA PROVINSI JAMBI. Ir. H. AHMAD FAUZI.MTP Pembina Utama Muda NIP

PEREKONOMIAN INDONESIA

I. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kemiskinan (Madris, 2010). Indikator ekonomi makro (PDRB)

VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN PENELITIAN LANJUTAN

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hubungan keduanya dijelaskan dalam Hukum Okun yang menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan. merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

Hasil penelitian Alfirman dan Sutriono (2006) yang meneliti masalah hubungan. pengeluaran rutin dengan produk domestik bruto (PDB) menemukan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses perubahan sistem yang direncanakan

I. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TAHUN 2012

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat

II. TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan untuk negara yang sedang berkembang digunakan istilah pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses bagaimana suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. disuatu negara yang diukur dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

Perekonomian Indonesia

INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA. Oleh: Emi Suwarni ABSTRACT. KeywordS: Structural changes, primary sector, secondary sector, tertier sector.

PEREKONOMIAN INDONESIA

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan, sekaligus pendukung bagi keberlanjutan pembangunan itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

IX. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dapat meningkatkan

Perekonimian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SURAT PERNYATAAN STRUKTUR EKONOMI DAN KESEMPATAN KERJA SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN SERTA KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara ekonomi, ada beberapa cara untuk memperhitungkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai mesin penggerak pembangunan di Indonesia. Selain berkontribusi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi ialah untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

Transkripsi:

Modul ke: Perekonomian Indonesia Tahapan Perubahan Struktur Ekonomi Fakultas Ekonomi & Bisnis Janfry Sihite Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id

Tujuan Sesuai rapem

Perubahan Struktur Ekonomi Chenery mengatakan bahwa perubahan struktur ekonomi disebut sebagai transformasi struktural. Transformasi Struktural adalah suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu sama lain dalam komposisi Agregat Demand (AD), Perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), Agregat Supply (AS) yang diperlukan untuk mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (Tambunan, 2003)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Struktur Ekonomi Sifat manusia dalam kegiatan konsumsi Hukum Engels mengatakan bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli barang industri akan meningkat sedangkan untuk membeli bahan pertanian menurun. Perubahan teknologi Kemajuan teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan memperluas pasar serta kegiatan perdagangan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Struktur Ekonomi Faktor-faktor dari sisi permintaan agregat (AD) Faktor yang paling dominan adalah perubahan permintaan domestik, sebagai akibat dari kombinasi antara peningkatan pendapatan riil per kapita dan perubahan selera masyarakat (konsumen). Faktor-faktor dari sisi penawaran agregat (AS) Terjadinya pergeseran keunggulan komparatif yang disebabkan oleh penurunan kontribusi output industri manufaktur pada pembentukan PDB.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Struktur Ekonomi Intervensi pemerintah di dalam kegiatan ekonomi dalam negeri Adanya kebijakan langsung dan kebijakan tidak langsung yang berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi dalam negeri. Sumber internal (domestic) dan sumber eksternal (dunia) Sumber internal meliputi faktor-faktor dari sisi AD dan sisi AS serta kebijakan pemerintah. Sumber eksternal adalah perubahan teknologi dan struktur perdagangan global.

Struktur Permintaan Domestik Untuk menunjukkan ciri-ciri perubahan struktur permintaan domestik digunakan empat macam proses perubahan, yaitu : Dalam tingkat pembentukan modal Dalam tingkat konsumsi rumah tangga Dalam tingkat konsumsi pemerintah Dalam tingkat konsumsi bahan makanan.

Struktur Produksi Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional.

Tinjauan Struktur Ekonomi Indonesia Tinjauan makro sektoral Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris, industri, atau niaga. Hal ini tergantung pada sektor apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkutan. Dilihat secara makro sektoral dalam bentuk produk domestik bruto maka struktur perekonomian Indonesia dam[ppai tahun 1990-an masih agraris, namun sekarang sudah berstruktur industri.

Tinjauan Struktur Ekonomi Indonesia Tinjauan keruangan Ditinjau dari sudut pandang keruangan, struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan. Hal ini dapat kita lihat sejak Pelita I hingga era reformasi sekarang ini. Kemajuan perekonomian di kota-kota jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan, ini disebabkan oleh pembangunan industri-industri pengolahan di daerah perkotaan serta makin berkembangnya sarana-prasarana transportasi dan komunikasi.

Tinjauan Struktur Ekonomi Indonesia Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan Ditinjau dari penyelenggaraan kenegaraan maka struktur perekonomian dapat dibedakan menjadi struktur etatis, egaliter, atau borjuis. Predikat ini bergantung pada siapa yang menjadi pemeran utama dalam perekonomian yang bersangkutan, yaitu bisa pemerintah/negara, bisa rakyat kebanyakan atau kalangan pemodal dan usahawan. Saat ini struktur ekonomi Indonesia diarahkan pada struktur ekonomi egaliter dimana seluruh penggerak roda perekonomian dilibatkan dalam membangun perekonomian Indonesia.

Tinjauan Struktur Ekonomi Indonesia Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan, dapat dikatakan bahwa struktur perekonomian Indonesia selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama (PJP I) adalah sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang sentralistis pembuatan keputusannya lebih banyak ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun sejak awal pembangunan jangka panjang tahap kedua (PJP II) struktur perekonomian mulai mengarah pada desentralisasi dan demokratisasi ekonomi.

Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia Perubahan Struktur Domestik Meningkatnya pendapatan per kapita mempengaruhi perubahan struktur permintaan domestik melalui penurunan konsumsi bahan makanan dan konsumsi swasta serta peningkatan konsumsi pemerintah. Perubahan Struktur Produksi Meningkatnya peranan sektor industri dalam perekonomian nasional dan peranan sektor pertanian semakin rendah.

Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia Perubahan Struktur Industri Manufaktur Meningkatnya kontribusi industri berat dalam struktur produksi manufaktur dan kontribusi industri ringan semakin rendah.

Transformasi Struktural di Indonesia Perubahan Struktur Produksi : Peranan sektor pertanian menurun terhadap GDP : 46,9% (1969), 17,9% (1993), 16,7% (1994), 16,1% (1995), 16,7% (1996), 15,0% (1997), 18,1% (1998), 19,6% (1999), 16,9% (2000), dan 16,4% (2001). Peranan sektor industri meningkat terhadap GDP : 8,3% (1969), 22,3% (1993), 23,3% (1994), 23,9% (1995), 24,7% (1996), 24,2% (1997), 25,0% (1998), 26,0% (1999), 26,2% (2000), dan 26,0% (2001).

Transformasi Struktural di Indonesia Perubahan Struktur Produksi : Peranan sektor jasa menurun terhadap GDP : 42,5% (1993), 42,3% (1994), 42,0% (1995), 41,5% (1996), 42,0% (1997), 36,6% (1998), 37,0% (1999), 35,9% (2000), 37,2% (2001).

Transformasi Struktural di Indonesia

Transformasi Struktural di Indonesia Peranan 3 sektor ekonomi terhadap GDP : Sektor primer menurun 27,4% (1993), 26,1% (1994), 25,4% (1995), 24,6% (1996), 23,8% (1997), 36,7% (1998), 29,6% (1999), 30,8% (2000), 30,0% (2001). Sektor sekunder meningkat 30,1% (1993), 31,6% (1994), 32,6% (1995), 33,9% (1996), 34,2% (1997), 32,7% (1998), 33,4% (1999), 33,3% (2000), 32,8% (2001).

Transformasi Struktural di Indonesia Peranan 3 sektor ekonomi terhadap GDP : Sektor tersier meningkat 42,5% (1993), 42,3% (1994), 42,0% (1995), 41,5% (1996), 42,0% (1997), 36,6% (1998), 37,0% (1999), 35,9% (2000), 37,2% (2001).

Terima Kasih Janfry Sihite