Modul ke: Perekonomian Indonesia Tahapan Perubahan Struktur Ekonomi Fakultas Ekonomi & Bisnis Janfry Sihite Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan Sesuai rapem
Perubahan Struktur Ekonomi Chenery mengatakan bahwa perubahan struktur ekonomi disebut sebagai transformasi struktural. Transformasi Struktural adalah suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu sama lain dalam komposisi Agregat Demand (AD), Perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), Agregat Supply (AS) yang diperlukan untuk mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (Tambunan, 2003)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Struktur Ekonomi Sifat manusia dalam kegiatan konsumsi Hukum Engels mengatakan bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli barang industri akan meningkat sedangkan untuk membeli bahan pertanian menurun. Perubahan teknologi Kemajuan teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan memperluas pasar serta kegiatan perdagangan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Struktur Ekonomi Faktor-faktor dari sisi permintaan agregat (AD) Faktor yang paling dominan adalah perubahan permintaan domestik, sebagai akibat dari kombinasi antara peningkatan pendapatan riil per kapita dan perubahan selera masyarakat (konsumen). Faktor-faktor dari sisi penawaran agregat (AS) Terjadinya pergeseran keunggulan komparatif yang disebabkan oleh penurunan kontribusi output industri manufaktur pada pembentukan PDB.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Struktur Ekonomi Intervensi pemerintah di dalam kegiatan ekonomi dalam negeri Adanya kebijakan langsung dan kebijakan tidak langsung yang berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi dalam negeri. Sumber internal (domestic) dan sumber eksternal (dunia) Sumber internal meliputi faktor-faktor dari sisi AD dan sisi AS serta kebijakan pemerintah. Sumber eksternal adalah perubahan teknologi dan struktur perdagangan global.
Struktur Permintaan Domestik Untuk menunjukkan ciri-ciri perubahan struktur permintaan domestik digunakan empat macam proses perubahan, yaitu : Dalam tingkat pembentukan modal Dalam tingkat konsumsi rumah tangga Dalam tingkat konsumsi pemerintah Dalam tingkat konsumsi bahan makanan.
Struktur Produksi Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional.
Tinjauan Struktur Ekonomi Indonesia Tinjauan makro sektoral Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris, industri, atau niaga. Hal ini tergantung pada sektor apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkutan. Dilihat secara makro sektoral dalam bentuk produk domestik bruto maka struktur perekonomian Indonesia dam[ppai tahun 1990-an masih agraris, namun sekarang sudah berstruktur industri.
Tinjauan Struktur Ekonomi Indonesia Tinjauan keruangan Ditinjau dari sudut pandang keruangan, struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan. Hal ini dapat kita lihat sejak Pelita I hingga era reformasi sekarang ini. Kemajuan perekonomian di kota-kota jauh lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan, ini disebabkan oleh pembangunan industri-industri pengolahan di daerah perkotaan serta makin berkembangnya sarana-prasarana transportasi dan komunikasi.
Tinjauan Struktur Ekonomi Indonesia Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan Ditinjau dari penyelenggaraan kenegaraan maka struktur perekonomian dapat dibedakan menjadi struktur etatis, egaliter, atau borjuis. Predikat ini bergantung pada siapa yang menjadi pemeran utama dalam perekonomian yang bersangkutan, yaitu bisa pemerintah/negara, bisa rakyat kebanyakan atau kalangan pemodal dan usahawan. Saat ini struktur ekonomi Indonesia diarahkan pada struktur ekonomi egaliter dimana seluruh penggerak roda perekonomian dilibatkan dalam membangun perekonomian Indonesia.
Tinjauan Struktur Ekonomi Indonesia Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan, dapat dikatakan bahwa struktur perekonomian Indonesia selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama (PJP I) adalah sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang sentralistis pembuatan keputusannya lebih banyak ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun sejak awal pembangunan jangka panjang tahap kedua (PJP II) struktur perekonomian mulai mengarah pada desentralisasi dan demokratisasi ekonomi.
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia Perubahan Struktur Domestik Meningkatnya pendapatan per kapita mempengaruhi perubahan struktur permintaan domestik melalui penurunan konsumsi bahan makanan dan konsumsi swasta serta peningkatan konsumsi pemerintah. Perubahan Struktur Produksi Meningkatnya peranan sektor industri dalam perekonomian nasional dan peranan sektor pertanian semakin rendah.
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia Perubahan Struktur Industri Manufaktur Meningkatnya kontribusi industri berat dalam struktur produksi manufaktur dan kontribusi industri ringan semakin rendah.
Transformasi Struktural di Indonesia Perubahan Struktur Produksi : Peranan sektor pertanian menurun terhadap GDP : 46,9% (1969), 17,9% (1993), 16,7% (1994), 16,1% (1995), 16,7% (1996), 15,0% (1997), 18,1% (1998), 19,6% (1999), 16,9% (2000), dan 16,4% (2001). Peranan sektor industri meningkat terhadap GDP : 8,3% (1969), 22,3% (1993), 23,3% (1994), 23,9% (1995), 24,7% (1996), 24,2% (1997), 25,0% (1998), 26,0% (1999), 26,2% (2000), dan 26,0% (2001).
Transformasi Struktural di Indonesia Perubahan Struktur Produksi : Peranan sektor jasa menurun terhadap GDP : 42,5% (1993), 42,3% (1994), 42,0% (1995), 41,5% (1996), 42,0% (1997), 36,6% (1998), 37,0% (1999), 35,9% (2000), 37,2% (2001).
Transformasi Struktural di Indonesia
Transformasi Struktural di Indonesia Peranan 3 sektor ekonomi terhadap GDP : Sektor primer menurun 27,4% (1993), 26,1% (1994), 25,4% (1995), 24,6% (1996), 23,8% (1997), 36,7% (1998), 29,6% (1999), 30,8% (2000), 30,0% (2001). Sektor sekunder meningkat 30,1% (1993), 31,6% (1994), 32,6% (1995), 33,9% (1996), 34,2% (1997), 32,7% (1998), 33,4% (1999), 33,3% (2000), 32,8% (2001).
Transformasi Struktural di Indonesia Peranan 3 sektor ekonomi terhadap GDP : Sektor tersier meningkat 42,5% (1993), 42,3% (1994), 42,0% (1995), 41,5% (1996), 42,0% (1997), 36,6% (1998), 37,0% (1999), 35,9% (2000), 37,2% (2001).
Terima Kasih Janfry Sihite