I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

III. METODE PENELITIAN. penelitian serta data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kepariwisataan merupakan salah satu dari sekian banyak gejala atau

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Dari asal katanya, geografi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan graphein

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam berupa keindahan alam, flora, fauna, peninggalan-peninggalamn

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. tersebar di muka bumi, serta menggambarkan fenomena geografikal dalam wujud

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

MAILISA ISVANANDA, 2015 POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik

BAB I PENDAHULUAN. kepada pengembangan sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya

BAB I LATAR BELAKANG

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. Pariwisata daerah perlu mendapat perhatian lebih mendalam khususnya aset-aset wisata yang memiliki potensi wisata yang bukan saja bernilai alami dan historis melainkan aset wisata yang juga berpotensi ekonomis. Dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesempatan kerja, maka industri pariwisata diharapkan dapat dijadikan salah satu sektor andalan, dimana pariwisata dianggap sebagai salah satu industri yang menimbulkan efek ganda bagi sektor lainnya. Dalam pengembangan potensi pariwisata harus dilakukan sesuai dengan strategi pengembangan yang baik agar objek wisata tersebut dapat dimanfaatkan bagi peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Apabila pada suatu daerah tujuan wisata industri pariwisatanya berkembang dengan baik, maka dengan sendirinya akan memberikan dampak positif bagi daerah itu, karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat. Dengan dibangunnya sarana dan prasarana kepariwisataan di daerah itu maka tenaga kerja akan banyak diserap oleh proyek-proyek yang dilakukan untuk mengembangkan objek wisata seperti pembuatan jalan-jalan ke objek-objek

2 wisata, jembatan, pembangkit tenaga listrik, persediaan air bersih, pembangunan tempat-tempat rekreasi, fasilitas wisata, angkutan wisata, terminal dan lapangan udara, perhotelan, restoran, biro perjalanan, pusat perbelanjaan, sanggar-sanggar kesenian dan tempat hiburan lainnya. Indonesia merupakan negara kepulauan yang cukup luas dengan penduduk yang beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekakayaan alam baik yang ada di laut maupun yang ada di darat, sehingga Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang cukup tinggi baik wisata alam, wisata budaya mapun historis. Wisata alam dapat berupa pantai, gua, pegunungan, danau, sungai, air terjun, air panas, dan lain sebagainya. Wisata budaya seperti adat istiadat masyarakat, kesenian, cerita rakyat Indonesia yang beraneka ragam dari sabang sampai merauke yang dipandang khas dan menarik perhatian wisatawan. Wisata historis berupa peninggalan benda-benda terdahulu, fosil-fosil yang dianggap menarik untuk dilihat. Potensi kepariwisataan dalam suatu wilayah, sering belum diandalkan sebagai aset yang mampu mendatangkan penghasilan. Masih banyak potensi wisata yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal kawasan wisata terbukti dapat mendatangkan penghasilan yang cukup besar, membuka peluang usaha dan kerja serta tetap dapat berfungsi menjaga kelestarian alam. Sementara itu kawasan pariwisata yang telah dikembangkan masih belum dikelola dengan baik. Pengelolaan secara professional perlu dilaksanakan agar kawasan ini tetap dapat dipertahankan daya dukung dan kualitasnya, disamping dapat ditingkatkan peranannya sebagai suatu unit usaha yang menguntungkan.

3 Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu dari Provinsi-Provinsi yang ada di Indonesia, juga memiliki potensi kepariwisataan yang dapat dikembangkan dan didayagunakan, terdapat keanekaragaman kondisi fisik yang berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi objek-objek wisata daerah, sehingga sektor pariwisata menjadi salah satu harapan pertumbuhan ekonomi. Dari sekian banyak kekayaan alam yang dapat dijadikan objek wisata salah satunya adalah objek wisata Goa Putri. Objek wisata ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata dengan potensi alam yang bagus baik dari keindahan guanya maupun keindahan alam sekitarnya. Objek wisata yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan para wisatawan ini terletak di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan dan berjarak sekitar 30 menit menggunakan kendaraan bermotor dari kota Baturaja yang merupakan Pusat Pemerintahan Daerah Tingkat II Ogan Komering Ulu. Objek wisata Goa Putri mulai dibuka pada tahun 1989 memiliki panjang sekitar 150 meter dan lebar antara 8 20 meter dengan keindahan stalagtit dan stalagmit yang menghiasi gua. Stalaktit dan stalakmit ini memiliki bentuk beragam, ada yang besar seperti kubah ada yang memanjang dan menggantung. Di dalam gua terdapat sungai yang mengalir dan keluar di samping pintu masuk gua. Geografi wilayah ini menampakan perbukitan yang diselang-selingi oleh dataran dengan kesuburan yang tinggi sehingga menjadikan wilayah ini sebagai perkebunan dan daerah pertanian yang luas. Desa Padang Bindu memiliki jumlah penduduk 5.010 jiwa. masyarakat yang menetap di daerah ini hampir 95 0 /0 merupakan penduduk asli

4 Potensi keindahan alam yang ada di daerah ini sangat mendukung bagi pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Potensi alam dengan panorama indah dan suasana sekeliling yang nyaman dapat dinikmati oleh wisatawan. Selain daya tarik keindahan fisiknya Goa Putri juga menyimpan datadata arkeologis sebagai tempat hunian masa prasejarah yang menjadi akar budaya masyarakat Sumatera Selatan dan bangsa Indonesia. Objek wisata Goa Putri merupakan objek wisata alam yang bila dikelola secara maksimal akan menarik banyak wisatawan. Namun, sampai saat ini penggalian dan pengkajian potensi wisata masih sangat kurang. Potensi wisata yang terdapat di objek wisata merupakan kajian geografi baik fisik maupun sosial. Aspek-aspek geografi tersebut berupa bentanglahan, lokasi, iklim, bentuk ornamen gua, aksesibilitas dan fasilitas. Aspek-aspek geografi yang ada sampai saat ini belum dikaji dan diinventarisasi secara baik dan mendalam, upaya pengelola objek wisata yang dapat dilaksanakan dalam rangka pengembangan objek wisata Goa Putri menjadi wisata andalan masih sangat terbatas, dan penilaian potensi wisata secara keseluruhan belum dilakukan dengan mendetail. Belum adanya inventarisasi kondisi geografis objek wisata Goa Putri secara mendetail menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk mengetahui tentang kondisi geografis yang ada di objek wisata Goa Putri, dengan julul penelitian Tinjauan Geografis Objek Wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010.

5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah yang berkaitan dengan aspek-aspek geografi terhadap objek wisata Goa Putri Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu bagaimana: a. Aspek Fisik 1. Relief 2. Landscape/Bentanglahan 3. Lokasi 4. Iklim 5. Hidrologi 6. Aksesibilitas b. Aspek Sosial 1. Fasilitas 2. Penduduk C. Batasan Masalah Mengingat luasnya masalah yang ada, dan keterbatasan penulis maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut: a. Aspek Fisik 1. Landscape/Bentanglahan 2. Lokasi 3. Iklim 4. Aksesibilitas

6 b. Aspek Sosial 1. Fasilitas D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah keadaan Landscape atau Bentanglahan yang terdapat di area objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010? 2. Bagaimanakah lokasi objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010? 3. Bagaimanakah keadaan iklim objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Selatan Tahun 2010? 4. Bagaimanakah aksesibilitas menuju objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010? 5. Apa sajakah fasilitas objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui keadaan Landscape atau Bentanglahan yang terdapat di area

7 objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010. 2. Untuk mengetahui lokasi objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Selatan Tahun 2010. 3. Untuk mengetahui keadaan iklim objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Selatan Tahun 2010. 4. Untuk mengetahui aksesibilitas menuju objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010. 5. Untuk mengetahui fasilitas objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Selatan Tahun 2010? F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan pada mata kuliah Geografi Pariwisata pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

8 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suplemen bahan ajar pada mata pelajaran Geografi di SMA kelas XI semester 2 pada pokok bahasan Perhubungan, Pengangkutan dan Pariwisata dengan sub pokok bahasan Pariwisata. 4. Dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran bagi pihak yang terkait, khususnya pengelola objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Selatan. 5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya dalam melakukan kajian kepariwisataan. G. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup dari penelitian ini, yaitu : 1. Ruang lingkup objek penelitian adalah area objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. 2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah tinjauan geografis objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. 3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah Tinjauan Geografis objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. 4. Ruang lingkup waktu penelitian yaitu tahun 2010. 5. Ruang lingkup ilmu yaitu Geografi Pariwisata.

9 Menurut Ramaini (1992:3), geografi pariwisata merupakan geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata. Kegiatan pariwisata banyak sekali seginya di mana semua kegiatan itu biasa disebut dengan industri pariwisata, termasuk di dalamnya perhotelan, restoran, toko cinderamata, transportasi, biro jasa di bidang perjalanan, tempat-tempat hiburan, objek wisata, atraksi budaya dan lainnya. Segi geografi umum yang perlu diketahui wisatawan antara lain iklim, flora, fauna, keindahan alam, adat istiadat, budaya, perjalanan darat, perjalanan laut dan udara, dan sebagainya. Dua segi tersebut yaitu segi industri pariwisata dan segi geografi umum menjadi bahasan dalam Geografi Pariwisata. Dalam penelitian ini digunakannya Geografi Pariwisata sebagai ruang lingkup ilmu karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengkaji potensi wisata yang terdapat di objek wisata Goa Putri, di mana potensi wisata yang bersifat panorama alam, sosial dan budaya termasuk ke dalam kajian geografi sedangkan potensi wisata yang bersifat apounturir, bisnis/ekonomis, fasilitas wisata dan aksesibilitas termasuk ke dalam kajian industri pariwisata.