BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dunia kontruksi sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dan bila di tinjau dari segi manajemen dan tekonologi kontruksi bangunan yang dalam kompleksitas tidak sederhana. Dengan demikian model pengendaliannya juga sudah dalam taraf manajemen kontruksi. Secara keseluruhan kontruksi bangunan pada umumnya dituntut menerapkan prinsipprinsip manajemen secara lengkap dan utuh, dimana ini akan menyangkup aspek keamanan kerja dan lingkungan. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu masalah penting dalam setiap proses operasional, baik disektor tradisioanal maupun sektor modern. Khususnya dalam masyarakat yang sedang beralih dari suatu kebiasaan kepada kebiasaan lain, perubahan pada umumnya menimbulkan beberapa permasalahan yang jika tidak di tanggulangi secara cermat dapa membawa berbagai akibat buruk bahkan fatal. Didalam pemerintahan didepartemen Pekerjaan Umum dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah mewajibkan untuk proyek konstruksi harus melaksanakan sistim keselamatan dan kesehatan kerja, tetapi kenyataannya belum semua kontraktor yang menerapkannya dan tidak mempedulikan tentang ketentuan-ketentuan yang telah diberlakukan tersebut. Dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kerugian berasal dari kejadian yang tidak diinginkan yang timbul dari aktivitas organisasi. Tanpa menerapkan menejemen resiko perusahaan dihadapkan ketidakpastian. Dengan adanya kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi akan menjadi salah satu penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek. Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk Skripsi : Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) I - 1
menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lokasi kerja dimana masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian dari perencanaan dan pengendalian proyek. Penelitian tentang Keselamatan dan kesehatan Kerja (K-3) yang sudah ada oleh beberapa peneliti terdahulu tentang (K-3) yang fokusnya pada Manajemen Risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komphrehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik (Ramli,2010) dan penelitian yang satunya mengenai pengaruh budaya keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja proyek konstruksi (Wieke dan Armanu, 2011). Penelitian ini juga tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3), tetapi difokuskan dalam Penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Proyek Insdustri Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) 1x35 MW Geothermal Energi. Dari beberapa masalah yang dijelaskan diatas, Pada penelitian ini maka dipilih standar sistem keselamatan dan kesehatan (K-3) pada proyek industri Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) 1x35 MW Geothermal Energi, karena lebih kompleks dan lebih ketat. yang ditangani oleh kontraktor dari PT Total Bangun Persada Tbk. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah bagaimana mengidentifikasi, mengetahui standar sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) dan mengevaluasi penerapan pelaksanaan sistem K3 proyek Insdustri Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) 1x35 MW Geothermal Energi, yang merupakan bangunan industri yang menggunakan standar sistem K3 Oil & Gas yang sangat berisiko dalam hal kecelakaan kerja. Penggunaan teknologi tinggi dan metode pelaksanaan yang tidak akurat serta kurang teliti dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Skripsi : Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) I - 2
1.3 Pembatasan Masalah Dengan banyaknya proyek sekarang ini, dan kompleks masalah yang terjadi pada setiap proyek industri, maka pembahasan dalam Laporan Tugas Akhir ini hanya difokuskan pada Pembangunan Proyek Insdustri Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) 1x35 MW pekerjaan sipil ( pekerjaan pondasi, bore pile dan baja ) yang dikerjakan oleh PT Total Bangun Persada Tbk di Kampung Kamojang RT 002/006, Desa Laksana Kec. Ibun, Kab Bandung 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Mengetahui sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) pada proyek PLTP b. Mengevaluasi penerapan pelaksanaa sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) pada proyek PLTP dengan standarisasi Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan OHSAS 18001:2007. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : a. Bagi kontraktor perlunya penerapan sistim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) dalam pelaksanaan proyek sebagai acuan dalam menghadapi tuntutan masyarakat dalam menyediakan fasilitas bangunan yang memadahi. b. Bagi Karyawan untuk mendapatkan hak tenaga kerja yang merupakan tuntutan jaminan sosial tenaga kerja sehingga tercapai rasa aman dalam bekerja dan bahaya kecelakaan pada tenaga kerja. c. Bagi lembaga pendidikan untuk tambahan wacana ilmu pengetahuan tentang manajemen konstruksi, khususnya tentang penerapan sistim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) dalam pelaksanaan proyek konstruksi Skripsi : Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) I - 3
1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran secara garis besar dan mempermudah dalam memahami hasil tentang laporan tugas akhir ini, maka penulis menyajikan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diterangkan teori-teori dan literatur - literatur yang berisikan tentang pengertian umum, prinsip K-3 dan sistim manajemen, pengertian sistim manajemen dan K-3, monitoring dan evaluasi K-3, penilaian penerapan, ruang lingkup, audit, pola pengawasan, sistem pengecekan serta aplikasi pelaksanaan pelaksanaan dan pengawasan teknik K-3 di proyek konstruksi, safety requirmen syarat-syarat keselamatan. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian, terdiri dari bentuk penelitian, tahap penelitian, metode wawancara,pengumpulan data, instrumen penelitian, populasi dan sampel, responden penelitian, dan teknik analisis data. BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang mengidentifikasi sistem K3 dan standarisasi keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) pada proyek industri dengan mengunakan standarisasi K-3 PLTP-Garut, dari Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan macam macam pekerjaan berwawasan K-3 yang dilaksanakan PT. Total Bangun persada Tbk Proyek Insdustri Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) 1x35 MW Geothermal Energi. Skripsi : Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) I - 4
BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penting tidaknya dan efektif tidaknya sistim keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) dalam stadarisasi K3 pada proyek PLTP dan mencegah/mengurangi kecelakaan kerja pada proyek industri Garut. Skripsi : Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) I - 5