BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data penelitian dimulai pada bulan Desember 2013 sampai dengan Juli 2014. Data yang diperoleh dan diolah adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diunduh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kausal, metode ini digunakan untuk menganalisa apakah antara satu variabel mempengaruhi variabel lainnya, dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk meneliti dengan cermat hubungan antara variabel beban pajak tangguhan, laba sebelum pajak tahun berjalan, dan laba sebelum pajak masa depan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Iqbal Bayu Septiansyah (2010) dan Berlin Victor Vyatra Butar-Butar (2010) dengan mengganti tahun yang lebih baru, hipotesa yang berbeda dan menggunakan data yang berbeda. 30
31 C. Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran Variabel 1. Operasionalisasi Variabel Adapun definisi dan pengukuran variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Independen (X) Variabel independen dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Laba sebelum pajak masa tahun berjalan (PTBI t ) yaitu laba yang diperoleh perusahaan pada tahun berjalan sebelum dikurangi dengan beban pajak. 2) Book tax differences (DTE) yang merupakan selisih antara laba akuntansi dengan laba fiskal, dimana laba akuntansi lebih besar dari laba fiskal. b. Variabel Dependen (Y) Berikut ini adalah variabel dependen dalam penelitian ini. 1) Laba sebelum pajak tahun depan (PTBI t+1 ) yaitu merupakan laba yang diperoleh perusahaan pada tahun depan sebelum dikurangi dengan beban pajak.
32 2. Pengukuran Variabel a. Variabel Independen (X) 1) Laba Sebelum Pajak Tahun Berjalan (PTBI t ) Laba sebelum pajak tahun berjalan diukur dengan cara membagi laba sebelum pajak perusahaan dengan rata-rata total aset perusahaan. Skala data yang digunakan adalah skala data rasio. 2) Book tax differences (DTE) Book tax differences diperoleh dengan cara mengurutkan perbedaan temporer per tahun, kemudian dibagi dengan ratarata total aset. Skala yang digunakan adalah skala data rasio. b. Variabel Dependen (Y) 1) Laba Sebelum Pajak Tahun Depan (PBTI t+1 ) Laba sebelum pajak tahun depan diukur dengan formula laba sebelum pajak t+1 dibagi dengan rata-rata total aset. Skala data yang digunakan adalah skala data rasio. Tabel 3.1 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel Indikator Skala Pengukuran 1. Laba tahun berjalan 2. Book tax differences Laba sebelum pajak tahun berjalan Rata-rata total aset Perbedaan temporer per tahun Rata-rata total aset Rasio Rasio 3. Persistensi laba Laba sebelum pajak tahun depan Rasio
33 D. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran generalisasi dan sampel-sampel yang akan diambil dalam suatu penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama empat tahun terakhir (2010-2013). Dipilihnya Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan bursa pertama di Indonesia, yang dianggap memiliki data yang lengkap dan telah terorganisasi dengan baik. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Iqbal Bayu Septiansyah (2010) dan Berlin Victor Vyatra Butar- Butar (2010) dengan mengganti tahun yang lebih baru, menggunakan data yang berbeda. Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pada penelitian ini, penentuan sampel akan menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Kriteria pemilihan sampel sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. Listed tertua (sudah listed diantara tahun 1979 sampai dengan 1990) 3. Perusahaan manufaktur mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31 Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun 2010-2013. 4. Periode laporan keuangan berakhir setiap 31 Desember, dan
34 5. Khusus untuk meneliti persistensi laba, perusahaan yang dipilih tidak mengalami kerugian dalam laporan keuangan komersial dan laporan keuangan pajak, serta arus kas negatif selama tahun 2010-2013. Alasannya adalah kerugian dapat dikompensasikan kemasa depan (carry forward) menjadi pengurang biaya pajak tangguhan dan diakui sebagai aset pajak tangguhan, sehingga dapat mengaburkan arti book tax differences yang sebenarnya pada akun biaya pajak tangguhan (Hanlon, 2005). Adapun proses seleksi sampel yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Proses Pemilihan Sample Persistensi Laba Keterangan Jumlah Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI selama tahun 2010-2013 137 Tahun listed diatas tahun 1990 (93) Perusahaan yang tidak melaporkan laporan keuangan yang diaudit selama periode pengamatan (1) Perusahaan yang mengalami kerugian (17) Perusahaan yang mengalami arus kas negatif (6) Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data (3) Total Perusahaan yang dijadikan sampel 17
35 Tabel 3.3 Proses Perusahaan Yang Menjadi Obyek Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1 Astra International Tbk ASII 2 Citra Turbindo Tbk CTBN 3 Ekadharma International Tbk EKAD 4 Gajah Tunggal Tbk GJTL 5 Goodyear Indonesia Tbk GDYR 6 Handjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP 7 Indo Kordsa Tbk BRAM 8 Indo Rama Synthetic Tbk INDR 9 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP 10 Lionmesh Prima Tbk LMSH 11 Pan Brothers Tbk PBRX 12 PT Delta Djakarta Tbk DLTA 13 PT Merck Tbk MERK 14 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ 15 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR 16 Sepatu Bata Tbk BATA 17 Trias Sentosa Tbk TRST
36 E. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter, berupa laporan keuangan (annual report) yang mencakup data informasi laba bersih, aliran kas, laba akuntansi sebelum pajak, dan nilai pasar ekuitas awal tahun. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yang diperoleh dari data yang tersedia di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang didapat diambil dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. F. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, dan data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi, dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian,yaitu informasi laba bersih, dan beban pajak tangguhan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Riset Kepustakaan (Library Research) Riset kepustakaan adalah riset dengan mengumpulkan bahan atau data-data yang ada kaitannya dengan objek pembahasan, yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan, yaitu dengan mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah buku-buku, jurnal akuntansi.
37 Dan juga mempelajari literatur-literatur serta membaca catatan perkuliahan yang berhubungan permasalahan untuk mendapatkan teori, definisi, dan analisa yang dapat digunakan dalam penelitian ini. 2. Dokumentasi Melakukan pengumpulan data dengan cara menggandakan data yang ada atau dengan cara membuat salinan. G. Metode Analisis Data Analisis data adalah cara mengolah data yang telah terkumpul untuk dapat memberikan interpretasi yang hasilnya dapat digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. Penelitian ini menggunakan uji statistik yang terdiri dari Uji kualitas data, statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain berapa jumlah sampel penelitian, nilai minimum, maksimum, dan standar deviasinya.
38 Analisis statistik deskriptif variabel-variabel penelitian ini ditampilkan untuk mengkaji, mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum menganalisa data menggunakan regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik seperti dibawah ini: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011:160). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melihat normalitas data dalam penelitian ini, dengan menggunakan 3 alat uji yaitu: 1) Grafik Normality Probality Plot, ketentuan yang digunakan adalah : - Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regesi memenuhi asumsi normalitas.
39 - Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regesi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2) Uji kolmogorov Smirnov, dalam uji ini pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu : - Jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi data tidak normal - Jika nilai signifikan > 0,05 maka distribusi data normal Hipotesis yang digunakan : - Ho : data residual berdistribusi normal - Ha : data residual tidak berdistribusi normal 3) Histogram, yaitu pengujian dengan menggunakan ketentuan bahwa data normal berbentuk lonceng (Bell Shaped). Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Jika data menceng ke kanan atau menceng ke kiri berarti memberitahukan bahwa data tidak berdistribusi secara normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF).
40 Apabila nilai VIF kurang dari 10, maka dalam persamaan regresi bebas gejala multikolinearitas. Sebaliknya bila nilai VIF lebih dari 10, maka dalam persamaan regresi terdapat gejala multikolinearitas. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah variable dependen berkorelasi dengan nilai variable itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi digunakan uji Durbin- Watson (DW). Apabila nilai Durbin-Watson berada di antara - 2 dan +2, maka tidak terjadi gejala autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mengetahui adanya gejala heteroskedastisitas dalam persamaan regresi pada penelitian ini dilakukan dengan melihat Scatterplot. Jika gambar scatterplot tidak menumpuk atau membentuk pola tertentu maka bebas dari heteroskedastisitas.
41 3. Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penilitian ini adalah sebagai berikut: a. Analisi regresi sederhana Analisis regresi sederhana dilakukan untuk melihat apakah terdapat persistensi laba pada data yang digunakan dalam penelitian ini. Persistensi laba diukur dengan melakukan regresi antara laba akuntansi sebelum pajak satu periode ke depan dengan laba akuntansi sebelum pajak periode berjalan. Sehingga untuk melihat adanya persistensi laba digunakan persamaan sebagai berikut: PTBI t+1 = Y 0 +Y 1 PTBI t + e Dimana: PTBI t+1 = Laba akuntansi sebelum pajak tahun depan PTBI t e = Laba akuntansi sebelum pajak periode berjalan = Error Term b. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara book tax differences (DTE), dan laba akuntansi periode berjalan (PTBI t ) terhadap persistensi
42 laba yang diwakili oleh laba sebelum pajak tahun depan (PTBI t+1 ). Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini digunakan persamaan sebagai berikut: PTBI t+1 = Y 0 +Y 1 DTE + Y 2 PTBI t + e Keterangan: PTBI t+1 DTE PTBI t e : Laba akuntansi sebelum pajak tahun depan : Book tax differences : Laba akuntansi sebelum pajak periode berjalan : Error Term 4. Uji Hipotesis Langkah langkah menguji hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Merumuskan Hipotesis 1) Pengujian Menyeluruh atau Simultan (Uji F) Uji Hipotesis dengan uji F yaitu dengan mencari nilai signifikansi, apakah variabel independen secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Rumusan hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
43 H 01 = DTE dan PTBI t secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap persistensi laba. H a1 = DTE dan PTBI t secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap persistensi laba. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah - Jika signifikansi > 0,05 maka H 01 diterima - Jika signifikansi < 0,05 maka H 01 ditolak 2) Pengujian Individu atau Parsial (Uji t) Uji hipotesis dengan uji t yaitu dengan mencari nilai signifikansi, apakah variabel independen secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Rumusan hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : H 02 = Book tax differences tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap persistensi laba. H a2 = Book tax differences mempunyai pengaruh signifikan terhadap persistensi laba.
44 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah : - Jika signifikansi > 0,05 maka H 02 diterima - Jika signifikansi < 0,05 maka H 02 ditolak 3) Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi (R 2 ) berguna untuk mengukur seberapa besar peranan variabel independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel dependen.