National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 29 30 Oktober 2009 Percepatan Pembangunan Infrastruktur 2009 2014 Komisi Infrastruktur KADIN INDONESIA 1
KERANGKA PEMIKIRAN Peraturan PERUNDANGAN KONDISI EXISTING Road Map KADIN 2009-2014 Menghilangkan Bottleneck Investasi infrastruktur Terciptanya Iklim Usaha Yang Kondusif Dinamika Lingkungan Bisnis 2
BOTTLENECK??? 3
PEMBANGUNAN JALAN TOL STATUS 2009 Terealisasi 1978-2009 sepanjang 690 km ( 23 km / thn ) Direncanakan Total Sisa belum terbangun Realisasi 2004-2009 = 1.700 km 1.010 km 101 km Waru Juanda 13 km Jembatan Suramadu 5 km Makassar seksi IV 12 km JORR E 13 km Cipularang 58 km Ada 21 PPJT dari 23 PPJT yang sudah ditandatangani, belum bisa terlaksana APA MASALAHNYA? 4
PENGADAAN TANAH STATUS SAAT INI Dukungan Kebijakan Pemerintah PERPRES No 36 Thn 2005 PERPRES No 65 Thn 2006 BLU - Dana Talangan Pengadaan Tanah LAND CAPPING TIDAK EFEKTIF Pengadaan Tanah masih tetap terhambat MASALAH UTAMA MEKANISME PENGADAAN TANAH Rumitnya melaksanakan UU No.20/1961 tentang pencabutan hak atas tanah Penetapan ganti berdasarkan musyawarah. Pemerintah tidak dapat mengendalikan resiko waktu dan biaya pengadaan tanah 5
PROGRESS PENGADAAN TANAH Terhadap 21 ruas jalan tol, yang lahannya bebas 100% baru 1 ruas Terhadap total kebutuhan tanah 6.734 Ha, selama 3 tahun baru bebas 939 Ha atau setara 14 % Tidak ada Pihak yang bisa dimintakan tanggung jawabnya dalam pembebasan lahan dari unsur biaya dan waktu 6
DAMPAK KETERLAMBATAN PENGADAAN TANAH Harga tanah naik Biaya konstruksi naik Biaya operasi bertambah Sistem Jaringan tidak terhubung tepat waktu KELAYAKAN MENURUN bahkan menjadi TIDAK LAYAK 7
PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN TOL 2004 2009 SISA 1.010 km Jalan Tol Sudah Terbangun Jalan Tol Belum Terbangun 8
MASALAH INFRASTRUKTUR Masalah Jalan Tol lainnya: Melanjutkan dgn resiko penuh vs diputus? Keragu-raguan Penyandang Dana! Pelabuhan: Keterbatasan akses investasi. Perkereta-apian: Keterbatasan akses investasi Telekomunikasi: Belum sinkron antar Regulasi. Listrik&Gas: Belum ada PP UU Kelistrikan 2009 Air Bersih: Belum ada Regulator di Kab/Kota 9
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN (REKOMENDASI ATI 2004) 1. UU tentang Jalan Tol serta PP-nya TERLAKSANA Peran Jasa Marga sebagai regulator dihapuskan Dibentuk Badan Otorita Jalan Tol berdasarkan UU 2. Penghapusan kendali politik penetapan Tarif TERLAKSANA Kepastian secara otomatis atas kapan dan berapa jumlah Penyesuaian Tarif Tol Penetapan Tarif oleh Badan Otorita Jalan Tol 3. Kejelasan Hukum ttg pembebasan lahan BELUM UU khusus, lex spesialis, tentang cara pembebasan TERLAKSANA tanah khusus untuk kepentingan publik Segala tuntutan hukum menyangkut masalah pembebasan tanah, tidak boleh menghambat / menghentikan pembangunan Jalan Tol 10
REKOMENDASI 1 Diterbitkan PERPPU tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum (PERUBAHAN UU 20/1961 PASAL 3 & 6) 1. Untuk kepentingan umum, demi hukum hak tanah dapat dicabut secara otomatis 2. Ganti rugi secara musyawarah yg didasarkan pada appraisal oleh kedua belah pihak. 3. Sengketa diselesaikan Pengadilan. 4. Pembangunan dapat berjalan terus. 11
REKOMENDASI 2 BPN (Badan Pertanahan Nasional) Menjadi Pelaksana Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum Diperlukan peningkatan peran dan tanggung jawab BPN Pelaksanaan Pengadaan Tanah dapat menggunakan jasa Pihak Ketiga 12
REKOMENDASI 3 Diterbitkan Revisi Perpres No. 67 Thn 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur PPP diatur dengan memahami kondisi investasi infrastruktur ada yang layak dan tidak layak Pemerintah memberi dukungan agar investasi infrastruktur yang tidak layak menjadi layak Dimungkinkan ada insentif fiskal dengan syarat tertentu 13
REKOMENDASI 3 (Lanjutan) Revisi Perpres No. 67 Thn 2005 Pengadaan Tanah dilakukan oleh Pemerintah dengan dana dari APBN Biaya Pengadaan Tanah bukan bagian dari Investasi Sistem tender disederhanakan Dimungkinkan penunjukkan langsung Ide proyek oleh investor (unsolicited) dimungkinkan Dibuat Ketentuan Peralihan berisi : Bagi badan usaha yang telah menandatangani Perjanjian Kerjasama sebelum berlakunya Perpres ini dan mengalami penurunan kelayakan investasi maka diberlakukan Perpres ini 14
REKOMENDASI 4 (Jangka Panjang) Perlu model BPJT yang lebih INDEPENDEN dan berfungsi sebagai One Stop Service Perlu persamaan persepsi terhadap manfaat investasi, baik ditingkat pusat maupun daerah Besarnya Dukungan Pemerintah bergradasi dari nol s/d Pemerintah membangun terlebih dahulu baru kemudian dijual kepada Investor Perlu adanya alternatif pembiayaan yang khusus untuk infrastruktur 15
ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR Alternatif apa yg tersedia? Bank Loan, Bond, SMI, IPO Apa yg diperlukan? Huge Invest, Long Term, Infrastructure-friendly Perlu Struktur Pembiayaan yg tepat: Project Finance/Multilateral/Private Equity 1. Private Equity Fund : cepat 2. Multilateral Fund : Dev Banks (GDB, FDB) 3. Project Finance 4. IPO : exit to Pension Fund etc 16
REKOMENDASI 5 Peran Pemerintah dalam Memperbaiki Iklim Usaha Infrastruktur Non Tol Perlu dibentuk Badan/Regulator (semacam BPJT) yang mengatur investasi infrastruktur non tol. Mengidentifikasi proyek-proyek yang layak dikerjasamakan antara pemerintah dan swasta. (Contoh: Bandara, Pelabuhan, Kereta Api) 17
REKOMENDASI 5 (Lanjutan) Peran Pemerintah dalam Memperbaiki Iklim Usaha Infrastruktur Non Tol Perkeretapian dan Pelabuhan laut Dibukanya kesempatan investasi yang lebih luas dan pengadaan tanah oleh Pemerintah. Air bersih Perlu dibentuk regulator untuk pengaturan kerjasama investasi dan pengadaan tanah oleh Pemerintah Kepastian mekanisme kenaikan tarif berdasarkan inflasi. Listrik Kepastian ketersediaan jaringan transmisi disinergikan dengan rencana pembangunan pembangkit Peraturan pelaksanaan UU 30/2009 tentang Ketenagalistrikan segera disusun dan diundangkan 18
REKOMENDASI 5 (Lanjutan) Peran Pemerintah dalam Memperbaiki Iklim Usaha Infrastruktur Non Tol Telekomunikasi Perubahan dan Peninjauan kembali UU 36/1999 ttg Telekominsai dan UU 32/2002 ttg Penyiaran Pemanfaatan penghasilan negara bukan pajak bagi pembangunan infrastruktur di-daerah tertinggal. Penyelarasan Undang-undang, Peraturan Pemerintah Pusat dan Daerah terkait dengan pembangunan infrastruktur Minyak & Gas Direalisasikannya Rencana pembangunan Jaringan Pipa Gas Nasional yang terintegrasi dengan Trans ASEAN Gas Pipeline (TAGP) Sinkronisasi kebijakan antar instansi dilingkungan ESDM dan pemerintah pusat/daerah untuk mensinergikan infrastruktur transmisi pipa gas antara pipa hulu dan hilir. 19
Manfaat Terbangunnya 21 Ruas Jalan Tol Menyerap tenaga langsung ± 900 ribu dan tidak langsung ± 2 juta orang Menghemat Biaya Transportasi ± Rp 3.7 trilliun per tahun Mendapat pemasukan pajak selama masa konstruksi ± Rp 8 trilliun dan pajak lain selama operasi Mengurangi biaya pemeliharaan jalan non tol ± Rp 500 milyar per tahun Menumbuhkan sentra-sentra industri baru dan kawasan pengembangan ekonomi lainnya 20
DE-BOTTLENECKING!!! 21
Komisi Infrastruktur KADIN INDONESIA 22