Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Journal of Innovative Science Education

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Journal of Primary Education

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.2, September 2015

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

Automotive Science and Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan

Jurnal Bimbingan Konseling

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Profil Analisis Kebutuhan Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Bagi Siswa SMA Kota Semarang

Journal of Elementary Education

DEVELOPMENT OF ICARE INSTRUCTIONAL DESIGN WITH ASSISTED LEARNING MANAGEMENT SYSTEM TO ENHANCE THE LEARNING PROCESS

Enjang Wahyuningrum Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati Krismi Diah Ambarwati

Journal of Primary Education

Journal of Innovative Science Education PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA BERBASIS MASALAH BERVISI SETS

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

Keperluan korespondensi, HP : ,

Unnes Physics Education Journal

Fashion and Fashion Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

Unnes Physics Education Journal

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

Journal of Primary Education

Joyful Learning Journal

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

Joyful Learning Journal

Journal of Elementary Education

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

II. SILABUS MATA KULIAH (SMK)

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Unnes Physics Education Journal

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGUKURAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI

DEVELOPING MATHEMATICAL LEARNING BASED ON DISCOVERY LEARNING MODEL

MERANCANG ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN PRAKARYA TEKNIK LAS BERORIENTASI PRODUK DI SMK

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES

Automotive Science and Education Journal

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

INTUISI JURNAL ILMIAH PSIKOLOGI

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PENDEKATAN SAVI

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Educational Management

Jurnal Bimbingan Konseling

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

Educational Management

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

Unnes Physics Education Journal

STRATEGI KEMITRAAN SMK DENGAN STAKEHOLDERS DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN LULUSAN

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning

Jurnal Bimbingan Konseling

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

PENERAPAN BLENDED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENGGUNAKAN MODEL GUI

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

Unnes Journal of Mathematics Education Research

Journal of Innovative Science Education

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol.3, No.1, Mei 2016

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DAN METODE FLIPPED CLASSROOM PADA PROSES PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN API

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 53-57

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MELATIH KECAKAPAN AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

Oleh : Muhammad Mughni Izzatur Rochman, Universitas Negeri Yogyakarta,

JURNAL FEBRINA AULIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Unnes Physics Education Journal PENERAPAN MODEL DISCOVERY TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

UJME 6 (1) (2017)

Transkripsi:

Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology 2 (1) (2013) Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN ICARE PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK Fikri Aulia, Samsudi, Ahmad Sofyan Prodi Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2013 Disetujui Februari 2013 Dipublikasikan Juni 2013 Keywords: ICARE instructional design Specific life skills Productive subjects Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan proses pembelajaran mata pelajaran produktif RPL; (2) mendeskripsikan proses pengembangan desain pembelajaran ICARE; dan (3) menganalisis keefektifannya terhadap peningkatan kecakapan hidup spesifik siswa dalam mata pelajaran produktif RPL. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan dengan rancangan pretest-posttes control group. Temuan penelitian (1) kemampuan guru dalam membelajarkan mata pelajaran produktif RPL belum memadai sehingga kepuasan belajar siswa rendah, (2) peningkatan kecakapan akademik siswa terjadi pada tahap connection, yaitu tahap penyampaian materi secara menyeluruh, sedangkan peningkatan kecakapan vokasional terdapat pada tahap apply, (3) pengujian hipotesis dan pengukuran signifikansi perbedaan skor tes menunjukkan bahwa desain pembelajaran ICARE efektif untuk meningkatkan kecakapan kecakapan hidup spesifik siswa dalam mata pelajaran produktif RPL. Abstract This study aims to (1) describe the learning process of RPL productive subjects, (2) describe the design development process ICARE learning, and (3) to analyze its effectiveness against specific life skills enhancement students in productive subjects RPL. The approach used is a research and development with a pretest-posttes control group. The findings of the study (1) the ability of the teacher in teaching subjects RPL insufficient productive so low student satisfaction, (2) increasing the academic proficiency of students occurs in the connection section, the delivery phase of the material as a whole, while there is an increase in vocational skills to apply stage, (3) hypothesis testing and measurement of test scores showed a significant difference that ICARE effective instructional design skills to improve the life skills of students in specific subjects RPL productive. 2012 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233 Email: pps@unnes.ac.id ISSN 2252-7125

Pendahuluan SMK dikonsepsikan sebagai satuan pendidikan kejuruan yang mampu mencetak lulusan menjadi tenaga kerja cerdas dan kompetitif serta siap menghadapi perkembangan dunia usaha dan industri. Menurut Supriadi (2002:17) pendidikan kejuruan bertujuan untuk menghasilkan manusia yang produktif, yaitu manusia kerja, bukan manusia beban bagi keluarga. Selain itu, merupakan investasi mahal namun strategik dalam menghasilkan manusia Indonesia yang terampil dan berkeahlian dalam bidang-bidang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa khususnya dunia usaha dan industri. Dengan kata lain, SMK merupakan satuan pendidikan yang diharapkan mampu mewujudkan misi pengembangan kecakapan hidup spesifik (specific life skill) siswa dan lulusannya. Kecakapan hidup spesifik merupakan kecakapan hidup untuk menghadapi pekerjaan tertentu, mencakup dua aspek kecakapan, yaitu: (1) kecakapan akademik atau kecakapan intelektual, hal ini berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan kemampuan berpikir; dan (2) kecakapan vokasional yaitu kecakapan berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan kecakapan motorik. Selama ini pendidikan kejuruan masih menyisakan banyak masalah yang harus segera diatasi. Permasalahan tersebut mencakup dimensidimensi konsepsi, program, dan operasional (Supriadi, 2002: 223). Pada dimensi operasional menuntut dikembangkannya model proses pembelajaran yang: (1) penyajian materinya tersusun dalam problema, tema, dan terintegrasi; (2) dampak belajarnya meliput aspek kognitif dan afektif, khususnya kerjasama dan kompetensi sosial; (3) gurunya team teaching dengan prosedur yang fleksibel; (4) sasaran pemahamannya mencakup konsep, hubungan, dan keterkaitan; (5) pembelajarannya kooperatif. Salah satu alternatif yang diharapkan mampu menjawab tuntutan tersebut dan sekaligus mengakomodasi kebutuhan pengembangan kecakapan hidup spesifik siswa adalah desain pembelajaran ICARE (Introduce, Connect, Apply, Reflect dan Extend). Merujuk pendapat Hoffman dan Ritchie (1998), ICARE merupakan model sistem pembelajaran yang berawal dari desain pembelajaran praktikum yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh (online). Desain pembelajaran ICARE memiliki relevansi yang kuat dengan model pembelajaran kontekstual, karena keduanya berpandangan bahwa proses belajar sungguh-sungguh terjadi apabila siswa mampu memproses atau mengkonstruksi sendiri informasi/pengetahuan sehingga menjadi bermakna sesuai dengan kerangka berpikir mereka. Proses belajar itu terjadi secara alamiah, di mana proses berpikirnya adalah penemuan makna sesuatu bersifat kontekstual atau berkaitan dengan lingkungan, pengetahuan, dan pengalaman yang telah mereka miliki. Oleh karena itu, pembelajaran ICARE merupakan proses pencarian hubungan, untuk menemukan makna dan manfaat pengetahuan tersebut. Menurut Reigeluth (1987:17), kemampuan siswa untuk menerapkan atau menggunakan materi yang telah dipelajari ke dalam situasi lain yang berbeda, merupakan pencapaian tujuan belajar dalam bentuk menggunakan (use). Desain pembelajaran ICARE juga dapat mengakomodasi ciri-ciri dan tuntutan konstruktivistik, yaitu: (1) siswa aktif secara mental membangun pengetahuannya dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya (Hanbury, 1996: 3); (2) guru sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran Driver dan Bell (Susan, Marilyn dan Tony, 1995: 222); (3) fokus belajar adalah keberhasilan siswa mengorganisasi pengalaman mereka, dan bukan ketepatan melakukan replikasi atas apa yang dilakukan guru (Tyler, 1996: 20); (4) aspek yang dinilai adalah memahami masalah, menyelesaikan masalah, memeriksa kembali, kecermatan menghitung, dan ketelitian (Wheatley, 1991: 12). Pendidikan kecakapan hidup pada mata pelajaran produktif dapat berbentuk kompetensi produktif terpadu dengan kecakapan hidup lainnya (personal, sosial, dan akademik). Secara umum ada tiga tujuan utama pembelajaran, yaitu (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2008): Content objectives, yaitu penguasan siswa terhadap materi pelajaran. Materi pelajaran yang berbentuk konsep-konsep kunci dan tema-tema esensial, sedangkan selebihnya diberikan melalui kokurikuler. Methodollogical ojectives, yaitu penguasaan siswa pada learning how to learn, yaitu penguasaan siswa terhadap proses penemuan kunci keilmuan yang dilakukan dengan metode penemuan, penyelidikan, eksplorasi dsb. Kemampuan ini bersifat generik. Life skill objectives, merupakan penguasaan siswa terhadap kedua tujuan di atas dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan seharihari jadi dengan life skill objectives siswa berlatih basic intelectual skill dan basic manual skill yang kesemuanya bersifat generik. Hasil observasi pendahuluan tentang pembelajaran mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Al-Irsyad 122

Tegal Indonesia, menginformasikan bahwa para guru menyadari mata pelajaran produktif tersebut sangat bermanfaat untuk membekalkan kompetensi-kompetensi dasar (basic skill) yang diperlukan dalam kehidupan siswa di dunia usaha dan dunia industri. Meskipun demikian, para guru mengakui akan keterbatasan kemampuan mereka sebagai guru mata pelajaran produktif. Mereka belum memiliki pengalaman yang memadai dalam mengajarkannya, dan merasa belum puas atas hasil belajar yang dicapai siswanya. Guru pada waktu mengelola proses pembelajaran merasa kurang menguasai materi dan kurang mampu menangani masalah siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan dalam hal evaluasi belajar, guru mengakui belum mampu menilai keseluruhan potensi siswa. Upaya inovatif guru masih rendah terutama dalam menerapkan model-model pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kecakapan hidup spesifik siswanya. Berdasarkan hasil observasi awal tampak pentingnya perbaikan proses dan hasil pembelajaran mata pelajaran produktif di SMK. Salah satu aspek yang erat kaitannya dengan perbaikan tersebut adalah pengembangan desain pembelajaran. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dan pengembangan desain pembelajaran ICARE untuk meningkatkan kecakapan hidup spesifik siswa dalam mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Al-Irsyad Tegal. Pokok masalah yang ditelaah dalam penelitian ini adalah, apakah pengembangan desain pembelajaran ICARE valid dan efektif untuk meningkatkan kecakapan hidup spesifik siswa pada mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak. Pokok masalah tersebut dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) bagaimanakah proses pembelajaran mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak yang selama ini dilaksanakan? (2) bagaimanakah pengembangan desain pembelajaran ICARE untuk meningkatkan kecakapan hidup spesifik siswa dalam mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak? (3) bagaimanakah keefektifan desain pembelajaran ICARE dilihat dari penguasaan kecakapan hidup spesifik siswa dalam mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak? Metode Pengembangan desain pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan. Prosedurnya merupakan penyederhanaan atas prosedur yang dianjurkan oleh Borg dan Gall (2003), meliputi telaah pendahuluan, uji coba desain pembelajaran, dan pengujian keefektifannya. Tahap pendahuluan meliputi kegiatan studi literatur dan observasi awal. Studi literatur mempelajari berbagai bahan kepustakaan cetak dan online yang berkaitan dengan pokok masalah penelitian. Studi literatur bertujuan untuk menemukan teori-teori dasar serta penelitian terdahulu sebagai bahan penjelasan atas konsep, perkembangan, dan berbagai temuan empirik dari penerapan desain pembelajaran ICARE. Observasi awal bertujuan untuk mengamati dan memperoleh gambaran kondisi empirik proses pembelajaran di sekolah tempat penelitian. Informasi yang dihimpun melalui observasi awal meliputi: (1) desain dan pembelajaran yang selama ini dilaksanakan oleh guru; (2) kinerja mengajar guru; (3) posisi mata pelajaran produktif dalam struktur kurikulum Program Rekayasa Perangkat Gambar 1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Desain Pembelajaran ICARE 123

Lunak; dan (4) kepuasan belajar siswa. Berdasarkan data dan informasi yang telah terkumpul dari studi literatur dan observasi awal, selanjutnya dilakukan kegiatan-kegiatan perancangan desain pembelajaran, uji coba desain pembelajaran disertai evaluasi dan refleksi. Populasi yang sekaligus sampel penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Al-Irsyad Tegal, yang berjumlah 58 siswa terbagi ke dalam dua rombongan belajar masing-masing 29 siswa. Selanjutnya, kedua rombongan belajar tersebut dipilah menjadi kelompok eksperimen (Kelas X RPL 1 ) dan kelompok kontrol (Kelas X RPL 2 ). Hasil dan Pembahasan Uji coba desain dilakukan melalui dua kali eksperimen. Eksperimen pertama menyajikan pokok bahasan Algoritma Dasar: Logika Alur Pemrograman, eksperimen kedua dengan pokok bahasan Algoritma Dasar: Algoritma Pemilihan. Media presentasi menggunakan software powerpoint 2007 yang disusun untuk memudahkan guru dalam mengoperasikannya. Presentasi terdiri dari 22 skin yang meliputi rumusan kompetensi dan tujuan pembelajaran sampai dengan soal-soal latihan dan penilaiannya. Rekapitulasi skor prates dan pascates kecakapan hidup sepesifik siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat dalam tabel 1. Temuan penelitian ini meliputi: Pertama, berkenaan dengan kondisi proses pembelajaran mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak yang selama ini dilaksanakan, guru menyadari mata pelajaran bermanfaat untuk membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi dasar yang diperlukan dalam kehidupannya di dunia usaha dan industri. Meskipun demikian, mereka mengakui belum memiliki pengalaman yang memadai dalam mengajarkannya, merasa kurang menguasai materi dan kurang mampu menangani masalah siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Materi yang mereka persiapkan belum sepenuhnya dikaitkan dengan konteks kebutuhan peningkatan kecakapan hidup spesifik siswa. Upaya inovatif mereka masih rendah terutama dalam menerapkan model-model pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Guru cenderung mengandalkan model evaluasi yang konvensional. Kinerja mengajar guru belum memenuhi kepuasan belajar siswa. Kedua, pengembangan desain pembelajaran ICARE untuk meningkatkan kecakapan hidup spesifik siswa dalam mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak, berproses sejak persiapan, perancangan, penerapan, dan pengujian efektivitasnya. Penerapan desain ICARE terdiri atas tahap-tahap introduction (penjelasan tujuan pelajaran dan hasil yang akan dicapai); connection (menghubungkan Gambar 2. Prosedur Pembelajaran Berdesain ICARE pada Mapel Produktif Rekayasa Perangkat Lunak di SMK 124

Tabel 1. Skor Tes Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Akademik Vokasional Spesifik Siswa Prates Pascatestestestestestes2 Prates Prates 1 4.5 5.0 6.0 5.0 5.5 7.0 4.75 5.25 6.5 2 5.0 5.0 6.0 5.0 5.5 6.0 5.0 5.25 6.0 3 5.5 6.0 6.2 5.6 6.0 7.0 5.55 6.0 6.6 4 5.0 5.5 6.0 5.4 6.0 7.0 5.2 5.75 6.5 5 5.0 6.0 6.0 5.2 6.0 7.0 5.1 6.0 6.5 6 4.5 5.0 5.5 5.5 6.0 7.0 5.0 5.5 6.25 7 4.5 5.0 6.0 5.5 6.0 7.0 5.0 5.5 6.5 8 5.0 5.0 5.5 5.0 5.0 6.0 5.0 5.0 5.75 9 4.5 5.0 5.5 5.0 5.0 6.0 4.75 5.0 5.75 10 4.5 5.0 5.0 4.8 5.0 6.0 4.65 5.0 5.5 11 4.7 5.0 5.4 4.5 5.0 6.0 4.6 5.0 5.7 12 6.0 6.0 6.5 6.0 7.0 7.0 6.0 6.5 6.75 13 4.8 5.0 5.3 4.5 5.0 6.0 4.65 5.0 5.65 14 4.5 6.0 6.0 5.0 6.0 6.0 4.75 6.0 6.0 15 4.4 5.5 6.0 4.5 5.0 6.0 4.45 5.25 6.0 16 4.3 5.0 6.0 4.5 5.0 7.0 4.4 5.0 6.5 17 4.5 5.0 6.0 4.5 5.0 6.0 4.5 5.0 6.0 18 5.0 6.0 7.0 5.0 6.0 7.0 5.0 6.0 7.0 19 4.5 5.0 6.0 4.5 6.0 7.0 4.5 5.5 6.5 20 5.0 6.0 7.0 5.0 6.0 7.0 5.0 6.0 7.0 21 5.0 5.5 6.5 5.0 6.0 7.5 5.0 5.75 7.0 22 6.0 7.0 7.5 6.0 6.0 7.0 6.0 6.5 7.25 23 6.0 6.0 7.0 6.0 7.0 7.0 6.0 6.5 7.0 24 6.0 6.0 7.0 6.0 7.0 7.0 6.0 6.5 7.0 25 5.5 6.0 7.0 5.0 6.0 7.0 5.25 6.0 7.0 26 4.5 5.0 7.0 5.0 6.0 7.0 4.75 5.5 7.0 27 5.1 5.5 7.5 5.3 6.0 6.5 5.2 5.75 7.0 28 5.5 6.0 7.0 6.0 6.5 7.0 5.75 6.25 7.0 29 5.5 6.0 7.0 5.5 6.0 7.0 5.5 6.0 7.0 125

Lanjutan tabel 1. Kelompok Eksperimen 1 5.0 7.0 8.0 5.0 7.0 8.0 5.0 7.0 8.0 2 5.0 7.0 8.0 4.8 6.5 8.5 4.9 6.75 8.25 3 5.5 7.0 8.0 4.8 6.5 8.0 5.15 6.75 8.0 4 4.0 6.0 7.5 4.5 6.5 8.0 4.25 6.25 7.75 5 5.0 7.0 7.5 4.8 7.0 8.0 4.9 7.0 7.75 6 6.0 7.5 8.0 5.0 7.0 8.0 5.5 7.25 8.0 7 5.0 7.2 8.0 5.0 7.0 8.0 5.0 7.1 8.0 8 5.5 7.2 8.0 5.0 7.0 9.0 5.25 7.1 8.5 9 5.5 7.5 8.0 5.0 7.5 9.0 5.25 7.5 8.5 10 5.0 7.0 8.0 5.0 7.0 8.0 5.0 7.0 8.0 11 5.5 7.0 7.5 5.5 7.5 7.5 5.5 7.25 7.5 12 4.5 6.5 7.5 4.5 7.0 8.0 4.5 6.75 7.75 13 4.0 7.2 8.0 4.0 7.0 7.0 4.0 7.1 7.5 14 5.5 7.2 8.0 6.0 7.0 8.0 5.75 7.1 8.0 15 5.5 7.0 8.0 5.5 7.0 8.0 5.5 7.0 8.0 16 4.5 7.0 8.0 5.5 7.0 8.0 5.0 7.0 8.0 17 5.5 7.0 8.0 4.5 6.5 9.0 5.0 6.75 8.5 18 5.0 7.0 7.5 5.0 7.0 9.0 5.0 7.0 8.25 19 5.0 7.0 8.0 5.0 7.0 8.0 5.0 7.0 8.0 20 5.5 7.0 8.0 5.0 6.0 9.0 5.25 6.5 8.5 21 4.5 7.0 8.0 5.5 7.0 8.0 5.0 7.0 8.0 22 5.5 7.0 8.5 4.5 7.0 8.0 5.0 7.0 8.25 23 5.5 7.2 8.0 4.5 7.0 8.0 5.0 7.1 8.0 24 5.0 7.0 8.0 5.0 7.5 8.0 5.0 7.25 8.0 25 5.5 7.0 8.0 5.5 7.0 8.0 5.5 7.0 8.0 26 5.5 7.0 8.5 5.5 7.0 7.0 5.5 7.0 7.75 27 5.5 7.0 9.0 6.0 7.0 8.0 5.75 7.0 8.5 28 5.0 7.5 9.5 4.0 6.5 8.0 4.5 7.0 8.75 29 4.5 7.0 8.5 4.5 6.5 8.0 4.5 6.75 8.25 pengetahuan awal siswa dengan informasi baru); application (pemberian kesempatan untuk mempraktikkan dan menerapkan pengetahuan dan kecakapan); refllection. (ringkasan atas materi pelajaran, kesempatan siswa untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari); extension (menyediakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa setelah pelajaran berakhir). Peningkatan kecakapan akademik siswa terjadi pada tahap connection, yaitu tahap penyampaian materi secara menyeluruh, sedangkan peningkatan kecakapan vokasional terdapat pada tahap apply. Ketiga, pengujian hipotesis dan pengukuran signifikansi perbedaan skor pascates antarkelompok serta perbedaan skor prates dengan skor pascates kelompok eksperimen khususnya pada pokok bahasan Alagoritma Dasar, secara keseluruhan menghasilkan keputusan menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis akternatif. Hasil-hasil pengujian tersebut mendukung kebenaran hipotesis yang penulis ajukan, bahwa implementasi desain pembelajaran ICARE efektif untuk meningkatkan kecakapan akademik dan kecakapan vokasional siswa dalam mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak di SMK. 126

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dirumuskan simpulan penelitian sebagai berikut (1) kemampuan guru dalam membelajarkan mata pelajaran produktif RPL belum memadai sehingga kepuasan belajar siswa rendah, (2) pengembangan desain pembelajaran ICARE untuk meningkatkan kecakapan hidup spesifik siswa dalam mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak, berproses sejak persiapan, perancangan, penerapan, dan pengujian efektivitasnya. Penerapan desain ICARE terdiri atas tahap-tahap introduction, connection, application, refllection, extension. Peningkatan kecakapan akademik siswa terjadi pada tahap connection, yaitu tahap penyampaian materi secara menyeluruh, sedangkan peningkatan kecakapan vokasional terdapat pada tahap apply. (3) pengujian hipotesis dan pengukuran signifikansi perbedaan skor tes menunjukkan bahwa desain pembelajaran ICARE efektif untuk meningkatkan kecakapan kecakapan hidup spesifik siswa dalam mata pelajaran produktif RPL. Daftar Pustaka Borg, W & Gall. 2003. Educational research: an introduction. New York and London: Longman. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2008. Peran SMK dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional Hanbury, L. 1996. Constructivism: so what? dalam Wakefield, J & Velardi, L.(Eds). Celeberating mathematics learning. Melborne: Mathematical Association of Victoria Hoffman, R., Ritchie, D. 1998. Teaching and learning online: tools, templates and training, in SITE Annual 1998, CD-ROM ed., Charlottesville, VA: Association for the Advancement of Computing in Education available from http:// www.cssjournal.com/hoffman.html Reigeluth, R. M. 1999. Instructional-design theories and models: a new paradigm of instructional theory, Vol. 2. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Supriadi, 2002. Sejarah pendidikan teknik dan kejuruan di indonesia, membangun manusia produktif. Jakarta: Dikmenjur, Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional Susan, Marilyn dan Tony, 1995. Learning to teach in the secondary school. London: Routledge Tyler, R. 1996. Basic principles for curriculum an instruction. Chicago: University of Chicago Press Wheatley, GH. 1991. Constructivist perspective on science and mathematics learning. Journal Science Education. 75 (1). 9-21 127