Kecamatan. Terisi (n = 113)

dokumen-dokumen yang mirip
V. DAN PEMBAHASAN. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB 4 METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional yang bertujuan

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

SUMMARY HASNI YUNUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

KUESIONER PENELITIAN

Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue (DBD), Sanitasi lingkungan rumah, Faktor risiko

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan penyakit yang cepat, dan dapat menyebabkan. kematian dalam waktu yang singkat (Depkes R.I., 2005). Selama kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. lancarnya transportasi (darat, laut dan udara), perilaku masyarakat yang kurang sadar

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang. dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, salah satunya penyakit Demam

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

3. METODOLOGI. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Target Populasi pada penelitian ini adalah perempuan yang tinggal di daerah Paseban.

UMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

MODEL KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN INDRAMAYU HENRI PERANGINANGIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. penghujan disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

5. TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD (Studi Kasus Kabupaten Indramayu)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. kasus tersebut akan dialami oleh TPA dengan metode pengelolaan open dumping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Lokasi Penelitian bertempat di Kelurahan Gundih Kecamatan Bubutan

DOSEN MUDA ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRACT. Key words: DHF, control, policy, model, health, environment.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas No Kode Quesioner Pertanyaan

Volume 1 No. 1 June 2017 ISSN: E-ISSN:

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

I. PENDAHULUAN. Diantara kota di Indonesia, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak pertama kali dilaporkan di

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

DATA POKOK DESA/KELURAHAN BULAN NOPEMBER - TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya ini cenderung menurun bersamaan dengan terus membaiknya

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

Transkripsi:

Lampiran 1. ekapitulasi deskripsi hasil penelitian dalam rangka penyusunan model kebijakan pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten esponden penelitian Variabel (n = 109) (n = 111) (n = 112), (n = 335), (n = 336) Gabungan enam kecamatan (n = 671) F % F % F % F % F % F % F % F % F % Jenis kelamin Lakilaki 98 89.9 99 87.6 98 86.7 107 94.7 64 57.7 103 92.0 295 88.1 274 81.5 569 84.8 Perempuan 11 10.1 14 12.4 15 13.3 6 5.3 47 42.3 9 8.0 40 11.9 62 18.5 102 15.2 Umur 18 s.d. 60 tahun 87 79.8 103 91.2 96 85.0 92 81.4 95 85.6 105 93.8 286 85.4 292 86.9 578 86.1 > 60 tahun 22 20.2 10 8.8 17 15.0 21 18.6 16 14.4 7 6.3 49 14.6 44 13.1 93 13.9 Pendidikan Tamat SD ke bawah 49 45.0 71 62.8 53 46.9 67 59.3 64 57.7 88 78.6 173 51.6 219 65.2 392 58.4 Tamat SLTP sampai tamat DII 53 48.6 34 30.1 52 46.0 44 38.9 40 36.0 23 20.5 139 41.5 107 31.8 246 36.7 Tamat Akademi /DIII ke atas 7 6.4 8 7.1 8 7.1 2 1.8 7 6.3 1.9 23 6.9 10 3.0 33 4.9 Pekerjaan Buruh/Petani/Nelayan/lainnya 62 56.9 77 68.1 93 82.3 81 71.7 88 79.3 104 92.9 232 69.3 273 81.3 505 75.3 Pedagang/Pengusaha/Wiraswasta 21 19.3 24 21.2 8 7.1 21 18.6 8 7.2 4 3.6 53 15.8 33 9.8 86 12.8 PNS/TNI/PLI/Pensiunan 26 23.9 12 10.6 12 10.6 11 9.7 15 13.5 4 3.6 50 14.9 30 8.9 80 11.9 Pengeluaran per kapita keluarga ratarata bulan < p.367.263,/orang/bulan 88 80.7 89 78.8 94 83.2 83 73.5 95 85.6 100 89.3 271 80.9 278 82.7 549 81.8 p.367.263,/orang/bulan 21 19.3 24 21.2 19 16.8 30 26.5 16 14.4 12 10.7 64 19.1 58 17.3 122 18.2 Lamanya berdomisili di alamat sekarang Sejak 2004 9 8.3 25 22.1 8 7.1 9 8.0 10 9.0 8 7.1 42 12.5 27 8.0 69 10.3 Sejak sebelum 2004 100 91.7 88 77.9 105 92.9 104 92.0 101 91.0 104 92.9 293 87.5 309 92.0 602 89.7 Keterangan : Kec = n = Jumlah responden F = Frekuensi

Lampiran 1 (lanjutan) Variabel (n = 109) (n = 111) (n = 112), (n = 335), (n = 336) Gabungan enam kecamatan (n = 671) F % F % F % F % F % F % F % F % F % Pernah tidaknya responden atau anggota keluarganya menderita DBD esponden penelitian Pernah dalam tahun 2007/2008/2009 20 18.3 26 23.0 21 18.6 8 7.1 2 1.8 14 12.5 67 20.0 24 7.1 91 13.6 Belum 89 81.7 87 77.0 92 81.4 105 92.9 109 98.2 98 87.5 268 80.0 312 92.9 580 86.4 Kepadatan penghuni rumah (orang/m 2 ) < 9 m 2 per orang 31 28.4 38 33.6 15 13.3 13 11.5 15 13.5 26 23.2 84 25.1 54 16.1 138 20.6 9 m 2 per orang 78 71.6 75 66.4 98 86.7 100 88.5 96 86.5 86 76.8 251 74.9 282 83.9 533 79.4 Jumlah pemakaian air bersih per orang per hari 20 sampai 99,9 liter 75 68.8 74 65.5 97 85.8 3 2.7 17 15.3 21 18.8 246 73.4 41 12.2 287 42.8 100 liter 34 31.2 39 34.5 16 14.2 110 97.3 94 84.7 91 81.3 89 26.6 295 87.8 384 57.2 Keadaan jentik di dalam/luar sekitar rumah responden Ada 5 4.6 8 7.1 10 8.8 1.9 8 7.2 6 5.4 23 6.9 15 4.5 38 5.7 Tidak ada 104 95.4 105 92.9 103 91.2 112 99.1 103 92.8 106 94.6 312 93.1 321 95.5 633 94.3 Keikutsertaannya sebagai kader kesehatan desa Bukan kader 109 100 111 98.2 113 100 113 100 111 100 112 100 333 99.4 336 100 669 99.7 Kader 0 0 2 1.8 0 0 0 0 0 0 0 0 2.6 0 0 2.3 Keterangan : Kec = n = Jumlah responden F = Frekuensi

Lampiran 1 (lanjutan) esponden penelitian Variabel (n = 109) (n = 111) (n = 112), (n = 335), (n = 336) Gabungan enam kecamatan (n = 671) F % F % F % F % F % F % F % F % F % Sumber informasi pertama tentang penyakit DBD Media massa 90 82.6 91 80.5 82 72.6 105 92.9 108 97.3 93 83.0 263 78.5 306 91.1 569 84.8 Selain media massa 19 17.4 22 19.5 31 27.4 8 7.1 3 2.7 19 17.0 72 21.5 30 8.9 102 15.2 Sumber air minum/bersih keluarga Tetangga/Beli eceran 2 1.8 3 2.7 0 0 3 2.7 14 12.6 2 1.8 5 1.5 19 5.6 24 3.6 Sumur sendiri 4 3.7 4 3.5 0 0 0 0 3 2.7 6 5.4 8 2.4 9 2.7 17 2.5 PDAM 0 0 0 0 18 15.9 2 1.8 0 0 0 0 18 5.4 2.6 20 3.0 PDAM dan Sumur sendiri 103 94.5 106 93.8 95 84.1 108 95.6 94 84.7 104 92.9 304 90.7 306 91.1 610 90.9 Keadaan kakus/wc Tidak ada 0 0 0 0 0 0 10 8.8 13 11.7 32 28.6 0 0 55 16.4 55 8.2 Ada, bukan leher angsa, tanpa tutup, buang kesungai 0 0 0 0 0 0 1.9 0 0 5 4.5 0 0 6 1.8 6.9 Ada, bukan leher angsa, ada tutup, buang ke sungai 0 0 0 0 0 0 0 0 1.9 12 10.7 0 0 13 3.9 13 1.9 Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septictank 2 1.8 4 3.5 30 26.5 1.9 11 9.9 4 3.6 36 10.7 16 4.8 52 7.7 Ada, leher angsa, septictank 107 98.2 109 96.5 83 73.5 101 89.4 86 77.5 59 52.7 299 89.3 246 73.2 545 81.2 Keadaan sarana pembuangan air limbah rumah tangga Tidak ada, tergenang 15 13.8 16 14.2 2 1.8 8 7.1 18 16.2 46 41.1 33 9.8 72 21.4 105 15.6 Diresapkan dan tak mencemari sumber air 0 0 1.9 1.9 0 0 6 5.4 3 2.7 2.6 9 2.7 11 1.6 Dialirkan ke selokan terbuka 94 86.2 96 85.0 110 97.3 105 92.9 87 78.4 63 56.3 300 89.6 255 75.9 555 82.7 Keterangan : Kec = n = Jumlah responden F = Frekuensi

Lampiran 1 (lanjutan) esponden penelitian Variabel (n = 109) (n = 111) (n = 112), (n = 335), (n = 336) Gabungan enam kecamatan (n = 671) F % F % F % F % F % F % F % F % F % Pembuangan sampah rumah tangga Sembarang 4 3.7 2 1.8 2 1.8 6 5.3 4 3.6 26 23.2 8 2.4 36 10.7 44 6.6 Kadang ke tempat sampah 42 38.5 40 35.4 9 8.0 20 17.7 38 34.2 26 23.2 91 27.2 84 25.0 175 26.1 Setiap hari ke tempat sampah 63 57.8 71 62.8 102 90.3 87 77.0 69 62.2 60 53.6 236 70.4 216 64.3 452 67.4 Ada tidaknya jadwal pembersihan TPA di dalam dan luar rumah Tidak ada 31 28.4 33 29.2 11 9.7 7 6.2 16 14.4 16 14.3 75 22.4 39 11.6 114 17.0 Ada, > 1 minggu sekali 40 36.7 39 34.5 58 51.3 65 57.5 63 56.8 66 58.9 137 40.9 194 57.7 331 49.3 Ada, 1 minggu sekali 38 34.9 41 36.3 44 38.9 41 36.3 32 28.8 30 26.8 123 36.7 103 30.7 226 33.7 Penggunaan insektisida cair untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti di dalam rumah Setiap hari 16 14.7 14 12.4 8 7.1 6 5.3 8 7.2 1.9 38 11.3 15 4.5 53 7.9 Kadangkadang 24 22.0 24 21.2 9 8.0 17 15.0 18 16.2 7 6.3 57 17.0 42 12.5 99 14.8 Tidak pernah 69 63.3 75 66.4 96 85.0 90 79.6 85 76.6 104 92.9 240 71.6 279 83.0 519 77.3 Pemanfaatan sarana kesehatan untuk keluarga Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kadangkadang 5 4.6 4 3.5 7 6.2 11 9.7 0 0 0 0 16 4.8 11 3.3 27 4.0 Selalu 104 95.4 109 96.5 106 93.8 102 90.3 111 100 112 100 319 95.2 325 96.7 644 96.0 Keikutsertaan dalam penyuluhan kesehatan lingkungan atau PSN Belum pernah ikut 109 100 113 100 113 100 113 100 111 100 112 100 335 100 336 100 671 100 Keterangan : Kec = n = Jumlah responden F = Frekuensi

Lampiran 1 (lanjutan) Variabel (n = 109) (n = 111) (n = 112), (n = 335), (n = 336) Gabungan enam kecamatan (n = 671) F % F % F % F % F % F % F % F % F % Keikutsertaan dalam bimbingan teknis kesehatan lingkungan atau PSN Belum pernah ikut 109 100 113 100 113 100 113 100 111 100 112 100 335 100 336 100 671 100 esponden penelitian Keikutsertaan dalam pendidikan/penyuluhan untuk penanggulangan jentik nyamuk Aedes aegypti dari petugas kesehatan Belum pernah ikut 109 100 113 100 113 100 113 100 111 100 112 100 335 100 336 100 671 100 Pendapat terhadap sikap petugas kesehatan dalam memberi pelayanan Tidak menilai 0 0 3 2.7 0 0 0 0 0 0 0 0 3.9 0 0 3.4 Kurang 1.9 9 8.0 0 0 4 3.5 7 6.3 12 10.7 10 3.0 23 6.8 33 4.9 Cukup 17 15.6 26 23.0 10 8.8 21 18.6 55 49.5 43 38.4 53 15.8 119 35.4 172 25.6 Baik 91 83.5 75 66.4 103 91.2 88 77.9 49 44.1 57 50.9 269 80.3 194 57.7 463 69.0 Pendapat tentang penggunaan fogging dan abatisasi Cara terbaik 67 61.5 90 79.6 97 85.8 90 79.6 90 81.1 104 92.9 254 75.8 284 84.5 538 80.2 Bukan cara terbaik 42 38.5 23 20.4 16 14.2 23 20.4 21 18.9 8 7.1 81 24.2 52 15.5 133 19.8 Keterangan : Kec = n = Jumlah responden F = Frekuensi

Lampiran 1 (lanjutan) Variabel (n = 109) (n = 111) (n = 112), (n = 335), (n = 336) Gabungan enam kecamatan (n = 671) Tingkat pengetahuan tentang DBD F % F % F % F % F % F % F % F % F % Kurang 69 63.3 76 67.3 73 64.6 69 61.1 91 82.0 86 76.8 218 65.1 246 73.2 464 69.2 Sedang/Baik 40 36.7 37 32.7 40 35.4 44 38.9 20 18.0 26 23.2 117 34.9 90 26.8 207 30.8 esponden penelitian Sikap terhadap pengendalian penyakit DBD Sedang/Baik 109 100 113 100 113 100 113 100 111 100 112 100 335 100 336 100 671 100 Perilaku dalam penyehatan lingkungan rumah tempat tinggal responden Kurang 58 53.2 56 49.6 57 50.4 44 38.9 58 52.3 73 65.2 171 51.0 175 52.1 346 51.6 Sedang/Baik 51 46.8 57 50.4 56 49.6 69 61.1 53 47.7 39 34.8 164 49.0 161 47.9 325 48.4 Status kesehatan rumah dan lingkungannya Kurang sehat 70 64.2 72 63.7 66 58.4 72 63.7 79 71.2 87 77.7 208 62.1 238 70.8 446 66.5 Sehat 39 35.8 41 36.3 47 41.6 41 36.3 32 28.8 25 22.3 127 37.9 98 29.2 225 33.5 Keterangan : Kec = n = Jumlah responden F = Frekuensi

Lampiran 2. Hasil perhitungan KF dan tingkat kecocokan model dari data empirik dan simulasi perkembangan penduduk dan kejadian DBD di Kabupaten Empirik Simulasi Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008 Penduduk 1672573 1686582 1697986 1709128 1717793 1672573 1683786 1695070 1706427 1717860 Va Vs 321361628 320445606 KF 0,499288 Empirik Simulasi Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008 DBD 832 440 610 1030 859 832 1125 1274 1350 1390 Va 53154.200 Vs 51279.300 KF 0,491023 Keterangan : Va = Varian nilai aktual/empirik Vs = Varian nilai simulasi KF = Kalman Filter

Lampiran 3. ekapitulasi hasil analisis bivariat dalam rangka penelitian pengembangan model kebijakan pengendalian penyakit DBD di Kabupaten Hubungan variabel (n = 109) (n = 111) (n = 112), (n = 335), (n = 336) Gabungan enam kecamatan (n = 671) pv Pengetahuan tentang penyakit DBD 0,038* 4,032 0,034* 3,361 0,041* 4,036 0,033* 3,788 0,001* 0,902 4,166 Tingkat pendidikan formal 0,222 0,003* 0,001* 0,029* 0,919 0.434 Kejadian DBD dengan : Pekerjaan/mata pencaharian 0,023* Perilaku hidup sehat 0,002* Kesehatan rumah sehat 0,039* Pengeluaran/belanja rumah tangga 0,301 3,849 6,634 0,001* 0,019* 0,026* 0,307 0,313 8,574 0,091 0,003* 0,027* 0,047* 0,300 3,730 5,525 0,048* 0,002* 0,037* 0,001* 0,087 0,839 0,808 0,414 0,001* 0,346 6,773 0,899 0,015* 0,311 0,899 11,431 0,056* 0,339 1,689 6,985 0.335 Kebersihan tempat penampungan air bersih/minum (TPA) 0,010* 6,113 9,750 0,018* 0,020* 0,829 5,543 0.897 6,248 Keterangan : * bermakna pada Alpha = 0,05 = alue = odds ratio n = Jumlah responden

Lampiran 3 (Lanjutan) Hubungan variabel (n = 109) (n = 111) (n = 112), (n = 335), (n = 336) Gabungan enam kecamatan (n = 671) Umur 0,354 0,113 0,190 0,348 0,006* 4.420 0,753 0,013* 3,076 Jenis kelamin 0,210 0,724 0,297 1,000 0,291 0,011* 0,912 0,004* 3,454 Kejadian DBD dengan : Perolehan air bersih/minum 1,000 Pengelolaan air limbah rumah tangga Pengelolaan sampah rumah tangga 0,296 0,125 0,349 0,189 0,356 0,462 0,030* 4,470 1,000 0,099 31,684 0,478 0,193 3,103 0,242 0.654 6,176 0,031* 0,098 0,150 3,120 Kepadatan penghuni rumah hunian 1,000 0,556 0,474 1,000 1,000 0,779 0,827 Pemanfaatan sarana kesehatan terdekat 0.582 1,000 1,000 0,571 0,748 0,563 1,000 Keterangan : * bermakna pada Alpha = 0,05 = alue = dds ratio n = Jumlah responden

Lampiran 3 (Lanjutan) Hubungan variabel (n = 109) (n = 111) (n = 112), (n = 335), (n = 336) Gabungan enam kecamatan (n = 671) Pengetahuan responden tentang DBD 4,482 0,007* 3,081 19,867 0,002* 3,671 28,711 0,013* 3,771 6,070 5,950 6,130 Kesehatan rumah hunian dengan : Tingkat pendidikan formal Perilaku hidup sehat Pekerjaan 0,006* Pengeluaran belanja rumah tangga 0,130 Perolehan air bersih/minum 0,086 74,000 0,002* 0,047* 1,631 16,190 3,798 0,001* 0,019* 1,000 C 3,284 66,000 0,002* 0,041* 0,552 2,651 27,300 0,020* 0,003* 1,516 4,025 11,008 0,086 0,035* 0,135 0,195 2,786 1,651 4,983 18,453 0,002* 1,467 3,309 31,200 1,556 4,063 21,748 Kepadatan penghuni rumah 0,080 0,148 0,092 0,129 0,005* 1,500 0,181 2,378 0,003* 4,822 2,715 Keterangan : * bermakna pada Alpha = 0,05 = alue = dds ratio n = Jumlah responden

174 Lampiran 4. Profil,,,,, dan Kabupaten tahun 2007 No. Data/Variabel GEGAFI DAN ADMINISTASI PEMEINTAHAN 1 Luas wilayah (ha) 3.122 6.336 4.161 16.379 3.996 4.588 2 Jarak ke Ibu kota Provinsi (km) 178 180 163 193 146 170 3 Jarak ke Ibu kota Kabupaten (km) 2 0 17 38 33 24 4 Luas tanah sawah (ha) 1.765 1.898 2.999 4.199 2.319 3.650 5 Luas tanah kering (ha) 1.357 4.438 1.162 12.180 1.677 938 6 Panjang pantai (km) 0 5.9 0 0 0 0 7 Luas hutan negara (ha) 0 140 0 9.729 0 0 8 Luas hutan rakyat (ha) 0 217 0 153 105 0 9 Jumlah desa 9 9 15 9 8 7 10 Jumlah kelurahan 0 8 0 0 0 0 11 Jumlah desa pantai 0 4 0 0 0 0 12 Jumlah desa tertinggal 2 3 3 0 2 0 13 Jumlah rukun warga 69 110 71 59 28 52 14 Jumlah rukun tetangga 236 417 311 262 134 137 IKLIM 1 Suhu udara ratarata pada siang hari 18 28 0 C 18 28 0 C 18 28 0 C 18 28 0 C 18 28 0 C 18 28 0 C 2 Kelembaban udara ratarata 70 80% 70 80% 70 80% 70 80% 70 80% 70 80% 3 Angka curah hujan tahun 2007 1.476 2.022 1.382 1.513 1.547 1.733 4 Jumlah hari hujan 2007 101 102 70 96 72 79 KEPENDUDUKAN 1 2 Jumlah penduduk tahun 2007 (jiwa) Jumlah penduduk lakilaki (jiwa) 50.173 102.216 70.817 52.555 34.442 53.569 25.407 52.128 36.408 26.815 17.529 27.119

175 Lampiran 4 (Lanjutan) No. Data/Variabel KEPENDUDUKAN 3 Jumlah penduduk perempuan (jiwa) 24.766 50.088 34.409 25.740 16.923 26.450 4 Laju pertumbuhan penduduk 2000 s/d 2006 1,53 1,57 0,63 1,04 1,52 0,63 ratarata 5 Jumlah rumah tangga 11.291 25.718 18.009 15.167 8.502 15.647 6 Jumlah ratarata penduduk per keluarga (jiwa) 4,45 3,96 3,93 3,44 4,03 3,42 7 Jumlah ratarata penduduk per Desa (jiwa) 5.546 5.984 4.698 5.810 5.711 4.100 8 Proporsi penduduk beragama Islam (%) 99,93 98,42 99,06 99,90 100,00 99,95 9 Proporsi penduduk beragama Kristen (%) 0,07 0,84 0,73 0,10 0 0,05 10 Proporsi penduduk beragama Hindu dan 0 0,74 0,21 0 0 0 Budha (%) 11 PNS per angkatan kerja (%) 6,80 6,80 3 6,80 36,80 36,80 36,80 12 TNI/PLI per angkatan kerja (%) 0,42 0,42 0,1 0,4 0,10,4 0,10,4 0,10,4 13 Pensiunan per angkatan kerja (%) 1,36 1,36 0,11,36 0,11,36 0,11,36 0,11,36 14 Karyawan swasta per angkatan kerja (%) 6,50 6,50 01 01 01 16,50 Wiraswasta/Buruh/ 15 Tani/ Nelayan per angkatan kerja (%) 17,85 17,85 517,85 517,85 517,85 517,85 16 Pekerja lainnya per angkatan kerja (%) 67,07 67,07 6790,8 6791,8 6790,8 6790,8 17 Proporsi keluarga miskin tahun 2007 (%) 33,10 23,52 23,49 36,29 36,67 30,76 PENDIDIKAN 1 2 3 Proporsi penduduk usia di atas 10 tahun yang melek huruf (%) Jumlah Sekolah TK (unit) Jumlah SD atau sederajat (unit) 16,8 18,1 17,6 16,4 16,8 16,0 13 4 14 5 3 6 24 14 48 29 18 34

176 Lampiran 4 (Lanjutan) No. Data/Variabel PENDIDIKAN 4 Jumlah SLTP atau sederajat (unit) 8 7 8 7 2 4 5 Jumlah SLTA atau sederajat (unit) 3 5 3 2 1 1 6 Jumlah SMK (unit) 1 8 5 1 1 1 7 Jumlah Perguruan Tinggi (unit) 2 0 0 0 0 0 KESEHATAN 1 Jumlah PUSKESMAS tahun 2006 (unit) 2 2 2 1 1 2 2 PUSKESMAS Pembantu tahun 2006 (unit) 0 4 3 3 1 3 3 PUSKESMAS Keliling 1 1 2 1 1 3 4 asio PUSKESMAS dengan penduduk 1:25.087 1:50.151 1:35.408 1 :51.623 1 :33.768 1 :26.785 5 I DBD 2004 253,84 134,61 62,36 0 0 0,00 6 I DBD 2005 109,62 74,72 27,32 3,88 0 0,00 7 I DBD 2006 78,64 76,19 88,56 7,70 32,31 7,55 8 I DBD 2007 108,17 127,83 105,03 13,39 11,67 20,64 9 I DBD 2008 127,56 102,72 129,91 13,32 17,42 56,00 10 I erata 2004 hingga 2008 135,57 103,21 82,64 7,66 12,28 16,84 11 CF DBD 2004 0,81 2,24 6,98 0 0 0,00 12 CF DBD 2005 1,85 1,33 0,00 0 0 0,00 13 CF DBD 2006 5,13 5,19 3,23 0 0 0,00 14 CF DBD 2007 3,70 1,54 2,70 28,57 0 9,09 15 CF DBD 2008 1,56 5,71 3,26 0 0 6,67 16 CF rerata 2004 hingga 2008 2,61 3,20 3,23 5,71 0 3,15 17 18 Proporsi rumah bebas jentik tahun 2007 (%) Proporsi rumah bebas jentik tahun 2008 (%) 94,34 85,72 76,02 81 99 67 84 83 37 81 99 67

177 Lampiran 4 (Lanjutan) No. KESEHATAN Data/Variabel 19 Keluarga memperoleh air bersih/keluarga yang diperiksa (%) 5.959/ 10.132. (58,8%) 15.036/ 21.476 (70,0%) 7.983/ 79.046 (10,1%) 9.108/ 13.735 (66,3%) 901/ 901 (100%) 7.712/ 13.337 (57,8%) 20 Keluarga yang memiliki jamban sehat/ keluarga diperiksa (%) 7.683/ 10.132 (75,8 %) 13.834 / 21.476 (64,4%) 11.429 / 79.046 (14,5%) 8.852/ 13.735 (64,5%) 3.313/ 9.012 (36,8%) 6.449/ 13.337 (48,4%) 21 Jumlah PSYANDU 55 127 90 75 42 71 22 asio PSYANDU per desa 1 : 4,1 1 : 7,5 1 : 6,0 1 : 8,3 1: 7.0 1 : 5,5 23 Proporsi PSYANDU Pratama (%) 24 39.4 40 100 23.8 51 24 Proporsi PSYANDU Madya (%) 19 57.5 47 0 76.2 16 25 PSYANDU Purnama (%) 10 1,6 2 0 0 4 26 PSYANDU Mandiri (%) 2 1.6 1 0 0 0 27 Kader PSYANDU aktif 275 635 450 375 210 355 28 asio Kader aktif per PSYANDU 1 : 5 1 : 5 1 : 5 1 : 5 1 : 5 1 : 5 29 Jumlah Polindes 0 1 1 1 1 30 Jumlah Pos Kesehatan Pesantren 4 7 6 3 3 0 31 Keluarga memiliki tempat sampah/ keluarga diperiksa (%) 302/ 1.383 (9,0%) 1.929/ 9.059 (21,3%) 3.948/ 15.853 (24,9%) 413/ 413 (100%) 349/ 756 (46,2%) 4.195/ 12.048 (34,8%) 32 Keluarga memiliki SPAL / keluarga diperiksa (%) 196/ 2.246 (8,7%) 2.833/ 10.718 (26,4%) 11.448/ 17.512 (65,4%) 5.162/ 13.735 (37,6%) 462 / 809 (57,1%) 1.363/ 3.039 (44,8%) 33 Jumlah rumah sehat/ rumah diperiksa (%) 1.272/ 2.246 (56,6%) 2.083/ 10.712 (19,5%) 11.519/ 17.640 (65,3%) 5.162/ 13.735 (37,6%) 531/ 809 (65,6%) 1.171/ 3.027 (38,7%) Sumber: BPS dan Dinkeskab., 2008.

178 Lampiran. 5 Persamaan Powersim Model Kebijakan Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten init Kejadian_DBD = 832 flow Kejadian_DBD = dt*kurangan_kejadian +dt*tambahan_kejadian init Lolaairbersih = 1374234 flow Lolaairbersih = +dt*tambah_lolaairbersih doc Lolaairbersih = Pengelolaan air bersih/minum rumah tangga init Lolaairlimbah = 515338 flow Lolaairlimbah = +dt*tambah_lolaairlimbah doc Lolaairlimbah = Pengelolaan air limbah rumah tangga init Lolasampah = 1116565 flow Lolasampah = +dt*tambah_lolasampah doc Lolasampah = Pengelolaan sampah rumah tangga init Penduduk = 1672573 flow Penduduk = +dt*lahir dt*mati +dt*datang dt*pergi Doc Datang = Penduduk datang pindah tempat ke Kabupaten Doc Pergi = Penduduk pergi pindah tempat dari Kabupaten init Sanruba = 575460 flow Sanruba = +dt*tambah_sanruba doc Sanruba = Sanitasi ruang dan bangunan rumah hunian/fasilitas umum/ industri init Total_Masyarakat_PHBS = 75897 flow Total_Masyarakat_PHBS = +dt*tambah_phbs doc PHBS = Perilaku hidup bersih dan sehat aux Datang = Penduduk*Fraksi_datang aux Kurangan_kejadian = (Kejadian_DBD*Fraksi_sembuh_mati) aux Lahir = Penduduk*Fraksi_lahir doc Lahir = penduduk yang lahir aux Mati = (Penduduk*Fraksi_mati)+Kematian_DBD doc Mati = Penduduk yang meninggal aux Pergi = Penduduk*Fraksi_pergi aux Tambah_lolaairbersih = ((0.80*Penduduk)+((Persen_PHBS)*(Penduduk (0.80*Penduduk)))Lolaairbersih)*Fraksi_lolaairbersih aux Tambah_lolaairlimbah = ((0.30*Penduduk)+((Persen_PHBS)*(Penduduk (0.30*Penduduk)))Lolaairlimbah)*Fraksi_lolaairlimbah aux Tambah_lolasampah = ((0.65*Penduduk)+((Persen_PHBS)*(Penduduk (0.65*Penduduk)))Lolasampah)*Fraksi_lolasampah aux Tambah_PHBS = (Total_Dikkesling*fraksi_mutu_dikkesling)

179 aux Tambah_sanruba = ((0.335*Penduduk)+((Persen_PHBS)*(Penduduk (0.80*Penduduk)))Sanruba)*Fraksi_sanruba aux Tambahan_kejadian = (Fraksi_kejadian*Penduduk_rentan) aux Biaya_pengobatan = (Kejadian_DBD+Kematian_DBD)*Fraksi_biaya_rata_rata aux Cakupan_Dikkesling = Total_Dikkesling/1000 aux Curah_hujan = GAPH(Fraksi_CH,2004,1,[1501,1335,1239,1590,1800"Min:1239;Max:1 800"]) aux Dikkes_LS = Fraksi_Dikkes_LS*Total_PKM aux Dikkes_PDBD = Fraksi_Dikkes_PDBD*Kejadian_DBD dov Dikkes_PDBD = Pendidikan/penyuluhan kesehatan kepada penderita dan/atau keluarganya doc Dikkes_LS = Pendidikan/penyuluhan kesehatan melalui kerjasama lintas sektoral aux Dikkesyandu = Fraksi_Dikkesyandu*Total_PKM doc Dikkesyandu = pendidikan kesehatan lingkungan bersamaan dengan Posyandu aux Gigitan = Vektor*Fraksi_gigitan aux I_DBD = (Kejadian_DBD/Penduduk)*100000 aux Kelembaban_udara = GAPH(TIME,2004,1,[70,65,68,68,66"Min:65;Max:70"])*Fraksi_lembab aux Kematian_DBD = Kejadian_DBD*Fraksi_kematianDBD aux Mutu_Kesling = Mutu_lingkungan*100 aux Mutu_lingkungan = (((Lolaairbersih/Penduduk)+(Lolaairlimbah/Penduduk)+(Lolasampah/Pen duduk)+(sanruba/penduduk))/4)*0.5 aux Penduduk_rentan = (Fraksi_entan*Gigitan)(Mutu_lingkungan*(Fraksi_entan*Gigitan)) aux Persen_PHBS = Total_Masyarakat_PHBS/Penduduk aux Populasi_nyamukAa = Fraksi_nyamukAa*Total_Jentik doc NyamukAa = Nyamuk Aedes aegypti aux Suhu_udara = GAPH(Fraksi_suhu,2004,1,[29.1,29.3,26.2,30,26.7"Min:26.2;Max:30"]) aux Tingkat_PHBS = Persen_PHBS*100 aux Total_Dikkesling = Dikkesyandu+Dikkes_LS+Dikkes_PDBD doc Dikkesling = Pendidikan/penyuluhan kesehatan lingkungan aux Total_Jentik = Total_TPN*Fraksi_jentik doc TPN = Tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti aux Total_PKM = Penduduk/Fraksi_PKM doc PKM = Pusat Kesehatan Masyarakat aux Total_umah = Penduduk/Fraksi_hunian doc Total_umah = Jumlah rumah hunian di Kabupaten aux Total_TPA = Fraksi_TPA*Total_umah+(Curah_hujan/6.20) doc TPA = Tempat penampungan air doc Total_TPA = Jumlah TPA yang ada di dalam rumah dan di luar sekitar rumah

180 aux Total_TPN = (Fraksi_TPN*Total_TPA)+(Suhu_udara/31.89)+(Kelembaban_udara/66.7 0)(Total_Masyarakat_PHBS/Penduduk*Fraksi_TPN*Total_TPA) doc Total_TPN = Jumlah tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti aux TPN_Aa = (Total_TPN/Total_TPA)*1000 aux Vektor = Populasi_nyamukAa*Fraksi_vektor doc Vektor = Nyamuk penular penyakit DBD const Fraksi_biaya_rata_rata = 1000000 const Fraksi_CH = 0.3 doc CH = Curah hujan const Fraksi_datang = 0.0080 const Fraksi_Dikkes_LS = 92 const Fraksi_Dikkes_PDBD = 2 const Fraksi_Dikkesyandu = 1104 const Fraksi_gigitan = 2 const Fraksi_hunian = 3.83 doc Fraksi_hunian = Fraksi penghuni per rumah hunian const Fraksi_jentik = 100 const Fraksi_kejadian = 0.925 const Fraksi_kematianDBD = 0.0276 const Fraksi_lahir = 0.0124 const Fraksi_lembab = 0.1 doc Lembab = Kelembaban udara const Fraksi_lolaairbersih = 1 const Fraksi_lolaairlimbah = 1 const Fraksi_lolasampah = 1 const Fraksi_mati = 0.006 const fraksi_mutu_dikkesling = 0.10 const Fraksi_nyamukAa = 0.50 const Fraksi_pergi = 0.0077 const Fraksi_PKM = 35057 const Fraksi_entan = 0.1 const Fraksi_sanruba = 1 const Fraksi_sembuh_mati = 1 const Fraksi_suhu = 0.1 const Fraksi_TPA = 1 const Fraksi_TPN = 0.01 const Fraksi_vektor = 0.05

Lampiran 6. Form pengumpulan data untuk Analytical Hierarchy Process (AHP) 181 No. Kolom kiri (elemen/ variabel) Diisi jika elemen/variabel di kolom sebelah kiri lebih penting dibanding eleman/ variabel di kolom sebelah kanan Diis i bila sama penting Diisi jika elemen/variabel di kolom sebelah kanan lebih penting dibanding elemen/variabel di kolom sebelah kiri Kolom kanan (elemen/ variabel) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 dst. Keterangan skor penilaian : Nilai Skor Keterangan 1 Elemen yang satu dengan elemen yang lainnya sama penting 3 5 Elemen yang satu sedikit lebih penting (agak kuat) dibanding elemen yang lainnya Elemen yang satu lebih penting (lebih kuat pentingnya) dibanding elemen yang lainnya 7 Elemen yang satu sangat penting dibanding elemen yang lainnya 9 Elemen yang satu ekstrim pentingnya dibanding elemen yang lainnya 2,4,6,8 Nilai tengah di antara dua nilai skor penilaian di atas

Lampiran 7. Form matriks penilaian hubungan kontekstual/perbandingan berpasangan antar sub elemen variabel untuk Interpretative Structural Modelling 182 Sub elemen variabel kej yang akan dicapai Subelemen variabel kei A B A B C D E F G H I J dst. C D E F G H I J dst. Keterangan: Pengisian oleh pakar menggunakan simbol : V atau A atau X atau dengan penjelasan sebagai berikut: V : bilamana variabel (1) memberikan kontribusi tercapainya variabel (2), tetapi tidak sebaliknya ( V: eij = 1; eij = 0 ) A : bilamana variabel (2) memberikan kontribusi tercapainya variabel (1), tetapi tidak sebaliknya ( A: eij = 0; eij = 1 ) X : bilamana variabel (1) dan variabel (2) saling memberikan kontribusi (X: eij = 1; eij = 1) : bilamana variabel (1) dan variabel (2) tidak saling memberikan kontribusi ( : eij = 0; eij = 0 )