UJI KETANGGUHAN MATERIAL BAJA A36 BERDASARKAN METODE PENGUJIAN IMPAK ASTM E23

dokumen-dokumen yang mirip
Impact Toughness Test. Sigit Ngalambang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL MODUL 3 - PENGUJIAN IMPAK DELIANA RAMDANIAWATI KELOMPOK: 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PRAKTIKUM UJI KETANGGUHAN BAHAN

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

PERANCANGAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY KAPASITAS 100 JOULE. Yopi Handoyo 1)

KEKUATAN IMPAK BAJA ST 60 DI BAWAH TEMPERATUR EKSTRIM

BAB III METODE PENELITIAN. oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan

ANALISA KEKUATAN BAHAN STEEL 304 TERHADAP KEKUATAN IMPAK BENDA JATUH BEBAS ABSTRAK

ANALISA UJI IMPAK CHARPY DENGAN PENDULUM YANG DIPASANG SENSOR STRAIN GAUGE

HARGA IMPACT ALUMINIUM JENIS 7075 T351 DENGAN METODE CHARPY. Rofarsyam 1, Sukarman 2

PENGARUH VARIASI SUHU PREHEAT TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL SA 516 GRADE 70 YANG DISAMBUNG DENGAN METODE PENGELASAN SMAW

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

TINGKAT KETELITIAN PADA REDESIGN ALAT UJI IMPAK TERHADAP SKALA LABORATORIUM METALURGI FISIK Agus Suyatno 1), Suriansyah S 2) ABSTRAK

PERANCANGAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD

ANALISIS SIMULASI UJI IMPAK BAJA KARBON SEDANG (AISI 1045) dan BAJA KARBON TINGGI (AISI D2) HASIL PERLAKUAN PANAS. R. Bagus Suryasa Majanasastra 1)

Uji impak. Proses penyerapan energi ini akan diubah menjadi berbagai respon material, yaitu. Deformasi plastis Efek Hysteresis Efek Inersia

MODUL PRAKTIKUM METALURGI (LOGAM)

DAFTAR ISI. I. Identitas Diri 2. II. Daftar Isi 3. i. Tujuan Percobaan 5. ii. Dasar Teori 5. Alat dan Bahan 9. Flowchart Proses Pengujian 11

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan

Alasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

RANCANG BANGUN MESIN UJI IMPACT DENGAN BERAT PENDULUM 8 Kg PROYEK AKHIR. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Ahli Madya

PENGARUH PEMANASAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA KEKUATAN TARIK POLYVINYL CHLORIDE (PVC)

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM UJI MATERIAL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

Rancang Bangun Alat Uji Drop Weight Impact Skala Laboratorium

Analisa Hasil Uji Impak Sampah Plastik Jenis PP, PET, dan Campuran (PP + PET)

PENGARUH VARIASI MEDIA PENDINGIN HASIL SAMBUNGAN LAS BAJA PADUAN TERHADAP NILAI KETANGGUHAN. Abstract

BAB II TEORI DASAR. Gage length

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PROSES PENGELASAN SMAW

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III SIFAT MEKANIK MATERIAL TEKNIK

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADA BAJA AAR-M201 GRADE E

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

MENINGKATKAN KETANGGUHAN C-Mn STEEL BUATAN DALAM NEGERI. Jl. Soekarno-Hatta No. 180, Semarang *

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

KETANGGUHAN BEBAN IMPAK DAN BEBAN TARIK MAKSIMUM PADA PELAT BAJA BERLAPIS AKIBAT QUENCHING DAN NORMALIZING

PEMBUATAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN CU PADA MATRIKS KOMPOSIT ALUMINIUM REMELTING

KOMPARASI SIFAT MEKANIS MATERIAL POLYPROPYLENE DENGAN VARIASI PERSENTASE KANDUNGAN FILLER CaCO3.

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

PENGARUH DURASI GESEK, TEKANAN GESEK DAN TEKANAN TEMPA TERHADAP IMPACT STRENGTH SAMBUNGAN LASAN GESEK LANGSUNG PADA BAJA KARBON AISI 1045

KARAKTERISTIK MEKANIK LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

Desain dan Penentuan Lokasi Pembebanan Pendulum Alat Uji Impak Untuk Pengujian Produk Hasil Las Gesek Rotary Bar-Plate

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LAS LISTRIK PADA SUDUT KAMPUH V GANDA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPACT DARI MATERIAL ST 37

PROSES NORMALIZING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH PROSES ARTIFICIAL AGEING TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA ALUMINIUM SERI AA 7075 ( S1 )

Sifat Sifat Material

ANALISA KETANGGUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO PATAHAN AKIBAT HEAT TREATMENT DAN VARIASI SUDUT IMPACT PADA BAJA ST 60

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

PENGARUH PROSES TEMPERING PADA HASIL PENGELASAN BAJA TERHADAP MECHANICAL PROPPERTIES DAN SIFAT KOROSI

PENGARUH UNSUR SILIKON PADA ALUMINIUM ALLOY (Al Si) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA MATERIAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS

PENGARUH PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 1029 DENGAN METODA QUENCHING DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MAKRO STRUKTUR

Asyari D. Yunus - Struktur dan Sifat Material Universitas Darma Persada - Jakarta

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

Pengaruh Preheat Terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanis Sambungan Las GTAW Material Baja Paduan 12Cr1MoV yang Digunakan pada Superheater Boiler

PEMANFAAT FREKUENSI BUNYI MATERIAL SEBAGAI DASAR PENGUJIAN MODULUS ELASTISITAS PADA PENGUJIAN TANPA MERUSAK (NON DESTRUCTIVE TEST) ABSTRACT

STUDI KOMPARASI KUALITAS HASIL PENGELASAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN SPOT WELDING KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

PENGARUH MAGNET EXTERNAL TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PENGELASAN BAJA SS 41 DAN BAJA AH 36

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

ANALISA PENGARUH BEDA TEMPERATUR POST HEATING PADA PROSES PENGELASAN GMAW TERHADAP KEKUATAN IMPAK

Transkripsi:

UJI KETANGGUHAN MATERIAL BAJA BERDASARKAN METODE PENGUJIAN IMPAK ASTM E23 Zulkifli *, Mufti Fathonah Muvariz, and Nurman Pamungkas Batam Polytechnics Mechanical Engineering Study Program Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: zullqifli@gmail.com Abstrak Uji ketangguhan baja ASTM (American Standard Testing & Material Section A Designation 36) dengan menggunakan metode pengujian yaitu uji impak, menggunakan standar ASTM E23 (American Standard Testing & Material Section E No 23). Uji impak adalah pengujian pada dimana dapat menyerap gaya atau beban yang diberikan secara tiba tiba (beban kejut) untuk mengetahui ketangguhan tersebut, baik dalam temperatur normal maupun transisi. Pengujian dilakukan karena suatu bahan logam yang dalam keadaan biasa bersifat ulet dapat menjadi getas akibat tumbukan tiba-tiba pada suatu kondisi/temperature. Tujuan dari penulisan ini adalah mampu menganalisa hal yang diketahui dari pengujian impak yaitu hasil/harga impak (Joule), lateral expansion dan shear area dari setiap pengujian uji impak pada beberapa suhu yang di tentukan yaitu 100 o c, 50 o c, 30 o c, 0 o c, -10 o c, -20 o c dan -40 o c. Pengujian impak dilakukan menggunakan standar ASTM E23 (American Standard Testing & Material Section E No 23) dengan metode charpy impact test dengan preparasi takikan V-notch. Analisa dan pengujian uji impak yang dilakukan memperoleh hasil untuk dibandingkan dengan standar yang sudah ada, dan mendapatkan nilai dari hal yang diperoleh dari pengujian impak. Hasil tersebut memiliki range yang tidak jauh berbeda, dijelaskan pada tulisan ini. Kata kunci: Perancangan, perhitungan dan impak Abstract A test of toughness of steel s ASTM (American Standard Testing & Material Section A Designation 36) using the testing method the impact is using standard ASTM E23 (American Standard Testing Material & Section E No 23). The impact test is a test on the where can absorb the mass or the given load unexpectedly arrives (shock loads) to know the toughness, whether in normal temperature or transition. Tested to be done because a metal that in normal circumstances are tenacious can become brittle due to the sudden collision on a condition/temperature. The purpose of this writing is being able to analyze things resulted from testing impact i.e. results/price impact (Joules), lateral expansion and shear area of any test testing the impact on several temperature are set i.e. 100 o c, 50 o c, 30 o c, 0 o c,-10 o c,-20 o c and-40 o c. Impact testing is done using standard ASTM E23 (American Standard Testing & Material Section E No 23) and charpy impact test method of preparation of notch with V-notch. Analysis and testing of the impact test that was done it gained results for comparison with the standard that already exists, and get the value of the thing obtained from testing of the impact. Those results have a range that is not much different, explained at this writing. Keywords : Design, calculations and impact 1 Pendahuluan Pada dunia industri, merupakan sebuah bahan yang sangat penting karena tersebut harus bisa memenuhi syarat untuk membuat suatu produk yang baik dan diterima oleh masyarakat sehingga dibutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan untuk menguasai bidang keteknikan, industri dan dapat bersaing dengan orang lain. Ilmu adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur dengan sifat sifat dari. Berdasarkan pengertian dari ilmu maka teknik adalah yang digunakan untuk menyusun dan mendisain struktur untuk mendapatkan sifat sifat yang

diinginkan [1]. Pemilihan dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat tersebut. Sifat yang paling sering digunakan sebagai bahan pertimbangan adalah sifat mekanik dari tersebut. Sifat tergantung kepada suhu, pembebanan dan regangan tinggi. Kekerasan dan ketangguhan dapat diketahui dengan melakukan pengujian. Salah satu pengujian yang dapat dilakukan adalah dengan uji ketangguhan baja dengan metode impak, uji ini perlu dilakukan agar perancang mampu mengetahui kemampuan menahan pembebanan secara tiba-tiba [2]. Uji impak adalah pengujian pada dimana dapat menyerap gaya atau beban yang diberikan secara tiba tiba (beban kejut) untuk mengetahui ketangguhan tersebut, baik dalam temperatur normal maupun transisi. Suatu bahan logam yang dalam keadaan biasa bersifat ulet dapat menjadi getas akibat tumbukan tiba-tiba pada suatu kondisi/temperatur tertentu. Logam atau baja yang digunakan dalam pengujian untuk dianalisa adalah baja ASTM [3]. Pengujian ini dilakukan dengan jalan memukul specimen dengan kecepatan tertentu oleh pendulum yang diayunkan metode impak yang digunakan pada sample uji ini adalah: ASTM E23-07a [4]. Logam yang bersel satuan BCC (seperti baja) bersifat ulet pada temperatur tinggi, tetapi berubah menjadi getas (brittle) pada temperatur rendah. Dengan pengujian impak dapat ditentukan temperatur transisi dari sifat ulet ke sifat getas tersebut. Logam yang bersel satuan FCC (seperti kuningan, aluminum) tidak menunjukkan adanya perubahan harga impak yang berarti pada suhu rendah. Uji ketangguhan pada baja dengan metode impak sudah banyak yang melakukan penelitian dan analisa dari berbagai segi aspek dan jenis, diantaranya analisis pengujian impak metode izod dan charpy menggunakan benda uji baja ST37 [6], pengaruh pengujian charpy impak menggunakan tipe takikan key hole [7], dan jenis lain dari pengujian impak yaitu pengujian impak menggunakan alat uji impak drop-weight dengan sensor strain gage [8]. Tujuan pengujian impak untuk mengetahui nilai ketangguhan logam saat menerima tumbukan tiba tiba yang terjadi pada dengan menggunakan temperatur 100 0 C, 50 0 C, 30 0 C, 0 0 C, -10 0 C, -20 0 C dan -40 0 C, mengetahui suhu transisi pada dengan variasi suhu pengujian., mengetahui proses pengerjahan bahan uji dan proses pengujian Gambar 1: Contoh Standard Grafik Pengujian Pada [3] Batasan masalah tugas akhir tentang analisa pengaruh perubahan temperatur terhadap suatu mengacu pada standar ASTM A-36 dengan menggunakan metode pengujian ASTM E23-07a 1 2 Metodologi Penelitian Gambar 2. Diagram Alir Perancangan Alat Studi literatur ; Penulis tugas akhir ini berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi harga Uji Impak,

ada beberapa faktor, antara lain: a. : yang dipilih adalah dengan spesifikasi standar minimum ; [3] b. Bentuk dan ukuran takikan : Pada pengujian pukul takik, ada beberapa jenis tipe takikan yang terjadi. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut : Tipe takikan pada uji ketangguhan baja dengan metode impak ada beberapa jenis, yaitu : Gambar 6: Ukuran Toleransi Spesimen pada ASTM E23 [4] Gambar 3: Skematik Takikan V pada Uji Pukul Impak Charpy [4] Gambar 4: Skematik Takikan Key Hole pada Uji Pukul Impak Charpy [4] Gambar 7: Dimensi Subsize Spesimen Berdasarkan ASTM E23 [4] TABLE I TABEL KONVERSI SUBSIZE SPESIMEN PADA ASTM E23 [4] Gambar 5: Skematik Takikan U pada Uji Pukul Impak Charpy [4] c. Kecepatan pembebanan atau kecepatan peregangan. Nilai kecepatan yang dilakukan dalam pengujian tugas akhir kali ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang telah di kalibrasi [5]. d. Perlakuan panas ataupun dingin yang didapat oleh, perlakuan panas yang dilakukan dilakukan dengan cara menggunakan air mendidih dan dengan mengunakan cairan ethanol/ methanol dicampur dengan menggunakan dry ice [5] Pemilihan dan dimensi bahan uji impak : Pada pengujian impak ini hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan. Dimana yang disiapkan untuk pengujian adalah berjenis yang dipotong longitudinal/transverse dan memiliki ukuran panjang 55 mm lebar 10 mm dan tinggi 10 mm serta takikan yang berbentuk V dengan kedalaman 2 mm, sudut 450 dan radius 0.25 mm sebanyak 3 set atau 9 buah untuk kondisi temperatur 100 0 C, 50 0 C, 30 0 C, 0 0 C, -10 0 C, -20 0 C dan -40 0 C Skema mesin penguji Nama Mesin :TINIUS OLSEN TESTING MACHINE [5] Nomor Seri : ISO 14556 [5] Kapasitas : 406.75 Joule Metode Pengujian : ASTM E-23 [4] Standar Pengujian Mesin (kalibrasi) : EN10025-2 : 2004 [5]

ini sangat sederhana, dimana notch pada sampel uji diperbesar 50 X pembesaran, sehingga pengukuran dapat dilakukan dengan mudah Gambar 8: Alat Uji Impak [5] Gambar 9: Alat Perlengkapan Perendaman Spesimen [5] Keterangan : 1. Pengunci Pendulum 2. Angka Energi 3. Penunjuk Angka 4. Pemukul dan Penahan 5. Termometer digital 6. Center tong 7. Kotak perendaman 8. Stopwatch Prosedur pengujian impak : lakukan langkah-langkah berikut ; Siapkan uji sesuai dengan yang dipersyaratkan ASTM E23 [4]. Spesimen Uji adalah Charpy V Notch Spesimen diberi takikan kemudian diukur dengan menggunakan Profile Projector atau Go No Go. Profile Projector adalah alat pengecekan pada dimensi notch dengan cara mengukur takikan sesuai dengan standar yang ada. Cara pakai alat Gambar 10: Alat Cek Takikan Profile Projector [5] Go No Go adalah alat pengecekan pada dimensi notch dengan cara masukkan takikan ke Go atau No Go, jika masuk di Go maka sampel uji tersebut sesuai dengan dimensi yang diperbolehkan, tetapi jika masuk ke No Go maka sampel uji tersebut tidak lolos untuk diuji Gambar 11: Alat Cek Takikan GO dan NO GO [5] Siapkan sampel uji impak dan cek semua dimensi sampel uji, siapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian (mesin uji impak, perlengkapan perendaman, dry ice dan methanol). Campurkan dry ice dengan cairan metanol ke dalam kotak pendingin sampai ketinggian metanol sekurangnya bisa 10 mm di atas specimen. Ukur temperatur yang dihasilkan oleh campuran dry ice dan cairan metanol menggunakan termometer digital.

Rendam setiap atau masing-masing untuk temperatur yang dinginkan menggunakan dry ice (0 0 C, -10 0 C, -20 0 C dan -40 0 C) dan dengan air panas untuk suhu (100 0 C, 50 0 C ) dan tunggu selama ± 10 menit. Sesuai rekomendasi mesin uji minimum perendaman adalah 10 menit sehingga perendaman mengikuti rekomendasi dari mesin uji). Sebelum memulai pengujian letakan penunjuk angka dalam kondisi maksimum, kemudian ayunkan pendulum sekali untuk melihat penunjuk angka pembacaan kembali ke Nol, kemudian diayunkan kembali dan dikunci pada posisi tergantung. Letakan penunjuk angka pada pembacaan maksimum skala (406.75 Joule) pada setiap akan memukul sampel uji. Letakan dengan menggunakan Centre tong pada penghalang yang ada di mesin impak Lepaskan pendulum secepatnya (kurang dari 5 detik dimulai dari pengangkatan sampel uji dari tempat perendaman hingga sampel tersebut patah) dengan melepas kunci pengaman bersamaan secara berurutan. Catat pembacaan hasil energi uji impak dalam satuan joule ke format laporan yang sudah ada. Lakukan setiap pengujian pada tiap-tiap sampel di berbeda suhu dengan langkah kerja yang sama sampai selesai. Analisa data yang didapat, bandingkan dengan standar b. Patah Ulet : Energi impak besar Tinggi Bekas patahan berserabut Terjadi pada butir Gambar 13: Bentuk Patahan Baja pada Berbagai [4] Hal yang dihasilkan dari pengujian Impak : expansion adalah jarak lebar suatu sebelum uji impak dengan jarak lebar sesudah uji impak. Dimana pada lateral expansion ini dapat dilihat jenis yang dihasilkan dari uji impak dan pengaruhnya terhadap hasil dari pengujian. expansion dapat dilihat berdasarkan gambar dibawah ini. Bentuk patahan : yang mungkin terjadi ada 2 jenis patahan yaitu patah getas dan patah ulet. Adapun ciri-ciri dari masing-masing patahan ini adalah sebagai berikut : Gambar 12: Bentuk Patahan dari Uji Impak [4] a. Patah Getas : Energi impak kecil rendah Bekas patahan datar dan mengkilap Terjadi pada batas butir Gambar 14: Brittle dan Ductile [4] Untuk mencari berapa besar lateral expansion pada dapat digunakan rumus LE = Lakhir Lawal Keterangan : LE = lateral expansion Lakhir = lebar pada patahan yang diakibatkan oleh uji impak Lawal = lebar sebelum dilakukan uji impak : Shear area adalah daerah patahan yang diakibatkan oleh pengujian impak. Shear area ini dapat dilihat pada patahan permukaan pada yang telah patah dan dapat mengetahui kekasaran permukaan dari

tersebut. Shear area dapat dilihat pada gambar 3 Analisa Data dan Pembahasan Gambar 15: pada Material [4] Perhitungan nilai shear area adalah dengan cara visual inspeksi yaitu dengan membandingkan hasil patahan yang dihasilkan dengan tampilan yang sudah baku yang ada pada standar ASTM E23 [4]. Gambar 17: Sampel Uji Ketangguhan Metode Impak V-notch Data setelah dilakukan pengujian dan analisa, maka berikut adalah nilai atau harga impak, lateral expansion dan shear area percentage dan gambar bentuk yang telah dilakukan uji impak : TABLE III SPESIMEN UJI DI SUHU -40 O C Gambar 16: Appearance % [4] TABLE II TABEL KONVERSI SHEAR AREA PERCENTAGE -40 O C 10 0.21 10

TABLE IV SPESIMEN UJI DI SUHU -20 O C TABLE VII SPESIMEN UJI DI SUHU 30 O C -20 O C 14 0.38 10 30 O C 119 1.10 100 TABLE V SPESIMEN UJI DI SUHU -10 O C TABLE VIII SPESIMEN UJI DI SUHU 50 O C -10 O C 57 0.96 20 50 O C 146 1.22 100 TABLE VI SPESIMEN UJI DI SUHU 0 O C TABLE IX SPESIMEN UJI DI SUHU 100 O C 0 O C 46 0.75 20 100 O C 174 1.41 100

Dari pengujian impak dibeberapa temperatur dapat diketahui hasil atau harga impak (Joule). Data yang didapat pada setiap temperatur adalah -40 O C (10 Joule), -20 O C (14 Joule), -10 O C (57 Joule), 0 O C (46 Joule), 30 O C (119 Joule), -50 O C (146 Joule), 100 O C (174 Joule). Harga impak dari penelitian yang dilakukan, secara keseluruhan sesuai dengan standar hasil dari pengujian. Setelah pengujian terdapat satu ketidaksesuain atau penyimpangan yang tidak sesuai dengan standar hasil pengujian pada, yaitu pada suhu -10 O C (57 Joule) lebih besar dibandingkan pada suhu 0 O C (46 Joule). Berdasarkan dari pengujian yang dilakukan di berbagai suhu, maka dapat digambarkan temperatur transisi ada pada daerah yang terlihat pada grafik gambar 18. Gambar 19: Grafik Material Hasil Pengujian Untuk mendapatkan nilai shear area adalah dengan cara inspeksi kemudian membandingkan profile bentuk patahan hasil pengujian, dengan profile bentuk patahan yang telah ditetapkan pada standar ASTM E23. Data yang didapat pada setiap temperatur adalah -40 O C (10 %), -20 O C (10 %), -10 O C (20 %), 0 O C (20 %), 30 O C (100 %), -50 O C (100 %), 100 O C (100 %). Gambar 18: Grafik (Joule) pada Suhu Transisi Material Hasil Pengujian Uji Impak Dari pengujian dapat diketahui perhitungan hasil lateral expansion dari patahan-patahan specimen impak dengan menggunakan alat ukur caliper. Data yang didapat pada setiap temperatur adalah -40 O C (0.21 mm), -20 O C (0.38 mm), -10 O C (0.96 mm), 0 O C (0.75 mm), 30 O C (1.10 mm), -50 O C (1.22 mm), 100 O C (1.41 mm). Gambar 20: Grafik Percentage Material Hasil Pengujian Analisa berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai rata rata dari harga impak pada beberapa temperatur, sehingga dapat dianalisa bahwa temperatur dapat mempengaruhi harga impak. Dimana temperatur berbanding terbalik dengan harga impak. Semakin rendah temperatur maka harga impak yang didapatkan akan semakin rendah sehingga yang dihasilkan semakin getas, begitu juga sebaliknya semakin tinggi temperatur maka harga impak yang

didapatkan akan semakin tinggi dan yang dihasilkan akan semakin ulet. Selain dari harga impak, dari pengujian yang telah dilakukan dapat juga dilihat nilai dari lateral expansion. Dimana temperatur juga mempengaruhi nilai lateral expansion. Dari table data dapat dilihat bahwa lateral expansion berbanding lurus dengan harga impak. semakin besar nilai impak maka lateral expansion nya juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan teori dimana nilai impak berbanding lurus dengan lateral expansion dan berbanding terbalik dengan temperatur. Setelah dilakukan pengujian, dapat dilihat juga shear area dari permukaan patahan dari. Dari patahan tersebut dapat dilihat perbedaan antara patahan getas dan ulet. Dan hasil dari data pengujian didapatkan bahwa pada temperatur yang tinggi nilai shear areanya besar dan pada temperatur rendah maka nilai shear areanya akan semakin kecil. Hal ini diakibatkan oleh hubungan temperatur dengan kekuatan akibatnya semakin rendah temperatur maka tersebut akan semakin getas dan sebaliknya semakin tinggi temperatur maka tersebut akan semakin ulet. Sehingga data yang didapatkan dari pengujian sama dengan teori. Adapun perbedaan nilai impak pada tiap disetiap temperatur dapat diakibatkan dari kekuatan tersebut, sehingga pada setiap pengujian pada dengan temperatur yang sama didapatkan nilai impak yang berbeda beda. 4 Kesimpulan Selama melakukan pengambilan data dan pengujian ini, dapat disimpulan bahwa : 1. Mesin uji yang digunakan harus masih dalam masa kalibrasi. 2. Pengujian dilakukan berdasarkan standar yang dibutuhkan beserta acuan pengujian lainnya (seperti metode pengujian) 3. Pengujian impak pada temperatur 100 O C, 50 O C, 30 O C didapatkan nilai impak yang dihasilkan tinggi dengan bentuk patahan ulet dan shear area yang besar. 4. Pengujian impak pada temperatur 0 O C, -10 O C, -20 O C, -40 O C didapatkan nilai impak yang dihasilkan cukup rendah dengan bentuk patahan getas dan shear area yang kecil. 5. Hasil pengujian yang dilakukan memperoleh hasil yang berbeda dengan referensi [3] terdapat pada suhu -10 O C. dihasilkan pada suhu -10 O C (57 Joule) lebih besar dibandingkan harga impak pada suhu 0 O C (46 Joule) Referensi [1] Callister, W.D. Material science & Engineering an Introduction John Willey& Son s, 1991 [2] Tim asisten metallurgy. Modul Praktikum Material Teknik. Universitas Andalas. Padang. 2013 [3] ASME Boiler and Pressure Vessel Code An International Code, The American Society of Mechanical Engineer, Section II, Part A, 2010 [4] ASTM International, Metals Test Methods and Analytical Procedures, ASTM International, Section 3, Volume 03.01, 2008 [5] PT. Hi-Test (Laboratory of Mechanical Testing), Manajemen Mutu, PT. Hi-Test (Laboratory of Mechanical Testing), 2009 [6] Chaerul Umam Wardani, 2016. Analisis Pengujian Impak Metode Izod dan Charpy Menggunakan Benda Uji Aluminium dan Baja ST37 http://jurnal.unma.ac.id/index.php/st/article/dow nload/248/232 [7] Muhammad Zuchry M, 2012. Pengaruh dan Bentuk Takikan terhadap Kekuatan Impak Logam. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/mektek/ article/viewfile/1029/824 [8] Risqi Pebriyanto, 2011. Pengujian Impak Menggunakan Alat Uji Impak Drop-Weight dengan Sensor Strain Gage http://digilib.its.ac.id/public/its-paper-26698-210 8030060-pdf Dengan penelitian, analisa dan hasil yang didapatkan pada tulisan ini yang memiliki ruang lingkup pada uji ketangguhan baja dengan metode impak, disarankan pada tulisan dan penelitian selanjutnya untuk meneliti dan menganalisa penyimpangan yang dihasilkan pada tulisan ini, yaitu harga impak yang