BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian di negara Indonesia saat ini telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai jika perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang adalah untuk memaksimal nilai perusahaan dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahannya. Hal ini dapat mendorong masing-masing perusahaan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebuah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Akuntansi berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama informasi

BAB I PENDAHULUAN. dimana hal ini menciptakan persaingan antar perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Setelah beberapa tahun kemudian atau di tahun 1970-an, fakta

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PREDIKSI LABA MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dibawah pemerintahan disebut dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Badan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal yang cukup dalam. menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Meningkatnya efektifitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

BAB I PENDAHULUAN. pesat ini, menyebabkan pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi investor. Informasi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Oleh karena itu, perusahaan harus berupaya terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perekonomian yang semakin terbuka karena era globalisasi saat ini

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

Pengaruh Metode Camels Dan Rgec Terhadap Harga Saham

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi. tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Kondisi ini didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB 5 PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

, 2015 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI SURVEI IICG PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Laporan keuangan dapat dijadikan tolak ukur bagi pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. layanan transportasi, baik itu transportasi darat, laut maupun udara. Semuanya

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

BAB I PENDAHULUAN. industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal Indonesia. Menurut Sari dan Kaluge (2013) Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari sebuah perusahaan adalah peningkatan nilai perusahaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketidakberuntungan (misfortune) dalam menjalankan usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang. sebagai nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian di negara Indonesia saat ini telah mengalami berbagai perkembangan. Perkembangan perekonomian ini meliputi semua sektor baik sektor swasta maupun sektor pemerintahan. Perekonomian yang berkembang saat ini tercermin dari perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat. Dimana hal ini menciptakan persaingan antar perusahaan-perusahaan saling berlomba menunjukan kinerja perusahaan yang terbaik satu sama lain. Terjadinya persaingan saat ini, membuat adanya dinamika bisnis yang berubah-ubah. Dinamika bisnis yang berubah tersebut mengakibatkan banyak perusahaan yang membutuhkan tambahan dana untuk mengembangkan usahanya agar mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis di Indonesia menjadi pemicu munculnya perusahaan baru. Hal ini dikarenakan bahwa Indonesia memiliki potensi peluang yang besar. Jumlah penduduk yang banyak dan daya beli yang cukup besar dan banyak menjadi daya tarik bagi luar negeri dan para importir. Perusahaan yang bergerak baik dibidang jasa, manufaktur, perbankan, maupun dagang saling bersaing untuk dapat bertahan dan berlomba dalam menampilkan nilai terbaik dari perusahaannya. Hal ini dapat mendorong masing-masing perusahaan untuk 1

2 melakukan berbagai macam inovasi dan strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah meningkatkan nilai perusahaan dalam setiap periodenya. Naik turunnya nilai perusahaan dapat dilihat dari harga sahamnya. Perusahaan yang memiliki tingkat nilai perusahaan yang tinggi dianggap dapat mensejahterakan pemegang saham, dan hal tersebut dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Perusahaan yang kinerja keuangannya baik mengakibatkan sahamnya banyak diminati investor. Kinerja keuangan yang baik dapat dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Semakin tinggi harga saham, maka nilai perusahaan dan kemakmuran para pemegang saham juga meningkat. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui berbagai aspek, salah satunya melalui harga saham. Nilai perusahaan yang sudah go public tercermin pada harga saham perusahaan (Margaretha, 2011), karena harga saham perusahaan mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya ke pasar perusahaan tersebut (Tendi Haruman, 2008). Selanjutnya, pada kasus ini dinilai menggunakan profitabilitas, profitabilitas yaitu sebagai kemampuan

3 perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Nilai perusahaan dapat diukur oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan (Weston dan Copeland, 2008). Dalam memasuki zaman yang serba bebas dengan sistem ekonomi yang bebas dan terbuka dibutuhkan pengelolaan perusahaan yang lebih kompleks, yang berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan paktik tata kelola usaha yang baik (Good Corporate Governance) untuk memastikan bahwa manajemen berjalan dengan baik. Nilai perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah melalui tata kelola perusahaan yang baik atau disebut Good Corporate Governance (GCG). Perusahaan yang dikelola dengan baik akan menumbuhkan keyakinan pihak-pihak eksternal dan memperoleh kepercayaan dari pasar. Berikut adalah fenomena mengenai merosotnya nilai saham PT Bumi Resources Tbk yang membuat nilai perusahaan menurun. PT Bumi Resources Tbk merupakan perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan CGPI (corporate Governance Perception Index). Merosotnya nilai saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membuat kapitalisasi pasar alias nilai perusahaan tinggal Rp 2,8 triliun. Harga sahamnya hari ini ada di kisaran Rp 79 per lembar. Nilai kapitalisasi pasar tersebut dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 desember 2014. Jika melihat titik tertingginya di Rp 8.750 per lembar yang diraih pada 10 Juni 2008. Setelah krisis, sahamsaham Grup Bakrie malah loyo, bahkan banyak juga yang akhirnya tiarap

4 ke titik rendahnya di Rp 50 per lembar. Hal serupa juga terjadi di saham BUMI yang kini sudah berada di kisaran Rp 79 per lembar. Banyak analis memprediksi tak lama lagi bagi perusahaan BUMI. Gara-gara penurunan harga saham BUMI ini banyak investor yang mengalami kerugian cukup dalam. Bahkan ada yang mengaku merugi hingga Rp 2,9 miliar. (Sumber: www.finance.detik.com diposting 5 Desember 2014, diakses 26 Januari 2016). Kasus lain yang menyebabkan penurunan harga saham terdapat pada lima saham yang sempat membuai pelaku pasar karena harga sahamnya naik dan turun secara signifikan pada tahun 2011-2013. Lima perusahaan tersebut yaitu PT. Garuda Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT. Bumi Resources Tbk (BUMI), PT. Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT. Bakrieland Development Tbk (ELTY), dan PT. Garuda Indonesia (GIAA). Penurunan harga saham tersebut dikarenakan adanya masalah dalam laporan keuangan terutama mengenai kepemilikan saham dan tata kelola perusahaan yang kurang baik. (www.liputan6.com). Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya. Menurut Aries Heru Prasetyo (2011:109) nilai perusahaan dapat dipengaruhi pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aset, laba bersih dan laba operasi. Rasio profitabilitas secara umum ada 4 (empat) yaitu gross profit, net profit margin, return on investment dan return on network (Irfan Fahmi, 2014). Sedangkan menurut Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim

5 (2012) mengemukakan, rasio profitabilitas terdiri dari return on assets, return on equity dan return on common equity. Namun penulis hanya menjelaskan satu jenis rasio profitabilitas yaitu Return On Assets. Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan (Irfan Fahmi, 2014). Return On Assets (ROA) atau sering disebut sebagai Rentabilitas Ekonomi mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu yang dapat diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang (Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2012). Analisis Return On Assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut. Return On Assets bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor lingkungan (environmental factors). Selain profitabilitas, isu lain yang diduga berpengaruh terhadap nilai perusahaan adalah Good Corporate Governance. Corporate Governance yang efektif dalam jangka panjang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan kinerja saham serta dipercaya

6 dapat meningkatkan nilai perusahaan (Dey Report dalam Kusumawati dan Riyanto, 2005). Secara teoritis praktek Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai perusahaan diantaranya meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko yang dapat merugikan akibat tindakan pengelola yang cenderung menguntungkan diri sendiri dan umumnya Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan investor (Tjager dalam Lastanti, 2004). Corporate Governance yang buruk menurunkan tingkat kepercayaan investor, lemahnya praktik Good Corporate Governance merupakan salah satu faktor yang memperpanjang krisis ekonomi di Indonesia (Sedarmayanti, 2012). Berikut adalah fenomena yang terjadi di PT Garuda Indonesia akibat lemahnya praktik Good Corporate Governance. PT Garuda Indonesia merupakan perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan CGPI (corporate Governance Perception Index) pada tahun 2011 dengan skor 85,82% sebagai perusahaan sangat terpercaya. Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN), mendesak Garuda Indonesia meningkatkan kinerja Sistem Pengendalian Internal (SPI) agar akuntabilitas perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini lebih optimal. Menurut Ketua Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) DPR Sumarjati Arjoso, setelah mendapat penjelasan dari jajaran direksi PT Garuda Indonesia atas laporan hasil pemeriksaaan BPK (Badan

7 Pemeriksaan Keuangan), pihaknya mendorong Garuda Indonesia meningkatkan pelaksanaan SPI (sistem pengendalian internal), sehingga akuntanbilitas pengelolaan keuangan perusahaan meningkat. Sehingga dimasa mendatang tidak terjadi lagi temuan BPK, seperti dilansir situs (dpr.go.id, Rabu, 19 Februari 2014). Sejumlah temuan kelemahan pengelolaan keuangan Garuda terungkap dalam rapat antara Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN), auditor BPK yang juga dihadiri Dirut Garuda Emirsyah Satar di Denpasar Bali, diantaranya adanya kelebihan pembayaran tarif konsensi jasa ground handling PT Garuda Indonesia kepada PT Gapura Angkasa selama tahun 2008-2012. Pengelolaan suku cadang milik PT Garuda oleh PT GMFAA yang tidak diserahkelolakan dengan baik, sehingga mengakibatkan perusahaan berpotensi kehilangan pendapatan, tak hanya PT Garuda, dari telaah laporan hasil BPK semester 1 tahun 2013, ditemukan sejumlah kasus penyimpangan keuangan negara di 14 perusahaan BUMN. Hal itu disebabkan sebagian besar perusahaan BUMN itu belum memiliki tata kelola (Good Corporate Governance) yang baik. Beberapa BUMN yang masuk kedalam telaah Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) itu diantaranya PT PLN, PT KAI, Bulog, PT Garuda Indonesia, PT Pelayaran Indonesia, PT Bank Mandiri, PT BTN, PT BNI, PT BRI, PT Biofarma, PT Pelabuhan Indonesia I-IV, PT Krakatau Steel, dan PT Perum Perumnas. Ikhtisar hasil pemeriksaan

8 sementara (IHPS) 1 tahun 2013 ditemukan 21 objek pemeriksaan terkait BUMN. Hasil telaah Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) terhadap hasil pemeriksaan BPK terkait BUMN itu, ditemukan ada 510 kasus penyimpangan keuangan negara, sebanyak 234 kasus diantaranya terkait kelemahan SPI (sistem pengendalian internal) dan sebanyak 276 kasus terkait ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan, dari total 510 kasus, sebanyak 93 kasus merupakan kasus-kasus yang mengakibatkan kerugian. Jumlah potensi kerugian negara dan kekurangan penerimaan di BUMN itu mencapai Rp 2,60 triliun. Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) juga menemukan penyimpangan akibat ketidakefektifan sebanyak 28 kasus yang nilainya mencapai Rp 44,7 triliun di beberapa BUMN. Tingginya nilai ketidakefektifan di BUMN ini mengindikasikan pengelolaan kegiana BUMN tidak tepat sasaran. Sehingga total potensi kehilangan uang negara itu mencapai Rp 47,3 triliun (www.gresnews.com Sabtu, 22 Februari 2014). Menurut Tri Kartika Pertiwi, pada September 2012 mengemukakan hipotesis dengan studi kasus pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut : Hasil pengujian menunjukkan bahwa Kinerja Keuangan dengan menggunakan rasio Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Nilai koefisien regresi pada variabel kinerja keuangan bertanda positif, yang artinya Kinerja Keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Profitabilitas yang diukur oleh

9 Return On Assets (ROA) berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan ketika tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut semakin baik maka akan berpengaruh positif dalam meningkatkan Nilai Perusahaan. Oleh karena itu, Return On Assets merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial interaksi antara Profitabilitas dan Good Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Good Corporate Governance bukanlah variabel yang memoderasi Profiitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian sebelumnya yaitu dari tahun periode dan studi kasus perusahaan, dimana pada penelitian sebelumnya yaitu studi kasus pada nilai perusahaan food and beverage. Sedangkan penulis akan melakukan penelitian pada perusahaan peserta CGPI yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Berdasarkan fenomena yang terjadi, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut dan menuangkannya kedalam skripsi dengan judul PENGARUH PROFITABILITAS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

10 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Dapat diidentifikasikan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Nilai perusahaan yang rendah dapat disebabkan oleh kecilnya tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan. Pentingnya pemanfaatan rasio profitabilitas untuk mengukur nilai suatu perusahaan. 2. Nilai perusahaan yang rendah dapat disebabkan oleh tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang tidak diterapkan dengan baik dalam suatu perusahaan. Masih banyak perusahaan yang belum menyadari manfaat dari penerapan good corporate governance 3. Masih banyak perusahaan yang belum mengetahui arti pentingnya profitabilitas dan good corporate governance untuk peningkatan nilai perusahaan 1.3 Pembatasan Masalah 1. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Nilai Perusahaan yang dipengaruhi oleh Profitabilitas dan Good Corporate Governance 2. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis akan mengidentifikasikan masalah didalam penelitian ini. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Profitabilitas pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 2. Bagaimana Good Corporate Governance pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 3. Bagaimana Nilai Perusahaan pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 4. Seberapa besar pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 5. Seberapa besar pengaruh Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014

12 6. Seberapa besar Pengaruh Profitabilitas, Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Profitabilitas pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 2. Untuk mengetahui Good Corporate Governance pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 3. Untuk mengetahui Nilai Perusahaan pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014

13 6. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Profitabilitas, Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan peserta CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 1.6 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, yaitu : 1.6.1 Kegunaan Teoritis Dalam melakukan penelitian ini penulis memiliki tujuan untuk memperluas serta membandingkan antara teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dengan situasi dan kondisi yang sebenarnya pada saat penelitian. Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat melengkapi khasanah teori yang telah ada dalam meningkatkan nilai perusahaan dan sebagai bahan referensi bagi para peneliti selanjutnya. 1.6.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun secara tidak langsung pada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis, Serta sebagai sarana bagi peneliti lainnya untuk menerapkan dan mengembangkan

14 ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis selama dibangku kuliah. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berharga dan dapat menjadi salah satu bahan evaluasi mengenai kinerja keuangan, good corporate governance terhadap nilai perusahaan. 3. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk para investor yang akan berinvestasi mengenai informasi perusahaan yang akan dijadikan tempat berinvestasi. 4. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan referensi bagi penelitian berikutnya yang dapat menarik perhatian untuk meneliti dibid ang kajian yang sama di waktu yang akan datang.