BAB II LANDASAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pasar Modal Pasar modal pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang mempertemukan antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal. Modal tersebut biasanya dipergunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan seperti pengembangan usaha bahkan untuk pembayaran hutang perusahaan. Kegiatan tersebut diatas dilakukan di sebuah lembaga resmi yang disebut bursa efek. Menurut Hendy M. Fakhruddin (2008:33) pasar modal adalah suatu pasar dimana dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diterbitkan dan diperdagangkan. Dana jangka panjang yang merupakan hutang berbentuk obligasi. Sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya berbentuk saham. Berdasarkan definisi tersebut diatas, disebutkan bahwa di pasar modal diperdagangkan berbagai jenis modal sebagai instrument investasi jangka panjang. Jenis modal yang diperdagangkan tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu modal hutang dan modal sendiri. Modal hutang adalah surat berharga yang bersifat hutang atau sering disebut juga surat berharga pendapatan tetap (fixed income) seperti obligasi. Sedangkan modal sendiri adalah surat berharga yang bersifat penyertaan seperti saham. 10
Menurut Rusdin (2008:1) pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintahan melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi dan lainnya. Berdasar teori diatas, penulis berpendapat bahwa pasar modal merupakan tempat berkumpul antara pihak yang memiliki dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (penerbit efek) yang terhimpun dalam wadah jual beli instrumen pasar modal sehingga terbentuk permintaan dan penawaran atas efek. 2.1.2. Jenis Pasar Modal Penjualan saham dan obligasi kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis atau bentuk pasar modal dimana efek tersebut diperjualbelikan. Jenis-jenis pasar modal menurut Jogiyanto Hartono (2003:15) ada beberapa macam, yaitu: a. Pasar perdana (primary market), yaitu pasar modal yang menjual pertama efek sebelum efek tersebut tercatat di bursa. Harga efek di pasar ini ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan penerbit efek tersebut. b. Pasar sekunder (secondary market), yaitu pasar modal dalam bentuk bursa efek yang memperjualbelikan efek pada umumnya setelah penjualan di pasar perdana. Harga efek di pasar ini dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran 11
efek yang bersangkutan serta faktor kondisi emiten serta kondisi eksternal seperti keadaan ekonomi serta isu-isu yang berkembang. c. Pasar ketiga (third market), yaitu pasar modal tempat saham dan efek lain diperdagangkan diluar bursa efek. d. Pasar ke empat (fourth market), yaitu pasar perdagangan saham dan efek lain antar investor atau pemegang saham tanpa melalui pialang atau perantara pedagang efek, pasar ini sering disebut juga dengan pasar negosiasi. 2.1.3. Instrumen Pasar Modal 2.1.3.1. Saham Saham adalah sebuah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang diterbitkan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian perusahaan yang menerbitkan saham (emiten). Dengan demikian jika seorang investor membeli saham perusahaan A misalnya, maka investor tersebut otomatis menjadi salah satu pemilik perusahaan A. Menurut Marzuki Usman (2005:145) ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih, saham terbagi atas saham biasa dan saham preferen. a. Saham biasa (common stock). Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar dari pada saham preferen. 12
b. Saham preferen. Saham preferen merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian dividen atau pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian dividen adalah bahwa dividen yang dibagi pertama kali harus dibagikan kepada saham preferen, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa. 2.1.3.2. Obligasi Menurut Sampoerno Wibowo (2009:141) obligasi merupakan pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada pihak yang membeli (investor). Obligasi menunjukan jumlah nominal, bunga, tanggal pembayaran dan perjanjian lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa obligasi merupakan suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan dating dan juga bunga setiap tanggal tertentu. Pembeli obligasi dapat menjual kembali surat obligasi yang dimilikinya sewaktu-waktu, mungkin dalam waktu yang relatif pendek atau cukup lama, sehingga obligasi yang dibeli dapat dicatat sebagai investasi jangka pendek aau jangka panjang. Investasi obligasi akan memberikan pendapatan bunga yang tetap di setiap periode tertentu. Investasi obligasi harus dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut: 13
a. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity). Investasi obligasi harus dimasukkan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo jika investor bermaksud memiliki obligasi itu hingga jatuh temponya. b. Diperdagangkan (trading). Jika investor tidak bermaksud memiliki obligasi hingga jatuh tempo dan akan menjualnya kembali dalam waktu dekat, investasi ini harus dikelompokkan sebagai diperdagangkan. Intinya membeli dan segera menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan perbedaan harga. c. Tersedia untuk dijual (available for sale). Investasi obligasi yang tidak dapat dikelompokkan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo atau diperdagangkan, harus dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual. 2.1.3.3. Derivatif Dari Efek a. Rights Rights menunjukkan bukti memesan terebih dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh emiten sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain. b. Waran Waran adalah efek yang diterbitkan oleh emiten yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan saham dari emiten yang bersangkutan pada harga tertentu, umumnya untuk 6 bulan hingga 5 tahun. c. Deviden saham 14
Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun deviden saham. Alasan emiten membagikan deviden saham karena emiten ingin menahan labanya untuk digunakan sebagai modal kerja. d. Sertifikat reksa dana Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Sedangkan yang dimaksud sertifikat reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di pasar modal atau pasar uang. Ada dua jenis reksa dana, yaitu reksa dana terbuka yang sertifikat reksa dananya dapat dijual kembali ke manajer investasi dan reksa dana tertutup, yang sertifikat reksa dananya tidak dapat dijual ke manajer investasi tetapi harus dijual ke pasar sekunder. 2.1.4. Rights Issue 2.1.4.1. Pengertian Rights Issue Istilah rights issue di Indonesia dikenal pula dengan istilah HEMTD kepanjangan dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005:185), mendefinisikan rights issue merupakan pengeluaran saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan, namun terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini (existing shareholder). Dengan kata lain pemegang saham memiliki hak pre-emtive rights atau hak memesan efek terlebih dahulu atas saham-saham baru yang dikeluarkan emiten. 15
Pre-emtive rights adalah hak pemegang saham lama untuk menjaga proporsi kepemilikannya di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru. Jika pemegang saham lama tidak menggunakan hak pre-emtive rights maka akan berdampak: a. Kepemilikan sahamnya akan terdilusi (berkurangnya proporsi kepemilikan pemegang saham yang tidak menggunakan hak nya) b. Mengurangi ROI (Return Of Investment) dengan bertambahnya saham beredar. c. Mengecilnya DPS (Devidend Per Share) karena harus dibagikan kepada pemegang saham lain. 2.1.4.2. Manfaat Rights Issue a. Manfaat dan tujuan rights issue bagi perusahaan (emiten). Rights issue yang dilakukan perusahaan dengan tujuan khusus seperti: menghimpun dana bagi perusahaan untuk meningkatkan rasio kecukupan modal atau CAR (Capital Adequancy Ratio) untuk pengembangan perusahaan dan produknya, ekspansi usaha, akuisisi, membayar hutang dan kepentingan usaha lainnya. Rights issue bisa juga dilakukan karena karena hasil IPO (Initial Public Offering) masih belum mencukupi untuk ekspansi usaha, maka dengan melaksanakan rights issue perusahaan dapat menambah modal disetor. 16
b. Manfaat rights issue bagi investor. Keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli rights issue sama dengan melakukan investasi pada instrumen lain, yaitu mendapatkan keuntungan. Pilihan terhadap instrumen investasi ini karena kemampuannya memberikan keuntungan yang sama dengan saham tetapi dengan modal yang lebih rendah, karena biasanya right issue dijual dengan harga yang lebih murah dari pada harga saham lama. Membeli rights issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka dari itu jika investor menggunakan haknya, otomatis investor akan mendapat penghasilan berupa deviden dan capital gain. Sebenarnya investor yang telah mengikuti rights issue dapat tidak menggunakan haknya menebus saham dan langsung menjual right yang telah dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan. 2.1.4.3. Karakteristik Right Issue Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005:28) karakteristik HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. Karakteristik HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) Karakteristik Masa perdagangan HMETD Sistem penawaran Keterangan Sekurang-kurangnya 5 (hari) bursa Lelang berkelanjutan (continous 17
auction) untuk pasar tunai Negosiasi untuk pasar negosiasi Perdagangan Pasar tunai dan pasar negosiasi sesi 1 Perdagangan di pasar negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (lot), melainkan satuan unit right Satuan perdagangan Satu satuan perdagangan right sebanyak 100 right (lot) Setiap satu right memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham Penyelesaian transaksi T+0, baik untuk pasar tunai maupun pasar negosiasi Fraksi harga Dipasar tunai menggunakan skema multifraksi, yaitu: Fraksi Rp 1, jika HMETD < Rp 100 Fraksi Rp 5, jika HMETD Rp 100 dan Rp 1.000 Fraksi Rp 10, jika HMETD Rp 1.000 Sumber: Tjiptono Darmadji dan Hendy Fakhruddin, 2005, Pasar Modal di Indonesia, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta. 2.1.4.4. Cumulative Date dan Expired Date Rights Issue Istilah yang perlu dipahami dalam hal berkaitan dengan rights issue salah satunya adalah cumulative date right (cum date) dan expired date 18
right (ex date). Menurut Tjiptono Darmadji dan M.Fakhruddin (2005:40) yang dimaksud dengan cum date right adalah batas waktu terakhir pembelian saham untuk memperoleh hak right, sedangkan ex date right adalah tanggal pertama pembelian saham tanpa hak right. 2.1.5. Volatilitas Harga Saham Volatilitas harga saham adalah besarnya fluktuasi harga harian suatu saham. Volatilitas tidak hanya terbatas pada harga saham, tetapi juga berlaku untuk seluruh instrumen investasi baik harga saham, obligasi, emas dan instrumen investasi lainnya. Volatilitas harga saham dapat digunakan untuk melihat reaksi pelaku pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan harga saham dipasar. Menurut Tjiptono Darmadji dan M.Fakhruddin (2005:31) volatilitas harga saham dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: a. Faktor internal, dipengaruhi oleh: Pengumuman tentang pemasaran, produksi dan penjualan. Pengumuman pendanaan (financing announcements). Pengumuman badan direksi manajemen. Pengumuman penggabungan, pengambil alihan dan diversifikasi usaha. Pengumuman investasi (investment announcements). Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements). Pengumuman laporan keuangan perusahaan. 19
b. Faktor eksternal, dipengaruhi oleh: Pengumuman pemerintah. Pengumuman hukum (legal announcements) Pengumuman industri sekuritas. Gejolak ekonomi, sosial dan politik baik dalam dan luar negeri. 2.1.6. Return Saham Return merupakan keuntungan yang diperoleh oleh investor dari investasi. Return dapat berupa return realisasi ataupun return ekspektasi. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) untuk mengukur risiko di masa yang akan datang. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang, jadi sifatnya belum terjadi. 20