BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Right issue atau dikenal dengan istilah hak memesan efek terlebih dahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pasar Modal. diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

BAB II LANDASAN TEORI. satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Ketika suatu perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut Hartono (2013:7) tipe-tipe investasi

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk utama yang diperdagangkan di pasar modal (capital market)

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi, alternatif investasi pun semakin beragam.

Handout Manajemen Keuangan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Investasi Saham di Pasar Modal

BAB II LANDASAN TEORI. lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). berbagai aspek, salah satunya adalah Earnings Per Share (Nachrowi

BAB 1 PENDAHULUAN. obligasi dan instrumen derivatif lainnya. Pasar modal merupakan sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pasar modal bagi perusahaan bagaikan lumbung dana yang

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (pasal 1 ayat (13) UU RI no. 8 tentang Pasar Modal). Efek itu sendiri

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara. diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go-public. Saham adalah satuan

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

PASAR MODAL INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling

BAB II PERATURAN MENGENAI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PASAR MODAL. A. Ketentuan Prosedur Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkait lainnya. (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2011).

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didefinisikan sebagai suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PASAR MODAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa hidup yang singkat, biasanya kurang dari enam bulan. Right issue di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB II PEMBAHASAN. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank. jasa para perantara pedagang efek (Febriana dan Mudjiati, 2007).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. produktif tersebut akan meningkatkan utility total (Hartono,2013:5). Umumnya

BAB II LANDASAN TEORI

P A S A R M O D A L (Capital Market)

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 2.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

PASAR MODAL BURSA EFEK MEKANISME PERDAGANGAN

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Suad Husnan, (2005:3) mendefinisikan bahwa pasar modal sebagai pasar

I. PENDAHULUAN. mempunyai surplus tabungan (saving surplus unit) kepada unit ekonomi yang mempunyai

STIE DEWANTARA Pasar Modal

Transkripsi:

BAB II LANDASAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pasar Modal Pasar modal pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang mempertemukan antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal. Modal tersebut biasanya dipergunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan seperti pengembangan usaha bahkan untuk pembayaran hutang perusahaan. Kegiatan tersebut diatas dilakukan di sebuah lembaga resmi yang disebut bursa efek. Menurut Hendy M. Fakhruddin (2008:33) pasar modal adalah suatu pasar dimana dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diterbitkan dan diperdagangkan. Dana jangka panjang yang merupakan hutang berbentuk obligasi. Sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya berbentuk saham. Berdasarkan definisi tersebut diatas, disebutkan bahwa di pasar modal diperdagangkan berbagai jenis modal sebagai instrument investasi jangka panjang. Jenis modal yang diperdagangkan tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu modal hutang dan modal sendiri. Modal hutang adalah surat berharga yang bersifat hutang atau sering disebut juga surat berharga pendapatan tetap (fixed income) seperti obligasi. Sedangkan modal sendiri adalah surat berharga yang bersifat penyertaan seperti saham. 10

Menurut Rusdin (2008:1) pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintahan melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi dan lainnya. Berdasar teori diatas, penulis berpendapat bahwa pasar modal merupakan tempat berkumpul antara pihak yang memiliki dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (penerbit efek) yang terhimpun dalam wadah jual beli instrumen pasar modal sehingga terbentuk permintaan dan penawaran atas efek. 2.1.2. Jenis Pasar Modal Penjualan saham dan obligasi kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis atau bentuk pasar modal dimana efek tersebut diperjualbelikan. Jenis-jenis pasar modal menurut Jogiyanto Hartono (2003:15) ada beberapa macam, yaitu: a. Pasar perdana (primary market), yaitu pasar modal yang menjual pertama efek sebelum efek tersebut tercatat di bursa. Harga efek di pasar ini ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan penerbit efek tersebut. b. Pasar sekunder (secondary market), yaitu pasar modal dalam bentuk bursa efek yang memperjualbelikan efek pada umumnya setelah penjualan di pasar perdana. Harga efek di pasar ini dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran 11

efek yang bersangkutan serta faktor kondisi emiten serta kondisi eksternal seperti keadaan ekonomi serta isu-isu yang berkembang. c. Pasar ketiga (third market), yaitu pasar modal tempat saham dan efek lain diperdagangkan diluar bursa efek. d. Pasar ke empat (fourth market), yaitu pasar perdagangan saham dan efek lain antar investor atau pemegang saham tanpa melalui pialang atau perantara pedagang efek, pasar ini sering disebut juga dengan pasar negosiasi. 2.1.3. Instrumen Pasar Modal 2.1.3.1. Saham Saham adalah sebuah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang diterbitkan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian perusahaan yang menerbitkan saham (emiten). Dengan demikian jika seorang investor membeli saham perusahaan A misalnya, maka investor tersebut otomatis menjadi salah satu pemilik perusahaan A. Menurut Marzuki Usman (2005:145) ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih, saham terbagi atas saham biasa dan saham preferen. a. Saham biasa (common stock). Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar dari pada saham preferen. 12

b. Saham preferen. Saham preferen merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian dividen atau pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian dividen adalah bahwa dividen yang dibagi pertama kali harus dibagikan kepada saham preferen, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa. 2.1.3.2. Obligasi Menurut Sampoerno Wibowo (2009:141) obligasi merupakan pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada pihak yang membeli (investor). Obligasi menunjukan jumlah nominal, bunga, tanggal pembayaran dan perjanjian lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa obligasi merupakan suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan dating dan juga bunga setiap tanggal tertentu. Pembeli obligasi dapat menjual kembali surat obligasi yang dimilikinya sewaktu-waktu, mungkin dalam waktu yang relatif pendek atau cukup lama, sehingga obligasi yang dibeli dapat dicatat sebagai investasi jangka pendek aau jangka panjang. Investasi obligasi akan memberikan pendapatan bunga yang tetap di setiap periode tertentu. Investasi obligasi harus dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut: 13

a. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity). Investasi obligasi harus dimasukkan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo jika investor bermaksud memiliki obligasi itu hingga jatuh temponya. b. Diperdagangkan (trading). Jika investor tidak bermaksud memiliki obligasi hingga jatuh tempo dan akan menjualnya kembali dalam waktu dekat, investasi ini harus dikelompokkan sebagai diperdagangkan. Intinya membeli dan segera menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan perbedaan harga. c. Tersedia untuk dijual (available for sale). Investasi obligasi yang tidak dapat dikelompokkan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo atau diperdagangkan, harus dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual. 2.1.3.3. Derivatif Dari Efek a. Rights Rights menunjukkan bukti memesan terebih dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh emiten sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain. b. Waran Waran adalah efek yang diterbitkan oleh emiten yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan saham dari emiten yang bersangkutan pada harga tertentu, umumnya untuk 6 bulan hingga 5 tahun. c. Deviden saham 14

Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun deviden saham. Alasan emiten membagikan deviden saham karena emiten ingin menahan labanya untuk digunakan sebagai modal kerja. d. Sertifikat reksa dana Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Sedangkan yang dimaksud sertifikat reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di pasar modal atau pasar uang. Ada dua jenis reksa dana, yaitu reksa dana terbuka yang sertifikat reksa dananya dapat dijual kembali ke manajer investasi dan reksa dana tertutup, yang sertifikat reksa dananya tidak dapat dijual ke manajer investasi tetapi harus dijual ke pasar sekunder. 2.1.4. Rights Issue 2.1.4.1. Pengertian Rights Issue Istilah rights issue di Indonesia dikenal pula dengan istilah HEMTD kepanjangan dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005:185), mendefinisikan rights issue merupakan pengeluaran saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan, namun terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini (existing shareholder). Dengan kata lain pemegang saham memiliki hak pre-emtive rights atau hak memesan efek terlebih dahulu atas saham-saham baru yang dikeluarkan emiten. 15

Pre-emtive rights adalah hak pemegang saham lama untuk menjaga proporsi kepemilikannya di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru. Jika pemegang saham lama tidak menggunakan hak pre-emtive rights maka akan berdampak: a. Kepemilikan sahamnya akan terdilusi (berkurangnya proporsi kepemilikan pemegang saham yang tidak menggunakan hak nya) b. Mengurangi ROI (Return Of Investment) dengan bertambahnya saham beredar. c. Mengecilnya DPS (Devidend Per Share) karena harus dibagikan kepada pemegang saham lain. 2.1.4.2. Manfaat Rights Issue a. Manfaat dan tujuan rights issue bagi perusahaan (emiten). Rights issue yang dilakukan perusahaan dengan tujuan khusus seperti: menghimpun dana bagi perusahaan untuk meningkatkan rasio kecukupan modal atau CAR (Capital Adequancy Ratio) untuk pengembangan perusahaan dan produknya, ekspansi usaha, akuisisi, membayar hutang dan kepentingan usaha lainnya. Rights issue bisa juga dilakukan karena karena hasil IPO (Initial Public Offering) masih belum mencukupi untuk ekspansi usaha, maka dengan melaksanakan rights issue perusahaan dapat menambah modal disetor. 16

b. Manfaat rights issue bagi investor. Keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli rights issue sama dengan melakukan investasi pada instrumen lain, yaitu mendapatkan keuntungan. Pilihan terhadap instrumen investasi ini karena kemampuannya memberikan keuntungan yang sama dengan saham tetapi dengan modal yang lebih rendah, karena biasanya right issue dijual dengan harga yang lebih murah dari pada harga saham lama. Membeli rights issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka dari itu jika investor menggunakan haknya, otomatis investor akan mendapat penghasilan berupa deviden dan capital gain. Sebenarnya investor yang telah mengikuti rights issue dapat tidak menggunakan haknya menebus saham dan langsung menjual right yang telah dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan. 2.1.4.3. Karakteristik Right Issue Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005:28) karakteristik HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. Karakteristik HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) Karakteristik Masa perdagangan HMETD Sistem penawaran Keterangan Sekurang-kurangnya 5 (hari) bursa Lelang berkelanjutan (continous 17

auction) untuk pasar tunai Negosiasi untuk pasar negosiasi Perdagangan Pasar tunai dan pasar negosiasi sesi 1 Perdagangan di pasar negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (lot), melainkan satuan unit right Satuan perdagangan Satu satuan perdagangan right sebanyak 100 right (lot) Setiap satu right memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham Penyelesaian transaksi T+0, baik untuk pasar tunai maupun pasar negosiasi Fraksi harga Dipasar tunai menggunakan skema multifraksi, yaitu: Fraksi Rp 1, jika HMETD < Rp 100 Fraksi Rp 5, jika HMETD Rp 100 dan Rp 1.000 Fraksi Rp 10, jika HMETD Rp 1.000 Sumber: Tjiptono Darmadji dan Hendy Fakhruddin, 2005, Pasar Modal di Indonesia, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta. 2.1.4.4. Cumulative Date dan Expired Date Rights Issue Istilah yang perlu dipahami dalam hal berkaitan dengan rights issue salah satunya adalah cumulative date right (cum date) dan expired date 18

right (ex date). Menurut Tjiptono Darmadji dan M.Fakhruddin (2005:40) yang dimaksud dengan cum date right adalah batas waktu terakhir pembelian saham untuk memperoleh hak right, sedangkan ex date right adalah tanggal pertama pembelian saham tanpa hak right. 2.1.5. Volatilitas Harga Saham Volatilitas harga saham adalah besarnya fluktuasi harga harian suatu saham. Volatilitas tidak hanya terbatas pada harga saham, tetapi juga berlaku untuk seluruh instrumen investasi baik harga saham, obligasi, emas dan instrumen investasi lainnya. Volatilitas harga saham dapat digunakan untuk melihat reaksi pelaku pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan harga saham dipasar. Menurut Tjiptono Darmadji dan M.Fakhruddin (2005:31) volatilitas harga saham dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: a. Faktor internal, dipengaruhi oleh: Pengumuman tentang pemasaran, produksi dan penjualan. Pengumuman pendanaan (financing announcements). Pengumuman badan direksi manajemen. Pengumuman penggabungan, pengambil alihan dan diversifikasi usaha. Pengumuman investasi (investment announcements). Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements). Pengumuman laporan keuangan perusahaan. 19

b. Faktor eksternal, dipengaruhi oleh: Pengumuman pemerintah. Pengumuman hukum (legal announcements) Pengumuman industri sekuritas. Gejolak ekonomi, sosial dan politik baik dalam dan luar negeri. 2.1.6. Return Saham Return merupakan keuntungan yang diperoleh oleh investor dari investasi. Return dapat berupa return realisasi ataupun return ekspektasi. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) untuk mengukur risiko di masa yang akan datang. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang, jadi sifatnya belum terjadi. 20