Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Pemberian Kepel.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

II. METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan. rancangan post test only control group design.

Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI. untuk Microsoft Windows.

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

II. METODE PENELITIAN

METODE DASAR MIKROTEKNIK DAN PEWARNAAN HISTOLOGI

METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen satu faktor dengan pola acak

Lampiran 1. Pembuatan Media Bakteri (SWC dan TCBS).

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji

Skema Alur ekstraksi buah lerak (Sapindus rarak DC) Buah lerak 940 gram dicuci, keluarkan bijinya, daging buah dipotong kecil (±3mm).

BAB 3 METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada

Lampiran 1 Diagram alir pembuatan sediaan (preparat) histopatologi organ usus halus mencit percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

BAB III METODE PENELITIAN. Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya sebagai

PERBANDINGAN EFEK IRITASI KRONIK PADA SALURAN CERNA KELINCI ANTARA ASPIRIN DALAM KAPSUL ALGINAT DENGAN TABLET ASCARDIA SKRIPSI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Kandang Hewan Coba Laboratorium Histopatologi

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian

BAHAN DAN METODE. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 5.

PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN

Lampiran 1. Tata letak wadah percobaan dan media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) PIPA INLET P1U2 P7U3 P8U2 P5U3 P9U3 P5U2 P1U3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Jenis Data Data Primer

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Ilustrasi ligasi antara GP25 dan pt-easy

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hewan coba berupa tikus putih betina galur Sprague dawley.

Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas

b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi Lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, selama 8 minggu.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian bersifat eksperimental yaitu dilakukan pengujian pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

BAB IV METODE PENELITIAN Waktu, Lokasi dan Ruang Lingkup Ilmu Penelitian

PRAKTIKUM HISTOTEKNIK

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan

III. METODE PENELITIAN. jantung dilaksanakan di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV)

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 6.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN. denan menggunakan hewan uji berupa tikus putih betina galur Sprague

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci Kelompok Tanpa pemberian obat Indometasin dalam kapsul gelatin Indometasin dalam matriks kalsium alginatkitosan (dibedah stlh 1 hari) Indometasin dalam matriks kalsium alginatkitosan (dibedah stlh 2 hari) Indometasin dalam matriks kalsium alginatkitosan (dibedah stlh 3 hari) Nomor Kelinci Tanggal Pemberian obat Tanggal Pembedahan Berat awal (kg) Berat akhir (kg) - - 5-8- 2009 1,750 1,650 1 17-4-2009 18-4-2009 1,650 1,500 2 19-4-2009 20-4-2009 1,620 1,500 3 20-4-2009 21-4-2009 1,840 1,670 4 5-7-2009 6-7-2009 1,620 1,500 5 7-8-2009 8-8-2009 1,670 1,500 6 30-9-2009 1-10-2009 1,720 1,590 7 13-8-2009 15-8-2009 1,630 1,540 8 23-8-2009 25-8-2009 1,680 1,520 9 26-10-2009 28-8-2009 1,720 1,600 10 30-10-2009 3-10-2009 1,830 1,680 11 2-10-2009 5-10-2009 1,660 1,540 12 4-10-2009 7-10-2009 1,780 1,620

Lampiran 2. Bagan alur pembuatan matriks kalsium alginat-kitosan. 150 mg indometasin Campuran indometasin dan alginat Campuran indometasin, alginat, dan kitosan Massa yang kompak dan dapat dibentuk Dimasukkan ke dalam lumpang dan digerus sampai halus Ditambahkan 300 mg alginat dan digerus homogen Ditambahkan 300 mg kitosan dan digerus homogen Ditambahkan mucilago amili 5% (b/v) secukupnya hingga diperoleh massa yang kompak dan dapat dibentuk menjadi butir-butir yang kecil dan bulat Butiran-butiran matriks yang bulat dan kompak Matriks Kalsium Alginat- Kitosan yang mengandung indometasin Ditimbang berat total dan dibagi menjadi 10 bagian yang sama berat Dibulatkan dalam lumping kecil hingga menjadi butiran-butiran matriks yang bulat dan kompak Direndam dalam larutan CaCl 2 0,15 M selama 35 menit Hasil Disaring dan dikeringkan pada suhu kamar selama 3 hari

Lampiran 3. Bagan alur uji pengembangan Wadah medium disolusi Dimasukkan 900 ml larutan medium ph 1,2/ ph 6,8 Dimasukkan ke dalam alat disolusi Dimasukkan sebutir matriks kalsium alginat-kitosan yang mengandung indometasin yang telah ditimbang beratnya dan diukur diameternya Matriks kalsium alginat-kitosan yang mengandung indometasin Matriks kalsium alginatkitosan yang mengandung indometasin yang telah mengembang Hasil Direndam dalam larutan medium ph 1,2/ ph 6,8 dengan alat disolusi dengan kecepatan 100 rpm dan suhu 37 o C selama 8 jam Setelah 30, 60, 120, 180, 240 480, matriks dikeluarkan dan diukur kembali diameternya dan ditimbang beratnya Dihitung pertambahan berat (%) dan diameternya (mm) NB: untuk ph berganti digunakan larutan medium ph 1,2 selama 2 jam dan larutan medium ph 6,8 selama 6 jam

Lampiran 4. Bagan alur pemeriksaan makroskopik saluran cerna. Hewan Percobaan Organ-organ saluran Diinhalasi dengan menggunakan kloroform hingga terbunuh, lalu kemudian dibedah untuk mengambil organ-organ saluran cerna Dibersihkan dari makanan dan isi saluran cerna, lalu direndam dalam cairan fisiologis Organ saluran cerna yang telah bersih Diamati secara makroskopis dan diambil fotonya menggunakan kamera digital. Organ selanjutnya difiksasi dalam larutan formalin untuk perlakuan pengamatan mikroskopis Foto makroskopis saluran cerna Dibandingkan hasil yang diperoleh Hasil

Lampiran 5. Bagan alur pemeriksaan mikroskopik lambung. Organ yang difiksasi Organ terdehidrasi Bagian yang telah dijernihkan Blok Parafin Kaca objek berisi irisan Didehidrasi dalam alkohol bertingkat dimulai dengan perendaman dalam alkohol 70% selama 30 menit, 80%, 90%, 96%, dan alkohol absolut masing- masing 24 jam Dijernihkan dalam xylol murni lebih kurang 2 x 10 menit Dimasukkan ke dalam cetakan yang berisi paraffin cair dan dibiarkan mengeras Diiris dengan menggunakan mikrotom setebal 6-10 µm, lalu irisan tersebut diletakkan pada kaca objek yang telah diolesi albumin meyer dan dibiarkan kering selama ±24 jam Kaca objek dan irisan terdehidrasi Dimasukkan dalam larutan xylol dan dicelupkan dalam alkohol absolute berturut- turut 96%, 80%, 70%, dan akuades Preparat yang telah diwarnai Dilakukan pewarnaan dengan mencelupkannya ke dalam larutan hematoxyclin erlich selama 3-7 detik dan dicuci dengan air mengalir, lalu dimasukkan ke dalam larutan eosin 0,5% selama 3 menit, lalu didehidrasi Ditetesi kanada balsam untuk ditutup dengan gelas penutup lalu diamati dan difoto dengan kamera digital Hasil

Lampiran 6a. Data uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan dalam medium ph 1,2 pada suhu 37 o C. Percobaan I Percobaan II Percobaan III Waktu Diameter Berat (menit) (mm) (mg) Foto 0 3,316 83 + 30 4,425 141 + 60 5,858 207-120 6,267 258-180 6,750 294-240 7,217 319 + 300 7,517 344-360 7,583 359-420 7,583 361-480 7,766 367 + Waktu Diameter Berat (menit) (mm) (mg) Foto 0 3,217 80 + 30 4,717 138 + 60 5,033 169-120 5,283 218-180 6,200 262-240 6,525 293 + 300 7,125 317-360 7,083 338-420 7,183 343-480 7,350 347 + Waktu Diameter Berat (menit) (mm) (mg) Foto 0 3,133 80 + 30 4,200 129 + 60 5,141 163-120 6,183 216-180 6,333 261-240 6,592 288 + 300 6,858 311-360 7,267 322-420 7,440 328-480 7,640 330 +

Lampiran 6b. Data pertambahan berat (%) pada uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan dalam medium ph 1,2 pada suhu 37 o C. Waktu Berat ( mg ) Berat rata-rata Pertambahan ( menit ) 1 2 3 ( mg ) berat (%) 0 83 80 80 81,00 0 30 141 138 129 136,00 67,90 60 207 169 163 179,67 121,81 120 258 218 216 230,67 184,77 180 294 262 261 272,33 236,21 240 319 293 288 300,00 270,37 300 344 317 311 324,00 300,00 360 359 338 322 339,67 319,34 420 361 343 328 344,00 324,69 480 367 347 330 348,00 329,63

Lampiran 6c. Data pertambahan diameter (mm) pada uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan dalam medium ph 1,2 pada suhu 37 o C. Waktu Diameter (mm) Diameter Φ t / Φ i ( menit ) 1 2 3 rata- rata rata- rata 0 3,316 3,217 3,133 3,222 1,000 30 4,425 4,717 4,200 4,447 1,380 60 5,858 5,033 5,141 5,344 1,659 120 6,267 5,283 6,183 5,911 1,835 180 6,750 6,200 6,333 6,427 1,995 240 7,217 6,525 6,592 6,778 2,104 300 7,517 7,125 6,858 7,167 2,224 360 7,583 7,083 7,267 7,311 2,269 420 7,583 7,183 7,440 7,402 2,297 480 7,766 7,350 7,640 7,585 2,354

Lampiran 7a. Data uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan dalam medium ph 6,8 pada suhu 37 o C. Percobaan I Percobaan II Percobaan III Waktu Diameter Berat (menit) (mm) (mg) Foto 0 3,308 82 + 30 4,233 117 + 60 4,575 137-120 5,058 150-180 5,108 157-240 5,258 162 + 300 5,350 168-360 5,410 171-420 5,242 115-480 4,783 109 + Waktu Diameter Berat (menit) (mm) (mg) Foto 0 3,508 82 + 30 4,217 120 + 60 4,892 143-120 5,050 150-180 5,200 157-240 5,150 156 + 300 5,117 149-360 5,042 146-420 4,400 142-480 4,050 135 + Waktu Diameter Berat (menit) (mm) (mg) Foto 0 3,358 82 + 30 4,308 128 + 60 4,633 133-120 5,500 182-180 6,050 206-240 6,327 232 + 300 6,342 250-360 6,392 268-420 7,015 310-480 6,883 283 +

Lampiran 7b. Data pertambahan berat (%) pada uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan dalam medium ph 6,8 pada suhu 37 o C. Waktu Berat ( mg ) Berat rata-rata Pertambahan ( menit ) 1 2 3 ( mg ) berat (%) 0 82 82 82 82,00 0 30 117 120 128 121,67 48,37 60 137 143 133 137,67 67,89 120 150 150 182 160,67 95,93 180 157 157 206 173,33 111,38 240 162 156 232 183,33 123,58 300 168 149 250 189,00 130,49 360 171 146 268 195,00 137,80 420 115 142 310 189,00 130,49 480 109 135 283 175,67 114,23

Lampiran 7c. Data pertambahan diameter (mm) pada uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan dalam medium ph 6,8 pada suhu 37 o C. Waktu Diameter (mm) Diameter Φ t / Φ i ( menit ) 1 2 3 rata- rata rata- rata 0 3,308 3,508 3,358 3,391 1,000 30 4,233 4,217 4,308 4,253 1,254 60 4,575 4,892 4,633 4,700 1,386 120 5,058 5,050 5,500 5,203 1,534 180 5,108 5,200 6,050 5,453 1,608 240 5,258 5,150 6,327 5,578 1,645 300 5,350 5,117 6,342 5,603 1,652 360 5,410 5,042 6,392 5,615 1,656 420 5,242 4,400 7,015 5,552 1,637 480 4,783 4,050 6,883 5,239 1,545

Lampiran 8a. Data uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan dalam medium ph berganti pada suhu 37 o C. Percobaan I Percobaan II Waktu (menit) Diameter (mm) Berat (mg) Foto 0 3,275 85 + 30 4,308 123 + 60 5,067 159-120 5,583 197-180 6,267 270-240 6,433 303 + 300 7,150 342-360 7,208 371-420 7,317 391-480 7,567 423 + Waktu (menit) Diameter (mm) Berat (mg) Foto 0 3,408 85 + 30 4,367 129 + 60 5,192 159-120 5,575 193-180 6,258 264-240 6,408 297 + 300 6,950 340-360 7,158 369-420 7,292 388-480 7,483 419 +

Percobaan III Waktu (menit) Diameter Berat (mm) (mg) Foto 0 3,217 85 + 30 4,308 122 + 60 4,367 143-120 4,558 182-180 5,667 222-240 6,058 246 + 300 6,208 268-360 6,367 302-420 6,608 328-480 7,015 407 +

Lampiran 8b. Data pertambahan berat (%) pada uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan dalam medium ph berganti pada suhu 37 o C. Waktu Berat ( mg ) Berat rata-rata Pertambahan berat (%) ( menit ) 1 2 3 ( mg ) ph 1,2 0 85 85 85 85,00 0 30 123 129 122 124,67 46,67 60 159 159 143 153,67 80,78 120 197 193 182 190,67 124,31 ph 6,8 180 270 264 222 252,00 196,47 240 303 297 246 282,00 231,76 300 342 340 268 316,67 272,55 360 371 369 302 347,33 308,63 420 391 388 328 369,00 334,12 480 423 419 407 416,33 389,80

Lampiran 8c. Data pertambahan diameter (mm) pada uji pengembangan matriks kalsium alginat-kitosan dalam medium ph berganti pada suhu 37 o C. Waktu Diameter (mm) Diameter Φ t / Φ i ( menit ) 1 2 3 rata-rata rata- rata ph 1,2 0 3,275 3,408 3,217 3,300 1,000 30 4,308 4,367 4,308 4,328 1,311 60 5,067 5,192 4,367 4,875 1,477 120 5,583 5,575 4,558 5,239 1,587 ph 6,8 180 6,267 6,258 5,667 6,064 1,838 240 6,433 6,408 6,058 6,300 1,909 300 7,150 6,950 6,208 6,769 2,051 360 7,208 7,158 6,367 6,911 2,094 420 7,317 7,292 6,608 7,072 2,143 480 7,567 7,483 7,015 7,355 2,229

Lampiran 9. Data pertambahan berat (%) dan diameter (mm) matriks kalsium alginat-kitosan pada uji pengembangan secara in vivo. Data pertambahan berat (%) dan diameter (mm) dari matriks kalsium alginatkitosan yang mengandung indometasin pada pembedahan setelah 1 hari pemberian obat. No. Kelinci Berat (mg) Diameter (mm) Pertambahan berat (%) Φ t / Φ i 1 4 330 7,242 288,24 2,19 2 5 323 7,182 303,75 2,28 3 6 315 7,210 293,75 2,31 Rata- rata 322,67 7,211 295,25 2,26 Data pertambahan berat (%) dan diameter (mm) dari matriks kalsium alginatkitosan yang mengandung indometasin pada pembedahan setelah 2 hari pemberian obat. No. Kelinci Berat (mg) Diameter (mm) Pertambahan berat (%) Φ t / Φ i 1 7 343 7,426 328,75 2,35 2 8 319 7,210 298,75 2,28 3 9 325 7,565 296,34 2,31 Rata- rata 329 7,400 307,95 2,31 Data pertambahan berat (%) dan diameter (mm) dari matriks kalsium alginatkitosan yang mengandung indometasin pada pembedahan setelah 3 hari pemberian obat. No. Kelinci Berat (mg) Diameter (mm) Pertambahan berat (%) Φ t / Φ i 1 10 309 7,210 272,29 2,17 2 11 311 7,150 279,27 2,20 3 12 311 6,900 283,95 2,21 Rata- rata 310,33 7,087 278,50 2,19

Lampiran 10. Data berat dan diameter matriks kalsium alginat-kitosan yang mengandung indometasin setelah dikeringkan selama 3 hari. No. Berat (mg) Diameter (mm) 1 83 3,316 2 80 3,217 3 80 3,13 4 82 3,308 5 82 3,217 6 82 3,358 7 85 3,275 8 85 3,408 9 85 3,508 10 85 3,3 11 80 3,15 12 80 3,12 13 80 3,16 14 80 3,16 15 82 3,275 16 83 3,3 17 82 3,25 18 81 3,12 19 82 3,328 20 82 3,28 Rata-rata 82,05 3,259

Lampiran 11. Foto makroskopi ik kelinci yang dibedahh 4 hari setelah pemberian matriks kalsium alginat-kitosan yang mengandungm g indometasin Kelinci A Matriks Lambung Lambung Usus halus Usus besar Berat awal = 82 mg Berat akhir = 300 mg % Pertambahan beratt = 265,85366 % Diameter awal = 3,375 mm Diameter akhir = 6,9916 mm Φt/ Φi = 2,0715

Lampiran 12. Foto makroskopik k kelinci yang dibedahh 5 hari setelah pemberian matriks kalsium alginat-kitosan yang mengandung indometasin Kelinci B Matriks Lambung Lambung Usus halus Usus besar Berat awal = 82 mg Berat akhir = 274 mg % Pertambahan beratt = 234,15 % Diameter awal = 3,333 mm Diameter akhir = 6,10 mm Φt/ Φi = 1,85

Kelinci C Matriks Lambung Lambung Usus halus Usus besar Berat awal = 85 mg Berat akhir = 285 mg % Pertambahan beratt = 235,29 % Diameter awal = 3,38 mm Diameter akhir = 5,855 mm Φt/ Φi = 1,73

Lampiran 13. Foto alat mikrotom

Lampiran 14. Foto alat oven

Lampiran 15. Foto alat water bath

Lampiran 16. Foto blok parafin

Lampiran 17. Foto perendaman dalam alkohol pada proses pewarnaan