BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Yuliani Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Tikus putih betina umur ±2 bulan, berat gr dan belum pernah bunting. 2. Sampel 16 ekor tikus putih betina yang diberi perlakuan ekstrak daun tanaman kenari. B. Waktu dan tempat Penelitian 1. Penelitian ini ini dilakasanakan pada bulan Oktober2016- November Tempat penelitian a. Pembuatan ekstrak daun tanaman kenari (Canarium indicum L.) dilakukan di Laboratorium Farmasi Unit II UGM. b. Pemeliharaan tikus dilakukan di Unit Pengelolaan Hewan Laboratorium Biologi FMIPA UNY. c. Pembedahan tikus putih dilakukan di Unit Pengelolaan Hewan Laboratorium Biologi FMIPA UNY. d. Pembuatan preparat histologik organ dilakukan di Laboratorium Patologi FKH UGM. 25
2 e. Pengamatan preparat histologik endometrium dilakukan di Laboratorium Mikroskopik Jurdik Biologi FMIPA UNY. C. Variabel 1. Variabel bebas Ekstrak tanaman daun kenari dengan dosis perlakuan : P0 P1 P2 P3 : 0 mg (kontrol) : 200 mg/ekor/hari : 300 mg/ekor/hari : 400 mg/ekor/hari 2. Variabel tergayut a. Jumlah kelenjar endometrium tikus putih betina b. Ketebalan lapisan endometrium tikus putih D. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri atas 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompoksebagai kontrol dengan masing-masing kelompok terdiri 4 ekor tikus putihsebagai ulangan. Pemberian esktrak dauntanaman kenari dengan volume 4 ml perhari (2 ml di pagi hari dan 2 ml di sore hari) untuk 1 ekor tikus sesuai dengan dosis masingmasing perlakuan selama 21 hari secara oral, yaitu sebagai berikut : 26
3 1. Kontrol =Kelompok tanpa perlakuan ekstrak daun tanaman kenari (Canarium indicum, L.) 0 mg/ekor/hari dan diberi perlakuan aquadesh 4 ml/ekor/hari. 2. Perlakuan 1 = Kelompok dengan perlakuan ekstrak daun tanaman kenari (Canarium indicum, L) 200 mg/ekor/hari 3. Perlakuan 2 = Kelompok dengan perlakuan ekstrak daun tanaman kenari (Canarium indicum, L) 300 mg/ekor/hari. 4. Perlakuan 3 = Kelompok dengan perlakuan ekstrak daun tanaman kenari (Canarium indicum, L) 400 mg/ekor/hari. E. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah a. Kadang tikus n. cover glass b.tempat pakan dan minum m. Sarung tangan c. Alat suntik 5 ml n. Okuler mikrometer d. Oven o. Cotton buds e. Botol jam p. Objektif micrometer f. Kertas label q. Alat ekstraksi g. Mikroskop r. Nampan h.bak paraffin s. Gunting i. Cotton buds t. Gelas benda j. Botol flakon u. Pinset k. Alat bedah v. alat bedah 27
4 l. Timbangan makro w. Alat-alat pembuatan preparat histologik organ 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Tikus putih betina l. Air b. Daun tanaman kenari m. Xylol c. Alkohol(70%, 80%, 90% absolute) n. Toluol d. Pakan tikus o. Haematoxylin e. Formalin 4 % p. Glyserin f. Chloroform q. Etanol 96 %, g. Aquadesh r.canada balsem h. Pewarna eosin s.serbuk gergaji i. Paraffin j. Sabun antiseptic k. Garam fisiologis F. Langkah penelitian 1. Tahap persiapan a. Menyiapkan tikus sebanyak 16 ekor dengan umur (±2 bulan) dan berat gr yang belum pernah mengalami kebuntingan. b. Menyiapkan kandang tikus sebanyak 4 kandang 28
5 c. Menyiapkan daun tanaman kenari d. Melakukan ekstraksi daun tanaman kenari di Laboratorium penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM. 2. Tahap pembuatan ekstrak daun tanaman kenari dengan teknik ekstraksi maserasi Daun tanaman kenari yang telah dikeringkan, kemudian serbuk yang telah halus dimasukkan kedalam maserator dan dituangi dengan etanol 96%. Proses maserasi yang dilakukan dengan cara perendaman dibiarkan selama 24 jam sampai terdapat selapis cairan hasil rendaman di atas rendaman serbuk daun kenari. Cairan hasil ditampung dan sisa ampas daun tanaman kenari direndam kembali dengan etanol 96% dan dibiarkan 24 jam.cairan hasil maserasi ditampung kembali dilakukan maserasi kembali pada sisa ampas daun tanaman kenari.seluruh hasil maserasi tersebut di evaporasi menggunakan alat evaporator sehingga di dapat ekstrak kental yang terpisah dari pelarut etanolnya. 3. Aklimasi a. Menyiapkan 16 ekor tikus galur Wistar dengan umur 2 bulan dan berat gram. b. Menyiapkan 4 kandang tikus, dan mengambil tikus secara acak sehingga masing-masing kandang terisi 4 ekor tikus. c. Pemberian pakan dan minum tikus dilakukan 1 hari sekali. 29
6 d. Setiap 3 hari sekali dilakukan penggantian alas dengan mengganti serbuk gergaji lama dengan yang baru. e. Proses aklimatisasi dilakukan selama 7 hari di Unit Pengelolaan Hewan Biologi 4. Perhitungan dosis Penentuan dosis perlakuan pada penelitian didasarkan pada hasil uji pendahuluan, dimana pada uji pendahuluan terdiri dari 4 kelompok perlakuan. Satu kelompok kontrol (0 mg ekstrak daun kenari) dan tiga kelompok perlakuan, masing-masing 100 mg, 200 mg, 300 mg ekstrak daun kenari. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, dosis yang berpengaruh terhadap jumlah kelenjar dan ketebalan endometrium tikus putih adalah pada dosis perlakuan P2 (200 mg). Berdasarkan besar dosis tersebut, pada penelitian ini ditentukan 4 kelompok perlakuan, yaitu 1 kelompok kontrol (0 mg ekstrak daun kenari) dan 3 kelompok perlakuan P1(200 mg), P2 (300 mg) dan P3 (400 mg) ekstrak daun kenari dengan selisih dosis perlakuan adalah 100 mg. Dari 1000 gram daun kenari dihasilkan 17,17 gram ekstrak daun kenari. 1 gram berat kering = 17,17gr = 0,017 gram.dalam gr gram mengandung 0,017 gr ekstrak. Dalam 15 gr ekstrak daun kenari mengandung flavonoid 2,624 gr Quersetin/ekuivalen. a. Perlakuan 200mg/ekor/hari 0,2 gr X 4 Tikus X 21 hari = 16,8 gr 30
7 b. Perlakuan 300mg/ekor/hari 0,3 gr X 4 Tikus X 21 hari = 25,2 gr c. Perlakuan 400 mg/ekor/hari 0,4 gr X 4 Tikus X 21 hari = 33,6 gr 5. Tahap pelaksanaan a. Pemberian ekstrak daun tanaman kenari Ekstrak daun tanaman kenari diberikan secara oral pada tikus perlakuan sesuai dosisnya masing-masing dan diberikan setiap 1 hari 2 kali selama 3 kali estrus (21 hari). b. Pemeliharaan dengan pemberian pakan pellet AD 2 secara rutin. c. Pengambilan apus vagina dilakukan pada awal sebelum pemberian ekstrak dan setelah selesai pemberian ekstrak pada hari ke-22 untuk mengetahui tikus estrusnya. Salah satu cara untuk mengetahui siklus estrus tikus putih betina dengan cara apus vagina, adapun prosedur pembuatan apus vagina adalah gelas benda dibersihkan dengan alkohol 70%. Kapas dililitkan pada kayu lidi lalu dicelupkan ke dalam 1 cc NaCl fisiologis, kemudian dimasukkan ke dalam vagina tikus sedalam 1 cm kemudian diputar secara merata dan perlahan-lahan sehingga diperoleh jaringan mukosa vagina. Kapas yang mengandung mukosa vagina selanjutnya dioleskan gelas obyek kemudian dikeringkan di udara kemudian difiksasi dengan methanol 70% 31
8 selama 15 menit. Kemudian ditetesi dengan pewarna gimsa selama 20 menit. Kemudian sediaan dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan pada suhu kamar. Sediaan apus vagina kemudian diamati dibawah mikroskop. d. Organ di bedah dan di buat preparat organ uterus yang didalamnya mencakup kelenjar endometrium dan lapisan endomerium uterus. e. Pembuatan preparat histologi Pembedahan dilakukan terhadap tikus pada hari ke 21 pada saat fase estrus kemudian dilakukan pembedahan dan pengambilan organ uterus.pembuatan preparat dilakukan di Laboratorium Patologi FKH UGM dengan cara kerja sebagai berikut : 1) Melakukan pembiusan terhadap tikus dengan menggunakan kloroform. 2) Section (Pembedahan) Pembedahan bertujuan untuk mengambil organ tikus putih yang akan dibuat preparat dan diamati jumlah kelenjar dan ketebalan lapisan endomeriumnya. 3) Labelling (Pemberian label) Uterus dimasukkan kedalam botol flakon dan ditempeli label. 32
9 4) Fixation Uterus yang telah dilabeli dimasukkan ke dalam botol flakon yang berisi cairan fixative, yaitu formalin 10%. 5) Dehydration (Pengeringan) Dehidrasi jaringan dimaksudkan untuk mengeluarkan air yang terkandung dalam jaringan, dengan menggunakan cairan dehidran yaitu alkohol secara bertingkat dengan waktu yang tertentu yaitu a) Alkohol 70%,3xperendamanselama 30menit b) Alkohol 80%, 3x perendamanselama 30 menit c) Alkohol 90%, 3x perendamanselama 30menit d) Akohol absolute, direndam selama 30 menit 6) Clearing (Penjernihan) Proses ini bertujuan untuk menghilangkan alkohol, agar parafin dapat masuk ke dalam jaringan. Reagen penjernihan yang dipakai dalam pembuatan preparat uterus adalah toluol, reagen pembersih ini akan diganti dengan cara penetreasi ke dalam jaringan. 7) Paraffination Proses infiltrasi dilakukan didalam oven (incubator) dengan perbandingan toluol : paraffin = 1 : 1 paraffin murni 1,2 dan 3 masing-masing selama selama 30 menit pada suhu 70-80ºC suhu tersebut bertujuan supaya 33
10 temperaturnya sesuai untuk penetrasi paraffin selama proses berlangsung agar jaringan tidak rusak. Paraffin yang dipilih untuk membuat preparat adalah paraffin dengan titik leleh yang tidak merubah keadaan sitologik dan sitokimia organ. Penetrasi paraffin tergantung dari tebal tipisnya pemotongan preparat yang dipakai. Paraffin kemudian dibiarkan memadat dan diberi petunjuk arah pemotongan dan nama dari jaringan tersebut. 8) Sectioning (Pemotongan menggunakan mikrotom) a) Blok paraffin yang telah berisi jaringan, diiris menggunakan scalpel yang sudah dipanasi dengan api bunsen sehingga pemotongan lebih mudah dan bagian yang akan diiris dengan pisau mikrotomberbentuk segiempat teratur. Preparat diletakan ditengah, kira-kira 3-5 mm dari tepinya. b) Meletakkan blok paraffin pada holder kayu c) Kemudian memasang holder dengan blok paraffin pada rotary mikrotom yang direkatkan. d) Selanjutnya menyiapkan tempat coupes atau pita dan kuas kecil untuk mengambil coupes dari pisau mikrotom. e) Mengatur tebal tipisnya coupes dengan mengatur pada pengaturan di mikrotom setebal 4 µm. 34
11 f) Setelah diiris segera memasukkan preparat kedalam nampan yang berisi air hangat. Hal tersebut dilakukan agar coupes dapat merentang dan jaringan tidak melipat. g) Menempelkan coupes pada gelas benda (pada proses affixing) yang sebelumnya telah diolesi olehputih telur atau albumin. 9) Affixing a) Meletakkan sejumlah coupes (irisan tengah pada preparat) pada kaca benda yang telah diberi perekat dengan gliserin dan albumin. b) Memindahkann kaca-kaca gelas benda yang berisi coupes tersebut keatas hotplate dengan suhu (40-45 C), adanya kelebihan air dihisap dengan menggunakan pipet/keras saring dan mengatur letak coupes dengan paraffinnya direntangkan. 10)Pewarnaan menggunakan Hematoxylin-Eosin a) Mencelupkan kaca benda yang telah ditempeli coupes ke dalam Xylolselama 30 menit. b)kemudian melakukan dehidrasi berulang dengan mencelupkan ke dalam alkohol absolut, alkohol 96%, 90%, 80%, 70% kemudian memasukkan Eosin selama 2 menit, mencelupkan ke dalam alkohol 60%, 50%, 40%, 30%, 20% 35
12 kemudian dicelupkan ke dalam hematoxylyn selama 10 menit dan mencucinya menggunakan air mengalir. c) Melakukan rehidrasi dengan mencelupkan berurutan mulai alkohol 2%, 30%,4 0%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 96% dan alkohol absolut beberapa kali celupan kemudian mengeringkannya dengan kertas filter atau tissue. d) Menetesi slide dengan Canada balsam 10) Penutup Setelah ditetesi menggunkan Canada Balsam kemudian objek gelas ditutup dengan gelas penutup dan diusahakan tidak muncul gelembung, karena adanya gelembung akan mengganggu pengamatan. 11) Pengamatan sruktur histologis Preparat yang sudah jadi diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100X. Melakukan perbandingan antara preparat perlakuan dan preparat kontrol. Preparat diamati secara sampling dan diamati seluruh bidang pandangnya. a) Cara menghitung jumlah kelenjar endometrium adalah dengan menghitung seluruh kelenjar yang tampak melalui cara sampling, yaitu kelenjar dihitung per satuan lapang pandang dengan perbesaran 100X. 36
13 b) Cara mengukur ketebalan lapisan endometrium diukur dimulai lapisan yang berbatasan langsung dengan lumen uterus sampai batas antara lapisan endometrium dengan lapisan miometrium menggunakan bantuan mikrometer okuler yang telah dikalibrasi dengan mikrometer obyektif. Ketebalan diukur menggunakan skala pada mikrometer okuler, kemudian hasil yang diperoleh dikalikan dengan nilai kalibrasi 10, sehingga diperoleh nilai ketebalan lapisan. Ketebalan lapisan endometrium diperoleh dari rerata empat kali pengukuran sampling yaitu bagian atas, bawah, kanann dan kiri endometrium. G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data melalui pengamatan preparat uterus dan diambil gambarnya.dilakukan perhitungan jumlah kelenjar (buah) serta diukur ketebalan lapisan endometrium uterus pada preparat irisan melintang utuh uterus dengan mikrometer okuler.kelompok yang diamati adalah kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ekstrak daun kenari.setelah perhitungan masing-masing jumlah kelenjar dan tebal lapisan endometrium kemudian dilakukan analisis terhadap hasil perhitungan tersebut. 37
14 H. Analisis Data Data jumlah kelenjar endometrium pada tikus putih pada kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan, kemudian dianalisis dengan analisis non parametrik kruskal-wallis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian ekstrak daun kenari terhadap jumlah kelenjar tikus putih padakelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan. Data ketebalam lapisan endometruim pada tikus putih dianalisis menggunakan analisis kontrol One Way Anova.Analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ekstrak daun kenari terhadap ketebalan lapisan endometrium tikus putihkelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan. Apabila terdapat pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan s Multiple Range Test (DMRT) untuk membandingkan antara kelompok kontrol dengan masing-masing perlakuan. 38
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen satu faktor dengan pola acak
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen satu faktor dengan pola acak lengkap. Dosis uji pendahuluan dilakukan untuk menentukan dosis uji sesungguhnya. Dosis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah eksperimen satu faktor dengan menggunakan rancangan pola acak lengkap. B. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan 1 faktor, yaitu perlakuan limbah cair nata de coco yang terdiri atas 5 variasi kadar dan 1 kontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ekstrak biji pepaya (Carica papaya, L.) terhadap ketebalan lapisan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan perlakuan ekstrak biji pepaya (Carica papaya, L.) terhadap ketebalan lapisan endometrium dan kadar hemoglobin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen satu faktor yang menggunakan pola acak lengkap. B. Obyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Obyek Penelitian Tikus putih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan perlakuan pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap gambaran histologik trakea
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian ini objek yang diteliti diberi perlakuan dan adanya kontrol sebagai pembanding. B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan di kelompokkan menjadi 4 kelompok dengan ulangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan coba yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan coba yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR
LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR Disusun Oleh: Nama : Juwita NIM : 127008003 Tanggal Praktikum: 22 September 2012 Tujuan praktikum: 1. Agar praktikan memahami dan mampu melaksanakan Tissue Processing.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat dan waktu pengambilan sampel Sampel diambil di Pantai Timur Surabaya, tepatnya di sebelah Timur Jembatan Suramadu (Gambar 3.1).
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan
16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan pengamatan. Proses
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain rancangan acak lengkap (RAL). B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia dan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor pada
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 di kandang percobaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA
15 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian dan Farmakologi. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi, 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian a. Pemeliharaan dan perlakuan
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi dan Deskripsi Lokasi 1. Bahan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah daun 10 kultivar kacang tanah ( kultivar Bima, Hypoma1, Hypoma2, Kancil, Kelinci, Talam,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Maret-Mei 2013. Pengambilan sampel ikan mas berasal dari ikan hasil budidaya dalam keramba jaring apung
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
MATERI DAN METODE PENELITIAN Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksakan di Bagian Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap morfologi dan histologi hepar mencit betina (Mus musculus)
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi dan Deskripsi Lokasi 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun jambu air (Syzygium aqueum). Kemikalia yang digunakan yaitu larutan alkohol 96%, ethanol,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas Lampung dan pembuatan preparat histologi hati dilaksanakan di Balai Penyidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap histologi kelenjar mammae mencit (Mus musculus) yang diinduksi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012
LAPORAN PRAKTIKUM Judul : Histoteknik Nama : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012 Tujuan Praktikum : 1. Melihat demonstrasi pembuatan preparat histology mulai dari fiksasi jaringan hingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya sebagai
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Hewan Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya sebagai tempat pemeliharaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan. rancangan post test only control group design.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan eksperimental laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan rancangan post
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan post-test only control group design. B. Subyek Penelitian Hewan uji pada
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi
LAMPIRAN 38 Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Pembuatan preparat histologi terdiri dari beberapa proses yaitu dehidrasi (penarikan air dalam jaringan) dengan alkohol konsentrasi bertingkat,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. B. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) terhadap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel. Menggunakan 20 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan galur Balb/c yang dibagi menjadi 4 kelompok
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Oktober Perlakuan
26 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Oktober 2009. Perlakuan terhadap hewan uji mencit betina, dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan Bahan yang digunakan antara lain daun salak [Salacca zalacca (Gaertn.) Voss] kultivar Kedung Paruk,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Alat dan bahan tercantum dalam Lampiran 1. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Struktur dan Perkembangan
Lebih terperinciLampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500
Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci Kelompok Tanpa pemberian obat Indometasin dalam kapsul gelatin Indometasin dalam matriks kalsium alginatkitosan (dibedah stlh 1 hari) Indometasin dalam matriks
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang telah dilakukan ialah jenis penelitian eksperimen. Yakni variabel yang hendak diteliti (variabel terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan hewan coba, sebagai bagian dari penelitian eksperimental lain yang lebih besar. Pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan coba
Lebih terperinciLaporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB
Laporan Praktikum Histotehnik Oleh: Lucia Aktalina Jum at, 14 September 2012 14.00 17.00 WIB Tujuan Praktikum: Melihat demo tehnik-tehnik Histotehnik,mulai dari pemotongan jaringan organ tikus sampai bloking,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan
22 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Biologi Universitas Lampung untuk pemeliharaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi Alat dan Bahan Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu sampel daun jambu semarang Buah Pink, Hijau Bulat, Unsoed, Merah Lebar', Kaget Merah, Camplong Putih, Irung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. test-only control group design. Menggunakan 20 ekor tikus putih yang
III. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan pola post test-only control group design. Menggunakan 20 ekor tikus putih yang telah diinduksi
Lebih terperinciNama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas
Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas Berumur 30, 60, 90, dan 120 hari Hewan uji 2. Pakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan
LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan I. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan teknik teknik histoteknik yang digunakan dalam pembuatan preparat jaringan 2. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN Waktu, Lokasi dan Ruang Lingkup Ilmu Penelitian
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu, Lokasi dan Ruang Lingkup Ilmu Penelitian Penelitian dan pengumpulan data dilakukan selama 2 bulan. Pembuatan ekstrak Nigella sativa dilakukan di Laboratorium Biokimia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. untuk Microsoft Windows.
18 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai Agustus 2011. Kegiatan pemeliharaan dan perlakuan hewan coba bertempat di Fasilitas Kandang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dikarenakan terdapat pemberian perlakuan terhadap variabel yang diteliti. B. Rancangan Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan rancangan percobaan post test only control group design. Pengambilan hewan uji sebagai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. jantung dilaksanakan di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV)
32 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Histologi dan Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan pembuatan preparat histologi jantung
Lebih terperinciSkema Alur ekstraksi buah lerak (Sapindus rarak DC) Buah lerak 940 gram dicuci, keluarkan bijinya, daging buah dipotong kecil (±3mm).
LAMPIRAN 1 : Skema Alur ekstraksi buah lerak (Sapindus rarak DC) Buah lerak 940 gram dicuci, keluarkan bijinya, daging buah dipotong kecil (±3mm). Potongan daging buah dimasukkan ke dalam lemari pengering
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hewan coba berupa tikus putih betina galur Sprague dawley.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan hewan coba berupa tikus putih betina galur Sprague dawley. 3.2. Tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only Control Group Design).
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode
42 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode acak terkontrol dengan pola post test-only control group design. Subyek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan post-test only control group design (Septiawati et al., 2013). B. Subyek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian Materi penelitian berupa benih ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) berumur 1, 2, 3, dan 4 bulan hasil kejut panas pada menit ke 25, 27 atau 29 setelah
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium posttest-only equivalent-group design dengan kelompok perlakuan dan
Lebih terperinciLampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media
LAMPIRAN 27 Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media Keterangan : V 1 = Volume air media ke-1 V 2 = Volume air media ke-2 M 1 = Konsentrasi ph media ke-1 = Konsentrasi ph media ke-2 M 2 HCl yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.
35 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Unila.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). Pemeliharaan dan pemberian ekstrak cabe jawa dan zinc (Zn) pada tikus
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). B. Waktu dan Tempat Penelitian Pemeliharaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan pengadaan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Kandang Hewan Coba Laboratorium Histopatologi
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2010 sampai April 2011 bertempat di Kandang Hewan Laboratorium dan Laboratorium Histopatologi, Departemen Klinik, Reproduksi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Coba Departemen
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Coba Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Bio Safety Laboratorium Level 3 (BSL3) Fakultas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN
LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN Nama : Yulia Fitri Djaribun NIM : 127008005 Tanggal : 22 September 2012 A.Tujuan Praktikum : 1. Agar mahasiswa mampu melakukan proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, dengan rancangan acak lengkap dan menggunakan pendekatan posttest only control design
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. denan menggunakan hewan uji berupa tikus putih betina galur Sprague
III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimental laboratorium denan menggunakan hewan uji berupa tikus putih betina galur Sprague Dawley. B.
Lebih terperinciNo. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat. Jelo Tech Mengeringkan daun pare Perkembangan inkubator Hewan. Pyrex Iwaki. - Menyaring ekstrak.
Lampiran 1. Spesifikasi alat dan bahan No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat Oven 1. Jelo Tech Mengeringkan daun pare inkubator 2. Loyang - 3. Labu erlenmeyer Pyrex Iwaki 4. Cawan petri Pyrex Iwaki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak etanol daun widuri (Calotropis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh pemberian ekstrak etanol daun widuri (Calotropis gigantea) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap histologi fibrosarkaoma mencit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan metode rancangan acak terkontrol dengan pola post test-only control group design.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut : dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup Ilmu dibidang Obstetri dan Ginekologi dan Histologi 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu dan lokasi penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap perkembangan folikel ovarium mencit (Mus musculus) ini merupakan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2007 sampai Juni 2008 di kandang percobaan Fakultas Peternakan dan di Bagian Patologi, Departemen Klinik Reproduksi
Lebih terperinciPEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN
PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN Kelompok 1 Ardhania Pratiwi Erma Yunita Nur Azizah Yunita Putri JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan posttest only control group design B. Subjek Penelitian Hewan uji yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test dan controlled group design pada hewan uji.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Model penelitian ini adalah eksperimental murni yang dilakukan dengan rancangan post test dan controlled group design pada hewan uji. B. Populasi dan Sampel
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan
30 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain "Pre and post test control group design". Kelompok penelitian dibagi menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. motilitas spermatozoa terhadap hewan coba dilaksanakan di rumah hewan,
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pemeliharaan, perlakuan, pengamatan jumlah, morfologi, viabilitas, dan motilitas spermatozoa terhadap hewan coba dilaksanakan di rumah hewan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium, dengan rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan uji sebagai sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2004 Pebruari 2005 di Sub Laboratorium Biologi Laboratorium Pusat MIPA UNS Surakarta sebagai tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang potensi beberapa bentuk sediaan Pegagan (Centella
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang potensi beberapa bentuk sediaan Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap regenerasi neuron otak Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.3 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Pada penelitian ini, ruang lingkup keilmuan yang digunakan adalah Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. 3.1.2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode posttest only
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode posttest only with control group design. Penelitian eksperimental merupakan suatu rancangan
Lebih terperinciLampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:
79 Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut: Pengambilan Organ Fiksasi Pemotongan Organ Washing Dehidrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan atau desain penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Yogyakarta (lokasi 1) dari pusat kota ke arah Gunung Merapi sebagai lokasi yang relatif tercemar dan di Kota Solo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan the post test only control group design karena pengukuran. dilakukan sesudah perlakuan pada hewan coba.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni laboratorium dengan the post test only control group design karena pengukuran dilakukan sesudah perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam ( Nigella
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam ( Nigella sativa Linn.) terhadap kadar asam urat dalam urin dan gambaran histologi hepar
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK
LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK NAMA PRAKTIKAN : Ramadhan Bestari GRUP PRAKTIKAN : Grup Pagi (08.00-11.00) HARI/TGL. PRAKTIKUM : Rabu, 24 Oktober 2013 I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memahami dan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin
LAMPIRAN 53 54 Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin Menurut Muntiha (2001), prosedur analisis hispatologi dan jaringan hewan,
Lebih terperinci