BAB I PENDAHULUAN. logis, dan sikap kemandirian dalam diri peserta didik. Proses pendidikan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan. meningkatkan kemahiran pemecahan masalah matematika membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan peserta didik menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

أ ط ل ب ال ع ل م م ن ال م ھ د إ ل ى ال لح د

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dengan ilmu yang dimiliki. Kemampuan mengembangkan diri ini

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena tanpa melalui

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan sara dan wahana yang sangat baik

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu masalah yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai agama yang sempurna Islam menjunjung tinggi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi permasalahan-permasalahan dan tantangan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan. Kesempurnaan, kemuliaan, serta kebahagiaan tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusian Indonesia. pengetahuan, kesehatn, keterampilan dan seni.

BAB I PENDAHULUAN. orang berusaha membekali diri dengan iman, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan.

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

الل ه ك ث ير ا BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama

ق ال ل ه م وس ى ه ل أ ت ب ع ك ع ل ى أ ن ت ع ل م ن مم ا ع ل م ت ر ش د ا

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan adalah masalah bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, patokan yang harus dicapai adalah tumbuhnya kemampuan berpikir logis, dan sikap kemandirian dalam diri peserta didik. Proses pendidikan, khususnya di Indonesia selalu mengalami suatu penyempurnaan yang pada akhirnya menghasilkan suatu jasa atau pendidikan yang berkualitas. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk memperoleh kualitas pendidikan dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa, langkah ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan sumber daya manusia, karena kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh kualitas pendidikan, hal ini menimbulkan dorongan yang kuat untuk selalu berusaha meningkatkan dan menyempurnakan mutu pendidikan disetiap jenjang pendidikan. Berbicara masalah pendidikan maka tidak akan terlepas dari adanya proses pembelajaran yang merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya akan mengantarkan siswa menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun social agar dapat hidup mandiri sebagai makhluk sosial. 1 Pendidikan dalam Islam memiliki karakteristik yang berkenaan dengan cara memperoleh dan 1 Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1998, hlm. 1 1

2 mengembangkan pengetahuan serta pengalaman. Anggapan dasarnya ialah setiap manusia dilahirkan dengan membawa fitrah serta dibekali dengan berbagai potensi dan kemampuan yang berbeda dari manusia lainnya. Firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 78: وٱلا بص وٱ وٱ ب ط و ن م ن أ خر ج ك م لا ف د ة ل ع ل ك م ت شك ر و ن ٧٨ ر ع ٱل س م ل ك م و ج ع ل ش ی ا ت عل م و ن لا أ مھ ت ك م Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. Ayat ini menurut Tafsir al-maraghi (1992), Allah menjadikan kalian mengetahui apa yang tidak kalian ketahui, setelah Dia mengeluarkan kalian dari dalam perut ibu. Kemudian memberi kalian akal yang dengan itu kalian dapat memahami membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara petunjuk dengan kesesatan, dan antara yang salah dan yang benar, menjadikan pendengaran bagi kalian, yang dengan itu kalian dapat mendengar suara-suara, sehingga sebagian kalian dapat memahami dari sebagian yang lain apa yang saling kalian perbincangkan, menjadikan penglihatan yang dengan itu kalian dapat melihat orang-orang, sehingga kalian dapat saling mengenal dan membedakan antara sebagian dengan sebagian yang lain, menjadikan perkara perkara yang kalian butuhkan dalam hidup ini, sehingga kalian dapat mengetahui jalan, lalu kalian menempuhnya untuk berusaha mencari rezeki dan barang-barang, agar kalian dapat memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk dengan harapan kalian dapat bersyukur kepada-nya. 2 hlm. 135-136 2 Ahmad Mustofa al-maraghi, Tafsir al-maraghi, Semarang: PT. Karya Toha Putra,1992,

3 Berdasarkan penjelasan di atas, Ayat ini menunjukkan bahwa setiap manusia membutuhkan pendidikan, karena setiap manusia dilahirkan dalam kondisi fitrah (suci) dan tidak mengetahui apapun, dan tanpa ilmu pengetahuan sedikitpun. Namun Allah mengaruniainya sarana atau potensi untuk mendapatkan ilmu, melalui pendengaran, penglihatan dan perasaan (hati) yang dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru harus mengoptimalkan fungsi sarana dan potensi tersebut. Dapat diketahui bahwa belajar dalam Islam, menuntut seseorang agar berilmu pengetahuan seperti Allah mengutus seorang rasul yang untuk mengajarkan manusia agar tidak hidup dalam ketidaktahuan. Belajar seseorang tentulah dapat memahami isi dari apa yang dipelajarinya sehingga dapat diaplikasikan dikehidupan dengan demikian manusia tahu apa yang akan mereka perbuat didunia, dalam rangka mencapai tujuan baik tujuan formal dan non formal seorang siswa harus melakukan aktivitas belajar sesuai dengan bidang studi. Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala aspek atau pribadi seseorang. 3 Belajar pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menuntut aktivitas belajar siswa. Karena aktivitas belajar adalah kegiatan yang 2003, hlm 12 3 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta,

4 dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 4 Aktivitas belajar siswa merupakan hal yang terpenting dalam proses pembelajaran. Karena tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya. Apalagi bila aktivitas belajar itu berhubungan dengan masalah belajar menulis, mencatat, memandang, membaca, mengingat, berfikir, latihan atau praktek, dan sebagainya. Aktivitas belajar adalah kegiatan siswa dalam mengikuti dan melaksanakan suatu program pengajaran untuk mencapai tujuan yakni perubahan tingkah laku dalam diri siswa yang dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. 5 Aktivitas belajar siswa dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.berdasarkan studi pendahuluan dan hasil wawancara penulis dengan Guru Ekonomi SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Guru telah banyak menggunakan model pembelajaran seperti metode ceramah, dan sekali-kali diselingi dengan Tanya jawab untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, tetapi dilapangan masih ditemui gejala-gejala dibawah ini: 1. Masih ada di antara siswa yang lebih banyak diam dalam mengikuti pelajaran. 2. Masih ada di antara siswa yang tidak mau bertanya tentang materi yang tidak dipahaminya. 3. Masih ada di antara siswa yang tidak mencatat ketika pembelajaran ekonomi berlangsung. 4 Herman Hudojo, Strategi Mengajar Matematika, Malang: IKIP Malang, 1990, hlm. 115 5 Nana Sudjana & Daeng Arifin, CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1989, hlm. 6

5 4. Masih ada di antara siswa yang meribut ketika guru menjelaskan. 5. Masih ada di antara siswa yang bergurau dengan teman-temannya ketika proses pembelajaran. Berdasarkan gejala-gejala tersebut di atas, terlihat bahwa aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi tergolong rendah.pada dasarnya banyak usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa diantaranya adalah dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Peer Lessons. Strategi Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti siswa yang mendominasi aktivitas belajar.strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lessons ini baik digunakan untuk menggairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada temannya. 6 Dengan belajar sesama teman akan memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif tanpa ada rasa takut di dalam proses pembelajaran ekonomi. Seperti yang dikatakan Widada (2002) bahwa pengajaran oleh teman sebaya lebih efektif dari pengajaran oleh Guru. 7 Dengan demikian pembelajaran itu tidaklah harus dari guru tetapi dari siswa itu sendiri. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Peer Lessons Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Rambah kabupaten Rokan Hulu 6 Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif,Yogyakarta: Centre for Teaching Staff Development, hlm. 65 7 Wahyu Widada, Pendekatan-Pendekatan Dalam Pembelajaran Matematika, Surabaya: UNESA University Press, 2002, hlm. 53

6 B. Definisi Istilah Menghindari kesalahan dalam memahami judul, maka peneliti merasa perlu menjelaskan istilah- istilah sebagai berikut : 1. Pengaruh berarti adanya daya yang timbul dari sesuatu, orang, benda, dan sebagainya. 8 2. Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 9 3. Strategi Peer Lessons merupakan cara untuk mengajarkan materi kepada temannya. 10 Definisi tersebut dikatakan bahwa strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lessons adalah suatu cara menggairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada temannya sehingga siswa dapat memfokuskan tanggung jawab dalam proses pembelajaran. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah penulis ambil dari latar belakang dan gejalagejala yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: a. Motivasi belajar siswa belum maksimal. b. Aktivitas belajar siswa belum maksimal. c. Penerapan strategi pembelajaran oleh guru belum maksimal. 8 Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, hlm. 1198 9 Herman Hudojo, Loc.Cit. 10 Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif,Yogyakarta: Centre for Teaching Staff Development, hlm. 62

7 2. Batasan Masalah Mengingat ada lebih dari satu masalah yang penulis dapatkan pada identifikasi masalah, maka tidak semua masalah akan penulis teliti. Penulis memfokuskan pada penerapan Strategi Pembelajaran aktif tipe Peer Lessons dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi pendapatan nasional pada kelas x (Xa dan Xe) di SMA Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aktivitas belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lessons dengan aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Rambah kabupaten Rokan Hulu. D. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Apakah terdapat pengaruh dari penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Peer Lessons terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Rambah kabupaten Rokan Hulu.

8 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi arsip dan menjadi petunjuk sekolah dalam mengambil keputusan terutama yang berhubungan dengan aktivitas belajar siswa. b. Bagi guru Strategi pembelajaran Peer Lessons ini diharapkan bisa menjadi pedoman dalam mengambil tindakan-tindakan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi. c. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang strategi-strategi pembelajaran serta pedoman bagi penulis untuk mengembangkan strategi-strategi pembelajaran. d. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah pengambilan tindakan perbaikan untuk selanjutnya, terutama dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.