Komunitas Senam Sehat di Desa Bener, Purworejo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sukoharjo dengan luas wilayah Ha yang merupakan 9,40% dari luas. dataran rendah dan sebagian merupakan dataran tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN

PERBEDAAN PENGARUH SENAM LANSIA DAN SENAM AEROBIC LOW IMPACT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA SEHAT NASKAH PUBLIKASI

DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS PADA IBU-IBU PKK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Peningkatan Kesehatan Fisik dan Mental Lansia Melalui Aktivitas Senam di Desa Ngesrep, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali Abstrak LATAR BELAKANG

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP TEKANAN DARAH IBU-IBU PENDERITA HIPERTENSI DI DESA KWARASAN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 1, Mei 2017 : ARTIKEL PENELITIAN EXERCISE RINGAN MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA DI SEMARANG. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

EFEKTIFITAS SENAM JANTUNG TERHADAP PERUBAHAN STATUS TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI PADA PENGHUNI RUMAH TAHANAN KLAS IIB PRAYA LOMBOK TENGAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari aktifitas olahraga aerobik yang memasyarakat adalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama

BAB.I PENDAHULUAN. biologis, fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Penuaan

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

PROPOSAL SPONSORSHIP HEALTHCARE COMMUNITY & FAMILY NURSING

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak bayi,

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya dengan baik (Depkes, 2006). Dalam sebuah negara

Pengadaan Cek Kesehatan Gratis (Lansia) Untuk Menciptakan Masyarakat Yang Sadar & Peduli Terhadap Kesehatan di Jali, Gayamharjo, Prambanan, Sleman

PELATIHAN BASIC COURSE COMMUNITY MENTAL HEATLH NURSING BAGI PERAWAT PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

populasi yang rentan atau vulnerable sebagai akibat terpajan risiko atau akibat buruk dari masalah kesehatan dari keseluruhan populasi (Stanhope dan

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. Senam Aerobik merupakan aktifitas fisik yang mudah dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi makanan cepat saji, kurang

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI.iii. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR SKEMA..viii. DAFTAR TABEL.ix. DAFTAR GRAFIK...x. DAFTAR LAMPIRAN.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

PENINGKATAN AKTIFITAS POSYANDU LANSIA CEMPAKA SEHAT SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya sebagai akibat penyakit degeneratif didunia. Di negara maju, kematian

I. PENDAHULUAN. satu sasaran dalam pembangunan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

PROPOSAL KEGIATAN MINI PROJECT PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) Program Internship Dokter Indonesia. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHAP I (70%) SKIM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INTERNAL

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

4. HASIL PENELITIAN. Pengetahuan ibu..., Niluh A., FK UI., Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. modernisasi terutama pada masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

Retraining Dan Pendampingan Kader Posyandu Remaja Dalam Melakukan Monitoring Status Gizi Di Desa Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

Menuju Desa Siaga Sehat Jiwa

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PHBS KELOMPOK SANTRI POSKESTREN

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

b. Tantangan Eksternal 1) Kelembagaan : Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Obat Diabetes Paling Ampuh

PEDOMAN PENYULUHAN PADA PASIEN

Transkripsi:

The 6 th University Research Colloquium 2017 Komunitas Senam Sehat di Desa Bener, Purworejo Rohmayanti 1*, Margono 2. 1,2 Program Studi D3 Keperawatan /Fakultas Ilmu Kesehatan, *Email: rohmayanti@ummgl.ac.id Keywords: komunitas; senam sehat; penyakit degeneratif. Abstrak Permasalahan kesehatan di Desa Bener yang paling menonjol adalah tingginya angka penyakit degeneratif pada warganya seperti hipertensi, stroke, penyakit jantung, diabetes mellitus. Kegiatan promotif dan preventif perlu dilakukan untuk mengurangi dan mencegah penyakit tersebut, namun tidak mudah untuk mengumpulkan warga ke dalam sebuah kegiatan rutin dan terencana sehingga perlu dibentuk suatu wadah atau komunitas untuk memfasilitasinya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membentuk kelompok masyarakat dengan kegiatan yang menyenangkan dan digunakan sebagai sarana menggalang pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan pada kelompok anak serta wanita usia dewasa. Metode yang digunakan adalah Adactive Collaboration Management (ACM) dilakukan dengan pendekatan komunikasi masyarakat dalam menemukan dan mengenali permasalahannya, berusaha mempelajari permasalahan kemudian menentukan solusinya. Kegiatan ini dilakukan dalam waktu satu bulan di RW 05 Desa Bener. Hasil kegiatan ini adalah terbentuknya komunitas senam sehat di RW 05 Desa Bener, adanya peningkatan upaya kesehatan masyarakat melalui kegiatan senam yang rutin dilaksanakan setiap minggu 2 kali dan peningkatan pengetahuan peserta tentang penyakit degeneratif, peningkatan ketrampilan dalam melakukan pengukuran tekanan darah, peningkatan keterampilan pemeriksaan gula darah, asam urat dan kolesterol, peningkatan keterampilan terapi komplementer: akupresur untuk menurunkan hipertensi, peningkatan pengetahuan anak tentang perilaku hidup sehat (cuci tangan dan gosok gigi). Pembentukan komunitas ini mampu menjadi sarana bagi peserta (warga) dalam upaya promotif dan preventif pada upaya meningkatkan derajat kesehatannya. 1. PENDAHULUAN Desa Bener merupakan salah satu desa di Kabupaten Purworejo dengan luas wilayah 356 Ha dengan kondisi geografis terdiri dari perbukitan. terdapat 6 RW dan salah satunya adalah RW 05 yang terdiri dari 3 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 867 jiwa. Data primer dari Puskesmas didapatkan hasil bahwa mayoritas penduduk terdeteksi mengalami hipertensi dan beberapa penyakit degeneratif lainnya yaitu diabetes mellitus dan stroke. Informasi terkait penyakit, perawatan dan pencegahannya masih minim. Jika ada warga yang sakit, pertolongan pertama langsung ke bidan setempat, kemudian beberapa diantaranya memanfaatkan Puskesmas dan Rumah Sakit jika sudah dirasa parah. Desa Bener secara keseluruhan belum memiliki sarana untuk memfasilitasi warganya melakukan aktifitas olahraga sekaligus sebagai media informasi kesehatan untuk pemberdayaan kesehatan masyarakat ISSN 2407-9189 199

The 6 th University Research Colloqium 2017 yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya preventif mencegah berbagai masalah kesehatan terutama penyakit degeneratif. Berdasarkan penelitian Hati menunjukkan bahwa strategi promosi kesehatan mempunyai pengauh terhadap perilaku hidup sehat di Deli Serdang. Oleh karena itu perlu diberikan wadah atau sarana yang mampu menarik masyarakat dengan kegiatan yang menyenangkan sehingga masyarakat mau meluangkan waktunya khusus dalam kegiatan yang digagas dalam kelompok senam sehat [3]. 2. METODE Metode pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini dilaksanakan dengan metode Adactive Collaboration Management (ACM) dilakukan dengan pendekatan komunikasi masyarakat dalam menemukan dan mengenali permasalahannya, berusaha mempelajari permasalahan kemudian menentukan solusinya. Tahapan kegiatan diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, hingga evaluasi. 1. Persiapan kegiatan a. Melakukan identifikasi masalah dan pemaparan solusi dengan Kepala Desa dan Perangkat desa terutama RW.05. b. Menetapkan solusi bersama atas masalah yang telah diuraikan c. Membentuk Pengurus Komunitas Senam Sehat dan jaringan komunikasi masyarakat RW 05. d. Merancang kegiatan selama 1 bulan ke depan (pilot project) 2. Pelaksanaan kegiatan a. Pelaksanaan senam sehat dengan model low impact untuk seluruh usia: 2 kali dalam seminggu. b. Peserta datang 45 menit sebelum pelaksanaan senam pada saat ada kegiatan informasi dan ketrampilan kesehatan. Sebelum pelaksanaan senam peserta di cek tekanan darah dan nadi, jika memungkinkan maka lanjut senam. c. Pemberian informasi kesehatan dan ketrampilan kesehatan setiap minggu sekali dengan materi: Pengukuran Tekanan Darah dan Nadi, PHBS: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( Mencuci tangan yang benar untuk semuanya dan gosok gigi yang benar untuk peserta anak-anak), Mengenali penyakit degeneratif dan pencegahannya: Hipertensi dan Penyakit Jantung, Stroke, Mengenali penyakit degeneratif dan pencegahannya: Diabetes Mellitus, Pengukuran kadar gula darah, kolesterol dan asam urat, Terapi komplementer: akupresur untuk pengobatan penyakit hipertensi. 3. Monitoring dan evaluasi a. Ceklist kegiatan tiap 1 minggu sekali b. Evaluasi pada akhir bulan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama satu bulan pada bulan Agustus 2017,pada kelompok senam sehat RW 05 Desa Bener Purworejo dengan jumlah peserta wanita usia dewasa sebanyak 20-30 peserta dan menyertakan anaknya dalam kegiatan tersebut sebanyak 15-20 anak. Berbagai hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut: 3.1 Pembentukan kelompok senam sehat RW 05 Desa Bener, Purworejo. Kelompok senam sehat dibentuk pada awal bulan Agustus 2017 dengan mendapatkan SK dari Kepala Desa Bener. Pengurus terdiri dari peserta senam yang aktif dengan jumlah pengurus sebanyak 6 orang meliputi ketua, sektretaris, bendahara, seksi. humas, seksi perlengkapan, seksi kesehatan. Kepengurusan ini sudah berjalan selama sebulan dengan kegiatan rutin koordinasi senam sehat. Sekretariat kelompok senam 200 ISSN 2407-9189

The 6 th University Research Colloquium 2017 sehat sekaligus tempat senam disepakati di salah satu pengurus yang lokasinya mudah dicapai dan memiliki halaman luas untuk lokasi senam. 3.2 Pemberian pelatihan keterampilan kesehatan pada kelompok senam sehat. Pemberian pelatihan pertama pada peserta dilakukan pada minggu pertama adalah mengenai pelatihan pengukuran tekanan darah, nadi serta penggunaan tes gula darah. Peserta datang 45 menit sebelum kegiatan senam dimulai dan diberikan pelatihan oleh Ns. Rohmayanti, M.Kep. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan peserta dengan kemampuannya mendemostrasikan kembali cara pengukuran tensi dan nadi. Untuk pengecekan kadar gula darah, peserta mengalami keterbatasan pada alat yang digunakan dan ketidakmampuan menggunakan alat glucotest. 3.3 Pemberian informasi kesehatan pada kelompok senam sehat. Pemberian informmasi tentang Mengenali penyakit degeneratif dan pencegahannya: tentang Diabetes Mellitus yang dilakukan pada minggu kedua oleh: Ns. Margono, M.Kep. hasil kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan tentang Diabetes mellitus pada peserta dimana pada awal kegiatan melalui pretest secara lisan didapatkan hasil 50% peserta belum memahami tentang penyakit degeneratif tersebut, setelah kegiatan didapatkan hasil bahwa sebanyak 95% peserta terjadi peningkatan pengetahuan. Keterbatasan kegiatan ini adalah adanya peserta yang datang terlambat, peserta sambil mengasuh anaknya sehingga tidak mendapatkan informasi yang utuh. Gambar 1. pemberian informasi kesehatan. 3.4 Pemberian informasi kesehatan pada anak peserta kelompok senam sehat. Pada minggu ketiga dilaksanakan pemberian informasi tentang PHBS: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Mencuci tangan dan gosok gigi yang benar untuk peserta anak-anak). Jumlah anak-anak 15-20 setiap sesinya karena ada anak yang kemudian harus mengaji ditempat lain dan adapula yang rewel sehinggga tidak bisa mengikuti sampai selesai. Usia anak bervariasi antara 4-10 tahun. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan mahasiswa yang membimbing anak-anak untuk praktek secara langsung cara mencuci tangan dan gosok gigi yang benar. Hasil kegiatan ini adalah bahwa anak-anak antusias selama kegiatan dan seluruhnya mampu mendemonstrasikan dengan baik. Gambar 2. Pemberian informasi PHBS pada anak 3.5 Pemberian pemberian informasi kesehatan dan pelatihan keterampilan kesehatan pada kelompok senam sehat. Pada minggu terakhir dilaksanakan pemberian informasi tentang penyakit degeneratif: Hipertensi dan Penyakit ISSN 2407-9189 201

The 6 th University Research Colloqium 2017 Jantung, Stroke sekaligus pelaksanaan kegiatan pemberian pelatihan keterampilan terapi komplementer untuk mengatasinya. Kegiatan ini diberikan oleh Ns. Margono M.Kep dan Ns. Rohmayanti, M.Kep dengan fasilitator dari mahasiswa. Dari pelatihan didapatkan hasil bahwa peserta mendapatkan informasi sebanyak 90 % peserta memahami apa itu hipertensi dan penyakit jantung. Seluruh peserta juga mampu mendemostrasikan akupresur pada 3 dari 6 titik yang diajarkan. Peserta mampu mendemostrasikan titik untuk mengurangi hipertensi. Gambar 3. Pelatihan terapi akupresur untuk mengatasi hipertensi. 3.6 Keberlanjutan program Kegiatan ini telah menjadi rutinitas warga RW 05 dan akan terus dipertahankan mengingat peserta telah memberikan testimoni selama kegiatan dilaksanakan. Peserta merasa lebih bugar dan tensi cenderung mengalami penurunan. Pembentukan kelompok senam sehat merupakan salah satu upaya memfasilitasi peserta yang memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Apapun bentuk lingkungan maupun topik kesehatannya, maka anggota kelompok akan cenderung mendapatkan manfaat dari kegiatan kelompok tersebut [1]. Kegiatan yang dilakukan adalah senam aerobik secara rutin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senam aerobik dapat merilekskan pembuluh-pembuluh darah sehingga aktivitas memompa jantung berkurang. Latihan aktivitas fisik senam aerobik dapat menyebabkan penurunan denyut jantung maka akan menurunkan cardiac output, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan tekanan darah. Peningkatan efisiensi kerja jantung dicerminkan denganpenurunan tekanan sistolik, sedangkan penurunan tahanan perifer dicerminkandengan penurunan tekanan diastolik [2]. Kegiatan lain yang dilakukan adalah promosi kesehatan dengan pemberian informasi kesehatan serta keterampilan kesehatan. Upaya tersebut merupakan salah satu bentuk pemberian pendidikan kesehatanpada hakikatnya adalah suatu usaha menyampaikan pesan kepada masyarakat, kelompok atau individu dengan harapan memperoleh pengetahuan tentang kesehatan. Informasi akan berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, dan dari berbagai media seperti media cetak dan media elektronik [5]. Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah power point presentasi, alat peraga serta lembar balik. Penelitian oleh Khoiran dengan hasil bahwa kenaikan skor pengetahuan, sikap dan perilaku pada responden yang diberikan pre test dan post test menggunakan media leaflet sebesar 0,1-4. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pembentukan kelompok senam sehat dapat memfasilitasi anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan kegiatan yang dilakukan bersama-sama, saling meguatkan dan menyenangkan [4]. 4. KESIMPULAN Kegiatan pengabdian masyarakat melalui terbentuknya komunitas senam sehat di RW 05 Desa Bener mampu meningkatkan peran aktif dan partisipasi warga dalam meningkatkan derajat kesehatannya melalui berbagai kegiatan: a. Pembentukan kelompok senam sehat 202 ISSN 2407-9189

The 6 th University Research Colloquium 2017 b. Pelaksanaan senam aerobic secara rutin c. Pemberian informasi kesehatan pada peserta dan anaknya. d. Pemberian pelatihan keterampilan kesehatan pada peserta kelompok senam sehat. e. Adanya peningkatan kebugaran peserta kelompok senam sehat f. Adanya peningkatan kesadaran melakukan deteksi penyakit degeneratif g. Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta kelompok senam sehat. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih pada LP3M UMMagelang dan Pemerintah Desa Bener atas terselenggaranya rangkaian pengabdian masyarakat ini. REFERENSI [1] Bensley.R.J; Fisher, J.B. Metode pendidikan kesehatan Masyarakat. Edisi.2 Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2008. 1-447. [2] Harber, P.M., & Scoot, T. Aerobic exercise training improves whole muscle and single Myofiber size and function in older woman. Journal Physical Regular Integral Company Physical. 2009;4 (50): 5-15. [3] Hati, S. Pengaruh Strategi Promosi Kesehatan Terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga di Kecamatan Patumbak Kabupaten Dili Serdang, USU. 2008. [4] Khoiron, N. Efektifitas Pendidikan Kesehatan dengan Menggunakan Media Leaflet dan Media Slide Power Point Terhadap Perubahan Pengetahuan, sikap dan Perilaku Deteksi Dini Kanker serviks pada Ibu -Ibu PKK di Wilayah Kerja Puskesmas Kartusuro Sukohar jo. Tersedia dalam www.eprints.ums.ac.id. 2014. [5] Notoadmojo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2005. ISSN 2407-9189 203

The 6 th University Research Colloqium 2017 204 ISSN 2407-9189