Analisis Optimasi Waktu Proyek Menggunakan Program Evaluation and Review Technique

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

CPM DAN PERT CRITICAL PATH METHOD AND PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE. Pertemuan Copyright By Nurul Adhayanti

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik proyek konstruksi adalah sebagai berikut ini. 1. Kegiatannya dibatasi oleh waktu.

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

MATERI 8 MEMULAI USAHA

Pertemuan 5 Penjadwalan

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

Operations Management

Operations Management

ANALISIS PENERAPAN METODE PROJECT MANAGEMENT PADA BAGIAN PERENCANAAN PT X

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN PROYEK (CPM)

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

MANAJEMEN PROYEK (PERT)

BAB II KEPUSTAKAAN. untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT)

MANAJEMEN PROYEK (PERT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

Sistem Informasi [Kode Kelas]

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015.

BAB 2. Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Solihin, 2009).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

TEKNIK PENJADUALAN PROYEK

MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN 2008 NANI SUTARNI 2010

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

LAPORAN RESMI MODUL VI PERT & CPM

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. Optimisasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

REVISI METODE MANAJEMEN BIDANG KESEHATAN CPM DAN PERT

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Pertemuan V

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Analisis Penerapan Network Planning Dalam Upaya Efisiensi Biaya dan Waktu Pada Penyelesaian Proyek Pengembangan Gedung RSD dr.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

Bahan Kuliah. Manajemen Operasi & Produksi. Bab 9 : Manajemen Proyek. (Bagian 3 : Mengorganisasikan Sistem Konversi)

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017

TUGAS AKHIR. ANALISA PENJADWALAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus PT. FPI) Disusun oleh : Riska Luthfia Yediana

BAB 3 METODE PENELITIAN

GANTT CHART MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Manajemen Waktu Dalam Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

PENENTUAN BIAYA BERDASARKAN OPTIMALISASI JADWAL PROYEK (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Ruko Tiga Lantai di Kedurus Surabaya)

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

PERENCANAAN PROYEK IT

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

2.2. Work Breakdown Structure

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Implementasi Critical Path Method dan PERT Analysis pada Proyek Global Technology for Local Community Dadang Syarif Sihabudin Sahid 1

ANALISIS PENYELESAIAN PROYEK PENGASPALAN JALAN DESA (STUDI PADA CV. DITA JAYA LESTARI DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI)

Manajemen Proyek. Penjadwalan Proyek dan Menentukan Jalur Kritis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

Transkripsi:

Petunjuk Sitasi: Safi'i, I., & Santoso, H. B. (2017). Analisis Optimasi Waktu Proyek Menggunakan Program Evaluation and Review Technique. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. E36-40). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Analisis Optimasi Waktu Proyek Menggunakan Program Evaluation and Review Technique Imam Safi i (1), Heribertus Budi Santoso (2) (1), (2) Universitas Kediri Jl. Selomangleng No 1 Kota Kediri (1) imam@unik-kediri.ac.id ABSTRAK Sebuah proyek yang mempunyai perencanaan tidak baik diperkirakan akan muncul banyak resiko dan kesulitan yang dapat menyebabkan kegagalan proyek. 50-80% proyek gagal karena kurangnya penggunaan prinsip teknik pada tahap perancangan. Proyek Injanik adalah proyek yang bergerak pada bidang pengembangan sistem informasi, menyadari bahwa saat pelaksanaan proyek dilakukan secara serampangan, faktor waktu tunda tidak diperhitungkan dengan matang dan perencanaan dilakukan tetapi banyak tidak mengikuti berakibat waktu penyelesaian tidak efisien. Dengan pendekatan metode PERT bertujuan untuk menganalisis teknik penjadwalan proyek sehingga diharapkan mampu memberikan waktu yang optimal penyelesaian proyek. Pekerjaan dalam proyek dikembangkan menggunakan gantt chart untuk menunjukkan penjadwalan aktivitas dan kerangka waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian setiap kegiatan. Data yang dikumpulkan meliputi waktu optimis, realistis dan pesimistis saat menyelesaikan kegiatan kritis yang membentuk proyek. Data ini dianalisis dengan menggunakan Evaluasi Program dan Teknik Peninjauan (PERT). Diketahui bahwa nilai waktu yang diharapkan (expected time) te pada jalur kritis adalah 142,333 hari dengan nilai varian sebesar 23,44, jadi probabilitas proyek dapat diselesaikan tepat dalam waktu 147 hari adalah 0,8315 atau 83%. Waktu optimal penyelesaian proyek dicari dengan melihat tingkat probabilitas keberhasilan proyek yang maksimal dan tingkat probabilitas kegagalan proyek yang minimal yaitu pada T(d) = 156 hari dengan probabilitas keberhasilan proyek mencapai 99%. Kata kunci Manajemen proyek, PERT, waktu proyek I. PENDAHULUAN Salah satu pekerjaan paling menantang seoarang manajer dimanapun adalah pada pengelolaannya. Sebuah proyek berskala besar membutuhkan koordinasi berbagai aktivitas di seluruh wilayah organisasi. Yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan adalah bagaimana mengkoordinasikan semua kegiatan proyek, dalam mengembangkan jadwal yang realistis untuk memantau kemajuan proyek (Hillier, et al., 2016). Critical Path Method (CPM) diperkenalkan pada industri konstruksi sekitar tahun 1960 (Chris, 2009). Saat itu teknik yang digunakan masih sangat baru, dan sebagian besar perusahaan konstruksi belum banyak yang menggunakan, terutama organisasi berukuran kecil dan menengah. Organisasi-organisasi ini masih mengandalkan grafik batang dan grafik kemajuan konvensional untuk membentuk dasar perencanaan dan pengendalian konstruksi. Selanjutnya penambahan metode jalur kritis akan menguraikan urutan kegiatan operasi yang diharapkan mengikuti perencanaan manajer proyek (Aribisala, et.al. 2017). Penerapan Program Evaluation and Review Technique (PERT) dimulai pada tahun 1957 pada proyek Khusus Angkatan Laut yang bekerjasaman dengan perusahan konsultan Booz, Allen dan Hamilton (Rafael Andrew dan Albert Corominas, 1989). Proyek ini merupakan program pengembangan rudal polaris yang memiliki 250 kontraktor utama dan lebih dari 9.000 subkontraktor (Lockyer & James, 2005). Sejak saat itu penggunaan PERT telah banyak digunakan pada industri manufatur, pemerintah, pekerjaan kontruksi, manajemen penelitian, pengembangan produk dan teknologi informasi. Saat ini banyak perusahaan atau instansi pemerintah yang mewajibkan semua insinyur terampil dalam menggunakan PERT untuk menganalisis waktu penyelesaian proyek (Lockyer & James, 2005). E-36

Analisis Optimasi Waktu Proyek Menggunakan Program Evaluation and Review Technique Proyek pengembangan sistem informasi di Universitas Kadiri Kediri dengan sebutan nama proyek Injanik menyadari bahwa saat pelaksanaan proyek dilakukan secara serampangan, faktor waktu tunda tidak diperhitungkan dengan matang. Perencanaan dilakukan tetapi banyak tidak mengikuti berakibat waktu penyelesaian tidak efisien. Menurut Cynthia (2000) dalam artikel yang ditulis oleh Aribisala, et.al. (2017) mengatakan bahwa sebagian besar organisasi yang melakukan pengerjaa proyek tidak selesai tepat waktu dikarenakan pihak eksekutif tidak memiliki akses terhadap rencana dan jadwal proyek secara realtime. Sebuah proyek yang mempunyai perencanaan tidak baik diperkirakan akan muncul banyak resiko dan kesulitan yang dapat menyebabkan kegagalan proyek. 50-80% proyek gagal karena kurangnya penggunaan prinsip teknik pada tahap perancangan (Paul, 2000). Sebuah studi kasus pada proyek Injanik ini menggunakan pendekatan metode PERT untuk mengetahui teknik penjadwalan proyek sehingga diharapkan mampu memberikan total waktu yang optimal penyelesaian proyek. II. METODOLOGI Uraian pekerjaan dalam proyek Injanik dikembangkan menggunakan gantt chart untuk menunjukkan penjadwalan aktivitas dan kerangka waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian setiap kegiatan. Asumsi yang dibuat dalam penjadwalan gantt chart adalah ada beberapa kegiatan yang bergantung pada aktivitas lainnya, kegiatan pendahulu harus diselesaikan terlebih dahulu secara berurutan dengan perkiraan waktu kegiatan telah dibuat (Aribisala, et.al. 2017). Tabel 1 adalah daftar dari tahapan dalam kegiatan proyek serta kegiatan pendahulu yang didapat dari hasil gantt chart. Tabel 1 Daftar Kegiatan, Kegiatan Pendahulu, Waktu Realistis, Optimistis, dan Pesimistis Waktu Waktu Kod Pendahul Kegiatan Realistis Optimistis e u (hari) (hari) Waktu Pesimistis (hari) Survei Lokasi A - 5 4 7 Identifikasi Kebutuhan Hardware B A 7 5 8 Perencanaan Anggaran Kebutuhan C B 7 4 10 Pengembangan Proposal Proyek D C 25 14 30 Pemindahan Ruang Server E D 4 2 7 Pembelian Perangkat F D 6 5 8 Migrasi Server Hosting Website G D 10 7 15 Penerapan Instalasi Jaringan H E, F 16 10 20 Konfigurasi HUB, APN & Swicth I H 3 2 6 Migrasi Data J I 30 30 31 Pembuatan SIAKAD K H 40 15 41 Pembuatan Aplikasi Pendukung L K 17 15 20 Pemasangan Provider Internet M G, H 7 4 9 Penerapan Instalasi OS pada server N K, M 4 3 5 Penerapan Instalasi OS pada PC O J, N 3 2 4 Penerapan Hak Akses P O 16 13 19 Penerapan Koreksi Akhir Q P 2 1 5 Persetujuan Koreksi Akhir R Q 4 2 6 Testing Sistem dan Jaringan S R 12 10 15 Setelah mengetahui penjadwalan pada setiap aktivitas kegiatan pada gantt chart dilakukan identifikasi diagram jaringan PERT, setiap kegiatan aktivitas diwakili dengan sebuah node dan ketergantungan digambarkan dengan anak panah diantara node pada jaringan AON (Clifford F.Gray dan Erik W. Larson, 2007). Diagram jaringan proyek seperti yang terlihat pada gambar 1. E-37

Safi i, Santoso Gambar 1 Diagram Jaringan Proyek Memasukkan waktu optimistis, waktu paling mungkin, dan waktu pesimistis pada tabel yang diperoleh dari data yang tersedia dilapangan serta pengalaman melakukan kegiatan proyek tersebut sehingga didapatkan waktu penyelesaian yang diharapkan serta nilai variannya dengan model analisis PERT (Cage & Ronald, 2002). t e = (1) dimana t e adalah waktu penyelesaian untuk setiap aktivitas, (a) waktu optimis, (m) waktu realistis dan (b) waktu pesimistis. t e atau taksiran waktu penyelesaian kegiatan mewakili persentil ke-50; oleh karena itu kemungkinan bahwa taksiran itu benar adalah 50%, sedangkan varian sebuah kegiatan adalah akar rata-rata penyimpangan atau deviasi pengukuran terhadap mean atau rata-ratanya (Siswanto, 2007). Nilai variasi kegiatan (v) dengan rumus sebagai berikut : v = ( ) (2) Selanjutnya mencari jalur kritis (Critical Path) dengan mengidentfikasi waktu mulai dan waktu selesai untuk setiap aktivitas kegiatan dengan menggunakan proses two-pass sehingga didapatkan nilai slack. proses two-pass terdiri atas forward pass dan backward pass untuk menentukan jadwal waktu untuk tiap kegiatan. ES (earlist start) dan EF (earlist finish) selama forward pass. LS (latest start) dan LF (latest finish) ditentukan selama backward pass. Kegiatan pada slack = 0 disebut sebagai kegiatan kritis dan berada pada jalur kritis. Jalur kritis adalah jalur yang tidak terputus melalui jaringan proyek (Jay Heizer & Barry render, 2006). Nilai Slack didapat dengan rumus matematis sebagai berikut : Slack = LS ES atau Slack = LF EF (3) Tahap terakhir adalah menganalisis probabilitas waktu penyelesaian proyek (Z) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Z = (4) dimana T(d) adalah waktu target proyek dan (t e ) adalah waktu yang diharapkan (expected time) pada jalur kritis, sedangkan (S) adalah standar deviasi. PERT menggunakan varians kegiatan jalur kritis untuk membantu menentukan varians proyek keseluruhan dengan menjumlahkan varians kegiatan kritis (v). Standar deviasi proyek (S) dihitung dengan rumus : S = (5) nilai (Z) selanjutnya akan dicari dari nilai Z tabel pada tabel distibusi normal untuk mencari besaran persentase peluang keberhasilan proyek selesai pada waktu target T(d) dengan asumsi : Jika T(d) t e = Z tabel + 0,500 Jika T(d) t e = 0,500 - Z tabel E-38

Analisis Optimasi Waktu Proyek Menggunakan Program Evaluation and Review Technique III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tabulasi analisis didapatkan nilai waktu yang diharapkan, variasi setiap kegiatan, nilai ES (earlist start) EF (earlist finish), LS (latest start) LF (latest finish), nilai Slack seperti terlihat pada tabel 2. Kode Kode pendahulu Waku yang diharapka n (hari) Tabel 2 Hasil Tabulasi Analisis Jalur Kritis Variasi kegiatan ES EF LS LF Slack Jalur kritis A 5,167 0,25 0 5,167 0 5,167 0 Ya B A 6,833 0,25 5,167 12 5,167 12 0 Ya C B 7 1,00 12 19 12 19 0 Ya D C 24 7,11 19 43 19 43 0 Ya E D 4,167 0,25 43 47,167 45 49,167 2 Tidak F D 6,167 2,78 43 49,167 43 49,167 0 Ya G D 10,333 9,00 43 53,333 83,667 94 40,66 Tidak H E, F 15,667 0,11 49,167 64,833 49,167 64,833 0 Ya I H 3,333 0,11 64,833 68,167 72,333 75,667 7,5 Tidak J I 29,167 1,00 68,167 97,333 75,667 104,83 7,5 Tidak K H 36 0,44 64,833 100,83 64,833 100,83 0 Ya L K 18,833 0,44 100,83 119,66 123,5 142,33 22,66 Tidak M G, H 6,833 0,69 64,833 71,667 94 100,83 29,16 Tidak N K, M 4 0,25 100,83 104,83 100,83 104,83 0 Ya O J, N 3 0,25 104,83 107,83 104,83 107,83 0 Ya P O 16 1,00 107,83 123,83 107,83 123,83 0 Ya Q P 2,333 7,11 123,83 126,16 123,83 126,16 0 Ya R Q 4 0,25 126,16 130,16 126,16 130,16 0 Ya S R 12,167 2,78 130,16 142,33 130,16 142,33 0 Ya Dari tabulasi tabel 2 bisa diketahui jalur kritis pada proyek tersebut yaitu kegiatan A-B-C-D- F-H-K-N-O-P-Q-R-S, dengan waktu yang diharapkan (expected time) te pada jalur kritis adalah 142,333 hari dengan jumlah varian pada jalur kritis adalah sebesar 23,44. Sedangkan T(d) atau waktu target proyek yang diinginkan adalah 147 hari, maka probabilitas penyelesaian proyek dapat dihitung sebagai berikut: Z = = = 0,9638 Dengan: S = = 4,842 dengan nilai Z sebesar 0,9638; maka Z tabel dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal adalah sebesar 0,3315. Selanjutnya menentukan probabilitas (%) proyek selesai pada waktu target T(d) dapat dihitung: T(d) t e = Z tabel + 0,500 = 0,3315 + 0,500 = 0,8315 atau 83% Jadi probabilitas proyek dapat diselesaikan tepat dalam waktu 147 hari adalah 0,8315 atau 83%, dan probabilitas kegagalan proyek sebesar 17%. Dalam mencari waktu optimal penyelesaian proyek dengan asumsi mendapatkan tingkat probabilitas keberhasilan proyek yang maksimal agar tingkat probabilitas kegagalan semakin minimal, maka diperlukan simulasi seperti pada tabel 3. E-39

Safi i, Santoso Tabel 3 Probabilitas Waktu Penyelesaian Proyek No T(d) Nilai Z Probabilitas Probabilitas Keberhasilan Kegagalan 1 147 0,3315 83% 17% 2 149 0,4147 91% 9% 3 151 0,4633 96% 4% 4 153 0,4868 98% 2% 5 156 0,4920 99% 1% IV. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diketahui bahwa nilai waktu yang diharapkan (expected time) t e pada jalur kritis adalah 142,333 hari dengan nilai varian sebesar 23,44, jadi probabilitas proyek dapat diselesaikan tepat dalam waktu 147 hari adalah 0,8315 atau 83%. Waktu optimal penyelesaian proyek dicari dengan tujuan melihat tingkat probabilitas keberhasilan proyek yang maksimal dan tingkat probabilitas kegagalan proyek yang minimal yaitu pada T(d) = 156 hari dengan probabilitas keberhasilan proyek mencapai 99%. Dsini ditegaskan probabilitas keberhasilan proyek akan menjadi semakin tinggi jika waktu penyelesaian proyek ditetapkan lebih lama dari t e dan probabilitas kegagalan proyek akan menjadi semakin tinggi jika waktu penyelesaian proyek ditetapkan lebih cepat dari t e. DAFTAR PUSTAKA Aribisala A, et al., 2017 Analysis of an Engineering Project Using Program Evaluation and Review Technique, FUOYE Journal of Engineering and Technology, Volume 2. Department of Mechatronics Engineering, Federal University Oye-Ekiti, Ekiti State, Nigeria Cage, T and Ronald, B (2002). Blueprint for project recovery: A project management guide for complete process for getting derailed projects back on track, New York, AMACOM Chris, March (2009). Operations management for construction, Oxon, New York, Spon press Clifford F. Gray dan Erik W. Larson., 2007, Manajemen Proyek, Yogyakarta. Heizer, Jay dan Barry Rander. 2006. Operations Management Buku 2 edisi ke tujuh. Penerbit Salemba Empat Cynthia, W.K, 2000, Project insight, four common reasons why projects fail, http://www.projectinsight.net/white-papers/four-common (Diakses 4 juli 2017). Hillier Lieberman, 2016, Project management with PERT/CPM. https: //www.coursehero.com/file /11252233/Hillier Lieberman (diakses 4 Juli 2017) Lockyer, K.G and James, G., 2005, Project Management and Project Network Techniques, New Jersey, Prentice Hall Paul, Dorsey, 2005, Top ten reasons why system projects fail. https://www.hks.harvard.edu/mrcbg/ethiopia/publications/top10reasonswhysystemsprojectsfail (diakses 2 april 2017) Rafael, A. and Albert C., 1989) Success 92: A DSS for scheduling the Olympic games, Journal of Interfaces, Vol 4, No 8, pp 1-12. Siswanto, 2007, Operations Research. Jilid 2. Erlangga. Jakarta E-40