PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TRAMADOL DENGAN KOMBINASI TRAMADOL + KETOLORAC PADA PENANGANAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA

dokumen-dokumen yang mirip
Bagian Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Bagian Anestesesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA LIDOKAIN 0,50 mg/kgbb DENGAN LIDOKAIN 0,70 mg/kgbb UNTUK MENGURANGI NYERI PENYUNTIKAN PROPOFOL SAAT INDUKSI ANESTESIA

EFIKASI PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN SUBKUTAN TERHADAP PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN INTRAVENA PASCAOPERASI SEKSIO SESAREA

EFEKTIVITAS ANALGETIK PREEMTIF TERHADAP KEDALAMAN ANESTESI PADA ODONTEKTOMI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA ANTARA PENGGUNAAN DIAZEPAM DAN MIDAZOLAM SEBAGAI PREMEDIKASI ANESTESI

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil karya tulis ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum

EFEKTIVITAS PARASETAMOL UNTUK NYERI PASCA OPERASI DINILAI DARI VISUAL ANALOG SCALE LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN ANALGESIK PREEMTIF TERHADAP DURASI ANALGESIA PASCA ODONTEKTOMI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

KUALITAS HIDUP DAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KANKER NASOFARING YANG MENDAPAT RADIOTERAPI DAN KEMOTERAPI DI RSUD DR.

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB I. PENDAHULUAN. perubahan klinis dan psikologis sehingga meningkatkan morbiditas, mortalitas,

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

GAMBARAN NILAI VAS (Visual Analogue Scale) PASCA BEDAH SEKSIO SESAR PADA PENDERITA YANG DIBERIKAN TRAMADOL

UJI EFEK PEMBERIAN ASAM MEFENAMAT SEBELUM PENCABUTAN GIGI TERHADAP DURASI AMBANG NYERI SETELAH PENCABUTAN GIGI

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO PERDARAHAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PROFIL NYERI DAN PERUBAHAN HEMODINAMIK PADA PASIEN PASCA BEDAH SEKSIO SESAREA DENGAN ANALGETIK PETIDIN

ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KUNYIT

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif

PENGARUH PEMBERIAN TRAMADOL DAN KETOROLAK TERHADAP KADAR KORTISOL PLASMA TIKUS WISTAR YANG MENGALAMI INSISI HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

TERAPI TOPIKAL AZELAIC ACID DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

LUARAN PARTUS LAMA DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian nomor 7 (5,7%). Menurut statistik rumah sakit dalam Sistem

PERBANDINGAN NYERI YANG TERJADI 24 JAM PASCA OPERASI PADA PENDERITA YANG DIBERIKAN ANESTESIA UMUM DAN ANESTESIA SPINAL

GAMBARAN ANGKA KEJADIAN KOMPLIKASI PASCA ANESTESI SPINAL PADA PASIEN SEKSIO SESARIA

TERAPI TOPIKAL CLINDAMYCIN DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE + ZINC PADA ACNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Ardelia Emily, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS.

Alfiani Sofia Qudsi 1, Heru Dwi Jatmiko 2

PERBANDINGAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA PADA PENDERITA YANG DIBERIKAN KETOROLAK DAN TRAMADOL DENGAN PETIDIN

PERBANDINGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUTPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SLB-B DAN SLB-C KOTA TOMOHON

BAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade terakhir ini, namun demikian perkembangan pada

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015.

SKRIPSI KARAKTERISTIK NYERI PASCA BEDAH PADA PASIEN ORTOPEDI TULANG PANJANG DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN. Oleh : NITA AULIA NADANA LUBIS

EFEKTIVITAS PARASETAMOL UNTUK NYERI PASCA OPERASI DINILAI DARI VISUAL ANALOG SCALE JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosional atau mengalami cemas akan mengalami rasa nyeri yang hebat setelah

BAB I PENDAHULUAN. proliferatif, dan fase remodeling. Proses-proses tersebut akan dipengaruhi oleh faktor

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka (Sjamsuhidajat dan Jong, 2005).

Perbandingan kadar gula darah pasca pembedahan dengan anestesia umum dan anestesia spinal

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur femur memiliki insiden berkisar dari 9,5-18,9 per per

PENGARUH PEMBERIAN PARASETAMOL 1000 MG INTRAVENA PERIOPERATIF TERHADAP PENGGUNAAN FENTANYL PADA PASIEN KRANIOTOMI DI RSUP DR.

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

GAMBARAN DERAJAT NYERI PASCABEDAH PADA PASIEN TRAUMA MUSKULOSKELETAL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR VAS

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP DEPRESI POST PARTUM DI PUSKESMAS II DAN IV DENPASAR SELATAN

ABSTRAK. EFEK GASTROPROTEKTIF AIR PERASAN DAUN PISANG (Musa paradisiaca L.) PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ASPIRIN

BAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat.

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL HERBA JOMBANG (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) TERHADAP MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster

PERBEDAAN PERUBAHAN INTENSITAS NYERI SELAMA PERAWATAN POST SEKSIO SESAREA ANTARA PASIEN YANG MENGGUNAKAN TEHNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI DI RSU.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE TIKUS WISTAR JANTAN

Pola Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Caesar (Sectio Caesarea) di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center (PMC) Tahun 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB I PENDAHULUAN. manajemen neoplasma primer dan metastasis neoplasma pada otak. 1 Tindakan

EFEKTIFITAS MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN PASIEN PASCA SEKSIO SESAREA DI RSUD. Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2010

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

Oleh: Esti Widiasari S

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

Oleh : MILISA MESIANA S. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. SURAT PERNYATAAN... iii. SURAT PERSETUJUAN PERBAIKAN... iv

KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI BLU RSUP PROF DR. R.D. KANDOU MANADO TAHUN 2012

PERBEDAAN INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INFRARED

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB IV METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN NILAI APGAR NEONATUS PADA SEKSIO SESAR ANTARA ANESTESIA UMUM DAN ANESTESIA SPINAL

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP KANKER PAYUDARA PADA KULTUR SEL T47D

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK ORANG TUA DAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN LEUKEMIA PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN KARYA TULIS ILMIAH.

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK PERBANDINGAN WAKTU TOLERANSI NYERI PADA MUSIK YANG DISUKAI DAN MUSIK RELAKSASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Sampel yaitu 30 responden yang terdiri dari masing-masing 15 responden yang

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Berdasarkan intensitasnya, nyeri

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di instalasi rekam medik RSUP dr. Kariadi Semarang,

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI TIKUS WISTAR JANTAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pindah ke ruang perawatan atau langsung dirawat di ruang intensif. Fase

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

ABSTRAK. Kata kunci: Preeklampsia

PENGARUH ANALGESIA AKUPUNTUR FREKUENSI KOMBINASI TERHADAP ONSET NYERI PASIEN PASCA OPERASI KRURIS TERTUTUP

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

PENGARUH INDUKSI KETAMIN DOSIS 2 MG/KgBB DAN. DEKSAMETASON DOSIS 0,2 MG/KgBB INTRAVENA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR

ABSTRAK. EFEK KOMBINASI JUS STROBERI (Fragraria vesca) DAN JUS BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola Linn.) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL WANITA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROFIL NYERI DAN PERUBAHAN HEMODINAMIK PASCA BEDAH PERUT BAWAH DENGAN KETOROLAK 30 mg INTRAVENA

BAB I PENDAHULUAN. sekarang para ahli tidak henti-hentinya meneliti mekanisme kerja dari obat

BAB I PENDAHULUAN. untuk prosedur tersebut. Angka bedah caesar pada ibu usia 35 tahun ke atas jauh

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1,2. Nyeri apabila tidak diatasi akan berdampak

Transkripsi:

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TRAMADOL DENGAN KOMBINASI TRAMADOL + KETOLORAC PADA PENANGANAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA 1 Ayu Y.S Fajarini 2 Lucky Kumaat, 2 Mordekhai Laihad 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: flour_albus@yahoo.com Abstract: Cesarean delivery is often associated with post-operative pain; therefore pain control drugs are commonly needed. Population of more than 30 cases of cesarean section has been selected according to inclusion and exclusion criteria. The population was divided into 2 groups: group I for the administration of tramadol 2 mg/g IV and group 2 for the administration of tramadol 1 mg/kg IV combined with ketorolac 30 mg/kg IV. After the cesarean delivery, pain levels were measured by using the Bourbonais scale at 1 hour and 3 hours after the first administration, and then one hour after the second administration for both groups. Data were analyzed by using the Statistical Product and Service Solution Program (SPSS) and the pairedt-test. The results showed that between the two groups there was no difference in pain case numbers after one hour of the first administration. After 3 hours of the first administration, there was 1 case (6.67%) of mild pain in group I compared with 9 cases (60%) in the group II. Moreover, there were 5 cases of severe controlled pain in group I compared with 0 case in group II. A statistical analysis using the paired t-test showed a P of 0.00. Conclusion: As a pain killer drug,tramadol was more effective in severe controlled pain cases, but less efffective in mild pain cases than the combination of tramadol and ketolorac. Keywords: general anesthesia, Cesarean section, pain level, tramadol, ketorolac Abstrak: Persalinan secara bedah sesar sering kali dihubungkan dengan nyeri pasca operasi yang membutuhkan obat-obat penghilang nyeri. Populasi sebanyak 30 kasus bedah sesar yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Populasi dibagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok I untuk pemberian tramadol 2 dan kelompok 2 untuk kombinasi tramadol 1 dan ketorolac 30. Setelah menjalani bedah sesar, tingkat nyeri diukur dengan menggunakan skala Bourbonais 1 jam dan 3 jam setelah pemberian dosis 1, dan 1 jam setelah pemberian dosis ke-2 untuk kedua kelompok. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS dan uji paired-t-test. Hasil penelitian memperlihatkan tidak terdapat perbedaan jumlah kasus nyeri pada 1 jam setelah pemberian obat dosis 1 antara kedua

kelompok. Terdapat perbedaan jumlah kasus nyeri ringan pada 3 jam setelah pemberian obat dosis 1, yaitu 1 kasus (6,67%) pada kelompok I dibandingkan 9 kasus (60%) pada kelompok II. Untuk kasus nyeri berat terkontrol, terdapat 5 kasus (33,3%) pada kelompok I dibandingkan 0 kasus (0%) pada kelompok II. Analisis statistik menggunakan paired-t test memperlihatkan P = 0,00. Simpulan: Sebagai obat penghilang nyeri, tramadol lebih efektif pada kasus nyeri berat terkontrol, tetapi lebih kurang efektif pada nyeri ringan dibandingkan kombinasi tramadol dan ketorolac. Kata kunci: anestesi umum, seksio sesarea, tingkat nyeri, tramadol, ketorolac LATAR BELAKANG Anestesi merupakan cabang Ilmu Kedokteran yang mempelajari tatalaksana untuk mematikan rasa, baik rasa nyeri, takut dan rasa tidak nyaman yang lain sehingga pasien nyaman dan ilmu yang mempelajari tatalaksana untuk menjaga atau mempertahankan hidup dan kehidupan pasien selama mengalami kematian akibat obat anestesia.teknik anestesia yang saat ini tersedia untuk bedah sesar adalah anestesi umum dan spinal. Setiap teknik memiliki kelebihan dan kekurangannya masingmasing. 1 Angka kejadian bedah sesar di banyak negara dalam beberapa tahun belakangan ini semakin meningkat, ini dibuktikan melalui angka kejadian bedah sesar di Amerika Serikat yang meningkat dari 4,5% pada tahun 1965 menjadi 23% pada tahun 1985. Di Inggris angka kejadian meningkat dari 5% pada tahun 1972 menjadi 10% pada tahun 1986. Di Indonesia sendiri, seksio sesarea di RSU Dr. Pirngadi Medan meningkat dari 20,6% pada tahun 1994 menjadi 34,8% pada tahun 1998. Di RSU Prof. Dr. R.D. Kandou pada tahun 2010 tercatat 485 kasus seksio sesarea dari 2.145 persalinan, yaitu sebanyak 22,6%. 2 Nyeri merupakan masalah kesehatan yang kompleks, dan merupakan salah satu alasan utama seseorang datang untuk mencari pertolongan medis.nyeri dapat mengenai semua orang tanpa memandang jenis kelamin, umur, ras, status sosial, dan pekerjaan (Crombie et al, 1999). Persalinan secara bedah sesar sering kali dihubungkan dengan nyeri pasca operasi.suatu proses pembedahan setelah operasi atau post operasi akan menimbulkan respon nyeri. Nyeri yang dirasakan oleh ibu post partum dengan bedah sesar berasal dari luka yang terdapat pada perut. Tingkat dan keparahan nyeri pasca operasi tergantung pada fisiologis dan psikologis individu serta 3,4 toleransi yang ditimbulkan nyeri. Obat adalah bentuk pengendali nyeri yang paling sering digunakan. Terdapat tiga kelompok obat nyeri yaitu analgesik non opioid, analgesik opioid dan antagonis serta antagonis opioid.(schud 2011). Tramadol adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat.tramadol mengikat secara stereospesifik pada reseptor di sistem saraf pusat sehingga menghambat sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri. merupakan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) yang digunakan untuk mengatasi nyeri sedang 5-7 yang akut. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Perbandingan Efektivitas Tramadol dengan Kombinasi Tramadol + Ketorolac pada Penanganan Nyeri Pasca Seksio Sesarea. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian yang digunakan yaitu penelitian yang bersifat studi analitik prospektif, dimana informasi yang dikumpulkan lebih lengkap dan akurat.

Peneliti memiliki kesempatan untuk kontrol serta memiliki kesempatan untuk membuktikan interverensi klinis. 8 Penelitian ini dilakukan dirsup Prof.DR.R.D Kandou Manado pada bulan Desember 2012 hingga Januari 2013. Sampel yang digunakan yaitu pasien yang menjalani bedah sesar dengan menggunakan kombinasi Ketorolac 30 mg/kgbb IV + Tramadol 1 mg/kgbb IV pada anestesi umum dan pasien yang menjalani bedah sesar dengan menggunakan Tramadol 2 mg/kgbb IV pada anestesi umum. Pasien yang bersedia ikut serta dalam penelitian mendatangani informed consent, mengisi kuesioner dan melakukan pengukuran nyeri setelah menjalani bedah sesar di RSUP Prof.DR.R.D Kandou Manado. Untuk mengetahui perbandingan efektivitas,dilakukan pengkajian nyeri dengan menggunakan skala Bourbonais sebelum pemberian obat. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok 1pasien yang menjalani bedah sesar dengan menggunakan kombinasi Ketorolac 30 mg/kgbb IV + Tramadol 1 mg/kgbb IV sedangkan kelompok 2 pasien yang menjalani bedah sesar dengan menggunakan Tramadol 2 mg/kgbb IV. Pengkajian ulang dilakukan setelah selesai dilakukan bedah sesar. Pengkajian yang diamati yakni skala nyeri, respon tubuh, prilaku serta kemampuan pasien berkomunikasi. Setelah pengkajian dilakukan, data yang didapat dicatat dalam lembar observasi. HASIL PENELITIAN Penelitian yang dilakukan di Bagian Anestesiologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Desember 2012 sampai Januari 2013, merupakan penelitian yang bersifat analitik prospektif. Dalam rentang waktu tersebut, peneliti mengambil 30 kasus yang dilakukan bedah sesar dengan menggunakan anestesi umum. Yakni 15 kasus dengan menggunakan Ketorolac 30 mg/kgbb IV + Tramadol 1 mg/kgbb IVserta 15 kasus yang menggunakan Tramadol 2 mg/kgbb IV. Dari 15 kasus bedah sesar dengan anestesi umum yang menggunakan Tramadol 2 ditemukan kelompok usia 20an sebanyak 6 kasus (40%), usia 30an sebanyak 7 kasus (46,7%), dan 40an sebanyak 2 kasus(13,3%).dari 15 kasus bedah sesar dengan anestesi umum yang menggunakan Tramadol 1 dan Ketorolac 30 ditemukan kelompok usia 20an sebanyak 5 kasus (33,3%), usia 30an sebanyak 6 kasus (40%), dan 40an sebanyak 4 kasus(26,7%) (Tabel 1). Dari masing-masing 15 kasus diatas didapatkan paritas 0 berjumlah 0 untuk kelompok I sedangkan untuk kelompok II didapatkan 2 kasus (13,3%). Untuk kelompok Tramadol 2 jumlah paritas terbanyak yakni sebanyak 7 kasus (46,7%). Sedangkan jumlah paritas terbanyak untuk kelompok Tramadol 1 - Ketorolac 30 adalah pada kelompok 2, yakni sebanyak 8 kasus (53,3%) (Tabel 2). Dari 30 kasus bedah sesar dengan menggunakan Tramadol 2 (Kelompok I) dan Kombinasi Tramadol 1 Ketorolac 30 (Kelompok II) yang digolongkan berdasarkan pengukuran nyeri pada Dosis 1 (1Jam), didapatkan bahwa tidak terdapat nyeri pada kelompok I maupun II (0%). Pada nyeri ringan juga didapatkan hasil yang sama yakni pada kelompok I maupun II 0 (0%). Pada nyeri sedang didapatkan 11 (73,3%) pada kelompok I maupun II. Pada nyeri berat terkontrol didapatkan 4 (26,7%) pada kelompok I maupun II. Sedangkan pada nyeri berat terkontrol didapatkan 0 (0%) pada kelompok I maupun II (Tabel 3).

Dari 30 kasus bedah sesar dengan menggunakan Tramadol 2 (Kelompok I) dan Kombinasi Tramadol 1 Ketorolac 30 (Kelompok II) yang digolongkan berdasarkan pengukuran nyeri pada Dosis 1 (3Jam), didapatkan bahwa tidak terdapat nyeri pada kelompok I maupun II (0%). Pada nyeri ringan juga didapatkan 1 untuk kelompok I (6,67%) dan 9 pada kelompok II (60%). Pada nyeri sedang didapatkan 9 untuk kelompok I (60%) dan 6 pada kelompok II (40%). Pada nyeri berat terkontrol didapatkan 5 untuk kelompok I (33,3%) dan 0 pada kelompok II (0%). Sedangkan pada nyeri berat terkontrol didapatkan 0 (0%) pada kelompok I maupun II. (Tabel 4). Dari 30 kasus bedah sesar dengan menggunakan Tramadol 2 (Kelompok I) dan Kombinasi Tramadol 1 Ketorolac 30 (Kelompok II) yang digolongkan berdasarkan pengukuran nyeri pada Dosis 2 (1Jam), didapatkan bahwa tidak terdapat nyeri pada kelompok I maupun II (0%). Pada nyeri ringan didapatkan 12 untuk kelompok I (80%) dan 13 pada kelompok II (86,7%). Pada nyeri sedang didapatkan 3 untuk kelompok I (20%) dan 2 pada kelompok II (13,3%). Pada nyeri berat terkontrol dan berat tidak terkontrol didapatkan 0 (0%) pada kelompok I dan II (Tabel 5). Tabel 1.Distribusi Perbandingan Hasil Berdasarkan Usia. 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Tramadol 2 Tramadol 1 - Ketolorac 30 20an 30an 40an Tabel 2.Distribusi pasien menurut jumlah paritas Jumlah Persentase Tramadol 1 Persentase Tramadol 2 Paritas 1 0 0 2 13,3

2 4 26,6 8 53,3 3 7 46,7 3 20 4 3 20 0 0 5 1 6,7 2 13,4 Tabel 3.Distribusi pasien berdasarkan pengukuran nyeri menggunakan pada Dosis 1, 1Jam Tramadol 1 Tramadol 2 Persentase Persentase Pengukuran mg/kgbb IV Nyeri Tidak Nyeri 0 0 0 0 Nyeri Ringan 0 0 0 0 Nyeri Sedang 11 73,3 11 73,3 Nyeri Berat Terkontrol 4 26,7 4 26,7 Nyeri Berat Tidak Terkontrol 0 0 0 0 Tabel 4.Distribusi pasien berdasarkan pengukuran nyeri menggunakan pada Dosis 1, 3Jam Tramadol 1 Tramadol 2 Persentase Persentase Pengukuran mg/kgbb IV Nyeri Tidak Nyeri 0 0 0 0 Nyeri Ringan 1 6,67 9 60 Nyeri Sedang 9 60 6 40 Nyeri Berat Terkontrol 5 33,3 0 0 Nyeri Berat Tidak Terkontrol 0 0 0 0 Tabel 5.Distribusi pasien berdasarkan pengukuran nyeri menggunakan pada Dosis 2, 1Jam Tramadol 1 Tramadol 2 Persentase Persentase Pengukuran mg/kgbb IV Nyeri Tidak Nyeri 0 0 0 0

Nyeri Ringan 12 80 13 86,7 Nyeri Sedang 3 20 2 13,3 Nyeri Berat Terkontrol 0 0 0 0 Nyeri Berat Tidak Terkontrol 0 0 0 0 BAHASAN Berdasarkan hasil penelitian analitik prospektif di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Desember 2012-Januari 2013, terdapat 30 kasus bedah sesar yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria eksklusi pada penelitian ini ditujukan pada kasus bedah sesar dengan alasan karena bila menggunakan obat lain maka penelitian akan tidak sesuai dengan tujuan awal. Jumlah kasus bedah sesar dengan menggunakan anestesi umum, dalam hal ini menggunakan Tramadol 2 dan kombinasi Tramadol 1 dengan Ketorolac 30 paling banyak didapatkan pada kelompok usia 30an, yakni sebanyak 13 kasus dengan persentase sebanyak 43,4%. Tingginya proporsi ibu bersalin dengan bedah seksio pada usia 30an ini dikarenakan kelompok usia ini merupakan kelompok usia reproduksi yang optimal bagi ibu untuk hamil dan melahirkan. Kemudian diikuti oleh kelompok usia 20an sebanyak 11 kasus (36,6%) dan kelompok usia 40an tahun sebanyak 6 kasus (20%). Dilihat dari segi jumlah paritas, jumlah kasus bedah sesar paling banyak ditemukan pada paritas 3 yakni sebanyak 7 kasus (45,7%) untuk kelompok Tramadol 2, sedangkan untuk kelompok Tramadol 1 - Ketorolac 30 paling banyak ditemukan pada paritas 2 sebanyak 8 kasus atau 53,3%. Hal ini berbeda dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa persalinan yang pertama biasanya mempunyai resiko yang relatif tinggi terhadap ibu, namun resiko ini menurun pada paritas kedua dan ketiga. Pada paritas keempat dan seterusnya resiko akan meningkat Pengukuran nyeri didapatkan tidak ada perbedaan nyeri pada dosis 1 (1Jam) untuk Tramadol 2 dan kombinasi Tramadol 1 Ketorolac 30. Pada dosis 1 (3Jam) didapatkan pada Tramadol 2 paling banyak ditemukan nyeri sedang, sedangkan pada kombinasi Tramadol 1 Ketorolac 30 paling banyak ditemukan nyeri ringan (60%). Pada pengukuran kedua ini tampak kelompok Tramadol 1 mg/kgbb IV Ketorolac 30 lebih unggul daripada Tramadol 2. Pada pengukuran terakhir, yakni dosis 2 (1Jam) didapatkan kelompok Tramadol 1 Ketorolac 30 masih lebih unggul 6,7% dibanding dengan kelompok Tramadol 2. Berdasarkan data dan hasil penelitian diatas, dapat dilihat bahwa jumlah kasus bedah sesar dengan anestesi umum paling efektif menggunakan kombinasi Tramadol 1 Ketorolac 30 sebagai analgetik pasca bedah seksio. Ini dibuktikan dengan pengukuran nyeri yang sudah dilakukan pada bumil selama proses penelitian berlangsung.

SIMPULAN Sebagai obat penghilang nyeri, tramadol lebih efektif pada kasus nyeri berat terkontrol, tetapi lebih kurang efektif pada nyeri ringan dibandingkan kombinasi tramadol dan ketorolac. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri setelah selesai bedah sesar pada ibu hamil. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek samping dari Tramadol dan kombinasi Tramadol + Ketorolac UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada dr. L. Kumaat, SpAn dan dr. M.L Laihad, M.Kes, SpAn yang telah memberikan saran / masukan yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian penelitian ini. Dan juga tak lupa semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung telah menumbuhkan gagasan dalam artikel ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Mangku G, Senapathi TGA. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Indeks Jakarta, 2010 2. Paracetamol IV Sebagai Terapi Nyeri Pasca-SC. CDK 193/Vol 39 no.5. 2012 3. Susanto RR.Perbandingan Skor Apgar Pada Bayi Yang Lahir dengan Seksio Sesarea Dengan Menggunakan Anestesi Umum dan Anestesi Spinal di RSU Prof.DR. R.D Kandou Periode 1 Januari 2011 sampai dengan 30 Juni 2011. (Tesis). Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. 2012 4. Ajartha Ronny. Efek Pemberian Tramadol Intramuskular terhadap Nyeri Persalinan pada Primigravida. (Tesis). Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. 2007 5. Meliala Lucas. Nyeri:Keluhan Yang Terabaikan Konsep Dahulu, Sekarang, Dan Yang Akan Datang. Fakultas Kedokteran Gajah Mada,Yogyakarta,2004. 6. Omoigui Sota. Buku Saku Obatobatan Anestesia Edisi II. EGC, 2012. 7. Tramadol. Hexpharm Jaya a Kalbe Company. Diakses: 30 Oktober 2012. 8. Timmreck Thomas. Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2. Jakarta;EGC,2005.