PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP KECEPATAN PUTAR TURBINE CYCLONE

dokumen-dokumen yang mirip
PENELITIAN TERDAHULU Penelitian Chi ming Lai (2003)

ANALISA PENGARUH KECEPATAN PUTAR YANG DIHASILKAN TURBINCYCLONE TERHADAP DAYA GENERATOR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK SKALA RENDAH

Lingga Ruhmanto Asmoro NRP Dosen Pembimbing: Dedy Zulhidayat Noor, ST. MT. Ph.D NIP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

Prestasi Kincir Angin Savonius dengan Penambahan Buffle

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

Turbin Parson adalah jenis turbin reaksi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Turbin mempunyai komponen-komponen utama sebagai berikut:

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan sebuah usaha seperti foto kopi, rental komputer dan. warnet. Kebutuhan energi lisrik yang terus meningkat membuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL UNTUK PENGGERAK POMPA AIR

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

Tekanan Dan Kecepatan Uap Pada Turbin Reaksi Perbandingan Antara Turbin Impuls Dan Turbin Reaksi

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR...

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN TIPE-H DENGAN BENTUK AIRFOIL NACA MODIFIKASI

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA SPIRAL PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler

PENGARUH JARAK SEMPROT NOZZLE TERHADAP PUTARAN POROS TURBIN DAN DAYA LISTRIK YANGDIHASILKAN PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

PERENCANAAN IMPELLER DAN VOLUTE PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN DUST COLLECTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere.

Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

KAJI EKSPERIMEN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL TIPE KERUCUT TERPANCUNG DENGAN VARIASI SUDUT SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nama : Zainal Abidin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

PENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP. Oleh ( ) TEKNIK MESIN UNILA

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Studi Aplikasi Flywheel Energy Storage Untuk Meningkatkan Dan Menjaga Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

BAB III PERANCANGAN SISTEM dan Bergermann, 2005). Dengan mensimulasikan menggunakan. perancangan dengan GUI pada software Matlab.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night

II. TINJAUAN PUSTAKA

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

BAB I LANDASAN TEORI. 1.1 Fenomena angin

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH LAJU ALIR UDARA PADA REAKTOR GASIFIKASI BATCH TIPE DOWNDRAFT SKALA KECIL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN. Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

PENGARUH PERUBAHAN DIMENSI DIAMETER PULI POMPA AIR TERHADAP KERJA SISTEM PENDINGIN PADA MESIN KIJANG TIPE 5K 4 SILINDER

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

DESAIN MODEL TURBIN ANGIN EMPAT SUDU BERBASIS SILINDER SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

PERANCANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik GIBRAN

ANALISA LAJU ALIRAN FLUIDA PADA MESIN PENGERING KONVEYOR PNEUMATIK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI CFD

Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1 ; 0,3 dan 0,5

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA UJI WIND TUNNEL. Disusun oleh : Kelompok 4

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

Transkripsi:

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP KECEPATAN PUTAR TURBINE CYCLONE M. Sahirul Alim 1) Margianto 2) Priyagung Hartono 3) Program Strata Satu Teknik Mesin Universitas Islam Malang 1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Malang 2,3) Jl. MT Haryono 193 Malang 65145 E-mail : Anellasyahir@gmail.com ABSTRAK Mengingat Indonesia adalah Negara yang memiliki potensi energi surya yang cukup besar dengan letak geografisnya yang berada pada daerah tropis dimana temperatur sepanjang tahun konstan dengan suhu udara rata-rata 27 0 C.Energi surya menjadi salah satu energi alternatif dengan potensinya yang sangat besar, energi surya diyakini menjadi sumber energi utama di masa depan. dengan beberapa keunggulan energi surya seperti energi surya merupakan sumber energi yang hampir tak terbatas dan pemanfaatannya juga ramah lingkungan tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan.salah satu bentuk memanfaatkan suhu udara panas cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi energi mekanik untuk menggerakkan turbin. Adapun permasalahan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh temperatur terhadap kecepatan putar pada poros dan seberapa besar pengaruh tinggi cerobong terhadap kecepatan putar pada poros. Analisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik regresi. Hasil pengujian dan analisa data cerobong tinggi cm Pada Suhu udara 45 0 C diperoleh kecepatan putar 86,33, Suhu udara 50 0 C diperoleh kecepatan putar 92 dan Suhu udara 55 0 C diperoleh kecepatan putar 101,33. Hasil pengujian dan analisa data cerobong cm pada Suhu udara 45 0 C diperoleh kecepatan putar 82,66, Suhu udara 50 0 C diperoleh kecepatan putar 103 dan Suhu udara 55 0 C diperoleh kecepatan putar 108,66. Hasil pengujian dan analisa data cerobong cm pada Suhu udara 45 0 C diperoleh kecepatan putar 104,66, Suhu udara 50 0 C diperoleh kecepatan putar 113 dan Suhu udara 55 0 C diperoleh kecepatan putar 122. Dari data diatas menunjukkan bahwa semakin tingginya cerobong dan semakin tingginya suhu udara maka semakin tinggi pula putaran yang dihasilkan Kata Kunci :Turbin Cyclone PENDAHULUAN Pada saat ini perkembangan dan kemajuan bidang teknologi sangat pesat.manusia terus berlomba lomba untuk menciptakan suatu teknologi yang baru, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus bertambah untuk mencapai suatu kesejahteraan hidup yang lebih baik. Menggingat Indonesia adalah Negara yang memiliki potensi energi surya yang cukup besar dengan letak geografisnya yang berada pada daerah tropis dimana temperature sepanjang tahun konstan dengan suhu udara rata-rata 27 0 C. Energi surya menjadi salah satu alternatif energi Dengan potensinya yang sangat besar, energi surya diyakini menjadi sumber energi utama di masa depan. dengan beberapa keunggulan energi surya seperti energi surya merupakan sumber energi yang hampir tak terbatas dan pemanfaatannya juga ramah lingkungan tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan.salah satu bentuk memanfaatkan suhu udara panas cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi energi mekanik untuk menggerakkan turbin. ChimingLai(2003) telah menunjukkan pola aliran udara di sekitar turbin ventilator.aliran udara dibagi menjadi dua stream ketika melalui ventilator.satu aliran dalam arah rotasi dan menjadi gaya putar, sementara lainnya berada di arah yang berlawanan dan meredam rotasi ventilator. Sudu yang berotasi melempar partikel udara yang dihisap keluar dan mengkombinasi kedua aliran udara diatas, yang mana konvergen di daerah wake pada sisi yang berlawanan dari angin yang berhembus. Pada kajian yang sama,diuji tiga ukuran ventilator berdiameter 6,14 dan 20 inchi dengan kecepatan angin antara 10 dan 30 m/s.lai menemukan bahwa semakin besar diameter ventilator akanmenyebabkan nilai ventilation rate semakin besar sebagaimana diharapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya putaran turbine ventilator, yaitu besarnya debit ventilasi yang mengalir pada pipa cerobong turbine ventilator dan besarnya kecepatan free stream udara yang mengalir menuju turbine ventilator, sehingga Lai,C.M.(2003) melakukan modifikasi dengan penambahan innerfan, yang tujuannya untuk

mendapatkan debit ventilasi dan putaran turbine ventilator yang besar. [1] METODE PENELITIAN Diagram Alir Metodologi Penelitian terikat dalam penelitian ini adalah : kecepatan putar Rancangan Peralatan Penelitian Gambar 2 Rancangan peralatan pengujian Pada penelitian ini akan di gunakan 3 model uji, yaitu dengan modifikasi panjang dan diameter pipa cerobong turbin cyclone, variasi ketiga model uji tersebut adalah : Gambar 1 Diagaram alir penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Dalam pengujian ini uji coba turbincyclone dilakukan di Lab. Fakultas Teknik Mesin Universitas Islam Malang pada, hari senin 31 agustus 2015. Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari : 1) Variabel bebas, yaitu variabel yang perubahannya bebas ditentukan oleh penulis. Dalam skripsi ini yang merupakan variabel bebas adalah : - Variasi temperatur pada turbin cyclon 45 0 C, 50 0 C dan 55 0 C - Variasi panjang dan diameter pipa cerobong turbin cyclone : - Cerobong 1 : Panjang = cm, Diameter = 40 cm - Cerobong 2 : Panjang = cm, - Cerobong 3 : Panjang = cm, 2) Variabel terikat, yaitu variable yang bergantung pada variabel bebas. Variabel Gambar 3 model modifikasi pipa cerobong Keterangan panjang dan diameter pipa cerobong : Cerobong 1 : Panjang = cm, Diameter = 40 cm Cerobong 2 : Panjang = cm, Cerobong 3 : Panjang = cm, Diameter = 40 c Langkah Langkah Eksperimen Beberapatahap yangdilakukan selamamelakukan penelitianadalahsebagaiberikut: 1. Pengambilan data 2. Pengolahan data Pengambilan Data Adapun prosedur pengambilan data pengukurannya adalah :

1. Pengukuran suhu udara dalam pipa cerobong 2. Pengukuran kecepatan putar turbine cyclone Rencana Analisa Data Regresi Linier (Y = a + bx) ( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( ) Analisa diatas dilakukan untuk setiap variasi temperatur, variasi cerobong dan pengaruh putaran turbin selanjutnya dibandingkan satu sama lain dan dianalisa berdasarkan teori yang ada. HASIL Dalam pengujian ini uji coba turbincyclone dilakukan di Lab. Fakultas Teknik Mesin Universitas Islam Malang pada, hari senin 31 agustus 2015.pengambilan data dengan 3 variasi ukuran cerobong. No Tabel 1 data hasil percobaan Suhu Udara (ºC) Tinggi Cerobong (cm) 1 2 3 Putaran () 45 0 86 87 86 50 0 92 93 91 55 0 102 102 45 0 96 93 50 0 102 104 103 55 0 108 109 109 45 0 106 103 50 0 112 113 114 55 0 123 123 Analisa uji f pada cerobong cm Hasil dari perhitungan F hitung F tabel atau - 8,11 5,14 maka H 0 diterima, artinya bahwa tidak laju putaranturbin cyclone pada tinggi cerobong berukuran cm. Putaran turbin (Rpm) 90 85 75 86,33 92 101,33 Grafik 1 hubungan antara suhu udara terhadap kecepatan putar turbin cyclone pada tinggi cerobong berukuran cm Analisa uji f pada cerobong cm Hasil dari perhitungan F hitung F tabel atau 4,12 5,14 maka H 0 diterima, artinya bahwa tidak laju putaran turbin cyclone pada tinggi cerobong berukuran cm. 40 20 0 Putaran turbin (Rpm) 82,66 103 108,66 Grafik 2 hubungan antara suhu udara terhadap kecepatan putar turbin cyclone pada tinggi cerobong berukuran cm Analisa uji f pada cerobong cm Hasil dari perhitungan F hitung F tabel atau - 3,75 5,14 maka H 0 diterima, artinya bahwa tidak laju putaran turbin cyclone pada tinggi cerobong berukuran cm.

Putaran turbin (Rpm) 125 115 110 Grafik 5.3 perbandingan antara suhu udara terhadap kecepatan putar turbin cyclone pada cerobong cm Hasil Analisa data regresi Analisa Regresi linier pada cerobong cm 104,66 = 1,5 113 = 18,32 122 Persamaan regresi diperoleh Y = a + bx = 18,32 + 1,5X Persamaan regresi yang telah di temukan suhu udar50 0 C, maka nilai rata rata Y = a + bx =18,32 + 1,5(50) = 93,32 putar turbin cyclone dengan suhu udara 50 0 C pada cerobong cm sebesar 93,32. Dari persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa, bila suhu udara bertambah 1 0 C maka nilai rata rata kecepatan turbin cyclone akan bertambah 1,5. Dari perhitungan r 2 didapat 0,98 yang artinya 98 % kecepatan putar turbin cyclone dipengaruhi oleh temperatur. 90 85 Gambar 4.1 garis regresi Y karena pengaruh X Analisa Regresi linier pada cerobong cm = 2,6 = 31,893 Persamaan regresi diperoleh Y = a + bx = 31,893 + 2,6X Persamaan regresi yang telah di temukan suhu udar50 0 C, maka nilai rata rata Y = a + bx =31,893 + 2,6(50) = 161,89 putar turbin cyclone pada cerobong cm sebesar 161,89. Dari persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa, bila suhu udara bertambah 1 0 C maka nilai rata rata kecepatan turbin cyclone akan bertambah 2,6 r 2 didapat 0,90 yang artinya 90 % kecepatan putar turbin cyclone dipengaruhi oleh temperature. 40 20 0 y = 1,5x + 18,22 R² = 0,9 0 20 40 y = 2,6x - 31,89 R² = 0,903 0 20 40 Gambar 4.2 garis regresi Y karena pengaruh X Analisa Regresi linier pada cerobong cm = 1,734 = 26,52

Persamaan regresi diperoleh Y = a + bx = 26,52 + 1,734X Persamaan regresi yang telah di temukan suhu udar50 0 C, maka nilai rata rata Y = a + bx =26,52 + 1,734(50) = 113,22 putar turbin cyclone pada cerobong cm sebesar 113,22. Dari persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa, bila suhu udara bertambah 1 0 C maka nilai rata rata kecepatan turbin cyclone akan bertambah 1,734. Dari perhitungan r 2 didapat 1,00 yang artinya % kecepatan putar turbin cyclone dipengaruhi oleh temperatur. 125 115 110 y = 1,734x + 26,522 R² = 0,999 0 20 40 Gambar 4.3 garis regresi Y karenaa pengaruh X dari data-data diatas dapat diketahui bahwa dari setiap perbedaan cerobong dan suhu udara. Maka didapat nilai kecepatan putar yang berbeda pula untuk lebih jelasya maka data-data tersebut disajikan dalam bentuk grafik. cm dan cm, serta variasi suhu udara yaitu, 45 0 C, 50 0 C dan 55 0 C, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengujiann dan analisa data cerobong tinggi cm kecepatan putar 86,33 kecepatan putar 92 kecepatan putar 101,33 2. Hasil pengujiann dan analisa data cerobong cm kecepatan putar 82,66 kecepatan putar 103 kecepatan putar 108,66 3. Hasil pengujiann dan analisa data cerobong cm kecepatan putar 104,66 kecepatan putar 113 kecepatan putar 122 4. Dari data data diatas menunjukkan bahwa semakin tingginya cerobong dan semakin tingginya suhu udara maka semakin tinggi pula putaran yang dihasilkan DAFTAR PUSTAKA [1] Lai, C.M., 2003, Experimentson theventilationefficiencyof Turbine VentilatorsUsedforBuildingandFactory Ventilation.EnergyandBuildings35(2003)927 932. [2] Susetyo. Budi, 2010, Statistika Untuk Analisis Data penelitian [3] Munson, Young dan Okiishi, 2004 Mekanika Fluida [4] www.esdm.com Gambar 4.4 Grafik hubungan antara suhu udara tinggi cerobong dan kecepatan putar turbin cyclone Kesimpulan Dari hasil pengujian pengaruh temperatur terhadap kecepatan putar turbin yang dihasilkan dengan memvariasi tinggi cerobong yaitu cm,