PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : ELIS SITI PRIYANI

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN MOTIVASI SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI MANTAP DI DUKUH SIDOKERTO PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2009

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI KADER KESEHATAN PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap permasalahan keluarga berencana. Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NK KBS) menjadi visi

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS MLATI II KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

32 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Program Studi DIII Kebidanan, Fikkes, Universitas Muhammadiyah Semarang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

Kesesuaian Sikap Pasangan Usia 1

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIOVISUAL TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA KELAS X SMK N 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Disusun Oleh: Lia Nurjana

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain studicross

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

GAMBARAN PEMILIHAN KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA SIDOREJO SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya di dunia. Program KB seharusnya menjadi prioritas. pembangunan di setiap daerah karena sangat penting untuk Human

ABSTRAK. Referensi : 16 buku ( ) + 7 kutipan dari internet Kata Kunci : Pengetahuan, tingkat ekonomi, pemilihan alat kontrasepsi..

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

Siti Amallia 1, Rahmalia Afriyani 2, Yuni Permata Sari 3 1,2,3 STIK Siti Khadijah Palembang.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

HUBUNGAN INFORMASI DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI METODE OPERASI PRIA (MOP) PADA PRIA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN PAKUALAMAN YOGYAKARTA ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP ORANG TUA DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN DINI DI DESA KARANG TENGAH WONOSARI GUNUNG KIDUL

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan yang hingga saat ini belum bisa diatasi. Jumlah penduduk

23,3 50,0 26,7 100,0

Motivasi Ibu dalam Penggunaan KB IUD di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik (menggambarkan

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Andini Ania Sari

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (BKKBN, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. dan misi Program KB Nasional. Visi KB itu sendiri yaitu Norma Keluarga

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

Mitha Destyowati ABSTRAK

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Noviyanti, Indria Astuti, dan Siska Erniawati Stikes Jendr.A. Yani Cimahi

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi

BAB 1 PENDAHULUAN. petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan

Nuke Devi Indrawati. Tlp : ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)DI KELURAHAN CAMPANG RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Made Intan Wahyuningrum 1610104207 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: Made Intan Wahyuningrum 1610104207 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN 1 Made Intan Wahyuningrum 2, Putri Rahmasari 3 Email: Madheintan@gmail.com INTISARI Latar Belakang : Masalah yang terdapat di Indonesia adalah laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi. Kabupaten pacitan mempunyai cakupan KB aktif paling rendah di Provinsi Jawa Timur yaitu (3,12%) dan Kecamatan Donorojo sendiri mempunyai cakupan KB aktif dibawah target yaitu didominasi dengan penggunaan KB terbanyak yaitu KB suntik 2114 (47,5%) dan penggunaan kontrasepsi IUD yaitu sebesar 66 (1,5%). Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya akseptor KB IUD adalah kurangnya pendidikan kesehatan tentang KB IUD, sehingga dalam masyarakat masih terdapat persepsi negative tentang KB IUD. Tujuan : Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang profil KB IUD pada ibu primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Donorojo Pacitan. Metode Penelitian : Menggunakan pre eksperimenal dengan desain one group pre test posttest desaign. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling sejumlah 35 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Teknik analisis bivariat menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil : Analisis univariat sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pengetahuan ibu dengan kategori baik sebanyak 60,0% dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan pengetahuan ibu dengan kategori baik meningkat menjadi 77,1%. Hasil uji statistik Wilcoxon menghasilkan nilai signifikasi p value antara pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang profil KB IUD sebesar 0,000. Simpulan dan Saran : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan tentang profil KB IUD terhadap tingkat pengetahuan ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Donorojo Pacitan. Diharapkan pendidikan kesehatan ini dapat menambah pengetahuan ibu tentang profil KB IUD serta dapat merubah perilaku ibu primigravida untuk menjadi akseptor KB IUD setelah melahirkan nanti. Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, IUD, tingkat Pengetahuan PENDAHULUAN Masalah yang terdapat di Indonesia adalah laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi. Laju pertumbuhan ditentukan oleh kelahiran dan kematian. Menurut Kemenkes (2014) cakupan KB aktif di Indonesia yaitu sebesar 75,88% yang meliputi IUD sebanyak 3.896.081 (11,07%), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berada pada urutan ke 6 yaitu dengan cakupan sebesar (80,22%) dan Jawa Timur berada pada urutan ke 16 yaitu dengan cakupan sebesar (76,54%), sedangkan Kabupaten Pacitan mempunyai cakupan KB aktif sebanyak (48,48%). Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN Kabupaten Pacitan dari 12 kecamatan, Kecamatan Donorojo mempunyai cakupan KB aktif terendah yaitu 979 (18,82%). Perilaku seseorang dapat didasari oleh faktor yang dapat mempermudah terjadinya perilaku pada diri seseorang yaitu pengetahuan seseorang atau

masyarakat tersebut terhadap apa yang akan dilakukan. Rendahnya pemakaian kontrasepsi IUD dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu pengalaman, rasa takut penggunaan IUD terhadap efek sampingnya, biaya mahal, prosedur yang rumit, pengaruh dan pengalaman akseptor lain, sosial ekonomi, serta persepsi yang salah tentang IUD yaitu bahwa kontrasepsi IUD dapat berpindah-pindah tempat sendiri, IUD dapat menyebabkan tumor pada rahim, IUD dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi, dan IUD dapat menyebabkan hubungan seksual tidak nyaman. Bidan memiliki peranan penting dalam mengubah persepsi negatif masyarakat tentang IUD salah satu caranya dengan memberikan pendidikan kesehatan sebagai salah satu upaya menekan angka kelahiran yaitu melalui program Keluarga Berencana (KB). Hal ini menjadi tugas yang mulia bidan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan keluarga selaras dengan Qs. An Nissa ayat 9 yang artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anakanak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Program Keluarga Berencana (KB) memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan kehamilan dengan sasaran utama adalah pasangan usia subur (PUS). Salah satu strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti tercantum dalam Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2014-2019 mengamanahkan agar BKKBN bertanggung jawab terhadap tercapainya indikator Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Donorojo Pacitan pada tanggal 03 Januari 2017 dengan wawancara kepada 5 ibu hamil saat periksa kunjungan ulang ke Puskesmas Donorojo didapatkan informasi bahwa 3 orang mengatakan tidak berminat menggunakan kontrasepsi IUD karena kurang paham mengenai kontrasepsi IUD, 2 orang mengatakan sudah sedikit paham tentang kontrasepsi IUD walaupun dalam kegiatan kelas ibu hamil belum dipaparkan secara spesifik tentang kontrasepsi IUD dan mereka hanya mendapat pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi secara umum. Sedangkan berdasarkan wawancara dengan bidan desa didapatkan informasi bahwa pendidikan kesehatan tentang alat kontrasepsi sudah pernah dilakukan tetapi untuk pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi IUD secara spesifik belum pernah dilakukan. Kurangnya informasi tentang kontrasepsi IUD menyebabkan pengetahuan ibu rendah dan menimbulkan persepsi negative tentang kontrasepsi IUD, sehingga dapat menyebabkan rendahnya minat ibu hamil untuk menggunakan Kontrasepsi IUD. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang profil KB IUD pada ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Donorojo Pacitan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimen dengan one group pretest posttest design. Tanpa ada kelompok kontrol dalam penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil Primigravida yang berada diwilayah kerja Puskesmas Donorojo Pacitan pada bulan Mei tahun 2017 yaitu sejumlah 56 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 35 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.

Penelitian ini menggunakan data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai alat instrument yang sebelumnya dilakukan uji validitas dan reabilitas terlebih dulu. Analisa data yang digunakan adalah statistik nonparametrik yaitu Uji Wilcoxon. HASIL ANALISIS 1. Karakteristik Responden a. Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur No. Umur Eksperimen F % 1. 19 tahun 1 2,9 % 2. 21 tahun 1 2,9 % 3. 22 tahun 7 20,0 % 4. 23 tahun 6 17,1% 5. 24 tahun 8 22,9% 6. 25 tahun 3 8,6% 7. 26 tahun 4 11,4% 8. 28 tahun 2 5,7% 9. 29 tahun 2 5,7% 10. 30 tahun 1 2,9% Total 35 100 % Berdasarkan analisa data bahwa responden pada kelompok eksperimen yang berumur 19 tahun sebanyak 1 responden (2,9 %), 21 tahun 1 responden (2,9%), 22 tahun 7 responden (20,0%), 23 tahun 6 responden (17,1%), 24 tahun 8 responden (22,9%), 25 tahun 3 responden (8,6%), 26 tahun 4 responden (11,4%), 28 tahun 2 responden (5,7%), 29 tahun 2 responden (5,7%), dan 30 tahun 1 responden (2,9%). b. Pendidikan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan No. Pendidikan F % 1 SMA 27 77,1% 2 Perguruan 8 22,9% tinggi Total 35 100% Berdasarkan analisa data bahwa pendidikan responden di Puskesmas Donorojo Pacitan ratarata berpendidikan SMA yaitu sejumlah 27 responden (77,1%) dan berpendidikan perguruan tinggi yaitu 8 responden (22,9). c. Informasi Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Informasi No. Informasi F % 1 Sudah 27 77,1% mendapat informasi 2 Belum 8 22,9% mendapat informasi Total 35 100% Berdasarkan analisa data diatas bahwa responden yang sudah pernah mendapat informasi sebanyak 27 responden (77,1%), dan yang belum pernah mendapat informasi sebanyak 8 responden (22,9%).

2. Analisis Univariat a. Tingkat pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Sebelum PRETEST No. Pengetahuan F % 1 76-100 21 60,0 (Baik) 2 56-75 (Cukup) 12 34,3 3 <55 (Kurang) 2 5,7 Total 35 100 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu primigravida sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang profil KB IUD adalah berpengetahuan baik 21 responden (60,0%), berpengetahuan cukup 12 responden (34,3%), dan yang berpengetahuan kurang 2 responden (5,7%). b. Tingkat Pengetahuan sesudah diberikan pendidikan kesehatan Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan Sesudah POSTTEST No. Pengetahuan F % 1 76-100 27 77,1 (Baik) 2 56-75 7 20,0 (Cukup) 3 <55 1 2,9 (Kurang) Total 35 100 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu primigravida sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang profil KB IUD adalah berpengetahuan baik 27 responden (77,1%), berpengetahuan cukup 7 responden (20,0%), dan yang berpengetahuan kurang 1 responden 2,9%). c. Perubahan Tingkat Pengetahuan Sesudah Diberikan Pendidikan kesehatan Tabel 4.7 Selisih Skor sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan No. Pengetahu an Pretest Posttest Selisih 1 Baik 60,0 77,1 17,1 2 Cukup 34,3 20,0-14,3 3 Kurang 5,7 2,9-2,8 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai pretest pengetahuan kurang mengalami penurunan -2,8% yaitu 5,7% menjadi 2,9%, pengetahuan cukup mengalami penurunan -14,3% yaitu dari 34,3% menjadi 20,0%, serta pengetahuan baik mengalami kenaikan 17,1% yaitu dari 60,0% menjadi 77,1%. Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa adanya perubahan tingkat pengetahuan ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. 3. Analisis Bivariat Tabel 4.8 Nilai uji dengan Wilcoxon tingkat pengetahuan ibu Primigravida tentang profil Kb IUD POST- PRE Z -5.058* Asymp. Sig. (2-.000 tailed) *Based on negative ranks. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai p yaitu.000 lebih kecil dari ɑ yaitu 0,05 yang berarti pendidikan kesehatan tentang profil Kb IUD sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Donorojo Pacitan.

PEMBAHASAN 1. Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Pengetahuan ibu primigravida sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang profil KB IUD adalah sebagian responden masih mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebesar 34,3% bahkan masih ada yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu 5,7%, dan untuk yang berpengetahuan baik sendiri hanya 60,0%. Berdasarkan pengamatan peneliti beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan responden diantaranya adalah faktor umur dan informasi. Responden yang mempunyai pengetahuan kurang adalah responden ke 20 dengan karakteristik umur 30 tahun dan belum pernah mendapat informasi mengenai kontrasepsi IUD dengan total skor yaitu 51,74. Sedangkan responden ke 34 dengan karakteristik umur 19 tahun, belum pernah mendapat informasi mengenai kontrasepsi IUD juga mempunyai pengetahuan yang kurang yaitu dengan skor 20,68. Sedangkan pengetahuan ibu primigravida sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang profil KB IUD adalah berpengetahuan baik meningkat menjadi 27 responden (77,1%), berpengetahuan cukup 7 responden (20,0%), dan masih ada yang berpengetahuan kurang yaitu 1 responden (2,9%). Berdasarkan karakteristiknya responden yang masih mempunyai pengetahuan kurang setelah diberikan pendidikan kesehatan adalah responden ke 34 yaitu perpendidikan SMA, umur 19 tahun, tidak bekerja, dan belum pernah mendapat informasi mengenai kontrasepsi IUD. Pengetahuan responden yang kurang dikarenakan kurangnya pendidikan kesehatan yang didapat. Hal tersebut sesuai dengan teori Wawan dan Dewi, 2010 bahwa masih rendahnya penggunaan kontrasepsi IUD dapat dikarenakan pengetahuan yang kurang tentang profil Kb IUD. Faktor yang mempengarui kurangnya pengetahuan ibu disini adalah informasi dan usia ibu. Informasi sendiri bisa didapatkan salah satunya dari pendidikan kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2012), bahwa pendidikan kesehatan merupakan upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain agar merubah perilaku individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat dalam pencapaian tujuan kesehatan yang optimal. 2. Perubahan Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Sesudah Diberikan Pendidikan kesehatan Tentang Profil KB IUD Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon diperoleh nilai signifikasi (p) 0,000 untuk variabel tingkat pengetahuan tentang profil Kb IUD, yang artinya ada pengaruh pada variabel tingkat pengetahuan tentang profil KB IUD. Setelah diberikan penyuluhan, responden mengalami peningkatan pengetahuan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penyuluhan yang diberikan ternyata telah memberikan tambahan pengetahuan tentang profil KB IUD sehingga harapannya setelah melahirkan nanti responden bersedia untuk menjadi akseptor KB IUD. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kaseuntung (2015) menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam pemilihan kontrasepsi dengan menggunakan Uji T-test diperoleh nilai pengetahuan signifikan yaitu p=0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Keefektifan pendidikan kesehatan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain faktor pendidik, faktor sasaran, dan

faktor proses dalam pendidikan kesehatan. Karena pendidikan kesehatan dan proses dalam pendidikan kesehatan pada responden sama, maka faktor yang menentukan dalam penelitian ini adalah faktor sasaran antara lain umur responden, informasi dan adat budaya yang telah tertanam sehingga sulit untuk di rubah (Notoatmodjo, 2012). PENUTUP 1. Simpulan Tingkat pengetahuan ibu primigravida sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan mengalami peningkatan skor ditunjukkan dengan adanya perubahan nilai pretes dan posttes. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh peneliti berhasil merubah pengetahuan ibu. Terdapat pengaruh yang signifikan pada pendidikan kesehatan tentang profil KB IUD terhadap tingkat pengetahuan ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Donorojo Pacitan, yang dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada pengaruh pada pendidikan kesehatan tentang profil KB IUD terhadap tingkat pengetahuan ibu primigravida. 2. Saran Diharapkan bagi para ibu hamil untuk memperkaya informasi khususnya informasi mengenai efek samping kontrasepsi IUD yang dapat diperoleh dari berbagai sumber informasi atau media yang ada. Bagi bidan di Puskesmas Donorojo Pacitan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam memberikan pendidikan kesehatan pada kegiatan kelas ibu hamil khususnya tentang variasi pemilihan strategi. Bagi Perpustakaan Universitas Aisyiyah diharapkan pihak perpustakaan menyediakan lebih banyak buku ataupun materi-materi tentang kontrasepsi khususnya profil KB IUD. DAFTAR PUSTAKA 1. Al-Qur an Al Karim. (2010). Al- Qur an Tajwid dan Terjemah. Bandung :CV Penerbit Diponegoro. 2. Arikunto, A. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT. Rineka Cipta. 3. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2013). Kebijakan Teknis Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi Melalui Program KB Nasional, Jakarta. 4. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Pusat. (2012). Upaya Peningkatan Pengguna Kontrasepsi IUD, Jakarta. 5. Badan Pusat Statistik. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan 2012, Jakarta. 6. Badan Pusat Statistik, BKKBN. (2013). Kementerian Kesehatan. Survey Demografi Kesehatan Indonesia, Jakarta. 7. Departemen Kesehatan RI. 2014. Rencana Stategis Making Pregnancy Safer (MPS) 2014-2019, Jakarta, 2001. 8. Departemen Kesehatan. (2012). Profil Kesehatan Kabupaten Pacitan. Dalam http://www.depkes.go.id, diakses tanggal 24 November 2016. 9. Departemen Kesehatan. (2012). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Dalam http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 24 November 2016. 10. Kaseuntung, C. (2015). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Dalam Pemiilihan Kontrasepsi di Desa Kalama Darat Kecamatan Tamako Kapulauan Sangihe, ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 3 Agustus 2015 (3).

11. Kementrian Kesehatan RI. (2014). Pusat Data dan Informasi, Jakarta Selatan. 12. Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatid dan R&D. Alfabeta: CV. 13. Santjaka, A. (2011). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan, Yogyakarta : Nuha Medika. 14. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta. 15. Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori Pengukuran Pengeahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.