APLIKASI SAP2000 UNTUK PEMBEBANAN GEMPA STATIS DAN DINAMIS DALAM PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BAJA

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR BANGUNAN TANPA DAN DENGAN DINDING GESER BETON BERTULANG

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

UCAPAN TERIMA KASIH. Jimbaran, September Penulis

PERBANDINGAN PERILAKU ANTARA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN (SRPM) DAN STRUKTUR RANGKA BRESING KONSENTRIK (SRBK) TIPE X-2 LANTAI

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

Kata kunci: Balok, bentang panjang, beton bertulang, baja berlubang, komposit, kombinasi, alternatif, efektif

PENGARUH BRACING PADA PORTAL STRUKTUR BAJA

ANALISA PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR PADA GEDUNG DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

ANALISIS PERILAKU STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN DAN TANPA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK

PEMODELAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BALOK BERLUBANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Perhitungan Balok Existing WI = WF-400x200x8x13 (tabel baja) mm mm

ABSTRAK. Kata Kunci : Gedung Parkir, Struktur Baja, Dek Baja Gelombang

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA

APLIKASI TEKLA STRUCTURES DAN SAP 2000 PADA PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BAJA TUGAS AKHIR A. A. NGURAH GITA MANTRA

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

BAB III LANDASAN TEORI. dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus

PERENCANAAN PORTAL BAJA 4 LANTAI DENGAN METODE PLASTISITAS DAN DIBANDINGKAN DENGAN METODE LRFD

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA

PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN DI JALAN LAKSAMANA ADISUCIPTO YOGYAKARTA

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR SEWAKA DHARMA MENGGUNAKAN SRPMK BERDASARKAN SNI 1726:2012 DAN SNI 2847:2013 ( METODE LRFD )

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

Gambar 4.1 Bentuk portal 5 tingkat

ANALISIS PENGARUH WILAYAH GEMPA DI INDONESIA TERHADAP BANGUNAN BAJA

ϕ b M n > M u ϕ v V n > V u

ANALISA KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN KOLOM YANG DIPERKUAT DENGAN LAPIS CARBON FIBER REINFORCED POLYMER (CFRP)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

ANALISIS DAN DESAIN PADA STRUKTUR BAJA DENGAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIK BIASA (SRBKB) DAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIK KHUSUS (SRBKK)

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

PERANCANGAN STRUKTUR KUBAH GEODESIK BAJA SEBAGAI HUNIAN SEMI PERMANEN KORBAN BENCANA ALAM. Oleh : CHRISTIANTO CHANDRA KUSUMA NPM :

PEMODELAN STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BREISING KONSENTRIK V-TERBALIK

PERILAKU DAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN DINDING PENGISI DAN TANPA DINDING PENGISI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG SISTEM STRUKTUR FLAT PLATE GEDUNG PERLUASAN PABRIK BARU PT INTERBAT - SIDOARJO YANG MENGACU PADA SNI

KINERJA STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BREISING BAJA TIPE X

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung (SNI ) dan tata cara perencanaan gempa

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

Putra NRP : Pembimbing : Djoni Simanta, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKULIAHAN FMIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

3. BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI

BAB II LANDASAN TEORI. kestabilan struktur dalam menahan segala pembebanan yang dikenakan padanya,

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

PERKUATAN SEISMIK STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG MENGGUNAKAN BREISING BAJA TIPE-X TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Kata kunci: perkuatan, struktur rangka beton bertulang, dinding geser, bracing, pembesaran dimensi, perilaku. iii

EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA

2.2 Pembahasan Penelitian Terdahulu 7

DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

BAB III LANDASAN TEORI. dan pasal SNI 1726:2012 sebagai berikut: 1. U = 1,4 D (3-1) 2. U = 1,2 D + 1,6 L (3-2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendahuluan Permasalahan Yang Akan Diteliti 7

ABSTRAK. Kata kunci : baja hollow tube, kolom beton bertulang, displacement, base shear.

Struktur Baja 2. Kolom

TESIS EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG SISTEM GANDA DENGAN ANALISIS NONLINEAR STATIK DAN YIELD POINT SPECTRA O L E H

PERBANDINGAN PERILAKU DAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN SISTEM BREISING KONSENTRIK TIPE-X DAN SISTEM BREISING EKSENTRIK V-TERBALIK

ANALISIS DINAMIK BEBAN GEMPA RIWAYAT WAKTU PADA GEDUNG BETON BERTULANG TIDAK BERATURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR RUDINI SIRAIT

3.4.5 Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen (V) Beban Geser Dasar Akibat Gempa Sepanjang Tinggi Gedung (F i )

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL LIMA LANTAI DENGAN SISTEM PELAT DATAR DAN DINDING GESER

xxiv r min Rmax Rnv Rnt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS STRUKTUR

LAMPIRAN A. Perhitungan Beban Gempa Statik Ekivalen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013

Soal 2. b) Beban hidup : beban merata, w L = 45 kn/m beban terpusat, P L3 = 135 kn P1 P2 P3. B C D 3,8 m 3,8 m 3,8 m 3,8 m

Laporan Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Salemba Residences 4.1 PERMODELAN STRUKTUR Bentuk Bangunan

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG TINGKAT TINGGI

Kata kunci : base isolator, perbandingan kinerja, dengan dan tanpa base isolator,

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Denah Lantai Dua Existing Arsitektur II-3. Tegangan dan Gaya pada Balok dengan Tulangan Tarik

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. xii DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN 1-1

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Permasalahan utama yang dihadapi dalam perencanaan gedung bertingkat tinggi

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Perencanaan Struktur Tahan Gempa. digunakan untuk perencanaan struktur terhadap pengaruh gempa.

ANALISIS DINAMIK STRUKTUR & TEKNIK GEMPA

ABSTRAK. Kata Kunci : rangka beton bertulang, perkuatan, bresing baja eksternal tipe X, MF, BF. iii

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL PESONA TUGU YOGYAKARTA

PERENCANAAN APARTEMEN SOLO PARAGON TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

T I N J A U A N P U S T A K A

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL 2017

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

Transkripsi:

APLIKASI SAP2000 UNTUK PEMBEBANAN GEMPA STATIS DAN DINAMIS DALAM PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BAJA TUGAS AKHIR Oleh : Made Hendra Prayoga (1104105132) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015

ABSTRAK Aplikasi SAP2000 untuk pembebanan gempa statis (metode statik ekuivalen dan auto load) dan dinamis (metode response spectrum dan time history) telah dilakukan untuk menganalisis struktur gedung baja perkantoran 5 lantai dengan perletakan sendi dan jepit. Bentang balok 8 m ke arah sumbu Y serta 6 m dan 8 m ke arah sumbu X dengan tinggi tingkat 3,5 m. Kedua model 3D struktur dirancang dengan SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) untuk menahan beban gempa dengan kategori desain seismik D dan kondisi tanah keras. Untuk struktur SRPMK, perbandingan momen kolom terhadap momen balok pada sambungan balok kolom harus lebih besar dari 1. Masing-masing model struktur dengan perletakan sendi dan jepit, dibebani dengan 4 metode beban gempa yang berbeda. Pembebanan gempa mengacu pada SNI 1726-2012. Untuk beban gempa response spectrum, menggunakan data spektrum respons desain dari Puskim (Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman) Kementerian Pekerjaan Umum. Sedangkan beban gempa time history menggunakan akselerogram gempa El-Centro. Setelah kedua model struktur memenuhi ketentuan kekuatan dan kekakuan menurut SNI 03-1729-2002, kemudian perilakunya dibandingkan, meliputi rasio tegangan, simpangan, gaya geser dasar serta gaya-gaya dalam pada elemen struktur. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa, untuk perletakan jepit beban gempa statis menghasilkan rasio tegangan, simpangan, gaya geser dasar dan gayagaya dalam yang lebih besar daripada nilai-nilai akibat beban gempa dinamis. Simpangan maksimum arah X dan arah Y akibat beban gempa statis masingmasing 36,80% dan 38,05% lebih besar daripada simpangan akibat beban gempa dinamis. Sedangkan untuk perletakan sendi, beban gempa statis menghasilkan rasio tegangan, gaya geser dasar, gaya normal dan gaya geser maksimum kolom yang lebih besar daripada nilai-nilai akibat beban gempa dinamis. Simpangan arah X pada lantai 1, 2 dan 3 akibat beban gempa statis lebih kecil daripada nilai akibat beban gempa dinamis, dimana simpangan akibat beban gempa dinamis 42,96% lebih besar daripada simpangan akibat beban gempa statis. Untuk gaya-gaya dalam yaitu momen maksimum balok dan kolom serta gaya geser maksimum balok akibat beban gempa statis lebih kecil daripada nilai-nilai akibat beban gempa dinamis. Perletakan jepit menghasilkan rasio tegangan, simpangan, dan gaya-gaya dalam kecuali gaya normal maksimum kolom yang lebih kecil daripada nilai-nilai untuk perletakan sendi. Sedangkan gaya geser dasar dan gaya normal maksimum kolom untuk perletakan jepit lebih besar daripada nilai-nilai untuk perletakan sendi. Kata kunci: statik ekuivalen, auto load, response spectrum, time history, SAP2000 ii

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Aplikasi SAP2000 Untuk Pembebanan Gempa Statis dan Dinamis Dalam Perencanaan Struktur Gedung Baja. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Made Sukrawa, MSCE, Ph.D. dan Bapak Ir. Dharma Putra, MCE selaku pembimbing serta kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini. Jimbaran, Agustus 2015 Penulis iii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR NOTASI...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan Penulisan...2 1.4 Manfaat Penulisan...3 1.5 Batasan Masalah...3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SAP 2000...4 2.1.1 Sejarah dan Perkembangannya...4 2.1.2 Model Struktur...5 2.1.3 Sistem Koordinat...5 2.2 Metode Statik Ekuivalen...6 2.3 Metode Auto Load...8 2.4 Metode Response Spectrum...9 2.5 Metode Time History...11 2.6 Ketentuan Pembebanan Gempa SNI-1726-2012...13 2.6.1 Struktur Bangunan Gedung Tidak Beraturan...13 2.6.2 Faktor Keutamaan (Ie) dan Kategori Risiko Struktur Bangunan...13 2.6.3 Wilayah Gempa dan Spektrum Respons...13 2.6.4 Kategori Desain Seismik...14 2.6.5 Faktor R, C d dan Ω o...15 2.6.6 Penentuan Perioda...15 2.6.7 Batasan Simpangan Antar Lantai Tingkat...16 2.7 Struktur Baja...17 2.7.1 Metode LRFD (Load and Resistance Factor Design)...17 2.7.2 Komponen Struktur Lentur...19 2.7.3 Balok Kolom...23 2.7.4 Perbandingan Momen Kolom Terhadap Momen Balok...26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum.....30 3.2 Data-data Struktur...30 3.3 Prosedur Analisis...32 iv

3.4 Metode Statik Ekuivalen...38 3.5 Metode Auto Load...46 3.6 Metode Response Spectrum...57 3.7 Metode Time History...70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum.....82 4.2 Perhitungan Beban Gempa...84 4.2.1 Beban Gempa Statik Ekuivalen...86 4.2.2 Beban Gempa Auto Load...89 4.2.3 Beban Gempa Response Spectrum...89 4.2.4 Beban Gempa Time History...90 4.3 Perbandingan Hasil...98 4.3.1 Dimensi Struktur dan Rasio Tegangan...98 4.3.2 Simpangan...107 4.3.2.1 Simpangan Arah X...107 4.3.2.2 Simpangan Arah Y...110 4.3.3 Perioda dan Gaya Geser Dasar...112 4.3.3.1 Perioda dan Gaya Geser Dasar Arah X...112 4.3.3.2 Perioda dan Gaya Geser Dasar Arah Y...113 4.3.4 Gaya-gaya Dalam...114 4.3.4.1 Momen Balok...115 4.3.4.2 Gaya Geser Balok...117 4.3.4.3 Momen Kolom...119 4.3.4.4 Gaya Normal Kolom...121 4.3.4.5 Gaya Geser Kolom...123 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...126 5.2 Saran...127 DAFTAR PUSTAKA...128 LAMPIRAN Lampiran A: Acuan Gempa Rencana...130 Lampiran B: Perioda dan Percepatan Spektrum Respons Desain...144 Lampiran C: Data Percepatan Gempa El-Centro...146 Lampiran D: Perhitungan Perbandingan Momen Kolom Terhadap Momen Balok 149 v

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Berat dan Tinggi Tiap Lantai...87 Tabel 4.2 Rasio Tegangan Rata-rata Balok Rangka 5...100 Tabel 4.3 Rasio Tegangan Rata-rata Balok Rangka C...102 Tabel 4.4 Rasio Tegangan Rata-rata Kolom Rangka 5...104 Tabel 4.5 Rasio Tegangan Rata-rata Kolom Rangka C...107 Tabel 4.6 Kontrol Simpangan Antar Tingkat Arah X...109 Tabel 4.7 Kontrol Simpangan Antar Tingkat Arah Y...111 Tabel 4.8 Momen Maksimum Balok Untuk Perletakan Sendi...117 Tabel 4.9 Momen Maksimum Balok Untuk Perletakan Jepit...117 Tabel 4.10 Gaya Geser Maksimum Balok Untuk Perletakan Sendi...119 Tabel 4.11 Gaya Geser Maksimum Balok Untuk Perletakan Jepit...119 Tabel 4.12 Momen Maksimum Kolom Untuk Perletakan Sendi...121 Tabel 4.13 Momen Maksimum Kolom Untuk Perletakan Jepit...121 Tabel 4.14 Gaya Normal Maksimum Kolom Untuk Perletakan Sendi...123 Tabel 4.15 Gaya Normal Maksimum Kolom Untuk Perletakan Jepit...123 Tabel 4.16 Gaya Geser Maksimum Kolom Untuk Perletakan Sendi...125 Tabel 4.17 Gaya Geser Maksimum Kolom Untuk Perletakan Jepit...125 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Spektrum Respons Desain...10 Gambar 2.2 Contoh Rekaman Ground Motion...12 Gambar 2.3 Balok Kolom...24 Gambar 2.4 Asumsi Letak Sendi Plastis...28 Gambar 3.1 Denah Struktur Lantai Tipikal...31 Gambar 3.2 Rangka 1-6...31 Gambar 3.3 Rangka A-C...32 Gambar 3.4 Kotak Dialog Frame Section...33 Gambar 3.5 Kotak Dialog Auto Select List...33 Gambar 3.6 Pemilihan Profil Auto Select...34 Gambar 3.7 Diagram Alir Penelitian...37 Gambar 3.8 Diagram Alir Metode Statik Ekuivalen...40 Gambar 3.9 Kotak Dialog Joint Forces...46 Gambar 3.10 Kotak Dialog Define Load Patterns...48 Gambar 3.11 Load Patterns Gempa Auto Load Arah X...49 Gambar 3.12 Load Patterns Gempa Auto Load Arah Y...49 Gambar 3.13 Define Mass Source...50 Gambar 3.14 Define Mass Source Untuk Contoh Model...51 Gambar 3.15 Assign Joint Constraint...52 Gambar 3.16 Diaphragm Constraint...53 Gambar 3.17 Define Load Combinations...54 Gambar 3.18 Input Kombinasi Pembebanan...55 Gambar 3.19 Persiapan Analisis Struktur Beban Gempa Statis...55 Gambar 3.20 Diagram Alir Metode Auto Load...57 Gambar 3.21 Diagram Alir Metode Response Spectrum...58 Gambar 3.22 Spektrum Respons Desain...59 Gambar 3.23 Contoh Input Response Spectrum di MS Excel...60 Gambar 3.24 Copy dan Paste Data ke Editor Teks...61 Gambar 3.25 Kotak Dialog Define Response Spectrum Function...61 Gambar 3.26 Input Data Response Spectrum dari Sumber Luar...62 Gambar 3.27 Modifikasi Input Data Response Spectrum...63 Gambar 3.28 Modifikasi Input RS ke Format User Defined...64 Gambar 3.29 Kotak Dialog Analysis Case Response Spectrum...65 Gambar 3.30 Analyis Case Gempa Response Spectrum Arah-X...66 Gambar 3.31 Analyis Case Gempa Response Spectrum Arah-Y...67 Gambar 3.32 Kotak Dialog Analysis Case Modal...68 Gambar 3.33 Analysis Case Untuk Modal...69 Gambar 3.34 Persiapan Analisis Struktur Beban Gempa Dinamis...70 Gambar 3.35 Kotak Dialog Define Time History Function...71 Gambar 3.36 Input Data Time History Dari Sumber Luar...72 Gambar 3.37 Folder SAP2000...72 Gambar 3.38 Input Data Akselerogram Time History...73 Gambar 3.39 Modifikasi Input Data Time History...74 Gambar 3.40 Input Teks Akselerogram El Centro...74 vii

Gambar 3.41 Modifikasi Input Time History ke Format User Defined...76 Gambar 3.42 Kotak Dialog Analysis Case Time History...77 Gambar 3.43 Analyis Case Gempa Time History Arah-X...79 Gambar 3.44 Analyis Case Gempa Time History Arah-Y...79 Gambar 3.45 Diagram Alir Metode Time History...81 Gambar 4.1 Model 3D Struktur Pada SAP2000...82 Gambar 4.2 Denah Struktur Lantai Tipikal...83 Gambar 4.3 Rangka 1 6...83 Gambar 4.4 Rangka A D...84 Gambar 4.5 Beban Gempa Statik Ekuivalen Rangka X...91 Gambar 4.6 Beban Gempa Statik Ekuivalen Rangka Y...92 Gambar 4.7 Input Beban Gempa Statik Ekuivalen Arah X...93 Gambar 4.8 Input Beban Gempa Statik Ekuivalen Arah Y...93 Gambar 4.9 Input Beban Gempa Auto Load Arah X...94 Gambar 4.10 Input Beban Gempa Auto Load Arah Y...94 Gambar 4.11 Spektrum Respons Desain Lokasi Bangunan...95 Gambar 4.12 Input Beban Gempa Response Spectrum Arah X...95 Gambar 4.13 Input Beban Gempa Response Spectrum Arah Y...96 Gambar 4.14 Akselerogram Gempa El Centro...96 Gambar 4.15 Input Beban Gempa Time History Arah X...97 Gambar 4.16 Input Beban Gempa Time History Arah Y...97 Gambar 4.17 Profil dan Rasio Tegangan Balok Rangka 5 Sendi...99 Gambar 4.18 Profil dan Rasio Tegangan Balok Rangka 5 Jepit...100 Gambar 4.19 Profil dan Rasio Tegangan Balok Rangka C Sendi...101 Gambar 4.20 Profil dan Rasio Tegangan Balok Rangka C Jepit...101 Gambar 4.21 Profil dan Rasio Tegangan Kolom Rangka 5 Sendi...103 Gambar 4.22 Profil dan Rasio Tegangan Kolom Rangka 5 Jepit...103 Gambar 4.23 Error pada Output Frame Details SAP2000...104 Gambar 4.24 Profil dan Rasio Tegangan Kolom dan Balok Rangka 5 Sendi...105 Gambar 4.25 Profil dan Rasio Tegangan Kolom Rangka C Sendi...106 Gambar 4.26 Profil dan Rasio Tegangan Kolom Rangka C Jepit...106 Gambar 4.27 Simpangan Arah X Untuk Perletakan Sendi dan Jepit...108 Gambar 4.28 Simpangan Antar Tingkat Arah X Untuk Perletakan Sendi dan Jepit...109 Gambar 4.29 Simpangan Arah Y Untuk Perletakan Sendi dan Jepit...110 Gambar 4.30 Simpangan Antar Tingkat Arah Y Untuk Perletakan Sendi dan Jepit...111 Gambar 4.31 Gaya Geser Dasar Arah X Untuk Perletakan Sendi dan Jepit...113 Gambar 4.32 Gaya Geser Dasar Arah Y Untuk Perletakan Sendi dan Jepit...114 Gambar 4.33 Momen Balok Tiap Lantai Perletakan Sendi dan Jepit Rangka 5...116 Gambar 4.34 Momen Balok Tiap Lantai Perletakan Sendi dan Jepit Rangka C...116 Gambar 4.35 Gaya Geser Balok Tiap Lantai Perletakan Sendi dan Jepit Rangka 5...118 Gambar 4.36 Gaya Geser Balok Tiap Lantai Perletakan Sendi dan Jepit Rangka C...118 Gambar 4.37 Momen Kolom Tiap Lantai Perletakan Sendi dan Jepit viii

Rangka 5...120 Gambar 4.38 Momen Kolom Tiap Lantai Perletakan Sendi dan Jepit Rangka C...120 Gambar 4.39 Gaya Normal Kolom Tiap Lantai Perletakan Sendi dan Jepit Rangka 5...122 Gambar 4.40 Gaya Normal Kolom Tiap Lantai Perletakan Sendi dan JepitRangka C...122 Gambar 4.41 Gaya Geser Kolom Tiap Lantai Perletakan Sendi dan Jepit Rangka 5...124 Gambar 4.42 Gaya Geser Kolom Tiap Lantai Perletakan Sendi dan Jepit Rangka C...124 ix

DAFTAR NOTASI A = Luas penampang a = Jarak antara dua pengaku vertical A B = Luas dasar struktur A f = Luas efektif pelat saya A i = Luas badan dinding geser "i" A w = Luas pelat badan bf = Lebar pelat sayap C B = Koefisien pengali momen tekuk torsi lateral Cd = Faktor amplifikasi defleksi C m = Koefesien lentur Cpr = Suatu faktor untuk meperhitungkan kekuatan sambungan CQC = Metoda Kombinasi Kuadrat Lengkap C S = Koefisien respons gempa Ct = Koefesien periode fundamental pendekatan C V = Rasio kuat geser C VX = Faktor distribusi vertical Cw = Koefesien periode fundamental pendekatan untuk struktur dinding geser d = Tinggi penampang d f = Jarak antara titik berat pelat sayap D i = Panjang dinding geser i E = Modulus elastisitas baja E AL = Beban gempa auto load E RS = Beban gempa response spectrum E SE = Beban gempa statik ekivalen E TH = Beban gempa time history Fa = Koefisien situs untuk perioda pendek Fv = Koefisien situs untuk perioda panjang Fi, Fx = Bagian dari gaya geser dasar V pada tingkat i atau x f L = Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa f u = Tegangan putus minimum penampang f y = Tegangan leleh G = Modulus geser baja hi, hx = Tinggi dari dasar sampai tingkat i atau x h n = Ketinggian struktur I e = Faktor keutamaan I w = Konstanta puntir lengkung I y = Momen inersia terhadap sumbu lemah J = Konstanta puntir torsi L = Panjang bentang antara dua pengekang lateral yang berdekatan L p = Panjang bentang maksimum untuk balok yang mampu menerima momen L r = Panjang bentang minimum untuk balok yang kekuatannya mulai ditentukan oleh momen kritis tekuk torsi lateral L = Jarak antara sendi plastis x

M A M B M c M cr M f M ltu Mmax Mn M ntu Mp Mpr M r M u My N N cr N crb N crs Nn N u P R Ry r y S 1 SA SB SC SD S D1 S DS SE SF Sh S M1 S MS SRSS S S Ta tf tw V V n Vp V u W = Momen pada titik ¼ L = Momen pada titik ½ L = Momen pada titik ¾ L = Momen kritis terhadap tekuk torsi lateral = Kuat lentur nominal dihitung hanya dengan pelat sayap saja = Momen lentur terfaktor orde pertama yang diakibatkan oleh bebanbeban yang dapat menimbulkan goyangan = Momen maksimum sepanjang bentang = Momen lentur nominal = Momen lentur terfaktor orde pertama yang diakibatkan oleh bebanbeban yang tidak menimbulkan goyangan = Momen plastis penampang = Momen pada lokasi sendi plastis = Momen batas tekuk = Momen lentur terfaktor = Momen tambahan akibat amplifikasi gaya geser pada sendi plastis = Jumlah tingkat = Beban kritis elastis = Beban kritis elastis untuk komponen struktur tak bergoyang = Beban kritis elastis untuk komponen struktur dengan goyangan = Kuat aksial nominal komponen struktur = Beban aksial terfaktor = Beban terpusat pada balok = Koefisien modifikasi respons = Faktor modifikasi tegangan leleh = Jari-jari girasi terhadap sumbu lemah = Parameter percepatan respons spektral pada perioda 1 detik = Batuan keras = Batuan = Tanah keras, sangat padat dan batuan lunak = Tanah sedang = Parameter percepatan respons spektral pada perioda 1 detik = Parameter percepatan respons spektral pada perioda pendek = Tanah lunak = Tanah khusus = Jarak sendi plastis ke as kolom = Percepatan percepatan respons spektral MCE pada perioda 1 detik = Parameter percepatan respons spektral MCE pada perioda pendek = Metoda Akar Kuadrat Jumlah Kuadrat = Parameter percepatan respons spektral pada perioda pendek = Periode fundamental pendekatan = Tebal pelat sayap = Tebal pelat badan = Geser desain total di dasar struktur dalam arah yang ditinjau = Kuat geser nominal balok = Gaya geser pada lokasi sendi plastis = Gaya geser perlu = Beban merata pada balok xi

W = Berat seismik efektif bangunan Wi, Wx = Berat seismik efektif bangunan pada tingkat i atau x X 1 = Koefisien untuk perhitungan momen tekuk torsi lateral X 2 = Koefisien untuk perhitungan momen tekuk torsi lateral Z = Modulus plastis penampang Βm = Perbandingan momen terkecil dan terbesar yang bekerja pada ujungujung komponen struktur = Simpangan antar lantai tingkat desain a = Simpangan antar lantai tingkat ijin Δoh = Simpangan antar lantai pada tingkat yang sedang ditinjau ΣΗ = Jumlah gaya horizontal yang menghasilkan Δoh pada tingkat yang ditinjau ΣMpb = Jumlah momen-momen balok-balok pada pertemuan as balok dan as kolom ΣMpc = Jumlah momen-momen kolom di bawah dan di atas sambungan pada pertemuan antar as kolom dan as balok ΣΝu = Jumlah gaya aksial tekan terfaktor akibat beban gravitasi untuk seluruh kolom pada satu tingkat δ = Faktor amplifikasi momen δb = Faktor amplifikasi momen untuk komponen struktur yang tidak dapat bergoyang δs = Faktor amplifikasi momen untuk komponen struktur yang dapat bergoyang φ = Faktor reduksi λ = Kelangsingan λp = Batas maksimum untuk penampang kompak λr = Batas maksimum untuk penampang tak-kompak xii