TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

III. METODOLOGI PENELITIAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II URAIAN TEORITIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen membantu perusahaan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK MENJADI PT CITILINK INDONESIA

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS KEUANGAN. o o

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerja sama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya (Chaniago, 1984) Definisi Koperasi Indonesia menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. 2.2 Tujuan dan Prinsip Koperasi Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya dapat diukur dari peningkatan kesejahteraan anggota. Keberhasilan koperasi dalam meningkatkan 7

8 kesejahteraan sosial ekonomi anggotanya akan lebih mudah diukur apabila aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh anggota dilakukan melalui koperasi, sehingga peningkatan kesejahteraannya akan lebih mudah di ukur. Dalam pengertian ekonomi, tingkat kesejahteraan itu dapat ditandai dengan tinggi rendahnya pendapatan riil (Sitio, 2001). Di Indonesia, prinsip-prinsip koperasi disebut sendi-sendi dasar koperasi. Dalam Undang-Undang No. 12 tahun 1967, istilah koperasi yang digunakan adalah sendi-sendi dasar koperasi, sedangkan dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992 disebut prinsip koperasi. Sama halnya dengan negara lain, koperasi Indonesia juga mengadopsi prinsip-prinsip koperasi Rochdale dan prinsip ICA (Internasional Cooperative Alliance). Prinsip-prinsip koperasi di Indonesia mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan kondisi sosial, politik, dan ekonomi Indonesia seiring dengan perubahan undang-undang yang mengatur perkoperasian (Sitio, 2001). Berikut merupakan perkembangan prinsip koperasi dari waktu ke waktu : 1. Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar koperasi menurut Undang-Undang No. 12 tahun 1967 adalah sebagai berikut : a) sifat keanggotannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia; b) rapat anggota merupakan kekeuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi; c) pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota; d) adanya pembatasan bunga atas modal; e) mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya; f) usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka; g) swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri.

9 2. Prinsip koperasi menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 dan yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut: a) keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; b) pengelolaan dilakukan secara demokratis; c) pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; d) pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal; e) kemandirian; f) pendidikan perkoperasian; g) kerjasama antar koperasi. 2.3 Koperasi Unit Desa (KUD) Koperasi unit desa (KUD) adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari penduduk desa yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang satu sama lain ada sangkut paut secara langsung, menjalankan aneka usaha dalam satu lingkungan. Jadi, koperasi dapat menjalankan usaha sesuai dengan keperluan masyarakat dan lingkungannya (Sumarsono, 2003). Pembentukan koperasi unit desa (KUD) didasarkan pada koperasi pertanian atau koperasi desa menurut ketentuan yang berlaku. Manajemen dijalankan oleh pengurus koperasi, badan pemeriksa sebagai pengontrol, sedangkan untuk melaksanakan usaha sehari-hari dilakukan oleh manajer yang dibantu oleh karyawan sesuai dengan perkembangan koperasi. 2.4 Kinerja Keuangan Pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. (Sucipto, 2003). Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

10 melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Ada lima (5) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu : melakukan review terhadap data laporan keuangan, melakukan perhitungan, melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh, melakukan penafsiran (interpretasi) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan, mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan (Fahmi, 2011). 2.5 Analisis Rasio keuangan Analisis rasio keuangan merupakan alat yang penting berguna bagi manajer keuangan maupun pihak-pihak lain di luar perusahaan. Bagi manajer keuangan analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja yang telah dicapai perusahaan, yang gilirannya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya fungsi perencanaan dan pengendalian. Melalui Analisis rasio keuangan akan diperoleh ukuran-ukuran tentang tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas keuangan suatu perusahaan (Satria, 1993). Jenis atau macam rasio yang umum digunakan adalah sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. 2. Rasio Solvabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

11 3. Rasio Aktivitas untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber dananya. 4. Rasio Profitabilitas untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari berbagai kebijaksanaan dan keputusan-keputusan perusahaanyang telah diambil. Maka dalam penelitian ini, rasio keuangan sebagai salah satu alat untuk menilai kinerja KUD yang dikelompokkan ke dalam empat katagori, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. 2.6 Penggolongan Rasio Rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu : 2.6.1 Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban tepat waktu. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut likuidnya baik (Munawair, 1998). Rasio ini sering digunakan oleh perusahaan atau investor untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kewajiban jangka pendek itu seperti membayar gaji pegawai atau hutang yang jatuh tempo, membayar tagihan listrik. Rasio ini sangat penting bagi suatu perusahaan dikarenakan berkaitan langsung dengan mengubah aktiva menjadi kas dan ketertarikan kreditur menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya dapat dilihat dari rasio

12 ini. Rasio likuiditas terdiri dari: current ratio (rasio lancar), quick ratio, dan net working capital. 2.6.2 Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang (Munawir, 2007). Perusahaan dapat dikatakan ideal apabila perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuid) dan dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya (solvabel). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kekayaan perusahaan dalam mendukung kegiatan perusahaan. Rasio solvabilitas terdiri dari: debt to asset ratio, debt to equity ratio, long-term debt to equity ratio, long-term debt to capitalization ratio, times interest earned, cash flow interest coverage, cash flow to net income, dan cash return on sales. 2.6.3 Rasio Aktivitas Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan didalam memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya. Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam menghasilkan penjualan dengan kemampuan aktiva yang dimiliki. Rasio aktivitas menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk memperoleh penjualan (Sartono, 2001). Rasio aktivitas terdiri dari : total asset turnover, fixed asset turnover, accounts receivable turnover, inventory turnover, average collection period (day s sales inaccounts receivable) dan day s sales in inventory.

13 2.6.4 Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, karena dalam rasio ini menunjukkan laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan. Rasio profitabilitas mempunyai tujuan dan manfaat tidak hanya bagi pihak perusahaan atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar di perusahaan terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan (Kasmir, 2012). Rasio profitabilitas terdiri dari: gross profit margin, net profit margin, operating return on assets, return on assets, return on equity, dan operating ratio. Dari rasio-rasio diatas, adapun yang berkaitan langsung dengan kepentingan analisis kinerja keuangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Current Ratio Current Ratio merupakan rasio lancar yang digunakan untuk mengetahui likuiditas suatu perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar (Lukas, 2008). Current Ratio yaitu kemampuan perusahaan membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar, yang termasuk dalam aktiva lancar antara lain kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar dimuka (Riyanto, 2001).

14 2. Quick Ratio Quick Ratio adalah kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar lebih likuid. Quick Ratio menunjukkan bahwa kekayaan perusahaan yang segera dapat dijadikan uang sebesar sekian kali dari hutang jangka pendek atau pinjaman yang segera dapat dibayar (Edilius, 2015). 3. Debt to Asset Ratio Debt to asset ratio yaitu total kewajiban terhadap asset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan presentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari resiko kreditur berupa berupa ketidak mampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya (Darsono, 2005). Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka pendanaan dengan hutang akan semakin banyak, dan semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena akan dikawatirkan perusahaan tersebut tidak mampu menutupi hutangnya dengan aktiva yang dimilikinya. 4. Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio adalah rasio yang menunjukkan presentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Jika dilihat dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik

15 kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya (Darsono, 2005). 5. Average Collection Period Average Collection Period mengukur berapa lama piutang dagang dibayar oleh pihak debitur atau mengukur perputaran piutang. Rasio ini menunjukkan berapa hari rata-rata yang diperlukan unruk mencairkan kembali piutang menjadi uang tunai atau menunjukkan berapa jumlah dana yang ditanam piutang. Semakin kecil rasio ini berarti semakin cepat pengumpulan piutang atau banyak penjualan tunainnya (Firdaus dan Ariyanti, 2003). 6. Inventory Turnover Inventory Turnover atau perputaran persediaan merupakanrasio yang digunakan untuk mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas. Semakin cepat inventory terjual, semakin cepat investasi perusahaan berubah dan persediaan menjadi kas. 7. Fixed Assets Turnover Fixed Assets Turnover mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut (Hanafi dan Halim, 2007).

16 8. Gross Profit Margin Gross Profit Margin adalah margin laba kotor yang digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan berasal dari penjualan setiap produknya. Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi secara efisien. 9. Return On Assets Return on assets sering disebut sebagai return on investment dimana ROA menunjukkan sejauh mana investasi yang telah ditanam mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan (Fahmi, 2012). 10. Net Profit Margin Net Profit Margin merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar net profit margin maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanam modalnya pada perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar presentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualannya. Semakin besar rasio ini, maka semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi (Bastian dan Suharjo, 2006). 2.7 Pengertian Klasifikasi Koperasi Klasifikasi adalah suatu penilaian kerja melalui sistem penilaian yang obyektif dan transparan dengan kriteria dan persyaratan yang jelas dan dilakukan dalam satu periode tertentu. Klasifikasi digunakan untuk menilai kondisi atau

17 kinerja suatu koperasi dalam suatu periode tertentu, dengan menggunakan kriteria atau standar penilaian yang sudah ditetapkan. 2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran dalam melaksanakan penelitian ini digunakan untuk mengarah penelitian agar sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang ditetapkan. KUD Mambal dalam melakukan aktivitasnya dari tahun 2010 sampai tahun 2014 membuat laporan pertanggung jawaban manajemen KUD Mambal. Laporan keuangan KUD Mambal dianalisis dengan menggunakan rasio-rasio yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Hasil analisis tersebutakan direkomendasikan kepada KUD Mambal.

18 KUD Mambal Laporan Keuangan Analisis Rasio Keuangan Likuiditas Solvabilitas Aktivitas Profitabilitas - Current - Debt to Asset - Average Collection - Gross Profit Ratio - Quick Ratio Ratio - Debt to Equity Ratio Period - Inventory Turnover - Fixed Assets Turnover Margin - Return on Asset - Net Profit Margin Kesimpulan Rekomendasi Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kinerja Keuangan KUD Mambal di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.