BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan pendidikan bisa diartikan sebagai suatu usaha untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah proses atau gaya mempengaruhi orang lain atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.

Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kemajuan Sekolah di SMP Kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan keaktifan anak didik. Keaktifan anak didik tersebut, diharapkan

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu sistem memiliki komponen-komponen yang berkaitan satu

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. atau mewujudkan tujuan tersebut, maka dibutuhkan adanya hal-hal yang menunjang

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. M, telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. tua peserta didik dan antara sekolah dengan masyarakat.

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Moh.Rosyid, Sosiologi Pendidikan, Idea Pres, Yogyakarta, 2010, hlm

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan manajemen suatu lembaga pendidikan (sekolah) sangat

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

PENERAPAN PROGRAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN 94 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

Perilaku Kepemimpinan Transpormasional Kepala SMA di Kabupaten Karawang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. 1. Nama Sekolah : SDIT Baitul Jannah. 2. Alamat : Jln. Pramuka No.43 Kemiling Raya 3. NSS/NPSN : /

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang menjelaskan tentang pengertian dan tujuan. pendidikan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah, keberhasilannya diukur

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu bentuk organisasi pendidikan. Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan di sekolah. Jika pengertian kepemimpinan tersebut diterapkan dalam organisasi pendidikan, maka kepemimpinan pendidikan bisa diartikan sebagai suatu usaha untuk menggerakkan orang-orang yang ada dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nawawi yang mengemukakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, memberikan motivasi, dan mengarahkan orang-orang yang ada dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. 1 Dalam organisasi pendidikan yang menjadi pemimpin pendidikan adalah kepala sekolah. Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah memiliki sejumlah tugas dan tanggung jawab yang cukup berat. Untuk bisa menjalankan fungsinya secara optimal, kepala sekolah perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat. Peranan utama kepemimpinan kepala sekolah tersebut, nampak pada pernyataanpernyataan yang dikemukakan para ahli kepemimpinan. Knezevich yang dikutip Indrafachrudi mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sumber energi utama ketercapaian tujuan suatu organisasi. 2 1 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung, 1985), h. 53 2 Tahalele dan Soekarto Indrafachrudi, Kepemimpinan Pendidikan, (Malang: IKIP malang, 1983), h. 32

2 Suatu organisasi akan berhasil dalam mencapai tujuan jika orang-orang yang bekerja dalam organisasi dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya. Berhasil atau gagalnya kegiatan sebuah organisasi akan tergambar dari tingkat pencapain kedisiplinan organisasi itu sendiri. Dengan demikian, apabila kedisiplinan organisasi tersebut baik maka dapat berdampak baik pula pada pencapaian tujuan dibentuknya organisasi tersebut. Sedangkan apabila kedisiplinan organisasi tersebut buruk maka akan berdampak buruk pencapaian tujuan organisasi. Oleh sebab itu organisasi harus sungguh-sungguh memberikan perhatian pada hal-hal yang menyangkut kedisiplinan, baik kedisiplinan guru maupun kedisiplinan organisasi. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tersebut, hal yang sangat dibutuhkan adalah sinergitas antara pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah; kepala sekolah, guru,bagian tata usaha, komite sekolah, serta pihak lain yang memiliki andil besar di dalamnya. Dari beberapa komponentadi, yang menurut peneliti memiliki peran besar dan strategis ialah guru dan kepalasekolah. Guru, sebagaimana UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, adalah pendidik profesional dengan tujuan utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa guru merupakan komponen sekolah yang sangat menentukan keberhasilan belajar mengajar dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Jika kedisiplinan nya baik, maka hampir bisa dipastikan proses belajar mengajar dan mutu pendidikan di sekolah akan baik, dan begitu sebaliknya.

3 Kepala sekolah, mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kedisiplinan guru. Sebagaimana yang disampaikan oleh malayu hasibuan dalam bukunya manajemen sumber daya manusia, bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan guru di antaranya kepemimpinan. 3 Agar orang-orang dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengarahkan segala sumber daya yang dimiliki menuju ke arah pencapaian tujuan. Dalam suatu organisasi, berhasil atau tidaknya tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pemimpin dan orang yang dipimpinnya. Menurut Miftah Toha, Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. 4 Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kedisiplinan guru. Untuk itu kepala sekolah harus mampu menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang manajer pendidikan, pemimpin pendidikan, supervisor pendidikan dan administrator. SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung merupakan salah satu SD IT swasta baru tumbuh dan berkembang di kota Bandar Lampung. Sekolah yang beralamat di jalan Pramuka No.43 Kemiling Permai Bandar Lampung ini mesti usianya relative muda, namun telah berhasil meraih berbagai prestasi melalui kesertaan siswa-siswinya dalam berbagai kegiatan perlombaan baik di tingkat kecamatan h.126 3 Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bina aksara, 2000), 4 MiftahToha, Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta: PT Raja Grapindo, 2006), h.5

4 maupun kota Bandar Lampung. Dilihat dari kelulusan, dua tahun meluluskan alumninya, tercatat sebagai SD IT yang tingkat kelulusannya 100% dengan prestasi yang baik. 5 Selain itu sekolah ini juga dilengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas cukup memadai, sehingga kegiatan belajar mengajar sera kegiatan kesiswaan berjalan baik. Gambaran singkat SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung tersebut secara tidak langsung menunjukan bahwa sekolah tersebut betul mempunyai cirri dan kualitas tersendiri. 6 Hasil penelitian pendahuluan peneliti di SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung Bandar Lampung terhadap kepemimpinan kepala sekolah, diperoleh gambaran sebagai berikut: Kepala sekolah memberikan kepercayaan kepada guru untuk melaksanakan tugas, baik sebagai wali kelas, pembina ekskul, kepanitian berbagai program sekolah dan tugas sebagai guru pengampu bidang studi serta tugas tambahan lainnya dengan sebaik-baiknya. Memberikan bantuan, arahan dan bimbingan kepada guru yang memiliki kendala dan kesulitan dalam melaksanakan tugas. Mendengarkan berbagai pendapat dan masukan serta kritikan dari guru dengan terbuka, serta berusaha memberikan penilaian yang objektif terhadap tugas dan prestasi kerja yang akan mempengaruhi kepangkatan. Selain itu kepala sekolah juga membantu mengembangkan kemampuan dan wawasan guru dengan memotivasi guru dalam mengikuti berbagai pelatihan dan seminar serta MGMP. 7 Lebih lanjut Kepala Sekolah memberikan ruang untuk menampung beragam aspirasi guru serta menciptakan komunikasi dengan seni agar terjalinnya hubungan kerja yang harmonis sebagaimana hubungan baik antar rekan kerja, 5 Dokumentasi SD IT Baitul Jannah, 15 Juli 2015 6 Observasi SD IT Baitul Jannah, 15 Juli 2015 7 Taufik Umar, S.Pd.I, Kepala SD IT Baitul Jannah, Wawancara, 16 Juli 2015

5 bukan bawahan dan atasan, namun hal ini belum banyak guru yang aktif dalam mengkomunikasikan segala hambatan yang dihadapinya, maupun ide-ide inovasi pengembangan keilmuan demi peningkatan kedisiplinan dan pengembangan sekolah, hanya sedikit sekali yang aktif. 8 Kepala Sekolah, Taufik Umar, S.Pd.I, menjelaskan bahwa kedisiplinan Guru SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung masih perlu ditingkatkan mengingat masih saja ada guru yang dalam melaksanakan tugasnya lebih terpacu jika terlihat oleh kepala sekolah, atau hanya dengan menyempurnakan kelengkapan dokumen untuk kepentingan pengawasan dari dinas dan mengabaikan pelaksanaan di lapangan, bukan berdasarkan tanggungjawab dalam peningkatan pelayanan pendidikan. 9 Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, peneliti mendapatkan bahwa kondisi lingkungan, sarana prasarana fisik SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung sudah terlihat cukup baik seperti gedung belajar mengajar, laboratorium, dan Komputer, lapangan futsal serta basket, dan lain sebagainya. Selain itu, lingkungan yang asri ini didukung oleh petugas kebersihan yang selalu menjaga kebersihan dan keindahan sekolah dan para warga sekolah. Sarana prasarana dan media pembelajaran sekolah yang lengkap. 10 Menurut Al-Komariah, S.Pd.I., Guru Kelas, di SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung hubungan yang harmonis sangat terasa dalam suasana kerja di sekolah ini, baik antara rekan guru, pimpinan maupun siswa serta warga sekolah lainnya. Saling memberi perhatian serta dukungan baik moril maupun materil 8 Observasi SD IT Baitul Jannah, 15 Juli 2015 9 Taufik Umar, S.Pd.I, Kepala SD IT Baitul Jannah, Wawancara, Juli 2015 10 Observasi SD IT Baitul Jannah, 15 Juli 2015

6 sesama warga sekolah, hingga kenyamanan dalam bekerja begitu terasa. 11 Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa kepala sekolah telah berusaha mempengaruhi para guru dengan komunikasi baik lisan maupun tulisan demi peningkatan kedisiplinan. Salah satunya adalah dari tulisan 10 budaya malu dan 8 etos kerja profesional yang ditampilkan pada dinding sekolah. Sarana dan prasarana sekolah juga turut memberi andil pada kenyamanan guru, sehigga hal ini diharapkan menjadi motivasi bagi peningkatan kedisiplinan guru. Kepala sekolah membangun hubungan yang barakarkan kepercayaan dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk melaksanakan tugas, baik sebagai wali kelas, pembina ekskul, kepanitian berbagai program sekolah dan tugas sebagai guru pengampu bidang studi serta tugas tambahan lainnya dengan sebaik-baiknya. Memberikan bantuan, arahan dan bimbingan kepada guru yang memiliki kendala dan kesulitan dalam melaksanakan tugas. Mendengarkan berbagai pendapat dan masukan serta kritikan dari guru dengan terbuka, serta berusaha memberikan penilaian yang objektif terhadap tugas dan prestasi kerja yang akan mempengaruhi kepangkatan. selain itu kepala sekolah juga membantu memotivasi mengembangkan kemampuan dan wawasan guru dengan pelatihan dan program pengembangan keilmuan lainnya. Hal lain yang unik pada kepemimpinan kepala sekolah SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung, yakni kepala sekolah memberikan ruang untuk menampung beragam aspirasi guru serta menciptakan komunikasi agar terjalin hubungan kerja yang harmonis sebagaimana hubungan baik antar rekan kerja, 11 Al-Komariah, S.Pd.I., Guru Kelas, SD IT Baitul Jannah, Wawancara 17 Juli 2015

7 bukan bawahan dan atasan. Pencapaian Tujuan Pendidikan sangat erat kaitannya kedisiplinan Guru di sekolah, karena guru secara langsung berhadapan dengan siswa dalam pelaksanaan pendidikan. Berdasarkan hasil pengamatan di SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung Bandar Lampung, masih terlihat adanya kehadiran guru yang tidak tepat waktu baik dalam jam datang kesekolah, memulai pelajaran maupun pada pergantian jam serta masih adanya guru yang meninggalkan jam mengajar di kelas dengan memberikan tugas LKS. Hal ini tentu akan mempengaruhi dan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. 12 Ada juga guru yang sebenarnya sudah hadir sebelum bel waktu masuk dibunyikan, akan tetapi tidak pula bisa langsung masuk ke kelas ketika bel masuk dibunyikan. Selalu ada alasan dan pekerjaan sambilan yang menghalanginya masuk kelas tepat waktu. 13 Berkaitan dengan hal ini, lebih lanjut disampaikan oleh Hermansyah, S.Pd.I, selaku wakil Kepala Bidang kurikulum SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung Bandar lampung bahwa kualitas dari kedisiplinan guru sangat perlu ditingkatkan karena masih banyaknya guru datang tidak tepat waktu baik dalam memulai pembelajaran maupun pergantian jam, dan belum tercapainya pengajaran yang optimal di dalam kelas oleh sebagian guru. 14 Selain itu menurut Bapak Hermansyah, masih ada guru yang belum menyusun program pengajaran sebelum menyajikan materi di depan kelas, 12 Observasi SD IT Baitul Jannah, 15 Juli 2015 13 Observasi SD IT Baitul Jannah, 15 Juli 2015 14 Hermansyah, S. Pd.I., Wakil Kepala Sekolah, Wawancara, 15 Juli 2015

8 sehingga materi yang di sampaikan menurut keinginan dan kemauan guru saja. Sudah menjadi ketentuan dan peraturan bahwa setiap guru wajib membuat program pengajaran, terutama persiapan pengajaran sebelum menyajikan materi pelajaran didepan kelas. 15 Data lain menunjukkan bahwa masih ada guru yang belum mengikuti langkah langkah yang benar dalam melaksanakan evaluasi, bahkan ada guru yang tidak memeriksa dan mengembalikan hasil evaluasi belajar siswa. Evaluasi merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan guru dengan mengikuti langkah-langkah yang benar menurut ketentuan yang berlaku. Namun, guru yang kurang disiplin dalam melaksanakan evaluasi pengajaran belum mengikuti prosedur evaluasi yang benar. Evaluasi yang mereka lakukan hanya menurut keinginan mereka sendiri. Bahkan ada pula di antara guru yang tidak melakukan evaluasi, evaluasi hanya dilakukan pada tengah semester atau di akhir semester. 16 Senada dengan yang disampaikan oleh Taufik Umar, S.Pd.I, bahwa kualitas kedisiplinan guru sangat mempengaruhi ketercapaian visi, misi di SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung khususnya, dan tujuan pendidikan nasional pada umumnya. Menurut Kepala sekolah, kedisiplinan guru SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung Bandar Lampung belum bisa dianggap baik masih harus terus mendapatkan perhatian dan pembimbingan dalam menggerakkan dan mempengaruhi serta memotivasi mereka. 17 15 Hermansyah, S. Pd.I., Wakil Kepala Sekolah, Wawancara, 15 Juli 2015 16 Taufik Umar, S.Pd.I, Kepala SD IT Baitul Jannah, Wawancara, Juli 2015 17 Taufik Umar, S.Pd.I, Kepala SD IT Baitul Jannah, Wawancara, Juli 2015

9 B. Identifikasi dan Batasan Masalah. 1. Identifikasi Masalah a) Kepala sekolah sudah mengupayakan untuk mempengaruhi guru, namun belum banyak guru yang aktif dalam mengkomunikasikan segala hambatan yang dihadapinya. b) Kepala sekolah memberikan bantuan petunjuk, arahan dan bimbingan kepada guru, namun masih banyaknya guru yang belum disiplin seperti datang tidak tepat waktu baik dalam memulai pembelajaran maupun pergantian jam, dan belum tercapainya pengajaran yang optimal didalam kelas oleh sebagian guru. c) Kepala sekolah sudah memberikan teladan yaitu disiplin waktu disaat ada jam mengajar, namun masih ada guru yang meninggalkan kelas dan terlambat datang kesekolah juga masuk kelas pada saat pergantian jam. d) Sarana dan Prasarana pembelajaran yang sudah tersedia dengan baik, namun masih belum dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh guru dalam peningkatan proses pembelajaran. 2. Pembatasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada kepemimpinan kepala sekolah yang punya posisi paling strategis dalam meningkatkan kedisiplinan guru. Jadi yang akan diteliti adalah pada aspek kepemimpinan dankedisiplinan SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung.

10 C. Rumusan Masalah. Berdasarkan permasalahan yang muncul di latar belakang dean pembatasan masalah, maka peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana Kepemimpimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung?. D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengungkap dan menganalisa secara mendalam Kepemimpimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung. 2. Kegunaan Penelitian a) Pengembangan Ilmu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu khasanah keilmuan khususnya Kepemimpinan kepala sekolah, Iklim kerja dan kedisiplinan guru. b) Obyek penelitian, memberikan masukan dan tambahan wawasan kepada obyek penelitian agar dapat meningkatkan Kualitas Kepemimpinan kepala sekolah, iklim lingkungan kerja dan kedisiplinan guru. E. Kerangka Pikir Menurut Andrew J. Dubrin dalam Buku The Complete Ideal s Guides to Leadership, yang dialihbahasa oleh Tri Wibowo BS arti kepemimpinan yang sesungguhnya dapat dijelaskan dengan banyak cara. Ada lima definisi tentang kepemimpinan dan definisi itu dapat dilihat sebagai berikut:

11 1) Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan. 2) Kepemimpinan adalah cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah. 3) Kepemimpinan adalah tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespon dan menimbulkan perubahan positif. 4) Kepemimpinan adalah kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. 5) Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional tercapai. 18 Hadari Nawawi mengemukakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, memberikan motivasi, dan mengarahkan orang-orang yang ada dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. 19 Secara umum disiplin merupakan sikap patuh terhadap peraturan yang ada, yang bersumber dari dalam hati atau naluri seseorang. Dari pengertian secara umum tadi disiplin juga banyak dikemukakan oleh berbagai pihak tak terkecuali para ahli, adapun pengertian disiplin menurut para ahli, meliputi: 1. Suharsimi Arikunto, mengemukakan bahwa disiplin adalah menunjuk kepada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya 2. Keith Davis yang dikutip oleh R.A. Santoso Sastro Poetro mengemukakan bahwa disiplin adalah suatu pengawasan terhadap diri pribadi untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh 18 Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta : Grapindo Persada, 2002), hlm. 4 19 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung, 1985), h. 53

12 pimpinan untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah disetujui/diterima sebagai suatu tanggung jawab 3. Bedjo Siswanto menjelaskan bahwa disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. 20 Sedangkann menurut Dede Hasan, indikator disiplin kerja adalah: 1. Melaksanakan dan rnenyelesaikan tugas tepat pada waktunya 2. Bekerja penuh kreatif dan inisiatif 3. Bekerja dengan jujur, penuh semangat dan tanggungjawab 4. Datang dan pulang tepat waktu 5. Bertingkhlaku sopan. 21 Hasibuan menyatakan, kedisiplinan kerja guru dapat dilihat dan beberapa indikator sebagai berikut: 1. Kepatuhan guru terhadap peraturan yang berlaku, 2. Datang dan pulang tepat waktu 3. Bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. 4. Bekerja sesuai dengan prosedur yang ada. 5. Melengkapi semua administrasi pembelajaran dengan baik. 6. Pemeliharaan sarana dan perlengkapan sekolah dengan baik. 22 Berdasarkan dan beberapa pendapat di atas jelas terlihat bahwa indikator seorang guru yang dapqt dikatagorikan mempunyai disiplin kerja yang baik adalah patuh terhadap atauran yang berlaku yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau pimpinan sekolah, melaksanakan pekerjaannya dengan baik, penuh inisiatif dan kretif, mempunyai administrasi yang lengkap yang dapat memberi arah dan tujuan pembelajaran, bekerja sesuai dengan prosudur yang ada dan datang pulang tepat pada waktunya. 20 https://idtesis.com/pengertian-disiplin-guru-menurut-para-ahli/ 21 Cece Wijaya, Tabrani Rusyam, Kemampuan Daar Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), h. 18-19. 22 Dede Hasan, Kemampuan Manajerial Pimpinan dalam Memotivasi Pegawai, (Bandung: LIPI, 2002), h. 46

13 Bagan Kerangka Pikir Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Mempengaruhi. 2. Memberi Perintah. 3. Memotivasi. 4. Menciptakan rasa percaya diri dan dukungan di antara bawahan. Indikator Kedisiplinan Kerja Guru 1. Melaksanakan dan menyelesaikan tugas 2. Bekerja penuh kreatif dan inisiatif 3. Bekerja dengan jujur, penuh tanggung jawab 4. Datang dan pulang tepat waktu