BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ini maupun masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Indonesia seperti adanya program sertifikasi, dan SM-3T.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat dalam pengembangan aktivitas belajar siswa dan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang menjadi dasar-dasar dalam menciptakan sebuah desain.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dalam dunia pendidikan sangat banyak mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia dilahirkan menjadi makluk sempurna yang memiliki akal fikiran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persepsi siswa yang tidak baik terhadap metode mengajar guru.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum dan adanya penyempurnaan fasilitas, adanya lokakarya bagi. yang kesemuanya ini dimaksudkan sebagai usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman di era abad 21 yang pesat menuntut adanya sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. monoton dalam mengajar, tidak menggunakan model model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, melalui sekolah. manusia agar mampu berkompentensi dalam dunia global.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelak dapat mengangkat harkat martabat bangsanya. kepribadian dan keterampilan memberikan hasil yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang harus melakukan kegiatan belajar dengan sungguh sungguh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai keragaman dalam menjelaskan dan mendefinisikan makna

BAB I PENDAHULUAN. diukur menggunakan instrumen yang relevan. Banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari pesert didik, digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sesuai dengan prinsip- prinsip Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang bermutu mampu membekali peserta didik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Usman (2010 : 97) menyatakan Pengelolaan kelas adalah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk oleh institusi-institusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradaban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menyiapkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. persiapan pada bidang pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan Nasional (UU No. 20/2003),menyatakan: Manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah faktor pendidikan di dalam negara itu sendiri. Pendidikan merupakan kegiatan universal dan berlangsung secara terus-menerus. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik mengembangkan potensi dirinya. Penyelengaraan pendidikan berfungsi sebagai usaha sistematik untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan. Melalui pendidikan diharapkan generasi muda dapat menjadi generasi yang berilmu, bermoral, serta memiliki keahlian lain yang tinggi dan bertanggung jawab mengemban tugasnya masingmasing, sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah upaya meningkatkan kualitas hidup individu yang secara langsung dan tidak langsung dipersiapkan untuk megikuti laju perkembangan yang senantiasa mengalami perubahan sesuai kebutuhan. Dilihat dari aktivitas siswa disekolah yang peneliti lakukan khususnya siswa kelas IPS kurangnya minat belajar siswa dan rendahnya prestasi belajar disebabkan karna siswa kurang mampu dalam memanfaatkan perpustakaan yang ada didalam sekolah dan siswa tersebut lebih suka belajar di warnet daripada disekolah tersebut. Sedangkan pada umumnya jika siswa kewarnet bukanlah

2 untuk belajar melainkan bermain game. Pada umumnya yang paling mendasar jika siswa ingin pengetahuannya semakin mendalam seharusnya siswa harus memanfaatkan perpustakaan tersebut dengan baik. Dengan adanya permasalahanpermasalahan yang ada disekolah tersebut sehingga peneliti ingin mengajak siswa lebih aktif lagi dan lebih kreatif lagi dalam proses belajar mengajar dikelas melalui media pembelajaran Visual agar minat belajar siswa dan prestasi belajar akan semakin naik lagi dari pada sebelum-sebelumnya. Dalam usaha untuk mencapai suatu prestasi belajar yang optimal dari proses belajar mengajar seorang siswa dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Salah satu yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar adalah guru yang merupakan factor eksternal sebagai penunjang pencapaian prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kreatifitas guru dalam proses belajar mengajar Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran dalam memberikan tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar pada diri peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar. Maka dari itu, peserta didik perlu mendapatkan pembelajaran melalui media pembelajaran yang tepat yaitu media visual. Media visual merupakan media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian

3 besar panca indera kita khususnya indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam penggunaan media ini adalah pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh peserta didik. Oleh karena itu,guru atau pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang akan dibahas pada peserta didik. Dilihat dari sisi guru, suatu program pendidikan dianggap berhasil apabila siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang biasanya ditandai dengan nlai yang tinggi atau nilai yang baik. Sedangkan jika dilihat dari sisi siswa, suatu program pendidikan dikatakan berhasil apabila program pendidikan tersebut dapat memenuhi atau kebutuhan atau tujuan yang dimilikinya dan meningkatkan potensi yang dimilikinya. Berdasarkan observasi yang dilakuakn, fenomena yang terjadi di beberapa sekolah terkhusus SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Hal ini diakibatkan banyak siswa tersebut yang bermalas-malasan untuk belajar dan menganggap proses belajar mengajar di sekolah membosankan sehingga tidak adanya ketertarikan siswa untuk belajar. Di lain sisi, siswa juga dituntut menyelesaikan segala tugas sekolah yang diperoleh dari kegiatan proses mengajar. Hal ini menjadi kendala bagi mereka apabila pelajaran yang diterimanya itu sulit untuk dipahami mungkin karena dalam proses belajar mengajar tersebut kurang menarik, membosankan, materi

4 yang disampaikan bersifat monoton, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius. Siswa tidak lagi belajar secara sungguh-sungguh dan menganggap belajar disekolah hanya formalitas. Akibatnya tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa akan pelajarapun semakin menurun. Hal ini berakibat pada penurunan prestasi belajar siswa. Penurunan prestasi belajar ini juga terjadi pada mata pelajaran ekonomi. Dari observasi yang penulis lakukan di SMA N 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat diperoleh daftar kumpulan nilai ekonomi semester ganjil kelas XI IPS tahun ajaran 2016/2017 yang menunjukkan data prestasi belajar ekonomi siswa dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 72 sebagai berikut : Tabel 1.1 Prestasi Belajar Ujian Bulanan Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Persentase siswa Kelas Jumlah siswa Mencapai KKM Belum mencapai KKM KKM XI IPS-1 34 82 % (28 orang) 17% (6 orang) XI IPS-2 30 76 % (23 orang) 23% (7 Orang) 72 XI IPS-3 34 73 % (25 Orang) 26% (9 Orang) Jumlah 98 77 % (76 Orang) 22% (22 Orang) Sumber: Guru Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat

5 Dari data yang diperoleh peneliti bahwa prestasi belajar ekonomi siswa masih tergolong rendah karena banyak siswa belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Yakni 77% atau sekitar 76 orang dari 98 orang keseluruhan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat, berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan kepada guru bidang studi ekonomi kelas XI IPS bahwa penyebabnya adalah kurangnya penggunaan media belajar siswa sehingga minat belajar siswa berkurang. Walaupun medi pembelajara (visual) sangat penting disekolah, namun dalam fenomena yang terjadi tidaklah demikian. Pada kenyataannya sebagian besar sekolah berasumsi media pembelajaran bukanlah sarana yang penting dalam kegiatan belajar. Terbukti dengan banyaknya sekolah yang memiliki media pembelajaran dengan kondisi memprihatinkan,bahkan dibeberapa sekolah ada yang tidak menyediakan media pembelajaran, dan sebagian sekolah mengalih fungsikan media pembelajaran sebagai ruang penyimpanan. Tetapi pada kenyataannya saat ini tidak semua sarana pendidikan memiliki media pembelajaran yang memadai. Hal ini terbukti dari sarana pendukung dala proses belajar mengajar yang kurang lengkap seperti dari sisi alat peraga atau media dan lain-lain. Dengan demikian guru kelas disamping jarang menggunakan alat-alat yang tersedia,guru juga kurang mampu untuk dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam dalam proses pembelajaaran, yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia. Selain itu dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar, guru tidak dapat menciptakan kondisi atau situasi belajar dan

6 kreasi-kreasi lai yang dapat memudahkan anak didiknya dalam menerima penjelasa dari guru. Media pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah saat ini pada umumnya dapat dikatakan kurang lengkap yang umumnya terlihat dari koleksi buku, media gambar, sketsa, grafik, poster, kartun dan berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar ofline dan web sebagai bahan ajar online. Ketersediaan akan itu semua di sekolah saat ini relative terbatas dan tidak optimal dalam mendukung kegiatan belajar siswa. Tapi pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan prestasi belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerimaan pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatiakn ketiga factor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran diharapkan memberikan prestasi belajar yang maksimal. Seperti yang dikemukakan Maroa (2014) penerapan pembelajaran dengan media visual dapat meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh siswa dalam belajar dan mengoptimalkan hasil belajar siswa dengan kemampuan untuk belajar secara mandiri diluar jam pelajaran yang diterimanya dari dalam lingkungan sekolah atau gurunya sendiri dan juga pengaruh minat belajar siswa. Dan berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan

7 guru bidang studi ekonomi di SMA NEGERI 1 SALAK KABUPATEN PAKPAK BHARAT bahwa Mengingat pentingnya belajar mandiri serta minat belajar di dalam pembelajaran, penulis merasa tertarik melihat bagaimana pengaruh belajar mandiri serta minat belajar. Oleh karena itu penulis mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Visual dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Ajaran 2016/2017. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, yang menjadi identifkasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh penggunaan media visual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat. 2. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat. 3. Bagaimana pengaruh penggunaan media visual dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat. 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari semakin luasnya penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: Pengaruh Penggunaan Media Visual dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salak Kabupaten pakpak Bharat Tahun Ajaran 2016/2017.

8 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh penggunaan media visual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Ajaran 2016/2017? 2. Apakah ada pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Ajaran 2016/2017? 3. Apakah ada pengaruh penggunaan media visual dan minat terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Salak Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Ajaran 2016/2017? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat. 2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

9 3. Untuk mengetahui pengaruh belajar mandiri dan minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai pengaruh penggunaan media visual dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. 2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah, guru dan calon guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salak Kabupaten Pakpak Bharat. 3. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dibidang yang sama. 4. Sebagai bahan referensi civitas akademis Unimed dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.