dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENGENAL DUNIA REPORTER DAN JURNALISTIK TV

Kode Etik Jurnalistik

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

Etika Jurnalistik dan UU Pers

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDOENSIA Nomor 02 Tahun 2007 Tentang PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RAN TV SEBAGAI TELEVISI SIARAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RANTAU TV (RAN TV) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

KODE ETIK JURNALISTIK

Hukum dan Pers. Oleh Ade Armando. Seminar Nasional Mengurai Delik Pers Dalam RUU KUHP Hotel Sofyan Betawi, Kamis, 24 Agustus 2006

7. Hak Cipta Media siber wajib menghormati hak cipta sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I KETENTUAN UMUM

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. pun mulai bebas mengemukakan pendapat. Salah satunya adalah kebebasan di bidang

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 008/SK/KPI/8/2004 TENTANG

Materi Perkuliahan I BERITA TV

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik

PENULISAN BERITA TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 01/P/KPI/03/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 02/P/KPI/12/2009

DRAF PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor.../P/KPI/.../2011

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media melalui perbedaan kemasan dan sifat siarannya. dirasakan oleh audiencennya. Menurut Marshall Mc Luhan, Media televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, disajikan lewat bentuk, siaran, cetak, hingga ke media digital seperti website

BAB I PENDAHULUAN. melalui media cetak tetapi juga media kominikasi elektronik. oleh masyarakat untuk mencari dan mengetahui informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.8 TAHUN 1992 TENTANG PERFILMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini, informasi memegang peran penting dalam kehidupan

ETIKA JURNALISTIK IJTI JURNALISME POSITIF

Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 01 TAHUN 2013 KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH TENTANG

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

KODE ETIK JURNALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. perkembanganmasyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial

BAB 1. Pendahuluan. Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena

KERANGKA PIDATO. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. televisi telah mencapai tingkat persaingan yang sangat tajam. Sebesar 80%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saat ini, televisi dapat memberikan nilai-nilai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 01/P/KPI/03/2012

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

Jurnalistik Televisi. Materi Kuliah. Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013.

BAB I PENDAHULUAN. fundamental dan penting dalam demokrasi karena menjadi pilar yang ke 4 setelah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN

1 of 10 3/17/2011 4:26 PM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. dan tingkatan ekonomi serta umur sudah dapat menggunakannya. Internet adalah

Transkripsi:

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik. adalah berita yang menyajiakan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity).

23 b) Berita lunak ( ), adalah informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam ( ) namun tidak bersifat harussegera ditayangkan. adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. adalah program yang menampilkan informasi ringan dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya. adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. adalah yang menampilkan satu beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. 2. Program Hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (). a) Drama adalah pertunjukan () yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi.

24 Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Film televisi menjadi media paling akhir yang dapat manayangkan film sebagai salah satu programnya karena pada awalnya tujuan dibuatnya film untuk layar lebar.kemudian film itu sendiri didistribusikan menjadi VCD atau DVD setelah itu film baru dapat ditayangkan di televisi. Permainan atau adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. c) Musik, Program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio. Program musik di televisi sangat ditentukan artis menarik.tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. (d) Pertunjukan, merupakan program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio. Eric C.Hepwood (1996) mengemukakan, berita adalah laporan pertama dari

25 kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum.definisi ini mengungkapkan tiga unsur berita yakni aktual, penting dan menarik. Selain itu, pakar komunikasi lainnya, JB Wahyudi mengemukakan berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat yang aktual, menarik, berguna dan dipublikasikan melalui media massa periodik; surat kabar, majalah, radio, dan TV. Namun, definisi ini masih bersifat umum menjelaskan mengenai definisi berita itu. Sedangkan berita TV, bukan hanya sekedar melaporkan fakta tulisan atau narasi, tetapi juga gambar (visual), baik gambar diam seperti foto, gambar peta, grafis, maupun film berita yakni rekaman peristiwa yang manjadi topik berita dan mampu memikat pemirsa 24. Berita televisi dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu : 1. Berita fakta peristiwa, yaitu laporan tentang segala sesuatu peristiwa sebagaimana adanya.berita ini disusun hanya berdasarkan pengamatan wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).Misalnya, kebakaran, kecelakaan, dan bencana alam. 24 Arifin S. Harahap.. Jakarta: PT Indeks. 2007 hal 3-4

26 2. Berita fakta pendapat, adalah laporan tentang pernyataan atau pendapat manusia mengenai segala sesuatu yang tengah aktual.berita ini disusun hanya berdasarkan tanggapan saja dan tidak ada peristiwanya. Misalnya, pendapat pakar mengenai implikasi kenaikan BBM. 3. Berita fakta peristiwa dan pendapat, yakni laporan tentang segala sesuatu peristiwa yang terjadi dan pendapat manusia yang berkompeten mengenai fakta peristiwa tersebut.berita ini disusun berdasarkan fakta peristiwa dan disisipi tanggapan manusia yang berkompeten mengenai masalah itu.misalnya, ratusan ribu TKI dari negeri jiran kembali ke tanah air kemudian berita tersebut disisipi dengan komentar TKI, korban, polisi dan pejabat pemerintah 25. Sedangkan kriteria berita televisi yaitu : 1. Aktual artinya baru atau hangat-hangatnya sebuah kabar. Semakin cepat peristiwa atau pendapat tersebut disiarkan, semakin aktual berita tersebut. Sebaliknya, semakin lama berita tersebut disiarkan maka berita itu menjadi basi. 2. Menarik maksudnya adalah sesuatu yang menarik biasanya berkaitan dengan peristiwa besar yang dapat membuat orang iba, marah dan kagum. 3. Berguna, maksudnya yaitu berguna tidaknya sebuah berita sangat tergantung pada manfaat yang diperoleh pemirsa setelah menyaksikan

27 sebuah berita. 25 Ibid. hal 5 4. Kedekatan ), hubungan kedekatan sebuah berita dengan pemirsa dapat diukur dengan jarak lokasi peristiwa dengan tempat tinggal,hobi, hubungan profesi, dan kaitan lainnya yang berhubungan langsung dengan pemirsa. 5. Menonjol, mencolok, dikenal ( ), yaitu hal-hal yang menonjol atau sangat dikenal pemirsa. Semakin terkenal seseorang, tempat dan benda tersebut semakin menarik dijadikan bahan berita. 6. Pertentangan (, yaitu segala sesuatu yang bersifat pertentangan menarik untuk diberitakan karena konflik adalah bagian dari kehidupan manusia. 7. Kemanusiaan ( ), segala kisah yang dapat membangkitkan emosi manusia, baik sedih, lucu, dan dramatis menarik untuk disimak 26. Perbincangan seputar memusat pada kesalahkaprahan istilah dan materi itu sendiri. berasal dari dua kata: dan. Meskipun kedua kata itu berasal dari bahasa Inggris, kita juga akan kesulitan mencari bentukan dalam kamus bahasa Inggris. Sekalipun bentukan itu agaknya meniru pola beberapa bentukan baru, seperti

27 dan. (gabungan dari kata dan ) diartikan sebagai materi pendidikan yang disampaikan dalam bentuk hiburan. 26 Ibid. hal 5-11, yang merupakan gabungan dari kata dan, diartikan sebagai materi iklan yang disampaikan dalam bentuk mirip editorial di media massa. Melihat pengertian dan maka seharusnya diartikan sebagai informasi yang disampaikan dalam bentuk hiburan. Sedangkan berdasarkan isi, kita memahami acara itu sebagai informasi tentang dunia hiburan dan bukan informasi yang menghibur. Namun, menurut Carpini dan Williams pemberitaan merupakan gabungan informasi dan hiburan. Pemberitaan muncul antara lain, karena struktur industri media, integrasi vertikal dan horizontal industri media, tekanan pencapaian ekonomi, dan munculnya pekerja media yang memiliki keterikatan minim pada kode etik jurnalistik. Para ahli komunikasi dan media menyebut sebagai jenis jurnalisme yang menawarkan berita-berita sensasional,lebih personal, dengan selebriti sebagai perhatian liputan. menjual informasi yang dipertimbangkan memenuhi selera

28 pasar sehinggakerap kali menanggalkan kaidah penting jurnalisme atas nama pembohongan terhadap publik. Pemberitaan sebuah media massa juga merupakan sebuah tindakan yang bersifat sadar dalam melakukannya, hal ini berdasarkan pada tindakan yang ingin di sampaikan yaitu sebuah informasi. Pemberitaan ini di dalamnya juga terdapat etika-etika yang harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pemberitaan tersebut. Etika dalam pemberitaan, khususnya pemberitaan media massa (televisi). Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS)juga telah mengeluarkan pasal-pasal yang berkenaan dengan pelanggaran- pelanggaran jurnalistik tersebut, terhadap penayangan di televisi, diantaranya :

29 (1) Lembaga penyiaran wajib menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalistik, antara lain: akurat, berimbang, adil, tidak beritikad buruk, tidak menghasut dan menyesatkan, tidak mencampuradukkan fakta dan opini (2) Lembaga penyiaran dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik wajib tunduk kepada peraturan perundang-undangan dan berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik yang ditetapkan oleh Dewan Pers. (1) Lembaga penyiaran dapat melakukan pencegatan di ruang publik maupun ruang privat. (2) Pencegatan yang dilakukan di ruang privat (rumah atau kantor), harus dilakukan hanya apabila telah mendapatkan persetujuan dari narasumber dan/atau keluarga narasumber. (3) Narasumber berhak menolak untuk berbicara saat terjadi pencegatan, dan lembaga penyiaran dilarang menggunakan penolakan tersebut sebagai alat untuk menjatuhkan narasumber atau obyek dari suatu program siaran. (4) Lembaga penyiaran dilarang melakukan pencegatan dengan tujuan menambah efek dramatis pada program faktual. Dalam meliput dan/atau menyiarkan program berita tentang terorisme, lembaga penyiaran wajib memperhatikan kepentingan publik, keamanan,

30 dan rahasia negara. Begitu pun dengan Standar Program Siaran (SPS) yang telah mengeluarka (1) Program siaran pemberitaan wajib memperhatikan prinsip-prinsip jurnalistik sebagai berikut: a. tunduk pada peraturan perundang-undangan dan berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik yang ditetapkan oleh Dewan Pers; b. akurat, adil, berimbang, tidak berpihak, tidak beritikad buruk, tidak menghasut dan menyesatkan, tidak mencampuradukkan fakta dan opini pribadi, tidak menonjolkan unsur kekerasan, tidak mempertentangkan suku, agama, ras dan antargolongan, serta tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis dan cabul; dan c. melakukan ralat atas informasi yang tidak akurat. (2) Program siaran pemberitaan dan yang bersifat informatif tentang rekonstruksi suatu peristiwa wajib mengikuti ketentuan sebagai berikut:

31 a. menyertakan penjelasan yang eksplisit bahwa apa yang disajikan tersebut adalah hasil rekonstruksi dengan menampilkan kata rekonstruksi, ilustrasi atau rekayasa di pojok gambar dan pernyataan verbal di awal siaran; dan b. dilarang melakukan perubahan atau penyimpangan terhadap fakta atau informasi yang dapat merugikan pihak yang terlibat. Program siaran yang menggunakan /potongan gambar dan/atau potongan suara dari program siaran lain harus disebutkan sumbernya dan ditempatkan dalam konteks yang tepat dan adil serta tidak merugikan pihak-pihak yang menjadi subyek pemberitaan.