PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOPEMBER 2008

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

Perkembangan. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.78 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2017

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.36 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2016 SEBESAR 93,94 ATAU MENURUN SEBESAR 0.53 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU JANUARI 2017



2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT


NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2017 SEBESAR 92,86 ATAU MENURUN SEBESAR 1,15 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JUNI 2016 SEBESAR 97,00 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JANUARI 2016 NAIK 0,61 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.79 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN


Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

Transkripsi:

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 44/8/72/Th.XVIII, 01 Agustus Selama Juli, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 100,59 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Juli sebesar 100,59 persen, turun 0,03 persen dibandingkan NTP bulan lalu. Hal ini disebabkan penurunan NTP pada subsektor tanaman pangan (0,74 persen), subsektor hortikultura (0,48 persen), dan NTP subsektor perikanan budidaya (0,46 persen). Indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik masing-masing sebesar 0,41 persen dan sebesar 0,43 NTP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 109,61 persen, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 92,88 Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 110,95 persen atau mengalami peningkatan sebesar 0,24 persen dibandingkan Juni. Di tingkat nasional, NTP dan NTUP bulan Juli masing-masing sebesar 101,39 persen dan 110,02 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan persentase yang diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP berperan sebagai indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan, yang menunjukkan daya tukar ( term of trade) dari produk pertanian terhadap barang dan jasa baik yang dikonsumsi oleh rumahtangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Sehingga, semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat tingkat kemampuan atau daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), tanpa memperhitungkan pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga. Dengan demikian, NTUP diharapkan lebih mencerminkan kemampuan daya tukar hasil produksi rumahtangga petani terhadap pengeluaran biaya selama proses produksi. Berita Resmi Statistik No. 44/8/72/Th. XVIII, 01 Agustus 1

Tabel 1 Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya, Juni Juli Subsektor Juni Juli Perubahan (%) (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTPP) 93,57 92,88-0,74 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 117,24 117,06-0,15 - Padi 111,96 112,02 0,05 - Palawija 133,57 132,67-0,67 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 125,30 126,03 0,58 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127,55 128,41 0,67 - Indeks BPPBM 117,42 117,67 0,21 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) 110,14 109,61-0,48 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 137,03 136,85-0,13 - Sayur-sayuran 132,91 131,24-1,26 - Buah-buahan 140,59 141,60 0,72 - Tanaman Obat 121,90 124,28 1,95 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 124,42 124,85 0,35 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 128,07 128,54 0,37 - Indeks BPPBM 113,09 113,46 0,33 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) 96,19 96,54 0,36 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 118,26 119,26 0,85 - Tanaman Perkebunan Rakyat 118,26 119,26 0,85 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 122,95 123,53 0,47 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 108,90 109,09 0,17 - Indeks BPPBM 133,10 133,97 0,65 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) 107,22 107,43 0,20 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 125,83 126,41 0,46 - Ternak Besar 121,64 122,83 0,98 - Ternak Kecil 125,95 125,63-0,25 - Unggas 129,83 129,22-0,47 - Hasil Ternak 145,23 146,49 0,87 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 117,36 117,67 0,26 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 126,94 127,64 0,55 - Indeks BPPBM 108,65 108,61-0,04 5. Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) 108,13 109,04 0,84 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 130,56 132,00 1,10 - Penangkapan 138,60 140,66 1,49 - Budidaya 109,03 108,81-0,20 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 120,75 121,05 0,25 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 128,00 128,50 0,39 - Indeks BPPBM 108,67 108,66-0,01 5. 1. Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 115,36 116,78 1,23 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 138,60 140,66 1,49 - Penangkapan 138,60 140,66 1,49 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 120,15 120,45 0,25 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 128,07 128,57 0,39 - Indeks BPPBM 107,49 107,49 0,00 Berita Resmi Statistik No. 44/8/72/Th. XVIII, 01 Agustus 2

Subsektor Juni Juli Perubahan (%) 5. 2. Perikanan Budidaya a, Nilai Tukar Petani Budidaya Ikan (NTPi) 89,10 88,69-0,46 b, Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 109,03 108,81-0,20 - Budidaya Air Tawar 108,76 109,48 0,66 - Budidaya Air Laut 105,24 104,56-0,65 - Budidaya Air Payau 130,08 131,14 0,81 c, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 122,37 122,68 0,25 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 127,82 128,31 0,38 - Indeks BPPBM 111,84 111,81-0,03 NTP Gabungan a, Nilai Tukar Petani (NTP) 100,62 100,59-0,03 b, Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 123,27 123,77 0,41 c, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 122,51 123,04 0,43 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 127,26 127,95 0,54 - Indeks BPPBM 111,38 111,55 0,15 NTP Gabungan tanpa Perikanan a, Nilai Tukar Petani (NTP) 100,11 100,03-0,08 b, Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 122,77 123,21 0,36 c, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 122,63 123,17 0,44 - Indeks Konsumsi Rumahtangga 127,21 127,91 0,55 - Indeks BPPBM 111,56 111,74 0,16 BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal Dari hasil pemantauan harga penjualan komoditas hasil pertanian di tingkat produsen, biaya produksi, dan konsumsi rumahtangga terhadap barang/jasa di wilayah perdesaan selama Juli menunjukkan bahwa NTP Provinsi Sulawesi Tengah turun sebesar 0,03 persen, yakni dari 100,62 pada Juni menjadi 100,59 pada Juli. Hal ini disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,41 persen lebih rendah dari peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,43 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Selama Juli, indeks harga yang diterima petani tercatat 123,77 atau meningkat 0,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 123,27. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya It pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,85 persen, subsektor peternakan sebesar 0,46 persen dan subsektor perikanan sebesar 1,10 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani dipengaruhi oleh komponen pengeluaran baik untuk konsumsi rumahtangga maupun fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian, Indeks harga yang dibayar petani selama Juli mengalami peningkatan sebesar 0,43 persen dibandingkan bulan lalu, yaitu dari 122,51 pada Juni menjadi 123,04 pada Juli. Seluruh subsektor mengalami peningkatan Ib meliputi tanaman pangan sebesar 0,58 persen, hortikultura sebesar 0,35 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,47 persen, peternakan sebesar 0,26 persen, dan perikanan sebesar 0,25 Berita Resmi Statistik No. 44/8/72/Th. XVIII, 01 Agustus 3

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Januari Juli 140,00 120,00 100,00 120,86 121,02 121,73 121,77 121,85 122,51 123,04 119,76 119,91 121,33 121,14 121,74 123,27 123,77 99,09 99,08 99,67 99,48 99,91 100,62 100,59 80,00 60,00 40,00 NTP It Ib 20,00 0,00 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 4. NTP Menurut Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) NTP subsektor tanaman pangan menurun sebesar 0,74 persen yakni dari 93,57 pada Juni menjadi 92,88 pada Juli. Penurunan NTPP disebabkan oleh penurunan It tanaman pangan yang sebesar 0,15 persen, sementara Ib mengalami peningkatan sebesar 0,58 Penurunan It dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada subkelompok palawija sebesar 0,67 persen, sebaliknya indeks harga subkelompok padi-padian meningkat sebesar 0,05 Peningkatan Ib sebesar 0,58 persen yakni dari 125,30 pada Juni menjadi 126,03 pada Juli, disebabkan oleh meningkatnya indeks harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masing-masing sebesar 0,67 persen dan sebesar 0,21 b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Subsektor hortikultura mengalami penurunan NTP dari 110,14 pada Juni menjadi 109,61 pada Juli atau tutun sebesar 0,48 Hal ini disebabkan oleh penurunan It sebesar 0,13 persen, sebaliknya Ib meningkatan sebesar 0,35 Penurunan It terjadi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,26 persen, sementara subkelompok buah-buahan dan subkelompok tanaman obat mengalami peningkatan It masing-masing sebesar 0,72 persen dan 1,95 Berita Resmi Statistik No. 44/8/72/Th. XVIII, 01 Agustus 4

Peningkatan Ib sebesar 0,35 persen disebabkan oleh meningkatnya indeks harga konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masing-masing sebesar 0,37 persen dan 0,33 c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Selama Juli, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen yakni dari 96,19 pada Juni menjadi 96,54 pada Juli. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tingkat harga komoditas tanaman perkebunan rakyat sehingga mengakibatkan It pada subsektor ini naik sebesar 0,85 persen, yakni dari 118,26 pada Juni menjadi 119,26 pada Juli. Pada bulan Juni, Ib tercatat 122,95 menjadi 123,53 pada Juli atau meningkat 0,47 Peningkatan ini berasal dari meningkatnya indeks harga konsumsi rumahtangga dan indeks harga biaya produksi masing-masing sebesar 0,17dan 0,65 d. Subsektor Peternakan (NTPT) Subsektor peternakan mengalami peningkatan NTP sebesar 0,20 persen yakni dari 107,22 pada Juni menjadi 107,43 pada Juli. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan It sebesar 0,46 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar 0,26 Peningkatan It disebabkan peningkatan indeks harga subkelompok ternak besar sebesar 0,98 persen dan subkelompok hasil ternak sebesar 0,87 Sementara subkelompok ternak kecil dan ungags mengalami penurunan indek masing-masing sebesar 0,25 persen dan 0,87 Sementara itu, peningkatan Ib sebesar 0,26 persen berasal dari peningkatan indeks harga konsumsi rumahtangga sebesar 0,39 persen, sedangkan indeks harga biaya produksi turun sebesar 0,01 e. Subsektor Perikanan (NTNP) Nilai tukar subsektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,84 persen, yakni dari 108,13 pada Juni menjadi 109,04 pada Juli. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan It sebesar 1,49 persen, lebih besar dari peningkatan Ib sebesar 0,25 Peningkatan It disebabkan oleh peningkatan indeks harga subkelompok perikanan tangkap sebesar 1,49 persen sedangkan subkelompok budidaya turun sebesar 0,20 Pada kelompok perikanan tangkap (NTN), terjadi peningkatan nilai tukar sebesar 1,23 persen yakni dari 115,36 pada Juni menjadi 116,78 pada Juli. Pada bulan yang sama, It dan Ib perikanan tangkap naik masing-masing sebesar 1,49 persen dan sebesar 0,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada kelompok perikanan budidaya (NTPi), terjadi penurunan nilai tukar sebesar 0,46 persen yakni dari 89,10 pada Juni menjadi 88,69 pada Juli. Hal ini dipengaruhi oleh terjadinya penurunan It sebesar 0,20 persen, sebaliknya Ib mengalami peningkatan sebesar 0,25 Penurunan It terutama disebabkan oleh penurunan indeks harga perikanan budidaya air laut sebesar 0,65 persen, sedangkan Berita Resmi Statistik No. 44/8/72/Th. XVIII, 01 Agustus 5

perikanan budidaya air tawar dan perikanan budidaya air payau mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,66 persen dan 0,81 Secara keseluruhan, Ib subsektor perikanan naik 0,27 persen yang berasal dari peningkatan indeks harga konsumsi rumahtangga sebesar 0,39 persen, sedangkan biaya produksi turun sebesar 0,01 Pada kelompok perikanan tangkap (NTN), terjadi peningkatan Ib sebesar 0,25 persen yang disebabkan peningkatan indeks harga konsumsi rumahtangga sebesar 0,39 persen, sedangkan biaya produksi cenderung konstan. Pada kelompok perikanan budidaya (NTPi), Ib naik sebesar 0,25 persen yang disebabkan peningkatan indeks harga konsumsi rumahtangga sebesar 0,38 persen, sebaliknya biaya produksi turun sebesar 0,03 5. Indeks Harga yang Dibayar Petani Menurut Kelompok Pengeluaran Berdasarkan hasil pemantauan terhadap pengeluaran petani selama Juli, dapat dirinci menurut indeks harga yang dibayar petani baik untuk keperluan rumahtangga maupun keperluan proses produksi di sektor pertanian. Tabel 2 Indeks Harga yang Dibayar Petani Menurut Kelompok Pengeluaran Juni Juli Kelompok pengeluaran Juni Juli Perubahan (%) (1) (2) (3) (4) Konsumsi rumahtangga 127,26 127,95 0,54 1.Bahan makanan 133,57 134,39 0,61 2. Makanan jadi 125,70 126,81 0,88 3. Perumahan 125,72 126,14 0,33 4. Sandang 120,73 121,52 0,65 5. Kesehatan 121,60 122,19 0,49 6. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga 111,17 111,62 0,40 7. Transportasi dan komunikasi 120,66 120,60-0,05 Biaya Produksi dan Penanaman Barang Modal (BPPBM) 111,38 111,55 0,15 1. Bibit 111,85 111,91 0,05 2. Obat-obatan dan pupuk 109,36 109,41 0,05 3. Sewa lahan, pajak, dan lainnya 110,05 110,13 0,07 4. Transportasi 121,34 121,44 0,08 5. Penambahan barang modal 110,65 110,65 0,00 6. Upah buruh tani 109,01 109,36 0,32 Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 122,51 123,04 0,43 Peningkatan indeks harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumahtangga sebesar 0,54 persen, terutama disebabkan meningkatnya subkelompok bahan makanan sebesar 0,61 persen, makanan jadi sebesar 0,88 persen, perumahan sebesar 0,33 persen, sandang sebesar 0,65 persen, kesehatan sebesar 0,49 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,40 persen, sedangkan transportasi dan komunikasi turun sebesar 0,05 Sementara Berita Resmi Statistik No. 44/8/72/Th. XVIII, 01 Agustus 6

peningkatan indeks harga yang dibayar petani untuk biaya produksi sebesar 0,15 persen, terutama dipengaruhi oleh peningkatan yang terjadi pada subkelompok bibit sebesat 0,05 persen, obat-obatan dan pupuk sebesar 0,05 persen, sewa lahan, pajak, dan olehraga sebesar 0,07 persen, transportasi sebesar 0,08 persen, serta upah buruh tani sebesar 0,32 6. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) Dibandingkan bulan sebelumnya, Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) mengalami peningkatan indeks sebesar 0,19 persen yaitu dari 110,68 pada bulan Juni menjadi 110,95 pada bulan Juli. Namun demikian, relatif lebih tingginya NTUP dibandingkan Nilai Tukar Petani (NTP) yang sebesar 100,59 merefleksikan bahwa tingkat pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga petani, termasuk peternak dan nelayan, berperan cukup signifikan dalam menurunkan besaran nilai tukar. Peningkatan NTUP sebesar 0,24 persen terutama dipengaruhi oleh peningkatan yang terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,66 persen, subsektor peternakan sebesar 0,50 persen, dan subsektor perikanan sebesar 1,12 Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya Juni Juli Kelompok pengeluaran Juni Juli Perubahan (%) (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 99,85 99,48-0,37 2. Hortikultura 121,17 120,62-0,45 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 108,60 109,32 0,66 4. Peternakan 115,81 116,39 0,50 5. Perikanan 120,14 121,48 1,12 a. Tangkap 128,94 130,86 1,49 b. Budidaya 97,49 97,32-0,17 NTUP 110,68 110,95 0,24 NTUP Tanpa Perikanan 110,05 110,26 0,19 Pada bulan yang sama, NTUP tanpa perikanan sebesar 110,26 atau lebih rendah dari NTUP secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor perikanan tetap memiliki daya ungkit terhadap capaian nilai tukar usaha rumahtangga. Dibandingkan bulan sebelumnya, NTUP tanpa perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,19 Berita Resmi Statistik No. 44/8/72/Th. XVIII, 01 Agustus 7