BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Tenis meja atau sering di sebut dengan ping pong merupakan sebuah merek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Tenis Meja Tenis meja adalah olahraga permainan yang menggunakan meja sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. serta raket dan bola sebagai alatnya. Sedangkan menurut Depdiknas (2003:

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Meja merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. benar, diperlukan beberapa teknik dan taktik jitu. Dengan teknik dan taktik yang

Vol 1 No 1 Desember 2017 ISSN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya Klub Jusma Table Tennis School. Klub ini melahirkan pemain. terus-menerus dan bertahap di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Hogdes (2000: XII) bahwa pukulan backhand merupakan setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kota hingga desa hampir selalu ada sarana bermain tenis meja. Sekarang ini,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PUKULAN LOOP DRIVE FOREHAND TENIS MEJA DI PTM TRI DHARMA MALANG

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO JUNAIDI

PENYUSUNAN DRIVE STROKES TEST DALAM PERMAINAN TENIS MEJA UNTUK MAHASISWA PGSD PENDIDIKAN JASMANI FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

TENIS MEJA. Materi Tenis meja Kelas X 1 Tahun 2015 design by Bramasto

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB 1 PENDAHULUAN. luang untuk hiburan atau hanya sebagai rekreasi saja. Pada saat ini permainan

HUBUNGAN PUKULAN FOREHAND,

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. depan, dengan posisi tangan seperti berjabat tangan bila menggunakan pegangan shakehand

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: INDRA NIM. A1D PROGAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan menggunakan shutllecock (bola) dan raket sebagai alat untuk memukul

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

TINGKAT KETERAMPILAN FOREHAND STROKE DAN BACKHAND STROKE SISWA KELAS VIII PESERTA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SMP N 1 PUNUNG KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

HUBUNGAN FOOTWORK DAN PUKULAN DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN TENIS MEJA MAHASISWA UKM TENIS MEJA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Indra Safari. Kata Kunci: teknik dasar, menggunakan net dan tanpa menggunakan net

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dewasa ini. Dalam era modernisasi tenis lapangan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. (Tionghoa: Pinyin: pīngpāng qiú). Permainan tenis meja bermula pada tahun 1880-an

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB II 1 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan yang cukup digemari di dunia, disamping olahraga lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam hal melakukan gerak, contoh dalam olahraga tenis meja. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kesehatan yang bersifat aktif. Olahraga merupakan bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga tenis meja merupakan olahraga yang cukup banyak. peminatnya di Indonesia. Dengan semakin banyaknya klub tenis meja di

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. karet) dan bola sebesar jeruk nipis. Ditengah-tengah meja terbentang tegak lurus

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan dalam pembinaan

MOHAMAD RINALDY DUKALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini olahraga tenis sudah tak asing lagi dimasyarakat. Olahraga

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUKULAN SMASH PADA PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE DISCOVERY SISWA KELAS VIII SMP 1 TAPA

Mahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TENIS MEJA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOMPETISI DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI

KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRAPYAK KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan bola

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total,

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat PermainanTenis Meja Tenis meja atau sering di sebut dengan ping pong merupakan sebuah merek dagang yakni suatu olahraga racket yang dimainkan oleh dua orang atau dua pasanngan yang berlawanan, di Republik Rakyat Cina, nama resmi olahraga ini adalah bola ping pong (Tionghoa). Hampir setiap orang pernah bermain tenis meja sesekali dalam hidupnya telah bermain ping pong,entah untuk mengisi waktu luang atapun sebagai pelampiasan rasa ingin tahu saja. Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umurnya, baik dikalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa dapat bermain bersama-sama. olahraga ini dapat dianggap sebagai olahraga rekreasi, siapapun bisa bermain tenis meja. Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan dalam gedung,dalam permainan tenis meja harus menggunakan alat yang dinamakan dengan bet yang dilapisi oleh sebuah karet fungsi bet yakni untuk memukul bola. Tenis meja termasuk salah satu permainan yang digemari oleh masyarakat dunia khususnya di Indonesia. Tenis meja di Indonesia sudah sangat memasyarakat baik di kampung, di sekolah bahkan di perguruan tinggipun olahraga ini sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang sering di pertandingkan, mengingat permainan ini sangat mudah di pelajari oleh kalangan manapun. 1

Permainan tenis meja atau ping pong hingga saat ini belum di ketahui secara pasti asal usulnya, permainan ini mulai dikenal dikalangan masyarakat sekitar tahun 1890. kemudian mengalami pasang surut pada tahun 1920-an. permainan ini mulai berkembang lagi ditandai munculnya club-club tenis meja di seluruh dunia terutama bagian Eropa. Pada awalnya, permainan tenis meja dimainkan dengan bola yang dibuat dari gabus, dan alat pemukulnya dari kulit binatang,sejak tahun 1920-an alat permainan tenis meja mengalami perubahan, alat pemukulnya disebut dengan bet, yang terbuat dari kayu serta dilapisi dengan sebuah karet. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang permainan tenis meja antara lain sebagai berikut : Menurut Sutarmin (2007 : 3) Tenis meja merupakan suatu olahraga yang di mainkan dalam gedung (indoor geme) oleh dua atau empat orang pemain. Kemudian menurut Hodges (2007 : 25 ) Tenis meja merupakan sebuah permainan putaran penuh, hampir setiap pukulan dan servis yang dilakukan menyebabkan bola berputar. Menurut (Muhajir,2007: 26) bahwa Permainan tenis meja atau lebih dikenal dengan nama ping pong merupakan suatu cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif, kerena tenis meja tergolong permainan maka sudah pasti tentu didalamnya terdapat aktifitas-aktifitas bermain, sehubungan dengan aktifitas bermain menurut Mahendra (2007) mengemukakan bahwa bermain pada intinya adalah merupakan aktifitas yang digunakan sebagai hiburan. Jadi dapat 2

disimpulkan bahwa permainan tenis meja merupakan olahraga yang memerlukan kosentrasi penuh serta fisik yang baik pula. Permainan tenis meja mula-mula hanya dikenal sebagai pengisi waktu senggang,hiburan dan rekreasi saja.namun dalam setian tahunnya selalu berkembang dengan pesat dan di akui secara resmi kemudian diberi nama dengan Table Tennis atau yang sering disebut Tenis Meja. Permainan tenis meja peraturannya terus berkembang,dari dulu hitungannya sampai 21 poin dan pada tahun sekarang poinnya hanya 11 poin sja dengan 3 kali (set) 2 kali kemenangan. Permainan tenis meja ini dapat dimainkan dengan permainan single, duoble (putra/putri), dan double mix (campuran), serta jumlah pemain hanya membutuhkan 2 orang saja. ( Riyanto S,2010 : 7 ). Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan kurang menarik, karena mulanya seorang gadis kecil dan seorang pemuda memukul bola plastic kecil melintas diatas net (yang selanjutnya disebut pingpong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil latihan sampai terampil dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa tubuh merupakan subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiri. ( Afifudin K:online, 2010). Pada saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih bertahun selama 30 tahun menjadi ukuran olahraga prestasi nasional. Pertandingan tenis meja di selenggarakan di London Tahun 1926, yang sematamata merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya di ikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan,yakni Fred Derry yang 3

memenangkan kejuaraan tunggal Wimbolden pada tahun 1928-1929. sukses yang diperoleh Eropa Timur, membuat nama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh lagendaris. Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda. Setelah perang dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah hari dari benua Eropa, Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain-pemain kaliber dunia serta memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju. (Afifudin K: online,2012. Para penggemar tenis meja ada yang menjadikannya sekedar permainan hiburan, dan ada juga menggulitinya secara serius. mereka yang menjadikan tenis meja sekedar permainan tenis meja hanya sekedar permainan hiburan biasanya tidak memperdulikan teknik, taktik, ataupun strategi dalam permainan tenis meja. Bagi yang mereka terpenting adalah bermain tenis meja itu menyenangkan, akan tetapi bagi mereka yang ingin menggulitinya dengan baik dan serius maka tentu saja aturan harus mengetahui tentang teknik, taktik serta strategi dan aturan permainannya sangatlah penting bagi mereka, aturan main sngat dibutuhkan dalam memastikan cara bermain yang benar, sedangkan untuk teknik dan strategi hanya untuk memenangkan suatu pertandingan saja. Dalam permainan tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat mudah dilakukan, setiap orang dapat langsung bisa bermain tenis meja,namun dalam permainan tenis meja akan sedikit lebih sulit apabila kita tidak ingin memperdalam tentang aturan-aturan serta teknik-teknik dasar dalam permainan tenis meja,dalam permainan tenis meja ada beberapa teknik dasar 4

dalam permainan tenis meja antara lain yakni cara memegang bet, teknik bola biasa/drive biasa, memukul bola pelintir atas/bawa, serta gerakan kaki/footwork, posisi badan pada meja,dan lain sebagainya.(nisa,online:2009). Adapun beberapa teknik dasar dalam memegang bet antara lain sebagai berikut: 1. Shakehands Grip Yakni pegangan seperti orang yang berjabat tangan,teknik ini sangat digemari oleh atlet-atlet tenis meja di negara Eropa,karena bersifat multi guna.dengan teknik ini permainan tenis meja dapat menggunakan dua sisi bet sehingga mudah memukul bola baik secara forehand maupun backhand. 2. Penholp Grip Yakni pegangan tangkai pena hanya menggunakan untuk satu sisi saja atau poermukaan bet saja,pukulan forehand pada pegangan ini lebih baik di gunakan dari pada pukulan backhand,teknik pukulan ini dalam permainan ini hanaya mampu bertahan dari derangan lawan. 3. Seemilier Grip Disebut juga American Grip merupakan versi Shkehand grip,hanya satu sisi bet yang digunakan untuk memukul bola. 4. Servis Servis yakni memukul bola untuk menyajikan bola pertama kedaerah lawan,caranya bola di pantulkan dengan memantul sekali di meja sendiri kemudian melewati atas net akhirnya bola masuk di meja lawan. 5

2.1.1.2 Perlengkapan Permainan Tenis Meja 1. Meja Meja pingpong - Meja yang dibuat dari kayu dengan cet warna gelap,biasanya warna hijau tua. - Permukaan meja harus rata - Berukuran panjang 274 cm dan lebar 152,2 cm. - Meja diletakan dilantai yang permukaannya datar - Tinggi meja 76 cm diatas permukaan lantai. - Setiap tepi meja diberi garis putih yang lebarnya 2 cm 2. Net - Net di pasang dengan ketinggian 15,25 cm dari permukaan meja - Bagian bawah net harus rapat dengan meja - Perangkat net terdiri atas net dan tiang penyangga atau tiang penjepit. - Net dipasang diatas permukaan meja,masing-masing ujungnya di ikatkan di tiang Penyangga. 3. Raket ( Bet ) - Bet terbuat dari kayu yang dilapisi oleh karet,carbon,fiber glass yang dapat dipadatkan - Sisi bet yang di gunakan untuk memukul bola harus dilapisi oleh karet. - Ketebalan daun bet,harus terbuat dari kayu alam. - Karet yang berbintik panjangnya tidak lebih dari 2 cm. 6

- Karet yang berbintik kedalam ketebalannya tidak melebihi 4 mm. 4. Bola - Bola harus bulat dengan diameter 40 mm. - Berat bola harus 2,7 gr. - Bola terbuat dari bahan celulos atau sejenis bahan plastik dan harus berwarna putih,orange dan pudar (gelap 2.1.2 Hakikat Latihan Ayunan Lengan Pada hakikatnya ayunan lengan ini adalah hanyalah sebuah latihan fisik dan lebih di titik beratkan pada latihan beban saja,dalam latihan beban ini peneliti menggunakan alat berupa dumble. karena dalam latihan ayunan ini hanya di pokuskan pada kelentukan dan kecepatan pergelangan tangan saja, mengingat ayunan lengan ini adalah sebuah latihan maka ada beberapa pendapat yang mengatakan tentang pengertian latihan, antara lain sebagai berikut: Dalam usaha meningkatkan pretasi olahraga, maka latihan merupakan tujuan utama dalam proses pencapaian hasil yang maksimal. Di dalam menjalani proses, harus senantiasa di dukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat mengimplementasikan program-program latihan yang telah di susun dengan baik. Latihan fisik yang dilakukan secara berencana dengan tujuan untuk membina kemampuan fisik dan dapat memenuhi segala tuntutan dalam setiap cabang olahraga seorang tidak hanya mempersiapkan kondisi fisik yang baik bagi setiap pelaksana sehari-hari, namun yang lebih penting adalah untuk melatih fisiknya demi untuk suatu pencapaian prestasi.c,m. Jones (2007 ). 7

Latihan merupakan suatu proses perubahan kearah yang lebih baik yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik.kemampuan pungsional peralatan tubuh dan kualitas psikis anak dalam melakukan aktivitas tersebut melibatkan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, otot, kelincahan, kelenturan dan masih banyak lagi yang digunakan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari masing-masing jenis aktivitas yang dilakukan. Dido (2008) mengatakan Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga semakin hari jumlah beban latihannya semakin bertambah. Sistematis adalah terencana dan terprogram menurut jadwal, pola dari yang paling mudah ke yang paling sukar atau latihan secara teratur. Berulang-ulang maksud dan tujuannya agar gerakangerakan yang pada awal mulanya sukar dilakukan menjadi semakin mudah. http://dydo.wordpress.com/2008/03/16/teknik-dan-prinsip-latihan). menurut M. Taufik (2011) Latihan ialah upaya sadar yang dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan fungsional raga yang sesuai dengan tuntutan penampilan cabang olahraga itu, untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga itu baik pada aspek kemampuan dasar (latihan fisik) maupun pada aspek kemampuan keterampilannya (latihan teknik). http://penjaskessman26bdg.blogspot.com/2011/10/hakikat-latihan-training.html penjasorkes sman 26 bandung paragraft 2 Posted Sabtu, 08 Oktober 2011. Andy (2010) Pengertian latihan yang berasal dari kata Practice adalah aktifitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan mengunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. 8

Artinya, selama dalam kegiatan proses berlatih melatih agar dapat menguasai keterampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan mengunakan berbagai alat pendukung. Pengertian latihan yang berasal dari kata Ecercises adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi organ tubuh manusia, sehingga dapat menyempurnakan gerakannya. Andy, 2010. Hakikat Latihan, paragraft 2 Posted, November 2009http://and1volleyball.blogspot.com/2010/11/hakikat-latihan.htm Hadjarati (2009:126) mengemukakan bahwa latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang,dengan kian hari menambah jumlah beban serta intensitas lainnya. http ://al- Falaasifah.blog.friendster.com//2011/01/13 rangkaian Pembinaan-Kondisi-Fisik- Olahraga-I. Selanjutnya Pomatahu (2008 :22) mengatakan bahwa latihan adalah aktifitas fisik yang terencana, terstruktur, berulang-ulang dan punya tujuan, dalam hal untuk meningkatkan atau mempertahankan level kesegaran jasmani. selanjutnya Menurut Salim(2008:100)program latihan yang berat mungkin berguna dilakukan secara tepat dan berhati-hati.dalam situs http ://al- Falaasifah.blog.friendster.com//2011/01/13 rangkaian Pembinaan-Kondisi-Fisik- Olahraga-I. Mengemukakan bahwa kata latihan berasal dari bahasa inggris yang mengandung beberapa makna seperti, practice, exercise dan training. Pratice adalah aktifitas yang meningkatkan ketrampilan (kemahiran) berolahraga dengan 9

menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya.artinya,selama dalam proses kegiatan proses berlatih melatih agar dapat menguasai ketrampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung. Exercise adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi system organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Latihan exercise merupakan materi latihan yang dirancang dan di susun oleh pelatih untuk satu sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam latihan. Sedangkan training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori, praktek, metode dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan utama dari latihan atau training adalah untuk membantu meningkatkan ketrampilan olahraga semaksimal mungkin(hadjarati 2009:127). Untuk mencapai tujuan itu ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan yakni: 1.Latihan Fisik Latihan ini khusus ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi fisik, yang mencakup komponen - komponen fisik antara lain kekuatan otot, daya tahan, kelentukan / fleksibilitas, stamina otot, keseimbangan. 2.Latihan Teknik Latihan untuk memahirkan teknik-teknik gerakan,misalnya cara pegangan raket,posisi siap, servis, pukulan forehand drive, pukulan backhand drive, volley, pukulan melambung (lob ), smash. 3.Latihan Taktik 10

Latihan untuk menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tapsir,pola-pola permainan,strategi,taktik pertahanan penyerangan,sehingga hampir tidak mungkin lawan akan dapat mengacaukan kita dengan suatu bentuk serangan atau pertahanan yang tidak kita kenal. 4.Latihan Mental Perkembangan fisik, teknik, dan taktik seseorang, tidak mungkin tercapai jika mental juga tidak berkembang. Latihan mental lebih menentukan pada perkembangan maturasi(kedewasaan)serta perkembangan emosional, misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah, percaya diri, sportivitas, menahan emosi meskipun berada dalam situasi stress dan sebagainya Rumusan latihan secara sederhana yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban, waktu atau intensitasnya (www.blogger.com/diunduh pada tanggal 02/01/2012 2.1.3 Hakikat Pukulan Topspin Pukulan topspin mirip dengan gerakan drive biasa,tetapi pada pukulan topspin selain dibantu dengan backswing yang lebih,juga menggunakan pergelangan tangan,sehingga hasil putaran terhadap bolanya lebih banyak dibandingkan dengan pukulan drive biasa. Menurut Akhmad Damiri dan Nurlan Kusnaedi (1991 : 59-109) Di dalam permainan tenis meja ada banyak teknik dasar yang perlu di perhatikan terutama 11

dalam teknik pukulan,dalam teknik pukulan ini terbagi atas 8 pukulan yakni antara lain sebagai berikut: a. Pukulan push,yakni bola yang datang dari arah lawan di dorong dengan bet dengan posisi bet terbuka,tubuh waktu melakukan pukulan push harus dalam berada posisi berdiri dengan sempurna,pukulan push dapat dilakukan secara forehand atau backhand. b. Pukulan blok,yakni berdiri dengan sikip sempurna bola yang datang dari arah lawan dapat di blok dengan cara bola di tutup dengan bet,pukulan blok dapat dilakukan dengan forehand dan backhand. c. Pukulan chop,yakni pukulan gerakan yang seperti orang menebang pohon,pukulan chop dapat dilakukan dengan forehand dan backhand. d. Pukulan drive,yakni pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. e. Servis,yakni teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama kedalam permainan tenis meja dengan cara terlebih dahulu di meja penyaji,kemudian dipukul dan bola harus melewati atas net dan akhirnya memantul di meja lawan f. Flat Hit adalah pukulan yang dilakukan miring dengan gerakan drive tetapi gerakan bet horizontal. g. Drop shot adalah teknik memukul bola dengan gerakan bet seperti Half volley push atau Half volley Block. 12

2.2 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian teori para pakar di atas memberikan penjelasan bahwa untuk meningkatkan suatu kemampuan pukulan Topspin,maka salah satu yang perlu di perhatikan adalah latihan ayunan lengan, Apakah dengan adanya latihan ayunan lengan bisa memberikan nilai ples terhadap kemampuan melakukan pukulan topspin pada permainan tenis meja. Dalam kaitannya dengan latihan ayunan lengan terhadap kemampuan pukulan topspin merupakan suatu aktifitas yang sangat efisien,peningkatan suatu pukulan topspin ini dapat di tinggkatkan melalui metode latihan ayunan lengan dengan menggunakan alat berupa dumble.dengan demikian secara teoritis dapat di duga dengan mengangkat dumble bisa memberikan dampak fositif pada latihan ayunan lengan terhadap kemampuan melakukan pukulan topspin pada permainan tenis meja. 2.3 Perumusan Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka peneliti dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat pengaruh yunan lengan terhadap kemampuan pukulan topsin pada siswa SMP Negeri 1 Batudaa. H1: Terdapat pengaruh ayunan lengan terhadap kemampuan pukulan topspin pada siswa SMP Negeri 1 Batudaa. 13

14