No.Revisi : Tanggal terbit : Halaman :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM )

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM ( BTA ) Acid Fast Staining

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Teknik Pewarnaan Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

PENGOLAHAN DAN PEMUSNAHAN LIMBAH LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEDERHANA,NEGATIF DAN PERGERAKAN BAKTERI. Oleh :

Teknik Identifikasi Bakteri

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006.

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

Pendahuluan. Tujuan Penggunaan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

SOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI BAKTERIOLOGIS No. Dokumen 60/L/PL/2013

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

PERANGKAT UJIAN PRAKTIK BIOLOGI KELAS XII IPA BERISI : 1. PENYEBARAN BUTIR SOAL 2. KISI-KISI PENULISAN SOAL 4. LEMBAR SOAL 5.

Modul l Modul 2 Modul 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang umumnya menimbulkan tanda-tanda dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

III. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

: Kirana patrolina sihombing

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK

Instrumen yaitu sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif atau efisien (Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

Tinjauan Praktikum. vii

MANUAL PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

Keselamatan Kerja di Laboratorium

PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

PT. BINA KARYA KUSUMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Waktu penelitian adalah Desember April 2010.

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

: Kirana patrolina sihombing

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

Kontributor: 1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap: dr. Irvan Medison SpP(K) dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K) dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K)

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

PEWARNAAN TAHAN ASAM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PENGETAHUAN DASAR ALAT DAN BAHAN KIMIA DI DALAM LABORATORIUM DISUSUN OLEH: SELLEN GURUSMATIKA AK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

Transkripsi:

STANDAR SENAM USILA Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani. Referensi puslitbang Depkes RI, 2003:6 Prosedur kerja Menyiapkan Alat dan Bahan yan g digunakan Alat 1. LCD 2. buku catatan Bahan 1. Karpet 2. Tongkat Mengucapkan salam sapa Petugas kesehatan memperkenalkan diri terlebih dahulu Mengatur barisan lansia mencatat nama-nama USILA yang datang Memberikan contoh gerakan senam pada USILA Pemanansan melatih gerakan otot lansia Gizi kesling

STANDAR PEMERIKSAN HEMOGLOBIN Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Untuk mengetahui kadar Haemoglobin dalam darah dengan menggunakan metode Sahli. Referensi Gandasoebrata (1984). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Penerbit P.T. Dian Rakyat Prosedur kerja Menyiapkan Alat dan Bahan yan g digunakan Alat Hemometer sahli yang terdiri atas: Autoklik Lancet steril Kapas alcohol Tabung pengencer Dinding bergaris mulai angka 2 bawah s/d 22 atas Dua tabung standar warna Pipet Hb terdapat angka 20,dengan pipa karet panjang Pipet Hcl Botol tempat Hcl 0,1N

Batang pengaduk Bahan Darah Kapiler HCl 0,1 N Aquades Memasukkan HCl 0,1N ke dalam tabung pengenceran menggunakan pipet tetes sampai tanda 2 Mengambil sampel darah kapiler Posisi telapak tangan menghadap ke atas Beri tekanan agar aliran darah lancar tidak perlu menekan jari dengan kuat Bersihkan jari tangan dengan alcohol Pegang jari tangan dan tekankan kuat-kuat lancet steril dan auto klik persis ditengah-tengah ujung jari tangan hingga ujung terluka Sapu titik darah pertama keluar dengan kapas steril lalu alirkan darah kedalam pipet hemoglobin sampai garis tanda 20µl secara perlahan Hapus darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet Segera alirkan darah dari pipet ke dalam dasar tabung pengencer yang berisi HCl. Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara Angkat pipet, lalu isap cairan HCl yang jernih ke dalam pipet 2 atau 3 kali untuk membersihkan darah yang masih tinggal dalam pipet, Campur isi tabung dengan batang pengaduk sampai warna menjadi coklat tua, diamkan 1 mnt Tambahkan aquades tetes demi tetes sambil diaduk menggunakan batang pengaduk samakan dengan standar warna,pada tempat yang banyak cahaya atau pencahayaannya bagus Bila sudah sama penambahan aquadest dihentikan Baca kadar hemoglobin pada skala yang ada di tabung pngencer

STANDAR PEMERIKSAN HIV/AIDS Referensi Prosedur kerja Untuk mendeteksi antyodi HIV Kementrian kesehatan RI direktorat jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tahun 2010 Menyiapkan Alat dan Bahan yan g digunakan Alat 1. Autoklik 2. Lancet steril 3. Kapas alcohol 4. Sarung tangan 5. Pengatur waktu/jam 6. Pipet transfer/pipet tetes 7. Tes cepat HIV Bahan 1. Darah Kapiler 2. Reagent Mengambil sampel darah kapiler Posisi telapak tangan menghadap ke atas Beri tekanan agar aliran darah lancar tidak perlu menekan jari

dengan kuat Bersihkan jari tangan dengan alcohol Pegang jari tangan dan tekankan kuat-kuat lancet steril dan auto klik persis ditengah-tengah ujung jari tangan hingga ujung jari terluka Sapu titik darah pertama keluar dengan kapas steril Ambil darah dengan menggunakan pipet transper atau pipet tetes lalu masukkan kedalam tes cepat HIV sebanyak satu tetes Tambahkan reagen sebanyak 2-4 tetes sesuai dengan jenis tes cepat HIV Interpretasi hasil pembacaan 10 15 mnt Dua tanda garis pada tes line mununjukkan reaktif (+) Satu tanda garis pada tes line menunjukkan nonreaktif (-)

PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI REAGENSIA STANDAR Penyimpanan bahan reagensia adalah suatu tindakan menyimpan bahan reagensia sesuai dengan sifat reagen masing-masing, keadalam suatu wadah atau tempat yang memiliki kriteria dimana apabila reagen tersebut di simpan di dalamnya, reagen tersebut awet dan efek yang di timbulkanreagen tersebut tidak menimbulkan gejalagejala negatif, baik di dalam laboratorium maupun di luar laboratorium. Referensi Menyimpan berbagai macam reagen tepat pada tempatnya, sesuai sifat yang dimiliki reagen dan menjaga keamanan dan kualitas reagen http://www.bsn.or.id/files/kan/accreditation/dplp2006 SR02

Prosedur kerja Persyaratan Tambahan Lab Uji Biologi dan_kimia Untuk penyimpanan dan penataan bahan kimia meliputi aspek pemisahan, tingkat resiko bahaya, pelabelan, fasilitas penyimpanan, bahan kadaluarsa Pisahkan antara sediaan liquid dan solid berdasarkan sifatnya seperti mudah meledak, toxic, infeksi, dll. Disimpan dalam suatu lemari Kondisi ruangan harus dingin/ber ac dan kalau tidak dilengkapi dengan AC, ruangan harus punya sirkulasi udara yg baik minimal 23 C Tempat penyimpanan harus bersih, dan jauh dari sumber panas atau kena sengatan sinar matahari. Di samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan ventilasi. Jika terjadi tumpahan yang paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan air kran. Bahan kimia yang berbahaya tidak boleh disimpan dengan bahan kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah sekunder yang terisolasi untuk mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api,gas beracun,dan ledakan. Setelah melakukan praktikum dan pemakain reagensia, reagen harus di simpan sesuai pada tempatnya.

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA STANDAR Suatu penanganan bahan berbahaya dan beracun yang mencegah terjadinya kecelakaan baik pada saat masih dalam penyimpanan maupun kecelakaan pada saat dalam pengangkutannya. Kecelakaan ini adalah lepasnya atau tumpahnya reagen kelingkungan, yang memerlukan penanggulangan cepat dan tepat.bila terjadi kecelakaan Untuk menjaga keamanan dari bahan berbahaya

Referensi Prosedur kerja http://www.bsn.or.id/files/kan/accreditation/dplp2006 SR02 Persyaratan Tambahan Lab Uji Biologi dan_kimia Jika terjadi tumpahan reagen yang berbahaya paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan air kran Reagen yang berbahaya dan beracun yang dianggap kadaluwarsa, tidak boleh dibuang sembarangan, tetapi harus dikelola sebagai limbah berbahaya dan beracun. STANDAR PELABELAN Pelabelan adalah suatu hal penting yang harus selalu di ingat pada saat pewadahan reagen yaitu, pemberian nama reagen dan tingkat bahaya Untuk mengetahui sifat-sifat reagen dan menjaga keamanan

Referensi Prosedur kerja reagen http://www.bsn.or.id/files/kan/accreditation/dplp2006 SR02 Persyaratan Tambahan Lab Uji Biologi dan_kimia tempat penyimpanan masing-masing kelompok bahan reagen tersebut diberi label dengan warna yang berbeda missal, merah untuk bahan berbahaya, Biru untuk bahan toksik, putih untuk bahan infeksi dan hijau untuk bahan bahaya rendah Wadah bahan kimia dan lokasi penyimpanan harus diberi label yang jelas. Label wadah harus mencantumkan nama bahan, dan tingkat bahaya STANDAR PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi atau bahaya di area kecelakaan kerja seperti pakaian, sarung tangan, dan pelindung pernapasan (masker) Untuk memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya Referensi A.M Sugeng Budianto, (2005) Prosedur kerja 1.Pemakaian alat pelindung diri digunakan sebelum perkerjaan dimulai 2.Untuk masker dan sarung tangan (handskun), setelah pkerjaan selesai hendaknya segera di buang dalam pembuangan sampah medis 3.Dan untuk pakain (jas lab) hendakknya di cuci kembali PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN STANDAR

Referensi Prosedur kerja Untuk memberikan perlindungan kepada petugas terhadap bahan bahaya dan beracun http://www.bsn.or.id/files/kan/accreditation/dplp2006 SR02 Persyaratan Tambahan Lab Uji Biologi dan_kimia Memisahkan bahan berbahaya dan beracun berdasarkan sifatnya Memisahkan bahan berbahaya dan beracun yang sudah kadaluarsa Melakukan pelabelan STANDAR PENGELOLAAN LIMBAH

Referensi Prosedur kerja Untuk memberikan perlindungan terhadap limbah medis yang habis pakai Jarum suntik, handskun,masker dan kapas alcohol yang sudah digunakan segera dibuang kedalam limbah medis

STANDAR PEMERIKSAAN SPUTUM TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobacterium tuberkulosa. Untuk mengetahui teknik pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA) dan untuk mengamati Mycobacterium tuberculosis serta mengetahui tingkat infeksi dari sputum Referensi Panduan laboratorium bakteriologi 2006 Prosedur kerja Menyiapkan Alat dan Bahan yang digunakan Alat 1. Mikroskop 2. Pipet tetes 3. Objek glass 4. Jarum ose/tusuk gigi 5. Penyangga 6. Stopwatch/jam 7. Lampu spritus Bahan 1. Sputum (dahak) 2. Carbol fuchsin 3. Air mengalir 4. Methylen blue 5. Hcl Alkohol 6. Minyak Imersi Mensterilkan alat-alat yang akan digunakan.terlebih dahulu Mengambil sputum menggunakan tusuk gigi dan diletakkan di atas objek glass,kemudian meratakannya. Fiksasi diatas nyala api

Letakkan di atas penyangga lalu Menteteskan dengan larutan carbol fuchsin hingga menutup permukaan sampel, kemudian menfiksasi lagi di atas nyala api hingga menguap, diamkan selama 5 mnit kemudian mencucinya dengan Hcl alcohol Membersihkan sampel dengan air hingga larutan carbol fuksin hilang dan dikeringkan. Menteteskan larutan methylen blue hingga menutupi bagian yang telah dibatasi, mendiamkan selama 20 sampai 30 detik, kemudian dicuci menggunakan aquades atau air mengalir Diamkan beberapa menit hingga kering Mengamati sampel di bawah mikroskop yang sebelumnya sudah ditetesi dengan minyak mersi, Interpretasi hasil Tidak ditemukan BTA (-) Ditemukan BTA (+) 1-99/100 LP =1+ 1-9/1 LP =2+ 1-10/1 LP =3+

STANDAR PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU METODE STRIP Pemeriksaan gula darah untuk pemantauan kadar glukosa Referensi Suryaatmadja, 2003 Prosedur kerja