IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI TIPE MAKE A MATCH DENGAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN TEORI CONDITIONING-REINFORCEMENT- SCAFFOLDING BERBANTUAN BAHAN AJAR MASTERY LEARNING PADA KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS XI DI MAN RENGASDENGKLOK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

IMPLEMENTASI STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP 1 KARAWANG TIMUR

PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SERTA SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SMP

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION AUDITORY KINESTHETIC (VAK)TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTS AL-I ANAH KOSAMBI

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

PENERAPAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TELUKJAMBE TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

IMPLEMENTASI MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KARAWANG BARAT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MAN

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 PAKISJAYA

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTS KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBASIS RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII

PENERAPAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

EFEKTIFITAS PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

MENINGKATKAN DAYA MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: Pembelajaran, hal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA SMP KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN

PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL CYCLE LEARNING 5E

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

Kelas Eksperimen : O X O

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

DAFTAR ISI. B. Model Pembelajaran Konvensional... 20

BAB III METODE PENELITIAN O X O

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini ingin menguji sebuah perlakuan yakni pengaruh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA SMP NEGERI 1 RAWAMERTA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gadingrejo yang terletak di Jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN O X O

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DISERTAI REINFORCEMENT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 553-558 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI TIPE MAKE A MATCH DENGAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA RIZKI AYU FAUZIAH 1, MOKHAMMAD RIDWAN YUDHANEGARA 2, NITA HIDAYATI 3 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, Jalan H.S Ronggowaluyo Telukjambe Karawang rizkiayu.fauziah@gmail.com 1, mridwan.yudhanegara@staff.unsika.ac.id 2, nita.hidayati@fkip.unsika.ac.id 3 Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi model pembelajaran koperatif kombinasi tipe make a match dengan picture and picture terhadap kemampuan kompetensi strategis matematis siswa. Hal ini sejalan dengan permasalahan penelitian yaitu masih rendahnya kemampuan kompetensi strategis matematis siswa SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen, desain kuasi eksperimen, bentuk desain Matching only dan menggunakan purposive sampling, dan mengambil pupulasi seluruh siswa SMP kelas VIII di sekolah SMPN 7 Karawang Barat. Peneliti mengambil dua kelas untuk dijadikan sampel yaitu kelas VIII A yang menggunakan model pembelajaran koperatif kombinasi tipe make a match dengan picture and picture sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C yang menggunakan model pembelajaran langsung sebagai kelas kontrol dimana masing-masing kelas terdiri dari 31 siswa. Data Kemampuan Awal Matematis siswa setiap kelas diambil dari nilai ulangan pada materi sebelumnya, serta diberikan postes untuk mengukur kemampuan kompetensi strategis matematis. Karena salah satu kelas tidak berdistribusi normal maka data postes dihitung menggunakan uji mann whitney untuk mengetahui kompetensi strategis matematis dari dua kelas tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan kompetensi strategis matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran koperatif kombinasi tipe make a match dengan picture and picture lebih baik di bandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung. Kata Kunci : Model Pembelajaran Koperatif Kombinasi Tipe Make a Match Dengan Picture and Picture, Kompetensi Strategis Matematis 1. Pendahuluan Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar dapat menciptakan kerjasama dengan siswa lain dan dapat memperoleh informasi yang banyak. Hamalik (Balqis, dkk. 2014:26)[2], menyatakan bahwa Pembelajaran merupakan kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini Sagala (Balqis, dkk. 2014:26)[2] menyatakan bahwa Belajar dipahami sebagai berusaha atau berlatih supaya mendapat sesuatu kepandaian. Dalam implementasinya belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Matematika sebagai ilmu dasar pengetahuan, Menurut (Kurikulum 2004) Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari 553

554 Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Kombinasi Tipe Make A Match dengan Picture and Picture terhadap... kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Model yang digunakan adalah model pembelajaran picture and picture dan make a match karena menurut Aidi[1] (2014:106) Metode Pembelajaran picture and picture adalah pembelajaran yang mengunakan media gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Biasanya gambar yang dirangkai atau dipasang berupa gambaran yang skenario cerita atau bahan ajar yang menjadi materi pembelajaran yang akan disampikan kepada siswa sedangkan menurut Mingkal, dkk (2013:11)[3] Metode make a match merupakan metode belajar mengajar mencari pasangan dimana siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Jumlah siswa dalam satu kelompok tidak boleh terlalu besar, yang terdiri dari 2 orang atau lebih. Hal ini dimaksud agar proses kerjasama antar siswa berjalan efektif, sehingga memungkinkan semua siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran untuk membahas dan memecahkan masalah. Kompetensi strategis adalah sebuah konsep strategi komunikasi verbal dan nonverbal yang bisa dipakai untuk mengimbangi kemacetan dalam komunikasi karena variable-variabel performa atau kompetensi yang tidak memadai. Strategi-strategi yang digunakan seseorang untuk mengimbangi pengetahuan yang tidak sempurna tentang kaidah atau faktor-faktor yang membatasi penggunaan strategi-strategi itu seperti keletihan, kelalaian, atau tidak memperhatikan. Menurut Kilpatrick,dkk. (Syukriani, 2016: 86)[5] Strategic competence refers to the ability to formulate mathematical problems, represent them, and solve them. This strand is similar to what has been called problem solving and problem formulation in the literature of mathematics education and cognitive science, and mathematical problem solving, in particular, has been studied extensively. (Artinya kompetensi strategis mengacu pada kemampuan memformulasikan masalah matematika, merepresentasikannya, dan memecahkannya. Untaian ini sama dengan apa yang telah disebut dengan pemecahan masalah dan perumusan masalah dalam literatur pendidikan matematika dan ilmu kognitif dan pemecahan masalah matematika, secara khusus, telah dipelajari secara ekstensif). Model pembelajaran picture and picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran picture and picture merupakan implementasi dari strategi pembelajaran kontrukstivisme yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam pembelajaran. Peneliti menggabungkan 2 model pembelajaran yaitu model pembelajaran make a match dengan picture and picture. Jika kedua model pembelajaran tersebut digabungkan yaitu siswa akan mencari pasangan dari kartu soal yaitu kartu jawaban tetapi soal yang digunakan berbentuk gambar sehingga siswa akan lebih tertarik dan diharapkan kemampuan kompetensi strategis matematis siswa dapat tercapai. 2. Metode Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, Menurut Sugiyono (2015: 11)[4] Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan Metode dalam penelitian ini adalah metode Kuasi eksperimen karena desain ini merupakan desain yang paling mungkin dilakukan, mengingat berbagai macam kendala yang terdapat dalam metode pembelajaran yang lain. Peneliti menggunakan desain penelitian The Matc Berikut adalah bentuk desain the matchingonly posttest control group design. M X O M C O Keterangan : M = Pencocokan subjek X = Perlakuan / treatment yang diberikan C = Kontrol terhadap perlakuan

555 RIZKI AYU FAUZIAH, MOKHAMMAD RIDWAN YUDHANEGARA, DAN NITA HIDAYATI O = dan Postes hing-only Posttest Control Group Design. Desain ini terdapat 2 kelompok yang masing-masing dipilih dengan mencocokan subjek yang dipilih langsung yang memiliki karektiristik yang sama dan memasangkannya. Pada desain ini peneliti memberikan postes pada kedua kelompok, teknik sampling yang cocok untuk desain ini adalah purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP 7 Karawang Barat, dengan jumlah keseluruhan 136 siswa. Sampel yang diambil adalah 2 kelas dari kelas VIII, 1 kelas untuk kelas kontrol dan 1 kelas lagi untuk kelas eksperimen. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah postes. Peneliti juga menggunakan instrument penunjang seperti Lembar Kerja Siswa, RPP, Silabus, dan data KAM. 3. Hasil dan Pembahasan Tabel 1 Pengelompokan siswa berdasarkan KAM Kriteria KAM rata-rata X + s Rata-rata X s < KAM < X + s Rata-rata X s KAM Kategori Siswa kelompok tinggi / atas Siswa kelompok sedang Siswa kelompok rendah / bawah Keterangan : Rata-rata X = Rata-rata skor atau nilai siswa S = Simpangan baku dari skor atau nilai siswa Tabel 2 Data KAM kelas eksperimen dan kontrol Banyak siswa kelas Banyak siswa kelas Kontrol Kategori Eksperimen 7 4 Rendah 20 22 Sedang 4 5 Tinggi Tabel 1 adalah kriteria dalam pengelompokan siswa berdasarkan KAM yang di ambil dari nilai ulangan sebelumnya. Tabel 2 adalah hasil data KAM yang diolah berdasarkan kriteria pada Tabel 1. Dari 31 sampel siswa setiap kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh data kelas eksperimen dan kontrol kelas pada kategori rendah berturut-turut tujuh dan empat siswa, pada kategori sedang 20 dan 22 siswa, dan pada kategori tinggi empat dan lima siswa. Dalam tabel diatas diketahui bahwa kelas eksperimen dan kontrol lebih dominan banyak siswa dalam kategori sedang sehingga dapat disimpulkan bahwa KAM kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak berbeda. Tabel 3 Rata-rata dan klasifikasi Nilai Posttest Kelas N Skor min Skor max Mean Simpangan Baku Eksperimen 31 25 100 88.10 19.94 Kontrol 31 60 98 84.32 9.66

556 Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Kombinasi Tipe Make A Match dengan Picture and Picture terhadap... Berdasarkan data pada Tabel 3 terlihat bahwa rata-rata skor postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 88.10 dan 84.31, skor maximal pada setiap kelas eksperimen dan kontrol yaitu 100 dan 98 sedangkan untuk skor minimal adalah 25 dan 60. Simpangan baku untuk kelas eksperimen adalah 19.94 dan kelas kontrol adalah 9.66. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa rata-rata skor postes kelas eksperimen lebih besar dari pada rata-rata skor kelas kontrol. Namun untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai kemampuan akhir siswa kelas eksperimen sama atau tidak dengan kelas kontrol maka harus dilaksanakan uji perbedaan rata-rata (uji-t) dengan taraf signifikan 0,05. Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Postes Kemampuan Kompetensi Strategis Matematis Kelas Nilai D hitung Nilai D tabel Keterangan Eksperimen 0.2720 0.2443 H 0 Ditolak Kontrol 0.0784 0.2443 H 0 Diterima Berdasarkan output hasil uji normalitas postes dengan menggunakan uji Shapiro pada tabel 4 nilai D hitung pada kelas eksperimen adalah 0.2720 dan kelas kontrol adalah 0.0784 sedangkan nilai D tabel adalah 0.2443. Pada kelas eksperimen karena nilai D hitung lebih besar dibandingkan D tabel maka H 0 ditolak sedangkan pada kelas kontrol nilai D hitung lebih kecil dari nilai D tabel maka H 0 diterima. Dapat disimpulkan dari hasil pengujian posttrst bahwa kedua kelas tersebut tidak berdistribusi normal. Karena pada uji normalitas sebelumnya hasilnya tidak berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya menggunakan pengujian Mann-Whitney dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif kombinasi tipe Make a Match dengan Picture and Picture. Uji Mann-Whitney terhadap dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 1) Menentukan hipotesis sebagai berikut : H 0 = Z hitung Z tabel Kompetensi stategis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif kombinasi tipe make a match dengan picture and picture tidak lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung. H 1 = Z hitung > Z tabel Kompetensi stategis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif kombinasi tipe make a match dengan picture and picture lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung. 2) Menentukan nilai Z hitung Z hitung = = = - 2.682 3) Menentukan nilai Z tabel Z tabel = Z (1/2 ) = 1,645 4) Menentukan kriteria pengujian Kriteria pengujian : Z hitung Z tabel = H 0 ditolak Z hitung > Z tabel = H 0 diterima

557 RIZKI AYU FAUZIAH, MOKHAMMAD RIDWAN YUDHANEGARA, DAN NITA HIDAYATI Uji pihak kanan Mann-Whitney Daerah penolakan H 0 Daerah penerimaan H 0-2.682 0 1.645 Nilai Z hitung berada pada daerah penolakan H 0 karena Z hitung < Z tabel, maka H 0 ditolak. 5) Memberikan kesimpulan Diperoleh nilai Z hitung adalah -2.6823 dan nilai Z tabel adalah 1.645. Karena Z hitung < Z tabel, atau -2.6823 < 1.645, maka H 0 di tolak., sehingga dapat disimpulkan bahwa pada taraf kepercayaan 95 % kemampuan kompetensi strategis siswa yang memperoleh pembelajaran koperatif kombinasi tipe Make a match dengan picture and picture lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung. Lembar Kerja Siswa diberikan kepada kelas eksperimen yang pada setiap pertemuannya siswa mengerjakan dengan cara berkelompok karena dengan berkelompok siswa lebih aktif dan mudah untuk bertukar pikiran atau berdiskusi dengan temannya serta siswa diharapkan dapat mencapai standar kemampuan kompetensi strategis dan Kompetensi Dasar yang berlaku, dan juga pada kelas eksperimen siswa aktif dalam proses pembelajaran mereka aktif dalam mempresentasikan hasil jawaban dari Lembar Kerja Siswa tersebut dan dapat memberikan alasan atas jawaban yang mereka presentasikan di depan kelas. Namun pada kelas kontrol pada setiap pertemuannya peneliti tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa sendiri hanya menggunakan model pembelajaran langsung dan menggunakan bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan disekolah seperti buku paket atau Lembar Kerja Siswa yang digunakan disekolah Berdasarkan analisis hasil rata-rata postes diperoleh rata-rata kelas eksperimen adalah 88.10 dan hasil rata-rata kelas kontrol adalah 84.32. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Siswa yang berada di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran koperatif kombinasi tipe make a match dengan picture and picture mereka lebih dapat menguasai materi pembelajaran. Siswa juga dapat mencapai indikator kemampuan kompetensi strategis serta Kompetensi Dasar dari materi pembelajaran mengenai bangun ruang kubus dan balok serta siswa pada kelas eksperimen lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan siswa pada kelas kontrol yang hanya menggunakan model pembelajaran langsung dari peneliti, siswa kelas kontrol cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan juga dengan penelitian sebelumnya oleh (Mikran, dkk. 2013: 16)[3] Berdasarkan hasil dan analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini pada konsep gerak. Dari uraian pembahasan di atas dan setelah diujikan dengan Mann-Whitney diperoleh kesimpulan bahwa pada taraf kepercayaan 95 % kemampuan kompetensi strategis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif kombinasi tipe make a match dengan picture and picture lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung.

558 Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Kombinasi Tipe Make A Match dengan Picture and Picture terhadap... Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan penelitian bahwa siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif kombinasi tipe make a match dengan picture and picture lebih baik dari siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Hal ini ditunjukan dengan perbedaan nilai rata-rata kompetensi strategis matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif kombinasi tipe make a match dengan picture and icture dengan siwa yang menggunakan model pembelajaran langsung. Referensi [1] Aidi, U. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan Sikap Toleran Terhadap Keberagaman Siswa. Jurnal Ilmiah Ppkn IKIP Veteran Semarang. 2,(1), 104-116 [2] Balqis,P., Usman, N., Sakdiah, I. (2014). Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Smpn 3 Ingin Jaya Jurnal Administrasi Pendidikan. 2,(1), 25-38 [3] Mikran., Pasaribu, M., Darmadi, W. I. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako. 2 (2), 9-16 [4] Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung. ALFABETA [5] Syukriani, A. (2014). Kompetensi Strategis Siswa Sma Berkemampuan Matematika Tinggi Dalam Menyelesaikan Masalahmatematika. Jurnal Prosiding Seminar Nasional. 2,(1), 83-91