BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. 1. Data Perencanaan Budaya Religius

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses terencana untuk menyiapkan anak didik

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

PENGARUH METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU HARAPAN MULIA PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia sebagaimana tertuang dalam. Undang Undang No 2/1989 Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini di RA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

UPAYA PENINGKATAN KONSEP DIRI, PERILAKU SISWA, DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN TEKNIK KLARIFIKASI NILAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH NUPABOMBA KABUPATEN DONGGALA NURLAELA 1

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan bahwa secara garis besar guru SMP Se-Kecamatan Wonosari

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Meta Nurlaela, 2014 Meningkatkan kedisiplinan anak melalui pemberian teknik token

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB V PEMBAHASAN. melakukan pembiasaan dalam pendidikan karakter. Pada masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dalam kegiatan belajar mengajar dan materi tersebut dapat mudah di rekam dalam ingatan anak perlu adanya pembiasaan. Misalkan dari materi akidah yang

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendidikan karakter di SDIT Hidayatullah Daren Nalumsari Jepara Tahun Ajaran 2016/2017

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan Sekolah Berkarakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO

MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP PENGEMBANGAN MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK PUDJANANTI KECAMATAN SIGI BIROMARU NI PUTU AYU SARTIKA ABSTRAK

PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

Allah Swt. menciptakan langit dan bumi beserta isinya.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya MTs Sunan Kalijogo Ngadri Binangun Blitar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB IV ANALISIS PERAN LEMBAGA KURSUS PENDIDIKAN (LKP) BINA MULIA BATANG DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR CALISTUNG PADA ANAK

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Perencanaan Budaya Religius Perencanaan merupakan proses awal dalam menentukan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dalam suatu program sehingga dapat tercapai hasil yang efektif dan efisien. Pada tahap ini adalah tahap dimana menentukan kegiatan apa saja yang hendak dilakukan pada masa yang akan datang. Pembentukan budaya religius didasarkan pada Permendikbud No 137 Tahun 2014 tentang standar nasional PAUD pasal 10 ayat 2 yaitu: Nilai agama dan moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan toleran terhadap agama orang lain. 1 1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014, Pendidikan Anak Usia Dini, pasal 10, ayat (2). 51

pada: Pembentukan budaya religius juga mengacu Standar muatan kurikulum PAUD bidang pengembangan pembiasaan aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga Negara yang baik. 2 Dari hasil wawancara dengan Kepala TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, menyatakan bahwa: Pada perencanaan budaya religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, tidak hanya melibatkan pihak sekolah saja akan tetapi melibatkan semua pihak antara lain pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan guru, ketua yayasan Muslimat NU Kabupaten Kendal, serta ketua komite TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. 3 2 Hasil dokumentasi kurikulum TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. 3 Hasil Wawancara dengan Kepala TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Pada Tanggal 23 Maret 2016. 52

Hal ini juga diamini oleh Ibu guru kelompok B yang menyatakan bahwa: Dalam perencanaan budaya religius sekolah mengadakan rapat semester yang dihadiri oleh semua pihak yang bersangkutan yakni kepala sekolah, guru, ketua yayasan Muslimat NU Kabupaten Kendal, serta ketua komite TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Adapun yang dibahas dalam rapat semester tersebut diantaranya tujuan program, kegiatannya apa saja, dan teknik pelaksanaannya bagaimana. 4 Kemudian hal ini juga di perkuat dengan ungkapan guru kelompok A bahwa: Dalam rapat perencanaan budaya religius yang melibatkan beberapa pihak ini yaitu pihak sekolah dan pihak diluar sekolah, setelah disepakati kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan, tujuan, serta teknik pelaksanaan program budaya religius tersebut. Maka langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan kepada orang tua peserta didik hal-hal yang menjadi hasil dari musyawarah tersebut pada saat kegiatan parenting yang diadakan satu tahun dua kali. Sehingga orang tua juga dapat ikut berperan dalam mensukseskan program Budaya Religius tersebut. 5 4 Hasil Wawancara dengan Guru Kelompok B Pada Tanggal 28 Maret 2016. 5 Hasil Wawancara dengan Guru Kelompok A Pada Tanggal 25 Maret 2016. 53

Program budaya religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal ini dibuat untuk membangun karakter islami pada anak mulai usia dini melalui kegiatankegiatan yang akan membiasakan anak berperilaku islami. Program ini tentunya tidak melenceng dan disesuaikan dengan kurikulum yang ada di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, yang mana kurikulum tersebut sesuai dengan standar nasional pendidikan. Sebelum program dijalankan tentu harus direncanakan terlebih dahulu, hal-hal yang harusdirencanakan antara lain: a. Merancang kegiatan-kegiatan yang termasuk kedalam budaya religius. Pada tahap ini dilakukan oleh pihak sekolah yakni menentukan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan untuk merealisasikan budaya religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. 54

Kegiatan-kegitan harian yang akan dilaksanakan dalam budaya religius tersebut antara lain sebagai berikut: 1) Budaya beruluk salam 2) Budaya bersalaman 3) Menjaga kebersihan badan dan lingkungan 4) Berdo a sebelum dan sesudah pelajaran 5) Membaca surat pendek sebelum pelajaran 6) Sebelum pulang membaca do a berkendara 6 b. Menentukan tujuan kegiatan Disamping menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dimasukkan ke dalam program Budaya Religius juga harus menentukan tujuan dari kegiatankegiatan tersebut. Adapun tujuan umum dibentuknya program Budaya Religius ini adalah untuk merealisasikan visi TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal yaitu: Peserta didik agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah, beriman kepada Tuhan Yang 6 Hasil observasi program budaya religius TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, Pada Tanggal 30 Mei 2016. 55

Maha Esa, berkepribadian, serta sehat jasmani dan rohani. 7 sebagai berikut: Disamping itu tujuan secara khususnya adalah Tabel 4.1: Tujuan Budaya Religius NO KEGIATAN TUJUAN ada Tidak 1 Budaya beruluk salam Membiasakan anak mengucapkan salam di lingkunagan sekolah. Agar anak terbiasa mengucapkan salam setiap bertemu sesame dalam kehidupan sehari-hari. - 2 Budaya Membiasakan 7 Hasil Dokumentasi visi, misi, dan tujuan TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Pada Tanggal 24 April 2016. 56

bersalaman 3 Menjaga kebersihan badan dan lingkungan anak senantiasa bersalaman setiap bertemu sesama, serta Untuk menanamkan kepada anak rasa hormat dan saling menyayangi sesama manusia. Untuk membiaskan anak agar senantiasa menjaga kebersihan badan dan lingkungan, sehingga tercipta lingkungan yang bersih, nyaman, - - 57

dan terhindar dari kuman penyebab penyakit. 4 Berdo a sebelum dan sesudah pelajaran berlangsung 5 Membaca surat pendek sebelum pelajaran Bertujuan untuik membiasakan anak senantiasa berdoa sebelum dan sesudah pelajaran agar apa yang dipelajri mudah dipahami. Bertujuan untuk menamkan kebiasaan membaca ayat Al-Qur an dalam kehidupan sehari-hari. - - 58

6 Sebelum pulang membaca do a berkendara Agar dalam perjalanan menuju ke rumah senantiasa dilindungi oleh Allah dan diberikan keselamatan. 8 - Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan program budaya religius meliputi dua tahap yaitu yang pertama menentukan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu: (1) budaya beruluk salam, (2) budaya bersalaman, (3) menjaga kebersihan badan dan lingkungan, (4) berdo a sebelum dan sesudah pelajaran, (5) membaca surat pendek sebelum pelajaran, (6) sebelum pulang membaca do a berkendara, yang kedua tujuan dari pembentukan program budaya religius itu sendiri yaitu mewujudkan 8 Hasil Observasi di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, Pada Tanggal 30 Mei 2016. 59

peserta didik yang sholih sholihah dan berakhlaqul karimah. 2. Data Pelaksanaan Budaya Religius Pelaksanaan merupakan bentuk tindakan nyata dari apa yang sebelumnya direncanakan. Dalam pelaksanaan program budaya religius ini juga memerlukan teknik-teknik tertentu agar dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal bahwa: Dalam pelaksanaan budaya religius guru tentu harus menggunakan teknik tertentu yang mudah dipahami olaeh peserta didik, agar dalam pelaksanaan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang sebelumnya telah direncanakan. 9 Hal ini sejalan dengan hasil wawancara kepada guru kelompok B menyatakan bahwa: Dalam pelaksanaan program budaya religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal pada umumnya menggunakan teknik yang 9 Hasil Wawancara dengan Kepala TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Pada Tanggal 23 Maret 2016. 60

sederhana yakni dilakukan secara bersama-sama dengan bimbingan guru. Yaitu peserta didik menirukan apa yang guru sampaikan karena pada dasarnya anak-anak pada usia dini itu cenderung meniru apa yang ada di sekitar mereka. 10 Diperkuat dengan pernyataan dari guru kelompok A yang menyatakan bahwa: Dalam pelaksanaan budaya religius teknik-teknik yang mudah dimengerti oleh peserta didik atau dengan kata lain komunikatif terhadap anak usia dini sehingga anak mudah untuk menangkap apa yang diajarkan oleh guru misalnya dengan cara guru memberikan contoh kemudian diikuti oleh peserta didik. 11 Pada pelaksanaan budaya religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal guru menggunakan teknik keteladanan yakni dimana guru setiap hari senantiasa membimbing dan memberikan contoh dalam pelaksanaan program budaya religius. 10 Hasil Wawancara dengan Guru Kelompok B Pada Tanggal 28 Maret 2016. 11 Hasil Wawancara dengan Guru Kelompok A Pada Tanggal 25 Maret 2016 61

Karena pada dasarnya anak usia dini akan senantiasa mencontoh apa yang dia lihat dan dia dengar. 12 Pelaksanaan budaya religius sesuai dengan prosedur pelaksanaan antara lain sebagai berikut: Tabel 4.2: Pelaksanaan Budaya Religius NO Jenis Kegiatan Pelaksanaan Ya Tidak 1 Budaya beruluk salam 2 Budaya bersalaman di sekolah Ketika guru memulai pelajaran dan mengakhiri pelajaran mengucapkan salam kemudian peserta didik menjawab salam, Peserta didik bersalaman kepada guru pada saat sebelum masuk - - 12 Hasil Observasi program budaya religiusdi TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, Pada Tanggal 30 Mei 2016. 62

3 Menjaga kebersihan badan dan lingkungan 4 Berdo a sebelum dan sesudah pelajaran kelas dan sebelum pulang sekolah. Peserta didiik mencuci tangan sebelum masuk kelas, setiap hari senin guru memeriksa kuku yang panjang, peserta didik membuang sampah (bungkus makanan) pada tempat sampah, serta cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Peserta didik berdo a sebelum pelajaran dimulai dan setelah pelajaran selesai dengan bimbingan guru - - 63

5 Membaca surat pendek sebelum pelajaran 6 Sebelum pulang membaca do a berkendara Peserta didik membaca suratsurat pendek sebelum memulai pelajaran dengan bimbingan guru. Peserta didik membaca do a berkendara sebelum pulang dengan bimbingan guru 13 - - Gambar 4.1 : Budaya Bersalaman 13 Hasil Observasi program budaya religiusdi TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, Pada Tanggal 30 Mei 2016. 64

Gambar 4.2 : Berdo a Sebelum Pelajaran Gambar 4.3 : Cuci Tangan Sebelum Masuk Kelas 14 Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan budaya religius guru senantiasa membimbing, mengarahkan, serta memberikan contoh dalam melaksanakan budaya religius. Sehingga budaya religius tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat 14 Hasil Dokumentasi Kurikulum TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Pada Tanggal 24 April 2016. 65

menghasilkan peserta didik yang sholih sholihah dan berakhlaqul karimah. 3. Deskripsi Data Evaluasi Budaya Religius Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan suatu program apakah sudah sesuai dengan yang telah direncanakan atau belum. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ini TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal bahwa: Dalam evaluasi budaya religius ini TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal menggunakan du model evaluasi antara lain: penilaian unjuk kerja, dan observasi 15 Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelompok A TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal bahwa: Setelah adanya perencanaan dan pelaksanaan budaya religius harus ada evaluasi budaya religus. Dalam mengevaluasi budaya religius 15 Hasil Wawancara dengan Ibu Mufidah (Kepala TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Pada Tanggal 23 Maret 2016. 66

tersebut TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal menggunakan beberapa model penilaian diantaranya penilaian unjuk kerja, dan observasi. Kemudian dari hasil evaluasi tersebut akan ditindak lanjuti sesuai dengan hasil evaluasi. 16 Kemudian ditegaskan kembali dengan ungkapan dari guru kelompok B bahwa: Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program tentu harus adanya evaluasi. Untuk mengevaluasi budaya religius TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal menggunakan dua model evaluasi yaitu penilaian unjuk kerja, dan observasi. Dari hasil evaluasi jika ada anak yang mempunyai catatan yang bersifat negatif akan langsung dikomunikasikan kepada orang tua melalui buku penghubung untuk menjadi perhatian bagi orang tua. 17 Evaluasi dilakukan secara terus menerus pada setiap harinya sehingga guru mudah mengetahui seberapa besar perkembangan peserta didik setiap hari serta 16 Hasil Wawancara dengan Ibu Sriyati (Guru Kelompok A) Pada Tanggal 25 Maret 2016. 17 Hasil Wawancara dengan Ibu Khoeroh, S.Pd (Guru Kelompok B) Pada Tanggal 28 Maret 2016. 67

mempermudah guru untuk menanggulangi masalah yang dialami peserta didik. 18 Tahapan evaluasi budaya religius anatara lain sebagai berikut: a. Dalam evaluasi budaya religius yang pertama pencatatan hasil evaluasi harian menggunakan menggunakan dua model yaitu: 1) Penilaian unjuk kerja, penilaian ini diperuntukkan bagi kegiatan berdo a sebelum dan setelah pembelajaran, membaca surat pendek, membaca do a berkendara sebelum pulang. Cara penilaiannya dengan mengamati bagaimana anak melafalkan do a dan bacaan surat-surat pendek dari segi antusiasme anak, hafalan dan juga bacaannya. Format penilaian ada pada lampiran. 2) Observasi, penilaian ini diperuntukkan bagi kegiatan budaya beruluk salam, budaya bersalaman, menjaga kebersihan badan dean lingkungan. Hal ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap sikap 18 Hasil Observasi budaya religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, Pada Tanggal 30 Mei 2016. 68

perilaku anak dalam tiga kegiatan tersebut. Format penilaian ada pada lampiran. Tabel 4.3: Model Penilaian Budaya Religius Jenis Kegiatan Budaya uluk salam Budaya bersalaman Menjaga kebersihan badan dan Model Penilaian Unjuk Kerja Observasi - - - Keterangan Guru mengamati intensitas kebiasaan peserta didik mengucap salam. Guru mengamati intensitas kebiasaan peserta didik bersalaman. Guru mengamati sikap peserta 69

lingkungan didik dalam menjaga kebersihan badan dan lingkungan Berdo a sebelum dan sesudah pelajaran Membaca surat pendek sebelum pelajaran - - Guru memberikan penilaian terhadap antusiasme, dan kemampuan mengucapkan do a peserta didik Guru memberikan penilaian terhadap antusiasme, hafalan, dan bacaan surat pendek peserta didik 70

Sebelum pulang membaca do a berkendara - Guru memberikan penilaian terhadap antusiasme, dan kemampuan mengucapkan do a peserta didik 19 b. Kemudian dari hasil evaluasi harian akan dimasukkan kedalam buku penilaian mingguan. Ini merupakan bentuk angkuman analaisa pengelompokan peserta didik sesuai dengan hasil evaluasi dalam satu minggu. c. Penggunaan buku penghubung antara sekolah dengan orang tua Jika dari hasil penilaian mingguan terdapat peserta didik yang belum berkembang sesuai dengan harapan atau pun peserta didik yang memiliki 19 Hasil observasi Budaya Religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, Pada Tanggal 30 Mei 2016. 71

kesulitan dalam mengikuti program Budaya Religius tersebut, maka hal itu akan dikomunikasikan kepada orang tua dengan menggunakan buku penghubung yang berisi tentang perkembangan dan kesulitan yang dialami peserta didik, sehingga orang tua dapat mengetahui tingkat perkembangan anak-anaknya dan ikut bekerjasama dengan sekolah untuk meningkatkan perkembangan peserta didik dan ikut serta dalam keberhasilan program Budaya Religius. d. Bagi peserta didik yang perkembangannya belum sesuai dengan yang diharapkan dan memiliki kesulitan dalam mengikuti program Budaya Religius tersebut dilakukan pengayaan. Kemudian dilakukan analisa hasil pengayaan apakah setelah dilakukannya pengayaan terjadi perkembangan terhadap peserta didik tersebut atau tidak. e. Kemudian dari hasil penilaian per minggu dimasukkan ke dalam buku penilaian bulanan. Yang hasil setiap bulannya akan dianalisa kemudian dirangkum dalam penilaian semester dalam bentuk 72

narasi, kemudian hasilnya akan dimasukkan kedalam nilai raport (buku laporan hasil belajar). 20 Kriteria penilaian yang terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) antara lain: a. Belum Berkembang (BB), artinya pada keadaan ini peserta didik belum ada perkembangan sama sekali dalam hal mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah. b. Mulai Berkembang (MB), artinya pada keadaan ini peserta didik sudah mulai ada kemajuan perkembangan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah. c. Berkembang Sesuai Harapan (BSH), artinya pada keadaan ini peserta didik sudah berkembang serta perkembangannya sesuai dengan apa yang diharapkan pada saat perencanaan. d. Berkembang Sangat Baik (BSB), artinya pada keadaan ini peserta didik berkembang dengan sangat 20 Hasil Dokumentasi TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Pada Tanggal 6 April 2016 73

baik melampaui apa yang diharapkan pada perencanaan. 21 Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi program budaya religius dilakukan setiap hari dengan menggunakan dua model yaitu penialaian unjuk kerja dan observasi. B. Analisis Data Sesuai dengan penjelasan diatas analisis data ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program Budaya Religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat menganalisis hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: 1. Perencanaan Budaya Religius Adapun perencanaan budaya religius melibatkan beberapa pihak diantaranya pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan guru, ketua yayasan Muslimat NU Kabupaten Kendal, serta ketua komite TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh 21 Hasil Dokumentasi TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Pada Tanggal 6 April 2016 74

Kabupaten Kendal. Perencanaan budaya religius ini dilakukan pada saat rapat semesteran. Penyelenggaraan budaya religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo pada umumnya bertujuan untuk merealisasikan visi dari TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo itu sendiri yaitu: Peserta didik agar menjadi anak yang sholeh sholehah, beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, serta sehat jasmani dan rohani. Tujuan khusus dibentuknya budaya religius antara lain sebagai berikut: a. Budaya beruluk salam: Membiasakan anak mengucapkan salam di lingkunagan sekolah. Agar anak terbiasa mengucapkan salam setiap bertemu sesame dalam kehidupan sehari-hari. b. Budaya bersalaman: Membiasakan anak senantiasa bersalaman setiap bertemu sesama, serta Untuk menanamkan kepada anak rasa hormat dan saling menyayangi sesama manusia. c. Menjaga kebersihan badan dan lingkungan: Untuk membiaskan anak agar senantiasa menjaga kebersihan badan dan lingkungan, sehingga tercipta 75

lingkungan yang bersih, nyaman, dan terhindar dari kuman penyebab penyakit. d. Berdoa a sebelum dan sesudah pelajaran: Bertujuan untuik membiasakan anak senantiasa berdoa sebelum dan sesudah pelajaran agar apa yang dipelajri mudah dipahami. e. Membaca surat pendek sebelum pelajaran: Bertujuan untuk menamkan kebiasaan membaca ayat Al-Qur an dalam kehidupan sehari-hari. f. Sebelum pulang membaca do a berkendara: Agar dalam perjalanan menuju ke rumah senantiasa dilindungi oleh Allah dan diberikan keselamatan. Dalam penyelenggaraan program Budaya Religius ini telah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Namun pada kenyataan yang ada pada lapangan pada tahap perencanaan program Budaya Religius masih terdapat kekurangan-kekurangan. Misalnya pada poin kegiatan pembukaan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) hanya dituliskan salam dan berdo a saja padahal dalam praktiknya ada kegiatan membaca surat-surat pendek bersama-sama. 76

Hal tersebut perlu diperbaiki sebaiknya kegiatan yang akan dilakukan ditulis secara terperinci pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). 2. Pelaksanaan budaya religius Pelaksanaan merupakan proses merealisasikan rencana menjadi suatu tindakan yang nyata. Program budaya religius ini merupakan bagian dari usaha pembentukan karakter anak usia dini. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa dengan adanya budaya religius TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal dapat membantu pembentukan karakter anak agar menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah. Dalam pelaksanaan budaya religius guru menggunakan teknik keteladanan untuk merangsang peserta didik melakukan sesuai yang diperintahkan guru, yaitu setiap hari guru membimbing, mengarahkan dan mencontohkan pelaksanaan budaya religius Pelaksanaan budaya religius antara lain sebagai berikut: 77

a. Budaya beruluk salam, pada saat guru memulai dan mengakhiri pelajaran mengucapkan salam kemudian peserta didik menjawab salam b. Budaya bersalaman di sekolah, peserta didik bersalaman kepada guru sebelum masuk kelas dan sebelum pulang sekolah. c. Menjaga kebersihan badan dan lingkungan, peserta didiik mencuci tangan sebelum masuk kelas, setiap hari senin guru memeriksa kuku yang panjang, peserta didik membuang sampah (bungkus makanan) pada tempat sampah, serta cuci tangan sebelum dan sesudah makan. d. Berdo a sebelum dan sesudah pelajaran, peserta didik berdo a sebelum pelajaran dimulai dan setelah pelajaran selesai dengan bimbingan guru. e. Membaca surat pendek sebelum pelajaran, Peserta didik membaca surat-surat pendek sebelum memulai pelajaran dengan bimbingan guru. f. Sebelum pulang membaca do a berkendara, peserta didik membaca do a berkendara sebelum pulang dengan bimbingan guru. Pada pelaksanaan budaya religius ini dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang 78

memuaskan, jika semua pihak yang bersangkutan ikut andil dalam pelaksanaan program Budaya Religius tersebut. Pihak-pihak yang harus ikut andil dalam mensukseskan budaya religius tersebut antara lain pihak sekolah sebagai sarana pembentukan karakter peserta didik. Di sekolah anak dididik untuk menjadi pribadipribadi yang baik secara sosial maupun agama. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang baik, maka pihak sekolah perlu melakukan kerjasama yang erat dan harmonis dengan orang tua peserta didik. Dengan adanya kerja sama itu orang tua akan mendapatkan manfaat sebagai berikut: a. Pengetahuan dan pengalaman dari guru dalam hal mendidik anak-anaknya. b. Mengetahui berbagai kesulitan yang sering dihadapi anak-anaknya di sekolah. c. Mengetahui tingkah laku anak-anaknya selama di sekolah, seperti apakah anaknya rajin, malas, suka membolos, suka mengantuk, nakal, dan sebagainya. Sedangkan bagi guru dengan adanya kerja sama tersebut guru akan mendapatkan: 79

a. Informasi-informasi dari orang tua tentang kehidupan dan sifat-sifat peserta didiknya. Informasi-informasi tersebut sangat berguna bagi guru dalam memberikan pendidikan. b. Bantuan-bantuan dari orang tua dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi peserta didik di sekolah. Kerjasama antara sekolah dan orang tua peserta didik telah dilakukan oleh TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal dalam mensukseskan program Budaya Religius dengan cara diadakannya buku penghubung antara sekolah dan orangtua, adanya kegiatan parenting setiap semester. 3. Evaluasi Budaya Religius Evaluasi budaya religius di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan program Budaya Religius tersebut. Ada beberapa bentuk penilaian dalam pendidikan anak usia dini, akan tetapi pada budaya religius ini TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal menggunakan 2 model yaitu: 80

1) Penilaian unjuk kerja, penilaian ini diperuntukkan bagi kegiatan berdo a sebelum dan setelah pembelajaran, membaca surat pendek, membaca do a berkendara sebelum pulang. Cara penilaiannya dengan mengamati bagaimana anak melafalkan do a dan bacaan surat-surat pendek dari segi antusiasme anak, hafalan dan juga bacaannya. Format penilaian ada pada lampiran. 2) Observasi, penilaian ini diperuntukkan bagi kegiatan budaya beruluk salam, budaya bersalaman, menjaga kebersihan badan dean lingkungan. Hal ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap sikap perilaku anak dalam tiga kegiatan tersebut. Format penilaian ada pada lampiran. Melalui kedua model penilaian tersebut maka guru akan memperoleh informasi tentang bagaimana aktivitas, keaktifan, dan perkembangan peserta didik dalam mengikuti kegiatan-kegiatan budaya religius tersebut. Hasil dari pengamatan tersebut kemudian akan diolah melalui tahap-tahap penilaian harian dengan model penilaian unjuk kerja dan observasi, kemudian dirangkum dalam penilaian mingguan untuk mengelompokkan anak sesuai dengan hasil evaluasi perkembangan anak, 81

kemudian jika dalam penilaian mingguan terdapat hambatan pada anak akan dikomunikasikan kepada orang tua melalui buku penghubung, setelah itu dilakukan tindak lanjut berupa remidi, kemudian dimasukkan dalam penilaian bulanan, serta semester sehingga pada akhir semester akan dimasukkan kedalam raport hasil belajar yang berupa narasi. C. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang telah saya lakukan ini dapat dikatakan jauh dari kata sempurna, karena dalam penelitian ini peneliti banyak memiliki keterbatasan, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terbatas hanya pada satu tempat yaitu manajemen budaya religius dalam pembentukan karakter anak usia dini di TK Muslimat NU 07 Bahrul Ulum Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, artinya hasil dari penelitian ini tidak bias dijadikan generalisasi untuk tempat lain. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan rentang waktu yang sangat singkat dikarenakan penelitian ini dilakukan pada saat pembuatan skripsi. Keterbatasan waktu 82

penelitian ini mengakibatkan data yang dikumpulkan kurang optimal. Hal ini mengakibatkan informasi yang diperoleh tidak menyeluruh pada ranah yang digali. 3. Objek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang manajemen budaya religius dalam pembentukan karakter anak usia dini. Jadi yang diperoleh hanya hal-hal seputar objek penelitian manajemen budaya religius dalam pembentukan karakter anak usia dini. Dari beberapa keterbatasan penelitian yang telah peneliti paparkan di atas, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini kurang sempurna. Meskipun dalam penelitian ini terdapat banyak hambatan dan keterbatasan, akan tetapi peneliti bersyukur karena penelitian ini dapat berjalan dengan lancer dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. 83